Tell me, Matt!
Disclaimer : Death Note © Obata Takeshi
Genre : Humor and Romance
Rate : M
Warning : Yaoi, Lime (tapi gak Lime banget sih), gaje, OOC, Typo
XoXoXoXoXo
Minna-san! Bentar lagi Chan masuk sekolah jadi apdetnya jarang-jarang ya...
Kali ini MelloMatt... Lime nya Kurang, tapi gak apa-apa ya? Chan sebenernya pengen lanjutin ke chap 2, tapi ragu-ragu
Menurut Minna-san gimana?
Review ya, boleh kok nge-flame asal jangan pedes-pedes nanti Chan kepedesan XD
XoXoXoXoXo
Di siang hari yang puanas, tersebutlah seorang perempuan, atau laki-laki? Sedang duduk di bangku taman sambil memakan coklat QueenKeseleo. Pakaiannya adalah baju hitam, dan celana panjang hitam, sepatu hitam, dan gigi hitam –dilempar ke jurang sama Mello- maksudnya giginya putih berkilau. Rambutnya yang pirang cerah dan menutup wajahnya membuat ia menjadi sangat manis. Membuat semua seme memandang nafsu padanya.
"Mana sih, si bego Matt itu? Lama bener, OMG! Aku sampe lumutan *?* begini" teriak Mello gaje, membuat para seme yang menatapnya nabsu jadi menatapnya dengan pandangan aneh
"Oi, Mello!" panggil laki-laki berambut merah batu bata dengan google dikepalanya, dari sebrang taman. Penampilannya membuat semua uke kagum, takjub, pluss nabsu...
"Hei Matt, lama banget sih? Dari tadi aku diliatin sama om-om mulu! Iih serem kalo aku dibawa kabur sama om-om itu" seru Mello yang segera menghampiri Matt
"Sori, tadi aku mesti ngantri di toko game dulu buat beli game 'Samurai keselek'" kata Matt berusaha meminta maaf
"Hh, oke deh. Yuk ke tempat L" kata Mello
"Mau ngapain?" tanya Matt
"L mau ngasih coklat buatku, soalnya aku berhasil ngalahin dia dalam lomba makan. Yosh! Ayo, Matt!" kata Mello yang langsung lari ke arah apartemen L
"Woi, Mello, Tungguin!" teriak Matt yang ditinggalin Mello
.
Skip Time
.
BRAAAAK!
Pintu apartemen L dibuka dengan keras-keras oleh Mello. Membuat yang ada didalamnya menoleh kaget
"L-senpai, Light-kun, Mello datang ber..."
Kata-kata Mello terhenti ketika kedua orang itu (Light dan L) sedang dalam posisi yang "unik". Light yang penampilannya sudah acak-acakan menindih L, sementara L yang bagian atasnya sudah dipenuhi oleh kissmark menoleh kepada Matt yang lagi cengo.
"Mello...kalo dateng bilang-bilang dulu dong" kata Light yang cepat-cepat bangkit dan segera merapihkan penampilannya.
"Ada perlu apa?" tanya L dengan santainya
"Mello! Kau larinya kecepetan!" teriak Matt yang udah nyampe di apartemen L, dan langsung berhenti melihat L dan Light yang terlihat acak-acakan.
"Eh, L-senpai kok telanjang dada gitu? Digigit serangga ya, kok banyak tanda merah gitu?" tanya Mello dengan polosnya
"Ssst! Diem Mello, kita ngeganggu mereka tau" bentak Matt yang mengerti dengan keadaan
"Ngeganggu?" tanya Mello dengan polosnya. Maklum, dia ini masih belom diajarin "begituan" ama emak dan babehnya.
"Sori ya, L dan Light" kata Matt lalu menarik Mello pergi. Sementara Mello ngamuk karena coklatnya belom dikasih
"Tunggu, coklatnya belom dikasih! Uwaaa! Matt, lepasin!" rengek Mello
"Emangnya kita ngeganggu apaan sih? Cuma dobrak pintu doang" kata Mello dengan innocent nya. Menganggap mendobrak pintu itu bukan sesuatu yang membuat orang terganggu
Matt menarik Mello sampai di depan sebuah hotel bintan 100 -banyak banget bintangnya-
"Kau mau tau apa yang dilakukan mereka?" tanya Matt
"Nggak juga sih. Yang pengen aku tau kenapa L penuh tanda merah gitu" kata Mello dengan begitu polosnya
Sementara Matt hanya menyeringai.
"Akan ku kasih tau kenapa badan L penuh dengan tanda merah, asal kau mengikuti perintahku" kata Matt dengan seringai jahatnya
"Hmm... Okelah, demi menambah wawasanku ini" kata Mello akhirnya
"Nah, sekarang kita pesen kamar dulu" kata Matt dengan senyum kemenangan plus seringai jahat, pokoknya gimana gituu wajahnya yang tadinya cakep selangit jadi jelek selangit!
Setelah memesan kamar, Matt menyerahkan kunci kamar hotel ke Mello.
"Kau ke kamar duluan, aku mau beli sesuatu dulu" kata Matt
Mello menurut dan pergi ke kamar yang udah dipesen tadi. Ia lagi mikir-mikir apa yang menyebabkan tanda merah di seluruh tubuh seniornya yang imutnya pol itu. Mungkinkah serangga? Serangga mana yang mau gigit sebanyak itu? Abis dikerokin kali ya? Masa dikerokin sebanyak itu, kecil-kecil pula.
"Ah si Matt kemana sih? Beli apaan kok lama banget?" kata Mello yang sedang tiduran dikasur sambil memilin rambutnya ngikutin Near
Baru aja diomongin, Matt udah dateng dengan membawa sebatang coklat kecil.
"Yeeey, coklat! Jadi bercak merah itu karena coklat ya? Kok bisa?" seru Mello
"Bukan, bego! Udah sekarang buka bajumu!" perintah Matt sambil ngunci pintu. Gak nyangka orang sepintar Mello gak tau soal "begituan"
"Hah? Buka baju? Mau ngapain, sih?" tanya Mello yang belum membuka bajunya
"Ck, cerewet banget sih!" Matt segera menghampiri Mello dan membuka bajunya dengan lihai, sehingga sekarang Mello telanjang bulat
Wajah Matt memerah melihat Mello yang seksi itu. Kyaaa, author juga mau liat –ditampar Mello-
Matt segera membuka bajunya, hingga mreka berdua sama-sama telanjang bulat. Matt mengambil coklat yang ia beli tadi. Memotong kecil coklat itu dengan giginya. Lalu mengunyahnya
"Hei, Matt kenapa ki...Umppph..."
Matt mencium Mello, menyalurkan coklat yang ia kunyah tadi. Mello merasakan sesuatu yang manis dimulutnya. Rasa manis menghiasi mulutnya
Mello menelan coklatnya. Setelah itu, lidah Matt menerobos masuk kedalam mulut Mello, mengajak lidah Mello bermain, lidah mereka saling bertautan. Matt menjilat-jilat langit-langit mulut Mello, sehingga Mello menahan geli.
"Mmmmh..."
Matt melepaskan ciumannya. Mendorong Mello ke atas kasur. Lalu Matt menimpa Mello.
"Matt...be...berat..." ujar Mello dengan nada ketakutan karena kemaluan Matt mengenai kemaluannya
"Kau mau tau apa yang L dan Light lakukan, hmm?" bisik Matt ditelinga Mello
Nafas Matt yang berhembus ditelinga Mello, membuat Mello mendesah geli.
"Mmmm..."
"Kau mau tau tanda apa yang ada dibadan L? Akan kuberi tau asal kau mau mengikuti permainanku" kata Matt lalu melumat bibir Mello ganas
Perasaan Mello campur aduk sekarang. Antara ketakutan, senang, dan penasaran.
Matt berpindah ke jenjang leher menghisap dan mengigitnya, sehingga meninggalkan tanda kemerahan di leher Mello.
"Ini yang Light lakukan pada L," ujar Matt disela-sela kegiatannya
"A...Aku tak bisa me...lihatnya kalau kau...melakukannya di leher, Matt..." kata Mello
"Ini namanya kissmark, Mells" jelas Matt sambil meraih tangan putih Mello, dan membuat kissmark disana.
"Sejak kapan kau memangggilku Mells, eh?" tanya Mello marah
"Mulai saat ini Mells. Sekarang diamlah dan ikuti permainanku" ujar Matt. Tangan kirinya memilin tonjolan yang ada di dada Mello.
"Ahh...Matt...Matt" desah Mello pelan
Aku anak sehat...
Tubuhku kuat...
Terdengar ringotne hape Matt berbunyi
"Cih, sial! Siapa sih yang nelpon?" maki Matt dalam hati
Matt melihat nama kontak di hapenya, Near si albino
Ia mengangkat telpon.
"Hei, albino bodoh, ada perlu apa?" tanya Matt tidak sabaran
"L menyuruh kita untuk kumpul di apartemennya sekarang juga" jawab suara disebrang
"Bilang padanya aku tidak bisa"
"Hei, Near, biar aku yang bicara dengan Matt-kun" terdengar suara L
"Matt-kun, ini aku L, kumpul di apartemenku sekarang"
"Ada apa? Kau sudah selesai dengan Light?" tanya Matt iseng
"Kami tidak jadi melakukannya, Ada rapat. Pakai bajumu dan bawa Mello kesini juga, jarak hotelnya tidak jauh kan dari rumahku?" Kata L
"Dari mana dia tau? Kok detail banget?" batin Matt heran
"Aku tau kau akan melakukannya setelah melihatku dan Light-kun. Terlihat dari seringaimu itu sebelum kau pergi. Kau pasti akan pergi ke hotel terdekat" jelas L
"Dasar jenius! Baiklah, aku dan Mello akan segera kesana" kata Matt lalu mentutup telpon. Matt berbalikdan mengambil pakaiannya dan pakaian Mello.
"Pakailah. Si jenius aneh itu menyuruh kita berkumpul apartemennya" kata Matt sambil melempar pakaian Mello ke wajah Mello
"Jenius aneh? Maksudmu L?" tanya Mello
"Ya iyalah! Dia mau ngapain sih? Ganggu orang seneng-seneng aja!" kata Matt yang sudah memakai pakaiannya dan memasang google nya.
"Mungkin dia mau kasih coklat?" kata Mello penuh harap
Matt yang mendengar perkataan Mello, mendengus kesal.
"Memangnya kau tidak suka coklat yang kukasih padamu tadi?" tanya Matt
"Eh, itu sih..." semburat merah terlihat di pipi Mello.
"Kau sudah mengertikan? itu namanya kissmark, dan itu termasuk dalam kegiatan sex" jelas Matt
"Eh? Sex katamu?"
"Ya, memangnya kenapa?"
"Ja...jadi...kita tadi hampir melakukan sex? sex itu hubungan intim kan?"
Yah, kata-kata sex doang yang tau! Ngelakuinnya ga tau, gimana sih Mello?
"Tentu saja, nanti kita lanjutkan ya" kata Matt sambil mengecup pipi Mello
"Ma...Matt!" teriak Mello marah
XoXoXoXoXo
Dilanjutin apa nggak nih?
Chan bingung
Review dan flame tapi jangan pedes-pedes ok?
