Prologue

Di sebuah Negara di Eropa Utara

.

.

.

"Herra, herra! Oh.. surkuteltava! Dompet anda jatuh."

.

.

Pada kedua mata yang terlanjur bertemu

.

.

"kaunis tyttö"

.

.

Tersimpan rapi dalam alam bawah sadar

.

.

"Ah surkuteltava, sepertinya kita pernah bertemu."

.

.

Terlanjur bertemu atau ditakdirkan bertemu?

.

.

"Sepertinya kita bertemu lagi. Bisakah aku mengambil gambar wajahmu? "

.

.

Pilihan kedua merupakan asumsi logis

.

.

"Bagaimana menurutmu? Kurasa ini bukan kebetulan."

.

.

.

.

Sebuah kata. Tak terlihat dan tak terdengar. Namun terasa nyata

.

.

.

.

"Hentikan itu. Kita berbeda."

.

.

.

Percayalah

.

.

.

"Aku percaya pada semesta. Let the universe meet us back, neiti."

Helsinki menjadi saksi kisah kita.

.

.

.

.

.

.

.

.

*huruf miring dalam bahasa Soumi (Soumen/Finlandia)

Herra : Tuan/Sir

Surkuteltava : Maaf/Excusme

Kaunis tyttö : Gadis cantik

Rakkaus : Cinta

Neiti : Nona