"Apa yang kau lakukan disini? Apakah kau juga mati?"

Sesosok lelaki dengan jersey merah menatap Ai yang sedag berdiri diantara pilar-pilar yang berdiri dengan kokoh. Tempat ini bukanlah tempat yang umum. Jam yang terpasang di tembok sama sekali tidak bergerak, sebenarnya tempat apakah ini. "Ai, apakah kau mati?"

"Tidak. Aku masih hidup. Lihatlah aku! Aku masih hidup 'kan?"

Ai berkata sembari air mata menetes dari matanya. Lelaki berjersey merah itu menyerahkan selembar tisu kepada Ai. Ai mengambilnya dan mengelap air matanya. "Aku harus mencari, Hikari-neechan!"

"Aku juga harus mencarinya, Ayano!"

"Ayano-neechan? Juga masuk ke dalam dunia aneh ini?"

Ai menatap lelaki berjersey merah itu. Mereka berdua menatap dunia itu sekali lagi. Ada banyak barang-barang yang berbentuk tidak jelas dan terlihat semrawut. Dunia yang aneh, itulah pikir Ai. "Shintaro-niichan, sebenarnya apa yang dilakukan niichan disini?"

"Kamu lupa? Kita dibantai. Mekakushi-Dan dibantai."

"Memangnya aku pernah masuk Mekakushi-Dan?"

"Ya, kau pernah kau adalah member ke-8 member setelahku."

"Syukurlah."

Ai tersenyum entah kenapa. Secara tiba-tiba jam yang tadinya berhenti tiba-tiba mulai berjalan. Hal ini membuat Ai dan Shintaro terkejut. "Bukannya ini dunia dimana waktu tidak bisa berjalan? Begitulah yang dikatakan perempuan rambut hitam sialan itu!"

"Jangan menyebutnya sialan, bagaimanapun juga, ia yang telah menyelamatkan nyawamu saat kau jatuh dari gedung dengan kakakmu! Ai!"

"Shintaro-niichan. Mulai sekarang cukup panggil aku Shiro, bukankah di Mekakushi Dan niichan memanggilku Shiro?"

"Kau juga hanya memanggilku Shintaro. Bahkan kau memanggilku Hentai tidak berpendidikan."

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud."

Shiro menatap Shintaro. Shintaro tersenyum kecil. Jarum jam dari jam yang berhenti tadi mulai bergerak lagi, meskipun hanya sedikit. "Memang apa yang baru saja kau lakukan Shintarou, nii-san?"

"Aku baru saja membuat janji dengan ratu."

Shiro langsung mengerti siapa yang dimaksud ratu oleh Shintaro. Jelas sekali orang itu adalah Mary-chan. Shiro juga ingat dengan tragedi yang barusaja merenggut nyawa seluruh member Mekakushi Dan. "Aku rasa sebentar lagi waktu akan terulang."

"Mungkin."

"Kita harus berpisah. Tapi berjanjilah, kalau kita bertemu nanti, kita harus bersama-sama membantu ratu. Kita juga harus menghentikan mimpi buruk ini!"

"Kau juga harus menyatakan perasaanmu pada Ayano-neechan."

"Eh?"

Ai hanya menanggapi kebingungan Shintaro dengan senyuman manis. Sementara Shintaro menatap Ai dengan tatapan yang tidak meyakinkan. "Kau juga harus berjuang mencari Hikari-chan! Jangan mati duluan seperti yang terjadi sebelumnya."

Jarum berdetik kebelakang. Beberapa detik kemudian, waktu terulang. Mereka berpelukan sebelum akhirnya berpisah. Baiklah waktu telah terulang. Shiro pun terbangun di sebuah tempat yang ia tidak ketahui. "Shiro-sama, apakah anda baik-baik saja?"

Shiro menoleh ketika melihat sesosok pelayan berdiri di dekatnya. Ia tidak ingat apa yang terjadi, tapi ia tersenyum dan menjawab, "Aku baik-baik saja, hanya bermimpi indah."

"Kalau begitu, maaf telah menganggu tidurmu, Shiro-sama. Hanya saja, tadi tuan memanggil anda."

"Lebih baik Shiro-sama tidur lagi agar dapat menyambung mimpi anda."

"Ya, mungkin itu yang bisa aku lakukan. Baiklah aku akan tidur lagi, demi mimpi itu. Mungkin, mimpi ini akan sedikit panjang."


OKE INI ABSURD BANGET! Ini adalah storyline abal-abal yang aku tambahin di cerita complicated world biar gak terlalu musingin. Oke ini side story lah kira-kira gitu

Disclaimer:Kagerou Days adalah milik Jin (Shizen no Teki-P), Hana cuma ngarang storyline gak jelas ini.

BTW MCA udah End :'( okey cukup segitu aja, kalau mau ngedong ceritanya, mendingan baca complicated world dulu deh :)