Title: Invisible Twin
Chap. 0 a.k.a PROLOG
Disclaimer: Vocaloid akan menjadi milikku bila dunia kiamat hehe.
WARNING: agak gaje, alur cepet ganti, gak terlalu mainstream (biar greget)
Rin X Len Maybe Containing Alcohol XD
Summary: Rin dan Len, dua twin yang sedang naik daun di Vocaloid Town. Mereka baru saja bersekola?h di Utau High School, sambil mengemban tugas penting. Apa itu?
Someone POV
Utau High School, sekolah swasta terkenal di Vocaloid Town. Hanya orang-orang yang memiliki status "High" yang bisa bersekolah disini. Beasiswa? Ah, tentu saja. Namun, satu hal yang pasti, anak yang menyandang Beasiswa itu tidak menjamin ia tidak ditindas temannya. Ah, sudahlah. Bukan itu yang akan kita ceritakan.
"Hei, apa dia.."
"Ah, mungkinkah? Tapi benar-benar sama persis"
"Gadis itu manis sekali!"
"Tidak, aku lebih suka cowok itu"
"Tapi.. Mereka sama persis, bukan?"
Cewek yang sedang mereka bicarakan merasa sedikit risih. Namun, cowok disebelahnya santai-santai saja.
"Kenapa? Gugup, huh?" tanya cowok itu. Tidak. Bukan bertanya, tapi lebih tepatnya mengejek.
Cewek itu hanya mendengus kesal. "Diam, atau kubunuh kau."
Rin POV
Dia menyebalkan. Bodoh dan menyebalkan! Tuhan tahu aku ini nakal, namun tidak seharusnya Tuhan menghukumku dengan menjadikanku kembaran Makhluk Aneh ini. Kuulangi. Makhluk Aneh. Mereka memandangi kami sebagai orang yang sama. Padahal, kami berbeda jauh.
Greek...
Terdengar suara pintu terbuka.
Disana, seorang wanita berambut merah muda yang terurai panjang masuk ke dalam ruangan kelas. Kupikir dia cukup stylish untuk seorang guru. Scarft di lehernya cocok sekali dengannya. Mungkinkah dia guru kami?
Hampir lupa, kami semua adalah murid baru dikelas ini. Kelas 1-A. Wajar saja, kami baru masuk sekolah.
"Selamat pagi anak-anak. Nama saya Megurin Luka, wali kelas kalian. Saya mengajar pada pelajaran Sains dan Matematika. Sementara itu, saya akan mengabsen siswa di kelas ini. Yang merasa namanya disebut mohon berdiri dan perkenalkan diri kalian." katanya dengan penuh kharisma. Bagiku itu tindakan menjijikan.
Nama-nama disebutkan satu persatu, dan saling memperkenalkan diri.
"Baik, selanjutnya... Kagamine.. Eh?"
"Saya."
Eh? Kenapa aku dan Len berbicara hal yang sama?
"Kenapa kau.."
Sama. Lagi.
Tuhan boleh aku mati? Mereka melihatku dengan pandangan aneh.
Len POV
Aku merasa namaku dipanggil.
Tapi bukan hanya aku saja. Rin juga.
"Saya"
Kami berkata hal yang sama.
"Kenapa kau.."
Sama. Lagi.
"Namaku Kagamine Rin. Mungkin kalian sudah menyadari hal ini, biar kujelaskan. Kami kembar. Tapi aku SAMA SEKALI tidak ingin menjadi kembaran mahkluk aneh itu." kata Rin memecah kesunyian.
Sungguh. Aku sama sekali tidak sakit hati mendengar dia berkata begitu. Dia pasti hanya berpura-pura.
"Ha ha ha ha ha. Aduh, jangan begitu, kau itu sayang sekali padaku kan? Dasar tsundere." kataku sambil tertawa terbahak bahak.
Aku sengaja. Bersikap seakan sudah biasa menerima perkataan Rin dan berkata pada mereka Rin hanya bercanda. Mereka semua ikut tertawa.
"Ahem.. Kau.. Kagamine Len? Silahkan perkenalkan diri atau aku akan mengeluarkanmu dari sini. Sekarang." tegas Luka-sensei.
"Ma-maaf, aku Kagamine Len, dari SMP Uvotau (bakAuthor kehabisan ide ._.v) sama seperti Rin." kataku sambil menunjuk Rin. Kalau cemberut dia manis sekali. Kalau saja tak ada siapa pun, pasti sudah aku peluk.
Bel pun berbunyi. Tanda waktunya istirahat. Hari ini memang bebas, karena baru masuk, kami disuruh untuk menyesuaikan satu sama lain dengan semua orang .
"Len, kau suka makanan apa?"
"Len, kau sudah punya kekasih?"
"Len, kau yang menyanyikan lagu Spice kan? Aku sangat menyukainya!"
"Len, Len, Len,..."
Arghh.. Mereka berisik sekali! Aku jauh lebih memilih Rin, karena dia jauh... lebih manis. Dimana dia? Mataku langsung mencari pita putih besar, maksudku Rin. Dia sendiri. Banyak lelaki yang mencoba mendekatinya, namun menyerah karena dia terlalu dingin. Rasakan Huahahahaha #devilsmile
"Kalian benar benar ingin mengetahui segala hal tentang diriku?" kataku tersenyum. Tidak. Bukan pada mereka. Pada Rin.
"Tentu saja!" jawab mereka.
Rin POV
Perasaanku tak enak. Len menyeringai ke arahku yang sedang asyik membaca. Tidak. Aku sebenarnya hanya bermodus saja. Mengawasi sekeliling kalau-kalau 'dia' muncul.
"Haii Rin~" teriak seseorang berambut Twintails Aqua Blue. Nyaris membuatku tuli.
"Hai. Ng.. Kau.." aku merasa pernah bertemu dengannya.
"Hatsune Miku. Panggil saja Miku~ Oh, ya, kau Rin yang menyanyikan lagu 'Kokoro' kan?"
"Dan, kau Miku yang menyanyikan lagu 'World Is Mine' itu kan?" kataku bersemangat. Aku mulai terbawa sifat Hatsu.. Miku yang ceria ini. Kami tertawa bersamaan.
"Waah.. ternyata benar kata Len, kau ini baik dan ramah ya~ Sebaiknya kamu berkenalan dengan semuanya ya~ Mereka pasti akan menyukaimu"
Deg! Len.. kenapa dia mengatakan hal itu? Padahal tadi kan aku berkata kejam padanya... Aku.. benci Len.
"Ternyata gadis yang menyanyi di taman itu kau, suaramu indah!" kata seseorang. Dia.. Meiko..? Kalau tidak salah dia selalu ada ketika aku menyanyi ditaman saat aku kesal.
"Kebetulan, kenapa kita tidak ke kantin saja? Disini banyak menu enak seperti Sup Negi!" kata Miku bersemangat.
Aku bergidik ngeri. Negi itu bau. Aku lebih suka Jeruk.
"Aku hanya ingin jeruk, kalau ada ayo, kita pergi."
Kami pun beranjak dari kelas. Sebelumnya, aku melirik Len yang sedang sibuk bermain PSPnya. Ia melihatku sambil tersenyum.
Normal POV
Dua orang berambut blonde itu berjalan perlahan. Tampaknya mereka sudah pulang sekolah. Tapi tak ada satu pun yang berbicara. Sampai gadis berpita putih memulai pembicaraan.
Dia menarik belakang baju Len. Len kaget.
"Uwaa.."
"Len.." gadis itu berbicara lembut. Dia Rin. Rin LEMBUT? #ditabok Rin
"Ka.. kau kenapa Rin? Ada yang sakit?!" Len gelagapan, tidak biasanya dia manis seperti ini.
"Maaf.. Atas perkatanku itu. Dan terimakasih." Rin menundukkan kepalanya.
Len tersenyum. Ia mengusap rambut Rin perlahan. "Baka. Aku kakakmu, kan?
"Aku tidak mengang.."
Drrrt! Telepon Rin berbunyi memotong perkataannya.
"Moshi-moshi. Ada apa?" kata Rin ketus. Ia kesal.
"Haha. Seperti biasa, kau itu dingin. Tsundere." kata suara disebrang sana.
"Berisik. Jangan panggil aku begitu. Aku sedang malas baKaito."
"Aku ada misi untukmu dan Len. Nantu malam Black Rose akan beraksi. Di Komp. Shugori, nomer 2. Mereka mengincar rumah seorang Artis, yang agensinya sama denganmu. Hatsune Miku" katanya.
"A…apa?! Hatsune Miku katamu? Kenapa dia diincar?! Dan bagaimana kau tahu?!" kata Rin dengan nada meninggi.
"Whops… Tenang nona, dia diincar karena keluarganya memiliki dokumen yang berisi informasi mengenai Black Rose" kata Kaito datar.
Rin lupa. Siapapun yang mengetahui info tentang Black Rose, akan dipastikan mati, sebelum informasi itu masuk ke publik. Belum lagi Miku sudah terkenal.
"Kau tahu kan mata-mata kami ada di segala penjuru? Haha.. Money can buy anything nona." katanya tertawa.
"Tapi uang tak bisa membeli otakmu yang tidak waras itu. Bakaito."
Rin tahu persis Black Rose adalah sekumpulan Psycho haus darah yang membunuh semau mereka. Lain dengan Crypton, agensi kami yang berusaha memusnahkan agensi jahat mereka. Oke. Cukup.
"Aku mengerti, kau tinggal siapkan uang saja, Ok?"
Rin menutup telepon dari orang bodoh itu.
"Misi baru?" tanya Len.
"Mmm.. Ya."
"Sebaiknya, kau serahkan ini semua padaku. Aku ingin kau tetap dirumah. Ini berbahaya."
"Aku Tidak mau. Aku bukan anak kecil lagi. Kenapa sih, semenjak orang tua kita meninggal kau selalu khawatir padaku?!"
"Terserahlah."
Gotcha. Rin tahu persis Len tidak mau membahas masalah orang tuanya.
Yee.. Jadi deh FF Pertama XD Tapi maaf ya, Agak gaje begini,, tapi nanti akan diperjelas di chap.2 Namanya juga pemula XD
Next Chap: Blink Blink Star
Len dan Rin yang telah berhasil menyelamatkan Miku harus merelakan kaburnya anggota Black Rose. Belum lagi masalah pemotretan dan rekaman yang membuat Rin kelelahan. Tapi ada hal yang membuat Len dan Rin berdebar debar. Apa itu?
Mohon R&R ya XD
kalau mau dilanjut...
