Chapter 1
Ini adalah kisah tiga orang sahabat bernama Efrisari Maulia atau Molly ia dipanggil, Nadia Amanda Meldi atau Nadia panggilan yang diberikan padanya, dan Diramadhona Mutiasalisa atau Dhona panggilan akrabnya. Mereka sudah bersahabat sejak mereka berumur 7 tahun dan saat mereka masih duduk di bangku kelas 2 di 09 Elementary School.
Pada suatu hari di bulan Agustus, Molly mendapatkan surat beramplop yang berwarna emas yang dikirim oleh seseorang bernama Albus Dumbledore yang isinya adalah:
From: Albus Dumbledore
To: Miss Efrisari Maulia, Adinegoro street, No. 2F, kamar No.2
Seperti yang kau tahu, aku adalah Kepala Sekolah Hogwarts. Sekolah ini diperuntukkan bagi para penyihir dan untuk anak yang memiliki kemampuan sihir.
Aku memberimu surat ini karena kau memiliki kemampuan sihir yang dapat kau kembangkan di Hogwarts.
Jika kau ingin menjadi murid Hogwarts kau akan memerlukan:
Tongkat sihir.
Buku-buku untuk anak kelas satu.
Baju seragam (jubah hitam).
Burung hantu, kucing, atau katak.
Setumpuk perkamen dan beberapa pena bulu.
Anak kelas satu dilarang membawa sapu sendiri.
Salam hangat,
Albus Dumbledore
NB: Jika kau ingin pergi ke Diagon Alley, tempat membeli semua perlengkapan
Hogwarts, kau harus pergi ke bar milik Tom dan disana ada bata yang dapat kau
ketuk, dan itu jalan menuju Diagon Alley. Jika kau ingin pergi ke Hogwarts, kau
harus menembus palang tiang antara platform 9 dan 10 yang dipisahkan oleh boks
penjualan tiket dan boks yang tinggal separo. Kau harus tiba saat jam 11.00 di
Platform 9 ¾ tanggal 1 September dan langsung menaiki kereta uap warna merah
tua yang bernama Hogwarts Express yang akan membawamu ke Hogwarts.
Selesai membaca surat ini, ekspresi Molly sangatlah bahagia dan senang, namun ia juga sedih karena harus meninggalkan sahabatnya dan keluarganya. Namun saat itu juga ia berpikir,
Hmm, tapi tak apalah, aku kan dapat menemui mereka dengan sihir, kata Molly dalam hati. Lalu ia langsung membuat SMS kepada sahabat-sahabatnya.
Hai, tadi aku kan buka kotak pos, terus ada surat untukku dari Albus Dumbledore yang mengatakan aku adalah penyihir. Ya udah deh, aku cuma pengin bilang itu sama kalian.
Setelah SMS-nya terkirim ia lalu keluar untuk memberitahukan ini kepada keluarganya. Ternyata keluarganya sangat mendukung hal ini. Lalu Molly kembali ke kamarnya dan ternyata ada kotak masuk dari Nadia dan Dhona. Lalu Molly membacanya dan betapa kagetnya dia karena isinya adalah:
Aku juga, dari pengirim yang sama.
Kira-kira begitu isi SMS dari Nadia dan Dhona. Molly bertanya-tanya dalam hati, mengapa ini semua bisa terjadi begitu cepat dan seajaib ini?
A/N: Maap ya, semuanya! Emang gaje sih ceritanya. Maklum, ini fanfic pertama saya. Saya usahain bakal update chapter depan secepatnya. Supaya chapter kedepannya bisa lebih baik lagi, tolong di-review. Sekian dulu, terima kasih.
