Kuroko No Basket
STORY milik AUTHOR Levy Aomine Michaelis
SETTING: Home of Kuroko and Akashi
MAIN CHARACTER:
Kuroko Tetsuya, Akashi Seijuuro.
READ AND REVIEW
~Happy Reading~
Kuroko itu benci dengan karakter Akashi yang suka berlebihan, contohnya seperti sikap Akashi yang suka menodongkan gunting pada semua orang yang dekat dengan nya termasuk sahabat nya sendiri.
Tapi tak bisa dipungkiri juga kalau sebenar nya Kuroko juga suka dengan karakter 'mudah cemburuan' kekasih nya itu. Bagi Kuroko, Akashi adalah seorang yang baik. Lelaki yang mampu melindungi nya di saat genting apapun, seorang gentleman yang selalu dapat di andalkan dan cinta nya untuk Kuroko tidak perlu diragukan lagi.
Namun semua kebanggan itu tiba-tiba hilang sejak tiga hari lalu.
Kini Kuroko sedang terbaring dikasur sambil mengenggam HP birunya, berharap datangnya kabar dari Akashi yang membuat nya galau tiga hari lama nya.
To: Seijuuro-kun
Text:
Sei-kun...
Sent...
Kuroko tak mengerti kenapa pacarnya tiba-tiba berubah dingin dan tak memperdulikan nya, Akashi marah pada nya tanpa sebab pasti, dan dicuekin pacar sendiri selama tiga hari itu menyakitkan tahu.
To: Seijuuro-kun
Text:
Sei-kun kumohon balas, biarkan aku bertemu denganmu sekali saja.
Sent...
Satu lagi pesan yang dikirimkan, namun balasan tak kunjung jua. Ditelpon selalu di matikan. Di datangi selalu menghindar, bahkan Kuroko pernah di curigai maling karena nekad manjat pagar rumah kediaman Akashi. Walaupun akhir yang di dapatkan nya hanya kekecewaan.
Kuroko merasa ingin menangis, menangis untuk kesekian kali nya hari ini. Bahkan ia sengaja bolos sekolah karena galau nya itu.
Selang beberapa menit HP Kuroko berkedip, satu panggilan masuk.
Calling from...
Seijuuro-kun
Cepat-cepat Kuroko mengangkat nya tanpa memperdulikan airmata yang bisa merusak screen nya.
"Moshi-moshi Sei-kun!" Katanya sedikit serak dan bersemangat.
Diam.
Tak ada balasan di ujung sana.
Kemudian...
"Moshi-moshi, apa ini dengan Kuroko Tetsuya?"
'Suara nya berbeda?'
"I-iya saya sendiri, maaf anda siapa ya? Bukan kah ini HP milik Seijuuro?
"Benar tuan. Saya Nijimura Shuuzo, kepala pelayan di kediaman keluarga Akashi." Jawab si penelpon, Kuroko mengeryitkan dahi.
"Dimana Sei-kun?"
Pelayan itu kembali diam, menjawab lama membuat Kuroko penasaran.
"Seijuuro-sama sedang tak bisa menjawab sekarang. Apa anda bisa datang kemari tuan muda?"
Kuroko tak berpikir lagi dan menjawab mantap, "Aku akan segera datang."
.
.
.
.
Setengah jam kemudian Kuroko sampai dirumah Akashi. Rumah itu nampak ramai dengan beberapa mobil mewah terpakir di halaman nya. Sesampainya dipintu Kuroko langsung disambut oleh pelayan yang tadi menelpon nya.
"Silahkan masuk tuan, saya akan mengantar anda pada Seijuuro-sama." Kata nya.
Kuroko menurut saja, banyak orang-orang asing lalu lalang di dalam rumah ini, beruntung hawa keberadaan nya yang tipis mampu tak menarik perhatian orang-orang. Secara, Kuroko sebenar nya malu dengan penampilan nya sekarang yang Cuma mengenakan kaos biru bergambar strowberry plus celana pendek yang tak menutupi kulit betis jenjang nya yang mulus. Maklumi saja ya, namanya juga orang lagi buru-buru.
Pintu besar itu di buka lebar, kamar Akashi yang di dominasi warna merah terpampang.
"Seijuuro-sama sedang menunggu anda." Pelayan bernama Nijimura itu mempersilahkan nya masuk dan alangkah terkejut nya Kuroko saat ia melihat Akashi sedang terbaring lemah di kasur dan menatap nya sayu. Infus terpasang di sela hidung dan tangan nya, jangan lupakan wajah pucat Akashi saat menatap kedatangan Kuroko.
"Saya permisi dulu." Nijimura pamit meninggalkan mereka berdua. Kuroko langsung menghampiri Akashi.
"Sei-kun! A-ada apa sebenarnya?" Dipeluknya segera entitas merah itu dengan rindu, Akashi hanya bisa menatap sendu kekasih nya dan mencoba bicara.
"Te-tet-su-ya" Ujarnya terbata, si biru mendongak. Melihat mata merah itu menatap tangan nya sendiri. Ada sebuah surat terselip di jemari Akashi.
"Apa ini?" Kuroko mengambil surat itu dan kembali menatap. Akashi hanya membalas diam, ia ingin Kuroko membaca surat nya.
Mengerti akan hal itu Kuroko pun membuka surat tanpa amplop itu kemudian dibaca dalam hati, airmata Kuroko menetes tanpa bendungan.
"Sei-kun? Sejak kapan—" Kuroko menatap tak percaya, namun itulah yang terjadi sebenarnya.
"Maafkan aku Sei-kun, aku benar-benar kekasihmu yang bodoh!" Kuroko mengusap-usap jemari Akashi dengan perasaan bersalah, menggengam erat tangan itu seakan tak ingin terlepas lagi.
"Aku takkan meninggalkan Akashi-kun kapanpun lagi, kau jangan khawatir." Satu kecupan mampir di dahi Akashi. Dan mulai saat ini Kuroko berjanji untuk selalu mendampingi, menjaga dan cinta nya hanya setia pada Akashi seorang. Kuroko berjanji.
.
.
.
.
Isi surat Akashi...
To: Kuroko Tetsuya
Tolong, jangan menangis dulu saat kau melihat keadaan menyedihkanku Tetsuya.
Kau mungkin bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi kan?
Sebelumnya, aku minta maaf atas sikap buruk ku. Aku menyadari jika aku akan menyakiti hatimu setelah ini.
Tapi, semuanya kulakukan agar kau membenciku. Agar kau pergi dariku, dan tak memiliki calon suami cacat sepertiku.
Penyakit ini sudah lama menjangkitiku , Kanker di syaraf otak.
Tolong hentikan airmatamu itu Tetsuya, aku akan tambah sakit melihat nya.
Dokter bilang ingatan ku akan berkurang, akan tetapi aku yakinkan kau jika hanya dirimu saja lah yang aku cinta. Satu-satu orang yang pantas jadi kekasihku dan satu-satu nya orang yang kuinginkan.
Tetsuya tak perlu mengkhawatirkan hal yang tidak-tidak tentangku.
Terimakasih atas segalanya.
Aku mencintaimu Kuroko Tetsuya.
Tertanda
Akashi Seijuuro
.
.
.
.
TAMAT
.
.
.
.
Levy muncul lagi, dengan cerita yang sok pengen buat galau readernya.
Heehehe... tapi nggak tahu ini berhasil atau engga?
Eits, Levy gak ngambil untung apa-apa kok dari fic ini, dibaca ama reader nya aja juga udah sangat berterimakasih saya nya.
So , silakan yang mau fava,foll, or rev story nya.
Matta nee~
