Kuroshitsuji
Disclaimer : Tante Yana Toboso dund yang sup3r moedh,, (?) *geplaked by Tobosoers(?)* *dibunuh*
Genre : Friendship – General
Rated : K – T
WARNING! Super AU and OOC. Typo, gaje, abal, butut, bulukan! (?)
Don't Like, Don't Read!
Someday
.
.
.
Serentak matahari masuk melalui jendela anak berumur 14 tahun ini. Butlernya sudah ada didepan muka anak tersebut, otomatis anak itu kaget. Reflek, anak itu mendorong butlernya tersebut. "Sebas! Aku tidak suka kau muncul didepan ku seperti itu! Lagipula untuk apa kau membangunkan ku?" tanya anak muda itu sambil menyelimuti dirinya lagi. "Tuan muda, kau harus mengaji, ini sudah pagi, nanti kau bisa telat. Sudah gitu mandi mu lama" butlernya berkata dengan senyumannya itu. "Ah ngafalinnya susah tau! Otakku gak segede kamu!" bantahnya. "Sudahlah, cepat mandi nanti teman-teman mu marah lagi" "Huh" gerutu Ciel mulai kesal. Tapi mau tidak mau dia harus mandi. Takutnya teman-temannya marah lagi. Dan lagipula dia tidak mau diteror sama senyuman Sebastian yang menjengkelkan itu. Baru saja Ciel melangkahkan kakinya, tiba-tiba...
"Halo apa ada orang?" Suara ini seperti dikenali Ciel. Buru-buru saja dia lari kedepan pintu untuk membuka pintunya. Saat Ciel membuka pintunya ternyata itu Alois! "Aduh Ciel! Jam segini belum mandi! Ah nanti telat lagi kita bisa dimarahin abis-abisan sama Mr-Grell-Cungkring itu!" bentak Alois. "Ciel, aku dan Alois sudah sepakat tidak mau di hukum ama cungkring itu!" timpal Elizabeth yang sudah rapih dan cantik. "Urgh baiklah! Aku akan mandi!"
-SebaCielSebaCiel-
Langkah demi langkah mereka lewati. Akhirnya mereka sampai ditempat les mereka. Mereka telat 15 mentil! Bayangkan saja ciel mandi 30 menit. Mana Ciel milih-milih baju dahulu agar keliahatan ganteng, cool dan imut. Dan itu sudah menjadi kebiasaan Ciel setiap hari. Mereka pasti akan dihukum oleh Mr-Grell-Cungkring itu. Selama perjalanan mereka saling menyalahkan. Akhirnya mereka menginjakkan kakinya ditempat les. "Kamu dulu masuk!" Alois berteriak. "Enak aja! Nyuruh orang mulu!" Bantah Ciel. "Ssst! Diem dong! Gini deh, kan yang membuat kita terlambat itu Ciel, berarti dia yang hatus masuk!" timpal Elizabeth. Akhirnya Ciel mengalah juga. "Halo, Assalamualaikum" suara Ciel yang ketakutan. "Waalaikumsalam, kalian trio kwek-kwek ini gapernah gak terlambat! Ngapain aja sih hah?" Emosi Mr Grell sudah meningkat. Ciel, Alois dan Elizabeth merasa takut dan malu karena disana dia diperhatikan oleh murid-murid yang lainnya. Keringat mengguyuri tubuh mereka.
"Ciel! Kau harusnya sudah hafal surat ini!" Mr Grell membentak. "Baik Mr saya akan hafalkan" Ciel menjawab dengan suara yang super ketakutan. Mr Grell juga memberika hafalan kepada Alois dan Elizabeth. Mau tidak mau mereka harus menuruti cungkring itu. Karena sudah malam dan Ciel belum hafal-hafal juga, terpaksa Elizabeth dan Alois harus menunggu Ciel sampai selesai. Tentu saja mereka berdua sudah selesai. Merekalah paling pintar diantara mereka bertiga. "Sudahlah Ciel, kau pulang saja tapi minggu depan harus sudah hafal ya!" suruhan pulang Mr Grell. "Baiklah!" dengan senangnya Ciel langsung membereskan bukunya. "Dan ohiya untuk Elizabeth dan Alois minggu depan ada kabar penting untuk kalian" "Kenapa gak sekarang saja Mr?" Tanya Elizabeth. "Saya harus menunggu konfirmasi lagi" Akhirnya Mr-Grell-Cungkring itu pulang. Ciel merasa senang mendengar hal itu, tapi ia juga merasa bahwa ia itu tidak ada apa-apanya. Tapi mau bagaimana lagi Ciel tidak sepintar mereka. Suatu saat dia akan berusaha untuk bisa sepintar mereka. Akhirnya mereka pulang bersama. Dan Ciel tidak sabar mendengar kabar dari si cungkring itu untuk kedua sahabatnya.
T.B.C
Akhirnya selesai juga! Cacat kan? Emang. -_- Okelah tunggu aja Chap 2 nya ya! Tolong di ripiu! Byee!
RIPIU OY RIPIUU! *pake toa masjid* *geplaked*
