Defense of Love

Chapter 1

Main Cast:

-Park Chanyeol

-Byun Baekhyun

Other Cast :

-Kris

-Kai

-Sehun

Author : 나무 데수

Pairing : ChanBaek (Chanyeol x Baekhyun)

Rate : T to M (maybe kekeke)

Genre : Romance

Disclaimer : every cast in this story belongs to GOD, and themselves. But this story is MINE!

Warning : Boys Love , OOC, typo(s) and NO SIDERS PLEASE :)

Full Summary :

Park Chanyeol. Pemuda udal-udalan, sering balap liar dan jauh dari kata lembut. Melakukan segalanya dengan kekerasan dan kemewahan yang terus menghujaninya tanpa henti. Karena ia adalah pewaris tunggal Park Corp yang luar biasa hebatnya di kalangan bisnis. Dengan kekayaan, ketampanan, dan kejeniusannya itu perlahan membangun sifat ke arogansiannya yang sangat tinggi. Sampai akhirnya ia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya menyerah pada perasaannya. Menyerah pada rasa penyesalan yang terus menghantuinya. Kesalahannya pada Baekhyun. Namja cantik yang terpaksa melibatkan dirinya dengan seorang Park Chanyeol karena suatu alasan. Kesalahan yang pada akhirnya membuat hidupnya berubah. Berubah untuk melabuhkan cintanya kepada Baekhyun. Cinta yang perlahan mulai tumbuh di hatinya tanpa ia sadari selama kebersamaannya dengan Baekhyun. Namun kenyataannya … kesalahan itulah yang menjadi benteng pertahanan Baekhyun untuk tidak berhubungan lagi dengan seorang Park Chanyeol. Manusia sampah yang sudah merusak hidupnya. Satu persatu kebahagiaannya lenyap olehnya.

Mungkinkah cintanya bisa menembus dinding pertahanan Baekhyun atas semua kebenciannya terhadapnya?

-o-o-o-o-o-o-o-

Annyeong ^^ masih ingatkah dengan saya? Well inget gak inget gak penting -_- yang penting namu bawain fic nya Chanbaek lagi nih :3 jangan bosen-bosen yah baca karya namu~ oh iya sekedar informasi. Disini ceritanya bener-bener OOC ya seluk beluknya juga gak sesuai aslinya. Jadi mohon dimaklumi. Gamsahamnida ^^ *deep bow*

Chapter 1 – Defense of Love~

Happy Reading …

o

o

o

o

o

o

Author's POV

Segala aspek kehidupannya terpenuhi, keinginannya pasti terwujud. Bagai hidup di negeri dongeng. Hidup berselimut uang dan kemewahan seperti sudah menjadi kodratnya. Menghamburkan uang adalah hobinya. Balap liar adalah rutinitas utamanya. Tak pernah membuka lembar buku tapi entah kenapa nilainya selalu bagus dan unggul di kampusnya. Wajahnya tampan dengan rambut hitam legamnya, bak pangeran antah berantah yang tersesat di kota metropolitan. Semua kesempurnaan yang ia miliki, perlahan berhasil menumbuhkan sikap ke arogansiannya yang tinggi. Tapi solidaritasnya rendah. Sama rendahnya ketika ia menilai orang-orang yang bukan orang mengenalnya. Tapi tidak semua orang ia kenal. Merupakan pusat perhatian di kampusnya. Dengan wajah tampan dan mata elangnya yang siap menerkam siapapun yang berani menghalanginya.

Kaki jenjangnya yang menopang tubuh atletisnya itu, sekarang sedang berjalan dengan gagahnya menyusuri koridor kampus miliknya. Miliknya? Ah ya. Kampus itu memang salah satu aset perusahaan keluarganya. Tentu saja sebentar lagi akan menjadi miliknya. Mengingat ia adalah pewaris tunggal Park Corp. Salah satu perusahaan besar yang berdiri di Korea Selatan. Perusahaan di bidang perkebunan dan kelapa sawit yang luar biasa suksesnya.

"KYAAAAA PARK CHANYEOL!"

"CHANYEOL OPPA!"

Iya, namanya Park Chanyeol. Namja yang dengan angkuhnya berjalan di tengah kerumunan yeoja-yeoja yang berteriak histeris memanggil namanya. Mendongakkan dagunya seolah-olah ia adalah pusat dunia. Diikuti dua teman yang tidak jauh berbeda dengannya. Yang satu berambut cokelat terang, yang lain berkulit eksotis. Tubuhnya tinggi menjulang. wajahnya tampan bak malaikat dengan aura hitamnya. Sama angkuhnya dengan Park Chanyeol. Keduanya keturunan bangsawan. Uangnya bertebaran. Hanya dua orang itulah yang berhasil menjadi teman Chanyeol. Chanyeol hanya berteman dengan orang-orang dengan penghasilan di atas rata-rata. Dan setidaknya harus memiliki lima cabang perusahaan besar yang berdiri. Selain kaya, mereka juga harus tampan sepertinya. Dan hanya dua temannya yang bernama Kris dan Kai itulah yang sanggup memenuhinya. Lagi pula mereka berteman sejak kecil. Orang tua mereka yang sama-sama pebisnis sukses terkadang menjalin hubungan dengan perusahaannya satu sama lain.

Kris. Nama aslinya Wu YiFan, tapi lebih suka dipanggil Kris. Salah satu teman Chanyeol yang berasal dari Cina. Ayahnya pindah ke Korea dan menggeluti bisnis di bidang seni yang berkembang pesat di kalangannya. Memiliki setidaknya lima cabang di dalam negeri dan tiga cabang yang lainnya di Canada. Semua perusahaannya berdiri sukses dan membuat iri semua pebisnis. Ia merupakan namja keturunan Cina-Canada. Jelas-jelas ada darah Canada yang mengalir ditubuhnya. Wajahnya tampan dan sempurna. Tubuhnya tak terkecuali. Bagai pahatan para dewa. Dengan rambut cokelat terangnya yang selalu rapi disisir keatas. Bibirnya yang merah merekah, alis hitam tebalnya yang sangat kontras dengan kulit wajahnya yang seputih susu, dan badannya yang tinggi menjulang itu. Sempurna. Tampan dengan aura membunuhnya. Ia adalah putra sulung. Mempunyai adik perempuan yang sangat cantik. Wajahnya sama persis seperti dirinya dengan rambutnya yang terurai panjang. Namun sifatnya sangat bertolak belakang. Adiknya lembut dan baik hati. Selalu tersenyum, Tidak seperti dirinya. Sangat sayang pada kakaknya meskipun ditakuti oleh banyak orang karena tatapan membunuhnya itu. Begitu pula sebaliknya. Kris sangat melindungi adiknya dan menyayanginya. Satu-satunya perempuan yang ia sayangi setelah ibunya pergi meninggalkannya. Mungkin karena kepergian ibunya itulah yang membuatnya jadi bersikap dingin seperti ini. Menutup hatinya untuk perempuan mana pun. Namun untuk kalian tahu, ia sangat baik dan hangat dengan orang-orang yang sudah ia kenal.

Kai, nama aslinya Kim Jongin, tapi lebih suka dipanggil Kai. Teman Chanyeol dan Kris yang sexy bukan main. Idaman para yeoja. Kulitnya gelap eksotis, bibirnya penuh, matanya yang selalu sayu, belum lagi tatanan rambutnya yang berwarna cokelat gelap itu selalu kelihatan sedikit acak-acakan. Menambah kesan seksi di mata yeoja-yeoja yang mengelilingimya. Semua baju-bajunya hasil perancang terkenal. Ia playboy berat. Hobinya menari. Segala jenis tarian hampir ia kuasai semua. Ia juga suka balap liar dengan Chanyeol dan Kris. Mempunyai dua kakak perempuan yang cantik-cantik. Keluarganya kaya bukan main. Ayahnya memiliki lima cabang perusahaan di Seoul. Dan dua lainnya di luar negeri. Menggeluti dunia bisnis pertambangan. Namun ia tidak ingin mewarisi perusahaan milik ayahnya itu. Entah karena alasan apa. Ia lebih menyarankan salah satu kakaknya yang mengambil alih. Dan tentunya dikabulkan. Mengingat ia putra bungsu keluarga Kim. Dan jangan tanya kalau keinginannya tidak dituruti. Ia memang terbiasa hidup mewah. Kehidupannya sudah diatur sedemikian rupa agar ia benar-benar merasa seperti seorang raja.

Ketiganya bagai malaikat dengan auranya masing-masing. Berjalan dengan angkuhnya menyusuri koridor menuju kelas mereka. Menyisakkan teriakan histeris disekelilingnya. Sedikitpun tak menoleh pada pengemar-penggemar mereka. Dan itu berlangsung setiap hari.

….

"hah! berisik sekali" dengus Kai langsung menjatuhkan tasnya di meja kelas. Sudah sampai di kelas mereka rupanya.

Kris hanya menyunggingkan senyum simpul menawannya.

"sudahlah Kai, mereka semua memang tidak berguna. Nanti malam siapa lawanku?" tanya Chanyeol sambil menyandarkan kaki jenjangnya ke meja.

"sepertinya tidak ada lawan malam ini." cetus Kris tiba-tiba.

"loh memangnya kenapa Kris?!" tanya Kai heran sambil berkacak pinggang.

"mereka semua takut padamu Chanyeol-ah! Hahaha dan mereka tidak mau rugi untuk itu."

"ck! Kau ini!" ucap Chanyeol sambil tersenyum.

"yasudah kalau tidak ada yang mau melawanmu Chanyeol-ah. Kita tanding berdua saja bagaimana?" ajak Kris.

"hey, hey Kris! Jangan bercanda." sela Kai.

"asal tidak ada taruhan. Aku tidak mau kau rugi."

"hey! Kau menyinggungku Park Chanyeol!" ucap Kris sambil tersenyum kecut.

"ckckck dasar kalian berdua!"

"kau datanglah nanti malam. Aku traktir di bar. Aku bosan di rumah!" ujar Chanyeol.

"kalau itu aku pasti datang!"

Ketiganya pun tertawa ringan sambil menunggu seongsaengnim mereka masuk. Dan memulai kelas mereka.

-o-o-o-o-o-o-o-

Ruangan putih dengan bau obat yang menyegat itu, tempat dimana ia selalu berkunjung dan mencurahkan segalanya disitu. Menatap wajah namja yang terbaring lemah tidak berdaya dengan kabel-kabel yang menopang hidupnya. Matanya terpejam, bibirnya terkunci, wajahnya pucat pasi. Dan selalu seperti itu setiap hari.

"Sehun-ah hyung datang. Bagaimana kabarmu?" ucap namja mungil yang duduk disamping adiknya yang terbaring lemah itu sambil mengelus pucuk kepalanya.

Tidak ada jawaban. Tentu saja, adiknya itu sedang terbaring koma. Matanya tertutup tapi jantungnya masih berdetak. Tangannya hangat. Ia jelas-jelas masih hidup.

"sampai kapan kau tidur terus seperti ini? hyung sendirian tahu! Di rumah kan jadi sepi kalau tidak ada kamu. Bangun ya?"

Baekhyun terus mengajaknya berbicara tanpa memperdulikan bahwa itu sia-sia. Ah ya! Baekhyun. Byun Baekhyun, namja mungil yang duduk di samping Sehun adiknya. Ia tidak mengira bahwa adiknya harus mengalami kecelakaan tragis satu tahun lalu sampai harus koma seperti ini. Ia sangat menyayangi adiknya lebih dari apapun. Baekhyun namja yang tegar. Terbukti dari usahanya untuk membayar biaya rumah sakit Sehun yang mahal. Orangtuanya tidak terlalu kaya untuk menanggung semua biaya itu. Dan Baekhyun pun memutuskan untuk bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang lebih.

….

Sudah satu jam ia duduk disitu. Memandangi wajah tampan adik satu-satunya itu sambil menggenggam tangannya, menyalurkan kehangatan seakan tidak mengenal kata lelah dan bosan. Perlahan air matanya turun. Membasahi wajah manisnya itu.

"bogoshippeo-yo Sehun-ah."

Ia pun kemudian beranjak dari tempat duduknya. Menundukkan kepalanya dan mencium dahi Sehun sayang.

"sudah malam, hyung pergi kerja dulu ne? kau baik-baik ya? besok hyung ke sini lagi."

Baekhyun pun berlalu pergi meninggalkan Sehun. Menghapus jejak air matanya sambil berjalan menuju pintu keluar. Sambil berdoa di dalam hatinya semoga adiknya cepat sadar dari tidur mengerikannya.

-o-o-o-o-o-o-o-

Suara riuh dan gemuruh gas mobil terdengar di sudut jalan itu. Mobil sport mewah bertebaran dimana-mana. Orang-orang sibuk hilir mudik entah kemana. Ada juga diantara mereka yang sedang mengurusi mobil miliknya. Ada juga yang menarik uang yang diacung-acungkan di hadapannya. Ya, seperti yang kita tahu bahwa disini akan diadakan balap liar.

"GET .. SET.. GO!"

BRUUUUMM

BRUUUUMM

Begitu yeoja seksi yang berdiri diantara mobil yang siap melaju itu mengibaskan bendera yang dipegangnya, kedua mobil itu pun melaju dengan kencangnya. Menyisakkan seruan orang-orang disekelilingnya.

Dan terlihat tiga namja rupawan yang berjalan dengan lagaknya yang khas itu. Angkuh dan tidak tertandingi. Mereka baru saja melewatkan pertandingan ketiga yang sudah berjalan.

"waaaw kita terlambat" gumam Kai setelah sampai di arena pertandingan.

"memangnya kita perlu melihat mereka bertanding?!" desis Kris mencela. Dan Kai hanya mengedikkan bahunya.

"ayo Kris, giliran kita. Siapkan mobilmu." Perintah Chanyeol.

Kris pun melenggang pergi meninggalkan Chanyeol dan Kai. Menyiapkan mobil sport putih bercorak hitam mewah mengkilap miliknya. Mobil keluaran terbaru tapi ia gunakan sia-sia untuk balap liar. Ckckck.

Dan Chanyeol pun demikian. Ia menyuruh orangnya untuk menyiapkan mobil miliknya. Setelah siap ia berjalan menuju mobil sport merah miliknya yang terparkir di depan matanya. Siap digunakan. Mobilnya merah mengkilap. Keluaran terbaru dan seperti yang Kris lakukan, ia menggunakannya secara cuma-cuma untuk balap liar seperti ini.

BRUUUM

BRUUUM

"hei! Jangan salahkan aku kalau kau mengguling di jalan nanti.'" Ucap Chanyeol diseberang sana melalui kaca jendela mobilnya.

Dan Kris, yang ia ajak bicara hanya tersenyum.

"kita lihat siapa yang akan mengguling lebih dulu Park Chanyeol-ssi" gurau Kris membalas perkataan Chanyeol.

Mereka pun tertawa. Sebelum mereka melaju, tiba-tiba saja ada namja bertopi yang sedari tadi menariki uang itu. Datang menghampiri mobil Chanyeol bersama dua temannya yang mengikuti dibelakang. Lalu mengetuk kaca jendela mobil Chanyeol. Chanyeol mendengus kesal.

"APA?!" bentaknya kasar. Merasa terganggu dengan keberadaannya.

"maaf mengganggumu. Tapi berapa tarifnya kali ini?"

"aku tidak taruhan! Aku hanya main-main saja! Sudah sana pergi!" usir Chanyeol terang-terangan tanpa menoleh sedikitpun pada namja bertopi tadi.

"ma-main main? a-ah ne baiklah." ucap namja tadi kaget. Pertandingan sebesar ini hanya untuk main-main katanya?! Ia bahkan sudah merebut urutan giliran pertandingan dengan mudahnya. Namja bertopi itu pun mendenguskan nafasnya berat lalu ia pergi meninggalkan mobil Chanyeol. Daripada ia harus babak belur hanya untuk menentang keinginannya.

BRUUUM

BRUUUM

"GET .. SET .. GO!"

BRUUUUUUUUUM

Dan melajulah keduanya…

Terlihat Kris lebih cepat daripada Chanyeol. Namun selang beberapa menit Chanyeol menyusulnya, meninggalkan Kris sejauh mungkin dibelakangnya.

"hahahaha dasar Kris pabbo! Siapa suruh kau menandingiku!" ucap Chanyeol sambil tertawa puas melihat mobil Kris yang tertinggal cukup jauh dibelakangnya.

BRUUUUUUM

Chanyeol pun menambahkan kecepatannya. Ia melaju dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan di sudut kota yang sepi itu.

Sampai beberapa menit kemudian, ini diluar dugaannya!

"annyeong Chanyeol-ssi!" sapa Kris dari seberang sana. Entah bagaimana posisinya sekarang sudah sejajar dengan mobil Chanyeol. Dan Chanyeol membelalakan matanya tidak percaya.

"b-bagaimana bisa kau!" ucap Chanyeol terbata-bata.

"hahahahaha. Sudah ya aku duluan." dan melajulah Kris dengan senyumannya yang meremehkan itu. Meninggalkan Chanyeol yang masih membelalakan matanya. Tentu saja ia tidak percaya. Tadi Kris berada cukup jauh dibelakangnya. Dan sekarang.. bagaimana mungkin ia berada di depannya! Tidak mau kalah, ia pun menambah kecepatan mobilnya.

BRUUUUUM

BRUUUUUUUM

"awas kau Wu YiFan!" gumam Chanyeol.

Terdengar sorak sorai orang-orang. Sudah hampir mendekati garis finish ternyata. Kris hanya tersenyum mencela di dalam mobilnya. Membayangkan ekspresi wajah Chanyeol yang kalang kabut melihatnya lebih unggul. Itu adalah hal yang menggelikkan baginya. Sementara Chanyeol? Wajahnya sudah memerah menahan marah, rahangnya mengeras. Merutuki dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa sebodoh itu membiarkan Kris mendahuluinya! Reputasinya sebagai Drive King disini bisa hancur kalau sampai Kris berhasil memenangkan pertandingan malam ini.

Dan hal yang ditakuti Chanyeol itu pun terjadi ..

BRUUUUUUM…

BRUUUUUUM…

Hanya selang beberapa detik sebelum Kris lebih dulu menyentuh garis finish.

"sh*t!" umpat Chanyeol sambil membantingkan tangannya ke setir mobil. Ini kekalahan pertamanya. Bagaimana bisa ia kalah dengan sahabatnya sendiri?!

Orang-orang berhamburan menghampiri Kris. Namun berbeda dengan Kai yang malah datang menghampiri Chanyeol. Ia tahu bahwa sahabatnya yang satu ini pasti sedang merutuki dirinya sendiri.

Tok tok tok ..

Kai mengetuk kaca jendela mobil Chanyeol. Memberinya isyarat untuk segera keluar dari mobilnya. Dan Chanyeol pun menurut. Ia membuka pintu mobilnya dan keluar dengan raut wajahnya yang kesal setengah mati.

"kenapa bisa terjadi Park Chanyeol?"

"ash molla molla!" ucap Chanyeol sambil mengacak rambutnya frustasi.

Namun tiba-tiba Kris datang menghampiri keduanya. Masih dengan senyum yang mengembang di wajahnya. Puas dengan usahanya untuk membuat Chanyeol kesal.

"bersyukurlah kau tidak sampai mengguling di jalan." Ucap Kai tiba-tiba dan tentunya mendapat death glare dari Chanyeol.

"APA KAU! PUAS SUDAH MEMBUATKU MALU?!" bentak Chanyeol sambil memelototkan matanya.

"hahahahahahaha" tawa Kris pun pecah seketika. Melihat ekspresi Chanyeol yang menahan kesal adalah hal terlucu baginya.

"sudahlah kalian berdua ini!" ucap Kai berusaha melerai sahabat-sahabatnya yang kekanak-kanakan itu.

"hahahaha oke oke, maafkan aku Chanyeol-ah. Aku hanya ingin melihat wajah kesalmu itu malam ini, mengingat kau selalu tersenyum itu membuatku muak."

"kau benar-benar keterlaluan Wu YiFan! Lain kali pasti kubalas!" desis Chanyeol sambil menatapnya tajam penuh dendam.

"hahahaha aduh perutku jadi sakit tertawa terus. Oke,sebagai gantinya kali ini biarkan aku yang mentraktir kalian. Teman ayahku baru saja membuka cabang baru restoran milikknya. Menunya luar biasa enak. Kebetulan aku lapar sekali. Kajja!" ucap Kris sambil berjalan merangkul pundak kedua sahabatnya itu.

Dan mereka pun pergi. Kris memang tidak tanggung-tanggung mewujudkan keinginan konyolnya itu. Dan bisa dijamin Chanyeol akan memusuhinya selama beberapa minggu ini. tapi Kris sama sekali tidak takut hal itu akan terjadi. Karena membuat Chanyeol kesal adalah salah satu hobinya.

-o-o-o-o-o-o-o-

Begitu mereka sampai, pemilik restoran sendirilah yang menyambut kedatangan Kris dan teman-temannya. Mengingat bahwa pemiliknya adalah teman dekat ayah Kris, pasti mereka juga saling mengenal.

"oh! Wu Yifan! Apa kabar? Terimakasih sudah mau datang." Ucap pemilik restoran itu di sudut pintu masuk sambil memeluk Kris bagai puteranya sendiri.

"baik paman. Ayah juga menitip salam. Oh iya, perkenalkan ini teman-temanku."

"ah, temannya Kris ya?"

Chanyeol dan Kai pun mengangguk sopan lalu balas menjabat tangan pria paruh baya itu.

"kami kesini karena ingin mencicipi menu-menu restoran paman yang katanya luar biasa lezatnya itu."

"ah! Kau bisa saja! Ayo ayo silahkan duduk. Paman akan menyiapkan yang terbaik untuk kalian."

Pria paruh baya itu pun berjalan beriringan dengan Kris. Diikuti Chanyeol dan Kai dibelakangnya yang membisu sedari tadi. Mungkin mereka tidak tahu harus mengatakan apa.

"nah! Silahkan duduk. Tunggu sebentar ya."

"ah iya paman. Terimakasih." Balas Kris sopan sambil menundukkan kepalanya.

Setelah pemilik restoran itu melenggang pergi, Kai pun mulai membuka mulutnya.

"sedekat itu kah kalian?"

"iya. Ayahku berteman dengannya sejak kecil. Jadi ya, wajar saja kalau aku diperlakukan sebaik itu. Aku sudah dianggap seperti puteranya sendiri." Terang Kris.

Kai pun hanya mengangguk.

Sepanjang menunggu makanan mereka datang, Kris dan Kai terus bercakap. Sedangkan Chanyeol? Ia mungkin masih kesal dengan ulah Kris di arena balap tadi. Ia memang bukan tipe orang yang mudah memaafkan. Dan ia hanya memutar bola matanya malas mendengar percakapan Kris dan Kai yang sesekali tertawa. Saking bosannya, ia pun hanya menatap sekeliling restoran itu. Menyandarkan punggungnya di kursi, tangannya ia lipat di dada. Bahkan sesekali ia menguap karena bosan.

Rasa bosan itu pun terus berlanjut sampai kemudian matanya menangkap sesuatu yang … menakjubkan. Menggetarkan hatinya. Membuatnya terperangah melihatnya.

Namja mungil itu... dengan seragam pelayannya sedang sibuk mengantarkan pesanan kesana kemari sambil tersenyum ramah.

'manis sekali' batin Chanyeol.

Baru kali ini dia merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, darahnya berdesir cepat dan itu semua terjadi hanya dengan melihat wajah manis seorang namja yang bahkan sama sekali belum ia kenal.

"Chanyeol-ah menurutmu bagaimana kalau kita …"

"Chanyeol-ah?"

"ya! kau ini kenapa melamun?!"

"Chanyeol-ah! Kau dengar aku tidak sih?!"

"YA! PARK CHANYEOL!"

Bentak Kai pada akhirnya karena sedari tadi Chanyeol tidak mengubris ucapannya.

"astaga! Kau mengaggetkanku!" balas Chanyeol sambil menepuk keras lengan Kai. Kesal dengan ulahnya.

"aww! Sakit pabbo! Ya habisnya kau tidak menjawab pertanyaanku! Malah asyik melamun!" jawab Kai sambil meringis kesakitan.

"memangnya kenapa kalau aku melamun?! Pertanyaan apa?! Aku tidak dengar."

"sudahlah lupakan." Ucap Kai acuh dan kembali mengajak Kris bercakap. Malas berhadapan dengan Chanyeol. Sementara Chanyeol hanya bergumam tidak jelas lalu kembali menatap namja tadi. Namja tadi?! Ah ya, tapi ternyata ..

'kemana perginya? Kenapa menghilang?!'

Namja mungil dan manis yang Chanyeol perhatikan daritadi sekarang hilang entah kemana. Pasti gara-gara Kai yang mengagetinya. Ia jadi tidak fokus dan alhasil namja itu menghilang dari pandangannya.

'ash! Aku pasti sudah gila! Sudahlah lupakan saja Park Chanyeol!' batinnya.

"pasti sudah lama menunggu ya?"

Ucap pemilik restoran tadi yang entah sejak kapan sudah sampai di meja mereka. Dan ucapannya tadi berhasil menyadarkan Chanyeol dari lamunannya.

"ah, tidak paman." Jawab Kris.

"ini menu istimewa di restoran kami. Semoga kalian suka ya?"

"pasti paman."

"yasudah kalau begitu paman tinggal dulu. Selamat menikmati ya."

"iya, terimakasih banyak paman."

….

Sekarang meja mereka penuh dengan makanan high class yang menggugah selera. Tanpa pikir panjang Kai langsung menyuap satu sendok penuh cream soup asparagus kental dengan daging kepiting lembut yang masih mengepul hangat itu ke dalam mulutnya. Ia pun mendesah keenakan.

"uwaaaaah! Ini enak! Baru kali ini aku merasakan cream soup selezat ini!"

"ne! kau benar Kai. Bagaimana menurutmu Chanyeol-ah?"

"masih berani mengajakku berbicara?!" ucap Chanyeol dingin tanpa melirik sedikitpun pada Kris yang duduk diseberang kursinya bersama Kai.

Kris pun hanya tersenyum. Masih marah rupanya. Ia pun kembali menyantap hidangan pembuka mereka tanpa memikirkan Chanyeol yang marah padanya.

"wah. Kita kehabisan wine." Ucap Kai tiba-tiba saat mendapati gelas milikknya sudah kosong.

"jinjja? Ah kau benar. Pelayan.." panggil Kris sambil menjentikkan jarinya.

Dan tidak lama kemudian salah satu pelayan pun datang menghampiri mejanya.

"ada yang bisa saya bantu?" ucap pelayan itu ramah.

"kami butuh satu botol red wine lagi disini." Ucap Kris datar.

Chanyeol yang daritadi sibuk mengaduk cream soup nya itu pun kemudian beralih menatap gelas wine nya yang tinggal sedikit. Namun sedetik kemudian matanya beralih pada pelayan yang berdiri di samping mejanya.

DEG

Dan lagi … Jantungnya berpacu. Darahnya berdesir cepat. Rasanya sesak sekali kali ini.

Namja manis yang ada dipikirannya daritadi, sekarang berdiri disamping mejanya! Tersenyum ramah seperti sebelumnya.

'aku pasti sudah gila! Bagaimana mungkin?! Dia hanya pelayan Park Chanyeol! Sadarlah!'

"baiklah. Saya akan mengambilkannya. Apa ada yang lain?" tanya pelayan tersebut masih dengan senyumnya yang mengembang.

"tidak, itu saja." Jawab Kris.

"baiklah, kalau begitu mohon tunggu sebentar." Ucap pelayan tadi sambil berlalu pergi meninggalkan meja Kris sambil membungkuk sopan.

"sepertinya aku pernah melihatnya?" cetus Kai tiba-tiba.

"siapa?" tanya Kris.

"pelayan manis tadi. Aku jelas-jelas pernah melihatnya. Tapi dimana?"

"kau ini suka melantur! Sudahlah lanjutkan makan saja."

Kai pun menurut dan mengedikkan bahunya acuh, lalu kembali menyantap makanannya.

'pernah melihatnya?! Dimana?! Ayolah Kai ingat-ingat!' batin Chanyeol. Ia tidak bisa menyadarkan dirinya dengan mudah begitu saja rupanya.

Beberapa menit kemudian pelayan manis tadi kembali sambil membawa satu botol red wine pesanan Kris.

"ini pesanannya tuan. Semoga makan malam anda menyenangkan. Selamat malam." Ucap pelayan tadi sambil membungkuk sopan. Chanyeol masih menatapnya dengan tatapan memuja.

'benar-benar cantik! Namja tapi cantik sekali! Siapa ya namanya? Ah ya! name tag! Pabbo!'

Belum selesai ia melihat name tag nya, pelayan tadi sudah berlalu pergi.

'Byun?! Byun siapa?! Ash pabbo! Harusnya aku melihat name tag nya daritadi! Aku sibuk melihat wajah manisnya itu. Semoga ia datang lagi ke meja ini nanti. Iya! harus!'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC/END

Annyeong ^^

Hayo, mau dilanjutin atau engga? Terserah readers-nim semuanya :) chapter pertama emang Chanbaek moment nya belum ada, niatnya juga chapter pertama buat prolog doang tapi udah terlanjur jadi ya… sayang kalo di hapus lagi ._.v tapi chap-chap berikutnya bakal banyak Chanbaek moment ko percaya deh! :O *apaan sih gue?!* wkwkwk. Tapi kemungkinan besar jadi rate M, soalnya niat awal juga mau bikin fic M*plaaaak* hehehehe. Oke deh segini aja note dari namu :3 oh iya sekedar informasi tambahan, kalo akun namu yang ini gak bisa dibuka, rencanaya namu mau bikin akun lagi pen name nya Namu HwangII. jadi kalo nyariin *amin* search aja ya nama itu. tapi kalo masih aktif di akun ini ya berarti akunnya masih bener :3 hehehe. oke namu tau namu banyak ngomong. soalnya namu sempet kesel pas akunnya gak bisa dibuka dan gak bisa tidur semaleman wkwkwk. OKE STOP!

Gamsahamnida ^^ *bow*

Please review and leave your comments…