How's Your Feeling

presented by R.y.u.u

Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

Warning!

MxM, AkaKi, semi-AU, geminto fic, drabble

Fic dapat dibaca dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.

#BiweeklyPrompt4

v

v

v

Ketika hatimu jelas berkata 'ya', sekeras apapun kau mengelak, kurasa akan percuma. Ini bukan tentang mengelabuhi orang lain, tapi kejujuran terhadap diri sendiri. Akuilah…

"Kau tahu yang kupermasalahkan. Aku selalu mencintaimu, Akashicchi. Selalu." Dan aku tahu kau pun begitu. Hanya saja…

"Ini bukan hanya masalah perasaan, Ryouta. Bukan saatnya."

"Jujur pada perasaanmu sendiri, itu yang belum kau mengerti." Aku berkedip sejenak, lalu memberi tambahan, "Oh, ya. Kau memang tidak mengerti. Yang kau tahu hanya…keinginan? Atau kau biasa menyebutnya dengan istilah ambisi?" Ajaibnya, aku bisa mengatur nada bicaraku hingga terdengar santai. Aku bahkan tertawa, walau kutahu kekecewaan tergambar jelas dari kepingan topaz yang telah mengeras dan dingin ini.

"Aku tak mengerti mengapa kau begitu keras kepala."

Aku mendengus geli. Bukan itu masalahnya sekarang. "Kurasa kau sangat mengenalku seperti bagaimana aku mengenalmu. Lebih dari siapapun." Sungguh, jangan tatap aku dengan pandangan seperti itu, Akashicchi.

Memandangku lurus sejenak, ia mengangkat bahu lalu berkata, "Aku akan minta maaf jika itu menyinggungmu."

"Jika aku menjadi dirimu, mungkin aku akan melakukan hal yang sama."

Hening. Aku menyimpan perkataanku dalam diam dan ia menunggu dengan tidak nyaman. Kurasa ia tahu apa yang akan kukatakan selanjutnya. Ya. Ia selalu tahu, bukan?

Mengangguk sekali, aku berkata padanya, "Pergilah, Akashicchi. Nikahi dia. Dia bisa memberimu keturunan untuk meneruskan kerajaan bisnismu kelak. Itu yang kau inginkan, bukan?" Perih. Namun kuusahakan agar suaraku tak terdengar sumbang.

"Kau bisa menebaknya."

"Kenapa tidak?" Kunaikkan alisku, menuntut― atau menantang? Aku tahu. Aku bisa melihatnya dari dua kepingan dwi warna yang menghias wajah tampan itu, lalu menafsirkan jawabannya. Kuharap aku salah.

"Ryouta," Panggilnya lirih di sela gemerisik dedaunan yang tertiup angin. "Kau sudah mengetahuinya. Aku tidak bisa berkata itu tidak benar."

Kali ini aku tak bersuara. Dedaunan yang berkolaborasi dengan nyanyian serangga musim panas kini mengambil alih. Aku tahu yang ia maksud, tahu apa yang ia bicarakan. Tapi, sungguh, hatiku menolak untuk mengerti.

Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi

How's Your Feeling

R.y.u.u present