"Wonwoo-hyung, kenapa kau terus mengabaikanku? Wonwoo-hyung!"

Jeon Wonwoo menghentikan langkahnya dan menatap gusar makhluk di belakangnya. "Ya! Mau sampai kapan kau terus mengikutiku?! Aku harus sekolah! Aku tidak bisa membantumu sekarang!"

Laki-laki bertubuh kecil itu menatap Wonwoo dengan raut sedih, "Aku ingin sekali bertemu hyung-ku, Hyung..."

Wonwoo mendengus kesal, "Kenapa tidak kau datangi saja dia? Bukankah gampang pergi kesana-sini karena kau hantu?"

Ya, laki-laki mungil yang sedang diajak bicara oleh Wonwoo adalah hantu. Namanya Kim Chan. Ia meninggal beberapa bulan lalu akibat sakit parah. Dan Wonwoo bertemu dengannya di stasiun kereta ketika akan pergi mengunjungi keluarganya di Changwon.

"Aku tidak bisa, Hyung! Kau tahu sendiri ada hantu penjaga yang seram di perusahaan hyung-ku, bahkan di rumah pun ada Seungkwan-hyung yang menyeramkan!"

Ah, Wonwoo ingat. Seungkwan memang hantu yang menyebalkan. Ia terlalu sensitif dan merasa rumah keluarga Kim adalah tempat tinggalnya sehingga ia tidak membiarkan hantu lain masuk ke dalam rumah mewah itu selain dirinya. Bahkan, Chan yang notabene adalah adik kandung CEO terkenal bernama Kim Mingyu itu juga tidak dibiarkan masuk. Bukan tanpa sebab Wonwoo tahu siapa itu Seungkwan karena sejujurnya ia belum pernah bertemu hantu itu, tetapi menurut gosip yang dibicarakan hantu-hantu yang akrab dengannya, Seungkwan adalah tipikal hantu yang tidak ingin kau temui.

"Lalu apa yang kauinginkan?" desah Wonwoo. Ia pasti sudah terlambat sekarang.

"Aku ingin hyung menemaniku ke perusahaan atau ke rumah. Hyung kan bisa bernegosiasi dengan Seungkwan-hyung."

Wonwoo merasa lengkung hitam di bawah matanya akan bertambah lagi karena ikut campur dengan urusan makhluk gaib. Tapi melihat Chan yang begitu menyedihkan—bocah itu begitu ingin melihat hyung kesayangannya dan rindu rumah—Wonwoo merasa kasihan juga. Jadi, ia mengiyakan permintaan Chan yang langsung kegirangan mendengarnya.

"Kau memang yang terbaik, Hyung!" Chan memeluknya meskipun Wonwoo tidak merasakannya. Wonwoo menghela napas pelan. Kapan ia bisa lepas dari makhluk-makluk tak kasat mata ini?

"Aku akan mengantarmu setelah pulang sekolah, Chan-ie. Dan setelah itu, jangan ganggu aku lagi, mengerti?"

Chan mengangguk dalam pelukannya. Wonwoo menghela napas, bertanya-tanya apakah Eunhyuk-seonsaengnim yang mendapat piket hari ini karena terakhir kali Wonwoo terlambat ke sekolah dan guru itu yang mendapat jadwal, ia berakhir dengan mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali tanpa henti.