Hallo Minna, Readers and para pecinta Conan...

Ninna bawa Fic ke 2 Conan nih...

Habis Baca...Don't Forget To Review, Ok!

Check This Out...

3

2

1

Action... Selamat Membaca...

Semoga suka ya...

Disclaimer: Only Aoyama Ghosh0 Seorang

Pair: Shinichi x Ran...4EveR

Crusyal Memory

Di ruangan VIP sebuah rumah sakit. Ruangan yang cukup luas dengan nuansa putih bersih. Seorang detektif muda nan terkenal, Shinichi Kudo. Sedari tadi tidak beranjak dari tempat duduk nya. Dia terus menggenggam tangan dan terus mengecup telapak tangan sosok yang sangat dicintainya, orang terpenting dalam hidupnya. Orang yang sekarang terbaring lemah tak berdaya yang ada di depannya.

"Ran... Bangunlah sayang, buka matamu..." Bisik Shinichi di telinga istri tercintanya, Ran Kudo.

Tanpa di sadari air mata mengalir deras dari pelupuk mata Shinichi.

"Ran, ayo bangun sayang... buka matamu..." Bisik Shinichi terus menerus di telinga istri yang sudah ia nikahi sepuluh bulan yang lalu.

Kini istrinya Ran Kudo, sedang terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang pasien di ruangan itu. Sudah beberapa Minggu, Ran tidak pernah membuka matannya lagi. Ran dinyatakan koma oleh dokter tiga minggu yang lalu. Dan selama itu pula Shinichi terus menemani Ran. Shinichi terus duduk di samping Ran. Menggenggam tangan istrinya lalu mengecupnya. Dan membisikan kata kata di telinga Ran. Agar Ran dapat mendengar suara Shinichi. Dan agar supaya Ran cepat membuka matanya. Dan entah sudah berapa liter air mata yang di keluarkan Shinichi untuk Ran. Shinichi mempererat genggaman tangannya pada Ran. Air mata semakin deras keluar dari pelupuk mata holmes masa heisei ini. Tiba tiba Shinichi menunduk sehingga jari tangan Ran yang berada dalam genggaman Shinichi dapat menyentuh kulit wajah Shinichi. Bahu Shinichi naik turun, menandakan ia sedang terisak dalam diam.

"Ran..." bisik Shinichi di sela sela isakannya. "Bangunlah Ran...buka matamu sayang..."

Sebenarnya apa yang terjadi pada Ran, sehingga membuat Ran koma?

N

N

N

N

FLASHBACK IN FLASHBACK...

Hampir dua tahun sudah ketika Shinichi, Shiho Miyano atau Ai Haibara beserta FBI dan CIA berhasil menumpas organisasi hitam beserta para petinggi petinggi mereka. Dan mereka juga berhasil menumpas bos besar mereka. Bos organisasi hitam meninggal karena terkena tembakan dari Shuichi Akai yang berhasil menembus jantungnya. Dan juga tembakan dari Shiho yang berhasil menembus otaknya. Waktu itu FBI dan CIA melakukan penggrebekan dadakan ke markas utama organisasi hitam. Jadi tidak ada persiapan apa pun dari pihak organisasi hitam. Karena itu big boss mereka bisa meninggal dengan mudah. Sedangkan Gin mati karena mendapat empat tembakan dari Shinichi dan James. Sedangkan Vodka, Chianti, Korn dan anggota organisasi hitam yang lainnya sudah lumpuh di tangan FBI dan CIA. Sampai sekarang anggota organisasi yang masih hidup hanya Vermouth dan Bourbon atau yang lebih di kenal dengan Okiya Subaru. Setelah organisasi hitam hancur, Okiya memutuskan untuk pergi meninggalkan Jepang. Sedangkan Vermouth ia memutuskan untuk menyerahkan diri kepada FBI setelah mendapatkan dua tembakan dari Jodie Santemillion.

NNNN

Ai juga sudah menemukan data data penawar racun APTX 4869. Setelah mempelajari data data tersebut dan mengalami kegagalan beberapa kali. Akhirnya Shiho berhasil menemukan penawar racun APTX 4869. Setelah Shinichi berhasil kembali ke tubuhnya semula. Ia bergegas menemui Ran, Shinichi lalu menceritakan semuanya kepada Ran, tentang dirinya yang mengecil juga tentang siapa sebenarnya Conan Edogawa. Tentang organisasi hitam, tentang Gin dan Vodkayang telah meracuni nya dengan APTX 4869. Semuanya di ceritakan oleh Shinichi. Ran sangat kaget mendengar seluruh pangakuan dan cerita Shinichi. Dan yang membuat Ran sangat kaget adalah bahwa ternyata Conan anak kecil berkacamata yang selalu bersamanya adalah Shinichi, detektif teman kecilnya, laki laki yang ia tunggu kepulangannya.

NNNN

Awalnya Ran marah besar pada Shinichi karena Shinichi telah membohonginya. Ia merasa tidak di percaya oleh Shinichi untuk menjaga rahasia besar ini. Karena merasa telah di permainkan oleh Shinichi. Setelah Shinichi menceritakan semuanya pada Ran. Ran tidak mau bicara pada Shinichi lagi. Dan selama itu pula Shinichi terus minta maaf dan memberikan pengertian kepada Ran...

Sampai pada sore itu...

N

N

N

N

Shinichi memutuskan untuk menemui Ran dan mengajaknya berbaikan. Shinichi tidak tahan kalau harus diam diaman lama dengan Ran. Apa lagi sudah hampir satu bulan Ran tidak mau bicara dengan Shinichi setelah itu. Sore itu Shinichi memutuskan untuk menunggui Ran sampai Ran selesai latihan karate. Shinichi bertekad harus bisa berbaikan dengan Ran sore itu juga. Shinichi bersandar di depan gedung olah raga tempat Ran latihan karate. Sesekali ia mengintip ke dalam untuk memastikan latihan sudah selesai atau belum. Cukup lama Shinichi bersandar di situ, sampai terdengar derap langkah mendekati pintu luar. Shinichi menoleh ke dalam, rupanya latihan klub karate sudah selesai. Dan para siswa berhamburan keluar dari gedung olah raga. Shinichi menunnggu sampai sosok Ran keluar. Tak lama Ran keluar dari gedung olah raga. Shinichi pun langsung menghampiri Ran dan menyentuh pundaknya.

"Ran..." panggil Shinichi.

Ran pun menoleh. "Shi...Shinichi..." Ran pun bergegas lari meninggalkan Shinichi tapi ternyata gerakannya kurang cepat, karena Shinichi terlanjur menggenggam pergelangan tangan dengan sangat erat.

"Kita harus bicara Ran!" kata Shinichi.

"Shinichi, lepaskan aku!" seru Ran sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Shinichi. Tapi rupanya itu sia sia, karena walau bagaimanapun tenaga laki laki lebih besar dari pada tenaga perempuan. Sekalipun Ran adalah atlet karateka.

"Lepaskan aku Shinichi! Aku mau pulang." Ran kembali meronta.

"Tidak... Kita harus bicara Ran..." Shinichi masih mempertahankan pergelangan tangan Ran dalam genggamanya.

"Tidak... aku tidak mau bicara dengan mu Shinichi. Aku mau pulang!"

"CIE...CIE..." terdengar beberapa murid yang juga baru keluar dari gedung olah raga.

"Kayaknya suami istri lagi ribu nih..." kata salah seorang murid laki laki.

"Cepatan baikan ya!" kata salah seorang murid perempuan.

Ran dan Shinichi yang mendengar itu semua tidak mempardulikan ucapan teman temannya itu. Shinichi masih menggenggam pergelangan tangan Ran. Dan Ran masih berusah melepaskan pegelangan tangannya yang di genggam Shinichi. Shinichi pun langsung membawa Ran meninggalkan gedung olah raga.

"Lepaskan aku Shinichi..." bentak Ran.

Shinichi membawa Ran ke taman sekolah mereka.

"LEPASKAN AKU DETEKTIF BODOH..."teriak Ran. Dan tangan Ran pun berhasil terlepas dari genggaman Shinichi. Ran pun mengelus pergelangan tangannya yang di genggam erat oleh Shinichi. Keduanya hanya diam...

"Aku mau pulang... " kata Ran.

"Tunggu... dengarkan aku dulu Ran!"

"Dengarkan apa Shinichi?... Tidak ada yang harus di bicarakan dan di dengarkan lagi!"

"Banyak Ran... Banyak yang harus ku jelaskan dan banyak yang harus kau dengarkan!"

"Apa lagi yang akan kau jelaskan Shinichi? Kebohongan apa lagi yang akan kau ciptakan hah?" tanya Ran dengan suara tinggi. Sambil membalikan badan menghadap Shinichi. "Apa tidak cukup dengan kau berbohong kepada semua orang bahwa kau Conan Edogawa!"

"Maafkan aku Ran bukan maksudku untuk berbohong kepadamu dan kepada semua orang." Kata Shinichi pada Ran yang sekarang duduk di bangku taman itu.

Hening sejenak...

"Kau tahu, aku merasa jadi perempuan paling bodoh di dunia. Saat aku sadar bahwa aku menunggu lelaki yang jelas jelas selalu ada di samping ku. Aku bahkan menceritakan semuanya tentang Shinichi pada Conan, menceritakan tentang masa kecil kita pada Conan. Dan selalu menanyakan keberadaan mu selama menghilang. Saat itu dalam hatimu kau pasti sedang menertawakanku dan menganggap kalau aku ini bodoh?" Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Ran.

"Tidak ... aku tidak pernah menertawakanmu!"

"A...aku bahkan juga sudah pernah mengungkapakan perasaanku padamu kepada Conan yang ternyata adalah dirimu. Bahkan sudah ratusan liter air mata yang ku keluarkan hanya untuk mu. Pasti kau senang kan Shinichi ?"

"Tidak aku tidak pernah senang sedikitpun. Justru aku sedih karena kau harus membuang air matamu yang berharga, hanya untuk detektif bodoh sepertiku."

"Lalu kenapa kau bohong padaku Shinichi? Kenapa kau tidak pernah bicara padaku kalau kau adalah Conan, kenapa kau baru jujur padaku saat kau sudah kembali menjadi Shinichi. Kenapa?"

"I...Itu karena... A...aku tidak mau kau terlibat dalam bahaya Ran!"

"Bahaya? Memangnya apa yang akan terjadi padaku kalau aku mengetahui yang sebenarnya?" tanya Ran.

"K...kau bisa diincar organisasi itu... Dan aku tidak mau itu terjadi..!"

"Tapi kau memeberitahu Prof. Agasa, Heiji juga gadis yang bernama Shiho tak memberitahuku, apa kau tidak percaya padaku Shinichi? Kalau kau memberitahuku aku pasti akan menjaga rahasiamu Shinichi. Kalau kau takut aku terlibat dalam bahaya, aku bisa menjaga diriku sendiri sehingga aku tidak akan terlibat dalam bahaya apa pun. Buktinya... Prof Agasa dan Heiji sampai sekarang baik baik saja. Bahkan mereka ikut membantumu dalam memnumpas organisasi itu. Sedangkan aku hanya berbuat bodoh dengan selalu menanyakanmu dan menangis karena merindukan mu... Aku bahkan tidak bisa berbuat apa apa untuk memebantumu..." Ujar Ran panjang lebar. Kali ini air mata sudah mengalir deras dari pelupuk mata Ran.

Sedangkan Shinichi dia hanya bisa berdiri mematung melihat gadis ia sayangi itu sesenggukan. Ia hanya bisa bisa memandangi Ran dengan wajah sedih. Shinichi menjadi semakin bersalah telah memebohongi gadis yang menempati hatinya itu.

"Kenapa kau bohong padaku Shinichi? Kenapa kau tak jujur padaku?, Kenapa?" Ucap Ran berkali kali dengan air mata terus mengalir dari pelupuk matanya.

Shinichi yang melihat Ran menagis langsung berlutut di hadapannya. Lalu Shinichi pun memeluk Ran. Kali ini Ran tidak meronta walaupun ia tidak membalas pelukan Shinichi.

" Maafkan aku Ran aku terpaksa berbohong kepadamu ataupun pada semua orang. Karena waktu itu aku tak punya pilihan lain. Tapi walaupun aku jujur padamu... Pasti kau juga akan bertambah sedih jika melihat tubuhku mengecil. Dan aku tidak mau melihat gadis yang aku cintai mengeluarkan air mata lagi untukku." Shinichi pun mengeratkan pelukannya pada Ran.

Ran pun mulai sesenggukan lagi di bahu Shinichi. Perlahan ia mulai membalas pelukan Shinichi. Sekarang ia mulai bisa mengerti posisi Shinichi. Ia tahu sebenarnya Shinichi tidak mau berbohong kepadanya atau kepada siapa pun. Dan lebih tepatnya Shinichi juga tidak mau mengalami kejadian ajaib seperti ini. Karena keaadaan lah yang membuat Shinichi harus berbohong kepada semua orang termasuk dirinya.

" Dan terima kasih Ran kau sudah mau menunggu ku." Kata Shinichi.

"Iya Shinichi... Maafkan aku!" Shinichi pun merenggangkan pelukannya pada Ran. Sehingga ia bisa melihat wajah Ran. Ia terlihat bingung.

"Maaf untuk apa Ran, seharusnya kan aku yang minta maaf?" Tanya Shinichi pada Ran yang tengah menghapus air matannya.

"Maaf karena aku sudah marah padamu, bagaimanapun kau melakukan itu juga untuk kebaikan orang orang di sekitarmu kan? Dan maaf karena aku sudah bersikap bodoh dan tidak mengerti keaadaan Shinichi."

Shinichi tersenyum mendengar penuturan Ran. "Jadi kau juga sudah memaafkan ku Ran?"

Ran mengangguk mantap. Shinichi pun kembali memeluk Ran yang langsung di balas oleh Ran.

"Terima kasih Ran...Dan aku mencintaimu..."

"Aku juga mencintaimua Shinichi..." Shinichi pun mengeratkan pelukannya pada Ran. Matahari tenggelam pun menjadi saksi bisu pernyataan cinta mereka...

T...B... C

Ck...ck...ck... baru chap 1 aja,

penulisan kalimatnya udah acak acakan begini...

Sorry Minna...