Apakah sebenarnya cinta itu? Coba katakan. Tak lain tak bukan ialah dua jiwa dalam satu fikiran, dua hati dalam satu debaran. Cinta bisa jadi sangat indah jika mau saling mengerti. Tetapi sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi akan lebih menyakitkan mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu padanya.

.

.

.

.

.

.

***Bebhe Present***

.

.

.

.

That Should Be Me!

Pairing : Naruto U. & Hinata H.

Rated: T-Indonesia

Genre: Romance/ Friendship

Disclaimer: Karena Om Kishi masih pelit Bebhe minta salah satu tokohnya, jadi semua tokoh 'masih' punya Om Kishi -_-

Warning: Bahasa amburadul, alur nggak nyambung, typo(s) bertebaran dimana-mana, romance yang kurang berasa, humor garing nyempil, menggunakan EYD (Ejaan yang Disemawutkan), inspirited by Real Story and song "That Should Be Me" by JB.

Note: Fic ini Bebhe buat untuk saudara terbaik Bebhe, Diah Putri Larasati, untuk mengobati rasa galaunya dengan memflashback cerita masa lalunya*bukannya malah bikin tambah galau ya? Haha. Tapi karna dia setuju" aja, jadi Bebhe buat deh fic ini. Okeh. Semoga dia dan readers semua suka sama fic abal saya ini ^^b

.

.

Happy Reading ^^

Di sebuah ruangan yang bernuansa putih, seorang gadis bermanik bak padang lavender(?) tengah duduk di samping jendela. Matanya terus melihat langit yang kebetulan sedang cerah saat itu. Tak ada awan ataupun mendung yang menghiasi(?) langit siang itu. Matanya memang tengah terlihat memandang langit saat itu. Tetapi bukan langit yang di lihatnya, melainkan bayangan seorang laki-laki berkulit tan dengan rambut blondenya lengkap dengan coretan khas di pipinya. Gadis itu tersenyum tipis saat membayangkan wajah lelaki itu. Dialah Hyuuga Hinata. seorang mahasiswi jurusan Farmasi di salah satu fakultas di Konoha. Hinata tengah berada di ruangan tempatnya biasa merenung atau menyegarkan fikirannya ketika galau*cieh. Sebut saja di kamar*gitu aja jelasinnya panjang kali lebar kali tinggi thor -_-. Oke back to story.

Kembali Hinata mengingat semua kenangannya di masa lalu. Kenangan bersama seseorang yang telah mengubah dirinya. Menunjukkan kepada dirinya apa arti hidup yang sebenarnya. Menunjukkan kepada dirinya, apa itu cinta. Hinata menghela nafas pelan. Di alihkan pandangannya pada sebuah rak buku dimana dia menyimpan semua buku-bukunya disana. Hinata lalu berdiri dan berjalan menuju rak buku miliknya yang terletak di sudut kamarnya. Jari jemarinya dengan lincah memilah buku untuk mencari buku yang di carinya. Jarinya berhenti pada sebuah buku tipis dengan sampul warna hijau. Di ambilnya buku itu dan Hinata kembali ke kursinya di samping jendela.

Hinata mulai membuka halaman pertama buku itu. Terdapat coretan-coretan tangan yang sudah tak asing lagi di matanya. Senyum tipis kembali terukir di bibir tipisnya.

'Naruto Uzumaki and Hinata Hyuuga is Best Friend…..…not Forever'

Hinata terkikik pelan saat membaca kalimat terakhir di halaman pertama itu. Ingatannya kembali pada saat pertama mereka bertemu.

FLASHBACK

Kelas XI-Farmasi 1, adalah kelas yang paling ramai di Konoha High School di bandingkan dengan kelas-kelas yang lain. Apalagi sekarang jam kosong, karena Anko-sensei yang mengajar kimia sedang absen. Itu merupakan surga untuk anak kelas ini. Suasana kelas seperti biasanya. Ribut dan berantakan. Dan sumber keributan itu semua adalah dari seorang remaja laki-laki yang biasa di sebut anak rubah, karena memiliki coretan seperti kumis rubah di masing-masing pipinya. Dia adalah Naruto Uzumaki. Dia adalah anak yang terkenal paling banyak bicara di kelasnya. Meski otaknya pas-pasan, cerewet, ceroboh, suka bikin onar, bahkan kelewat pedhe, teman-temannya tetap suka pada Naruto karena kebaikannya. Dia adalah tipe anak yang tidak suka memilih-milih teman. Teman dekatnya seperti Sasuke, Gaara, Neji, Kiba, dan lain-lain pun tetap enjoy berteman dengan Naruto.

Lain dengan gadis berambut indigo yang sedang asyik menggulati novel Twilight di tangannya. Dia adalah Hyuuga Hinata. Sang Heiress di sekolah itu. Dia terkenal dengan kepandaiannya dan kelembutannya. Tetapi dia terlalu pemalu, sehingga tidak begitu banyak yang tau wajah Hinata. Dia adalah satu-satunya siswi di kelas itu yang tidak terlalu memperhatikan teman laki-lakinya. Matanya terus menelusuri setiap kalimat yang ada dalam novel tersebut. Sebuah headphone melingkar(?) dengan indah di telinganya. Dengan begitu dia bisa membaca dengan tenang tanpa harus mendengarkan suara rebut yang di timbulkan anak laki-laki. Sedang asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba Hinata merasakan sebuah benda keras mengenai kepalanya.

DUAKK ! CTARR ! AWW !

Hinata meringis memegangi kepalanya. Di usap kepalanya yang terasa benjol.

"Eh, maaf. Aku tidak sengaja. Kau tidak apa-apa kan?" Merasa ada seseorang yang menyentuh bahu kirinya, Hinata melepas headphone yang menempel di telinganya lalu menoleh ke kiri. Hinata mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang berdiri di sampingnya.

"Oh, Naruto-kun. Tidak apa-apa kok." Kata Hinata sambil tersenyum. Lalu dia kembali memasang headphone dan melanjutkan membaca buku.

"Hmm" Naruto mengangguk. Tak sengaja matanya melihat buku yang sedang di baca Hinata. Merasa tertarik, Naruto mengambil kursi lalu duduk di depan Hinata. Hinata melirik Naruto sebentar lalu kembali fokus ke bukunya. Naruto menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung bagaimana cara mengajak bicara seorang gadis seperti Hinata.

"Emm.. Ano.. Hinata. Buku apa yang sedang kau baca?" Tanya Naruto dengan nada sedikit canggung. 'Oh, ayolah. Hanya mengajaknya bicara' inner Naruto berteriak. Meski telinganya terpasang headphone, Hinata samar-samar masih bisa mendengar suara Naruto. untuk menghormati lawan bicaranya, Hinata melepas headphone yang menghiasi(?) telinganya.

"Ini novel Twilight" jawab Hinata. Naruto hanya mengangguk.

"Kau suka dengan cerita yang seperti itu ya?" Hinata sedikit memiringkan kepalanya mendengar pertanyaan Naruto.

"Err.. Maksudnya kenapa bukan novel yang lain saja. Seperti kisah yang lebih romantis. Itu kan terlalu seram. Yah, meski ada romantisnya sedikit sih" Hinata tersenyum menanggapi pertanyaan Naruto.

"Novel apapun aku suka, hanya untuk hiburan ketika jenuh saja. Novel jenis apapun tidak masalah bagiku" Naruto mengangguk-anggguk.

"Horror sekalipun?"

"Ya, tentu" Naruto manggut-manggut saja. Hinata dan Naruto terdiam beberapa saat. Berkutat dengan kegiatan masing-masing. Naruto asyik memandang langit dari jendela di samping tempat duduk Hinata. Sementara Hinata hanya membolak-balik novelnya, karena matanya sudah terasa capek membaca sedari tadi. Hinata lalu menutup bukunya. Matanya kini tertuju pada seseorang yang tengah berada di depannya. Hinata memperhatikan setiap lekuk wajah Naruto. Kulit tan yang di terpa sinar matahari, rambut yang melambai di terpa angin, mata sebiru lautan, hidung mancung, bibit tipis, dan coretan di pipinya yang menambah kesan manis di wajahnya. Dan senyum itu. Indah. Sudut bibir Hinata terangkat. Dengan cepat Hinata menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba menepis sesuatu yang bersarang di kepalanya.

'Oh Kami-sama. Apa yang aku fikirkan? Baka!' umpat Hinata pada dirinya sendiri. Naruto yang melihat tingkah Hinata dari sudut matanya lalu menoleh.

"Kau kenapa?" Tanya Naruto sambil menaikkan sebelah alisnya. Hinata terkejut, Naruto juga ikut terkejut.

"Kau mengagetkanku" kata Naruto.

"Eh, ma-maaf. A-aku melamun tadi" dalam hati Hinata merutuki dirinya sendiri. Naruto ber-oh-ria saja menanggapinya.

"Dobe. Betah banget disini" Naruto dan Hinata menoleh ke arah sumber suara. Di lihatnya seorang lelaki berambut seperti pantat ayam tengah berdiri di samping mereka. Hinata tersenyum.

"Hai Sasuke-kun" sapa Hinata ramah. Dan seperti biasa, Sasuke hanya menanggapi dengan kata favoritnya.

"Hn."

"Kenapa kau kemari Teme?" Tanya Naruto. Belum sempat Sasuke menjawab pertanyaan Naruto, seorang gadis berambut pirang dikuncir ekor kuda menghampiri mereka.

"Hai Hinata, Naruto, Sasuke" sapa gadis itu yang bernama Ino Yamanaka. Dia adalah sahabat baik Hinata.

"Yoii Ino" jawab Naruto.

"Hai Ino-chan" jawab Hinata. Jawaban Sasuke tidak usah di tulis juga udah pada tau kan?*plak

"Ano, maaf ya Naruto, Sasuke. Aku mau mengajak Hinata ke perpustakaan untuk mengembalikan buku. Tidak apa-apa kan?" kata Ino sambil menunjukkan buku tebal bersampul merah dengan tulisan "The Lost Tower" kepada ketiga temannya.

"Oh tidak apa-apa Ino. Aku juga akan pergi ke kantin dengan Sasuke" kata Naruto sambil beranjak berdiri. Ino tersenyum lebar.

"Oke. Ayo Hinata"

"E-eh. Tu-tunggu.." tidak memperdulikan Hinata, Ino menyeret Hinata untuk mengikutinya. Naruto dan Sasuke sweatdrop melihat mereka.

"Tidak biasanya kau mendekati gadis lain Dobe. Apa kau ada masalah dengan-"

"Ah Teme, aku lapar. Beli makan yuk" Belum sempat Sasuke menyelesaikan kata-katanya, Naruto sudah memotong pembicaraan. Sasuke memilih untuk diam dan menurut. Naruto dan Sasuke menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Arena bacot author:

Haaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiiiiiii iiii ! #PLAK PLAK PLAK ToT xD

Bebhe kembali lagi dengan fic pair NaruHina setelah pensiun untuk beberapa bulan. Yah, biasalah. Anak sekolah, banyak tugas. Huft. Bebhe kembali membawa fic abal ini untuk Bebhe persembahkan kepada saudara terbaik Bebhe(catat: saudara bukan sahabat atau teman). Fic ini terinspirasi dari kisah nyata saudara Bebhe, dan dari lagu Justin Bieber yaitu "That should be me". Weh.. tuh lagu bikin trenyuh banget setiap ndengerin. Soalnya cucok banget sama kisah cinta Bebhe dan saudara Bebhe ini.

Tapi maap kalo chapter kali ini masih terlalu pendek di tambah NaruHinanya belum keliatan. Trus Hinatanya masih terasa out of character yak. Soalnya mengikuti alur xD

Chapter berikutnya Bebhe usahakan agak panjangan(kalo buatnya gak malem lagi). Umm.. tergantung Review sih*nyogok xD

Jadi review, fav, atau follow after read ya, biar Bebhe tambah semangat bikun kelanjutan ficnya :D

Kritik dan saran dari kalian sangat berimbas pada pembuatan fic Bebhe ini. Ceritanya seru loh pokoknya*jieh.. nyogok lagi xD

Umm.. mungkin cuma itu aja deh ceramah dari Bebhe xD

Nanti kepanjangan muntah xD

Oke.. see you next chapter ^^

Review, fav, or follow please ^^b