Hari Minggu pagi.

Minum kopi di kedai dekat apartemen.

Memandang langit di luar yang sedang hujan.

Kupandang langit itu sebentar.

Lalu kembali fokus dengan kopi yang kupesan.

Dan buku di atas meja yang sedang kutulis.

Menulis apa yang kupikirkan.

Tentang masa lalu.

Tentang cinta pertama.

Tentang dirimu.

"selamat pagi Soo!",sapa namja tinggi berkulit tan.

"yaa,tak bisakah kamu menyapa dengan sedikit lebih sopan?", Jawab namja yang dipanggil Soo itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"haha.. Maaf maaf. Habisnya kamu sangat imut,jadi aku tidak merasa bahwa kamu lebih tua dariku Kyungsoo-hyung~",ucap namja itu lagi.

"hhh.. Sudahlah,aku tak akan menang darimu kalau kita berdebat", Ucap Kyungsoo pasrah.

"haha. Tentu saja,siapa dulu. Kim jongin", Ucap namja yang mengaku bernama kim jongin.

"so,ready for school?", Lanjutnya.

"of course I'm ready".

"ok,lets go. Kajja!".

Merekapun pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda milik Jongin. Ini hari pertama mereka sekolah di SMA. Seperti yg lalu-lalu mereka datang ke sekolah bersama dan berjalan sambil bergandengan tangan sepanjang jalan di lorong sekolah.

"waaa,soo,kita sekelas lagi lho",ucap jongin pada namja di sebelahnya.

"iya kah? Mana tulisannya?".

"itu dikelas X-A. Namamu ada di bagian atas."

"hmm. Wah benar kita satu kelas. Uups".

"kenapa Soo?"

"kita sekelas lagi dengan..", Belum selesai Kyungsoo mengucap kalimatnya tiba-tiba ada yang menginterupsi obrolan mereka berdua.

"Park Chanyeol si happy virus ini. Hahaha", Ucap namja dengan tinggi berlebih sambil merangkul pundak Jongin dan Kyungsoo.

"yaaaa,kenapa kau ada disini Park Chan si noisy virus!", Teriak Kyungsoo sambil melepas tangan Chanyeol dari pundaknya.

"tentu saja untuk kesekolah Do D.O. Dan aku tidak berisik", Jawab Chanyeol dengan cengiran khasnya.

"tapi katanya kau..", Belum selesai Kyungsoo bicara,lagi-lagi ia disela Canyeol.

"aku tidak jadi bersekolah di sekolah selatan. Kalau disini lebih dekat dan aku bisa bertemu kalian,untuk apa jauh-jauh", Ucap Chanyeol dengan cengirannya lagi.

"issh,kau menyebalkan", Ucap Kyungsoo.

"sudahlah Soo. Ayo kita liat ke kelas dulu. Kami duluan Yeol.", Ucap Jongin menengahi lalu menggandeng tangan Kyungsoo,membawanya pergi ke kelas mereka.

"kenapa mereka meninggalkanku padahal kami sekelas ya?", Tanya Chanyeol dlm hati. Poor Chanyeol.

"sudahlah Soo. Biarkan saja."

"tapi Jong,dia itu berisik. Tahu begini aku lebih baik sekolah di utara deh", Sebal Kyungsoo.

"sudahlah,kan ada aku ini. Kamu gak harus dekat-dekat dengan dia kok. Kalau dia terlalu berisik seperti tadi, aku akan membantumu menjauh darinya. Sejauh-jauhnya", Kata Jongin sambil tersenyum pada Kyungsoo.

Kyungsoo membalas ucapan Jongin dengan senyuman. Itulah yang dia suka dari Jongin,kata-katanya yang selalu membuat Kyungsoo tenang.

"oh,hai kyungsoo,jongin! " Sapa pemuda di kelas saat mereka masuk ke kelas mereka.

"oh,byun baekhyun. Aku tidak tau kamu bersekolah disini",kata kyungsoo sambil menyunggingkan senyumannya.

"hai juga baek",balas jongin.

"haha. Siapa suruh kamu tidak bertanya.",kata pemuda bernama baekhyun itu.

"haha. Iya ya",ucap kyungsoo.

Merekapun mengobrol sampai bel berbunyi menandakan mereka harus mengikuti upacara pembukaan semester baru.

Sepulang sekolah.

"Jongin,kamu mau ikut ekskul apa di sekolah?", Tanya Kyungsoo.

"aku ingin ikut dance club saja. Kamu?"

"aku paduan suara".

"hm. Jadwal dance dan paduan suara itu dihari yg sama. Tapi aku selesai lebih dulu ya. Aku akan menunggumu. Kita pulang sama2 nanti.", ucap Jongin panjang.

"iya iya,Kkamjong. Kita akan pulang bersama. Dari dulukan memang seperti itu",balas Kyungsoo.

Sejenak mereka berhenti sambil saling tersenyum. Lalu melanjutkan perjalanan ke rumah mereka. Pemandangan pematang sawah menemani jalan pulang mereka. Sungguh menyejukkan.

Jongin sudah selesai dengan kegiatan clubnya. Sekarang dia sedang menunggu kyungsoo di depan ruang paduan suara. Dia mengintip ke dalam dari jendela ruangan itu. Saat jongin datang,kyungsoo sedang menyanyikan solo partnya.

"suaramu memang selalu indah Soo. Dan aku menyukainya", ucap Jongin pelan sambil menatap Kyungsoo. Pandangan mereka bertemu,merekapun saling bertukar tersenyum.

"Soo,maukah kamu berjanji?", tanya Jongin.

"tergantung. Kalau sulit ditepati,aku tak bisa berjanji", jawab Kyungsoo.

"berjanjilah untuk selalu bersamaku. Selalu ada disampingku. Tertawa untukku. dan tidak meninggalkanku. Dan jangan membiarkan siapapun tidur disampingmu, diatas kasurmu selain aku, Kim Jongin ini ", ucap Jongin.

Kyungsoo tersenyum mendengar ucapan Jongin.

"tentu. Aku berjanji, Jongin. aku akan Selalu ada disampingmu. Tertawa untukmu. dan tidak meninggalkanmu. Dan aku tidak akan membiarkan siapapun tidur disampingku, diatas kasurku selain kamu, Kim Jongin ini", ucap Kyungsoo.

"terima kasih Soo. Aku menyayangimu. Jaljayo", ucap Jongin seraya menutup mata dan memeluk Kyungsoo lebih erat.

"aku juga menyayangimu Jong. Jaljayo", balas Kyungsoo sambil menutup matanya.

mereka tidur dengan ditemani sinar rembulan yang masuk melalui jendela kamar Kyungsoo. Memasuki alam mimpi bersama-sama. Untuk menuju hari esok yang indah bersama-sama.

Hari ini ulang tahun Chanyeol. Anak-anak kelas X-A termasuk Kyungsoo dan Jongin diundang untuk merayakan hari jadi si happy virus.

"saengil chukkae hamnida!"

Lagu selamat ulang tahun dinyanyikan untuk Chanyeol. Semua bersenang-senang malam itu.

"Soo,ini kuenya",ucap Jongin sambil memberikan sepotong kue cokelat kepada Kyungsoo.

"terima kasih Jong", ucap Kyungsoo sambil menerima piring kue itu.

Kyungsoopun memakan kue itu dengan lahap. Ya,karena kue rasa cokelat adalah favoritnya.

Jongin tersenyum melihat cara makan Kyungsoo yang seperti tidak mkan berhari-hari itu.

"Soo,makannya pelan-pelan. Sekitar bibirmu sampai belepotan nih", ucap Jongin sambil menyeka sisa kue di sudut bibir Kyungsoo dengan jarinya,lalu menjilat jarinya yg dia pakai untuk menyeka sisa cokelat itu.

Muka kyungsoo merah padam.

Jongin tertawa melihatnya.

"ya ya ya, jangan bermesra2an di rumah orang, please, kalian membuat para jomblo sepertiku iri", tiba-tiba Chanyeol datang dengan kalimat panjangnya.

"kami tidak bermesra-mesraan Yeol",sanggah Kyungsoo.

"tapi kalian terlihat seperti sedang mesra2an,kalian tahu?", balas Chanyeol.

"lebih baik kamu urus baconmu itu saja. yah,itu juga kalau kamu rela dia direbut orang", ucap Jongin kalem sambil memakan kuenya yg tadi terabaikan.

"yayaya,Kris,jangan sentuh-sentuh baconku", teriak Chanyeol pada orang bernama Kris itu lalu menghampiri Kris dan Chanyeol.

"dia memang noisy virus", ucap Kyungsoo pelan sambil melanjutkan acara makan kuenya yang tertunda. Jongin tertawa pelan mendengarnya.

Acara ulangtahun Chanyeol, baru berakhir pukul 11 malam. Kyungsoo dan Jongin sedang dalam perjalanan pulang. Mereka berjalan dengan keadaan hening. Tak satupun bicara. Mungkin sudah lelah dan mengantuk.

"Soo", Jongin memecah keheningan diantara mereka.

"ya,Jongin?"

"bila kita sudah dewasa nanti,dan kamu masih single di umurmu yang ke dua puluh lima dan akupun demikian,apa kamu mau menikah denganku?",ucap Jongin.

Kyungsoo berhenti. Dia terdiam menatap Jongin yg juga berhenti di sebelahnya. mencari sesuatu di mata namja tan itu. Kebohongan. tapi tidak ada kebohongan dimata itu. Hanya ada kejujuran.

Apa dia mengajakku menikah. Apa itu artinya dia menyukaiku. Pikir Kyungsoo.

"Soo?", panggil Jongin lagi.

"ya", jawab Kyungsoo.

"bagaimana?", tanya Jongin.

"aku mau,Jong", jawab Kyungsoo akhirnya.

Jongin tersenyum mendengarnya. Ia lalu menggandeng tangan Kyungsoo. Membawanya untuk segera sampai di rumah masing-masing.

"jaljayo Soo. sampai jumpa besok", Jongin berkata pada Kyungsoo sebelum memasuki halaman rumahnya.

"jaljayo Jongin. Mimpi indah", balas Kyungsoo.

Malam itu,mereka tertidur dengan senyum di wajah masing-masing.

Bulan November,tahun kedua di SMA.

"Soo,Soo-baby!", panggil namja tan pada seorang namja lainnya yg sedang membaca buku di perpustakaan.

"Jonginnie,ini perpustakaan. Tolong tenang sedikit", ucap namja yg dipanggil Soo itu.

"maaf,aku terlalu semangat", kata namja tan bernama Jongin itu.

"jadi ada apa?", tanya Kyungsoo.

"begini,kamu taukan kalau sekolah kita akan mengikuti lomba dance di Seoul?", tanya Jongin.

"yap,aku tahu. Lalu?"

"kamu tau siapa yang mewakili sekolah kita?", tanya Jongin lagi.

"tidak tahu. Memangnya siapa? Eunhyuk-sunbae?", tanya Kyungsoo.

"bukan,bukan Eunhyuk sunbae. tapi Yixing-sshi dari kelas XI-C dan..", ucapan Jongin menggantung.

"dan siapa Jong? Jangan buat aku penasaran."

"dan Kim Jongin ini,Soo!", ucap Jongin sambil tersenyum lebar.

"benarkah? Huaaa,selamat,aku turut senang!",ucap Kyungsoo dengan suara keras.

"ssst", semua pandangan penghuni perpustakaan mengarah ke mereka, dengan memasang wajah membunuh.

"ups"

"mianhe mianhe", Kyungsoo dan Jongin-pun menunduk meminta maaf.

Mereka saling melempar senyum.

Chukkae, ucap Kyungsoo tanpa suara.

Bulan Desember, dimana cuaca semakin dingin karena sudah memasuki musim dingin. hari ini Kyungsoo mengantar jongin dan anggota dance club lainnya yg akan ke Seoul untuk kompetisi dance.

"aku pergi dulu ya Soo. Baik-baik selama aku tidak ada. Jangan melakukan hal-hal aneh. Dan doakan kami agar menang. Aku akan kembali satu minggu lagi", ucap Jongin.

"ye ye,Kim Jongin. Aku tidak akan melakukan hal-hal aneh selama kamu pergi. Kembalilah dengan kemenangan.", ucap Kyungsoo.

"pasti. Aku pergi dulu", ucap Jongin seraya memeluk Kyungsoo. Lalu berjalan ke arah bis yg akan membawanya ke Seoul.

"ah, Soo, kalau aku menang nanti ada yang ingin kukatakan. Tunggu aku di taman dekat sekolah pukul 7 malam.

"baiklah, sampai jumpa lagi Jongin", teriak Kyungsoo sambil melambaikan tangannya pada bis yang mulai menjauh.

Satu minggu kemudian.

From : Jonginnie

Sub : me and dance

kami menang Soo! Yeeey! Tapi lawannya hebat-hebat lho, walau akhirnya kami berhasil menang. Skor yang diberikan juri juga hanya beda tipis. Aku kembali besok. Jangan lupa besok jam 7 malam di taman dekat sekolah. Bogoshippo.

Kyungsoo tersenyum membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Lalu mengetik balasannya.

To : Jonginnie

Sub : chukkae

jeongmal? Huaa,chukkae. Aku turut senang. Aku tidak lupa Jonginnie. Sampai ketemu besok. Aku tidak sabar bertemu denganmu. Jeongmal bogoshippo.

setelah selesai mengetik, Kyungsoo menekan tombol send. Lalu ia menuju tempat tidurnya. Tidak sabar menanti esok hari

Esoknya di rumah keluarga Kim,pukul 6 sore. Jongin bersiap untuk pergi ke tempat janjiannya dengan Kyungsoo.

Sip,aku sudah tampan. Ucapnya pada dirinya sendiri sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

Jongin keluar dari kamarnya,bersiap untuk pergi. Ia menggunakan mantel hangatnya dn mengenakan syal berwarna biru tua pemberian kyungsoo saat ulang tahunnya.

"kamu mau kemana Jongin?", kata eomma Jongin yg melihat anaknya ingin keluar rumah.

"aku ada janji dengan teman,eomma", jawabnya.

"kamu ingin pergi sekarang? Tapi kamu baru pulang Jongin. dan kamu belum bertemu appa mu. Tunggulah ia pulang kerja dulu. Ia sangat merindukanmu,Jong.",ucap eomma Kyungsoo.

"tapi eomma..", Jongin tidak melanjutkan ucapannya. Ia melihat wajah eomma nya yang sudah memasang wajah memelas.

"hhh. Baiklah eomma", Jongin mengalah.

Di lain tempat, tepatnya di rumah harabeoji Kyungsoo,Kyungsoo sedang membenahi pakaiannya di depan cermin yang diletakkan di kamarnya yang ada di rumah tua milik harabeoji-nya.

"ini bagus gak ya, ah, atau yang ini saja, apa yang ini lebih bagus?", ucap Kyungsoo pada dirinya sendiri. Iya sedang bergelut dengan dirinya sendiri mengenai pakaian apa yang akan dikenakannya untuk menemui Jongin.

"ah,sudahlah,yang ini saja". Akhirnya Kyungsoo menjatuhkan pada kemeja simple dan celana jins hitam. Juga mantel hitam berbulunya,agar ia tetap hangat nanti. Karena kegiatannya membongkar-bongkar pakaian dari lemari, Kyungsoo dengan tidak sengaja pakaian-pakaian itu menimpa handphone Kyungsoo yang diletakkan di atas kasur. Setelah selesai berpakaian,iya langsung keluar dari kamarnya. Tanpa membawa handphonenya. Kyungsoo yang ceroboh -_-". Ah,jangan tanya kenapa ia punya pakaian di rumah harabeojinya,itu karena Kyungsoo sering menginap di rumah itu. Biasalah , kangen harabeoji-haelmoninya.

"kamu mau kemana, Kyung?",Tanya harabeoji Kyungsoo.

"aku mau ke taman dekat sekolah",jawab Kyungsoo.

"taman dekat sekolah? Mau ngapain,Kyung? Ini kan sudah hampir larut",haelmoni Kyungsoo menyambung pembicaraan dua namja itu.

"aku ada janji dengan seseorang",jawab Kyungsoo.

"aku pergi dulu,ne",pamit Kyungsoo pada pasangan paruh baya itu.

"hati-hati di jalan Kyung. Cepat pulang",teriak haelmoninya pada Kyungsoo yang mulai berlali menjauh.

"neeee!",balas Kyungsoo.

Ah,sudah jam 7.15 PM,apa Kyungsoo sudah di sana ya? Piker Jongin. Appa sialan,kapan dia pulang sih. Sungut Jongin dalam hati.

"eomma,kapan appa sampai rumah? Aku ada janji dengan temanku nih.",Tanya Jongin pada eomma-nya.

"sabarlah, Jong. Tadi eomma sudah menelepon appa-mu, katanya sebentar lagi sampai kok",jawab eomma Jongin.

"lebih baik kamu batalkan saja janjimu itu,besokkan sekolah,bisa bertemu dia kan?",lanjut eomma Jongin.

"hhh.. baiklah. Daripada dia menunggu lebih lama lagi malah jadi tidak enak",akhirnya Jonginpun mengalah. Iapun mengambil handphone yang ia letakkan di saku celananya dan mengirim pesan kepada Kyungsoo

To : Soo-Baby

Sub : Mianhae

Mianhae, Soo,aku membatalkan janji kita. Eomma menyuruhku menunggu appa pulang kerja dan ia belum pulang sampai sekarang. Bila kamu sudah sampai di taman,pulanglah. Aku tak ingin kamu sakit. Besok saja kukatakan padamu yang ingin kubicarakan. Arasseo? Jangan marah ya,Soo.

Saranghae. Mianhae.

"wa wa wa, aku sudah telat lima belas menit",ucap Kyungsoo sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 7.15 PM. Kyungsoo terus berlari. Iya tak melihat sekitarnya saat menyeberang jalan.

Brak.

Tubuh Kyungsoo tertabrak mobil yang tiba-tiba melintas. Tubuhnya terpental sejauh 5 meter dari tempatnya menyeberang. Mobil yang menabrak Kyungsoo pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab.

Di malam yang dingin Kyungsoo tergeletak tak berdaya di jalan, dengan darah mengucur dari sekujur tubuhnya.

"Jong… in…",ucap Kyungsoo. Dan semuanya menjadi gelap.

Hari ini Jongin tidak pergi ke sekolah bersama Kyungsoo. Karena yang ia tau Kyungsoo sedang menginap di rumah harabeojinya yang berlawanan arah dari rumah Jongin dan Kyungsoo.

Sesampainya di sekolah, Jongin tidak menemukan Kyungsoo di kelas. Apa dia sedang di toilet ya. Pikir Jongin.

"Hey, Jongin. Kudengar kamu dan Yixing-ssi menang dalam kompetisi dance minggu lalu. Chukkae ne",ucap Baekhyun yang menghampiri Jongin di bangkunya.

"ne,Gomawo Baekhyun-ah. Ngomong-ngomong, mana Soo? Apa dia ke toilet?",Tanya Jongin.

"maksudmu Kyungsoo? Entahlah,aku belum melihatnya sejak tiba di kelas. Sepertinya belum datang.",jawab Baekhyun.

"oh",jawaban Baekhyun membuatnya kecewa. Kau kemana Soo? Tanya Jongin dalam hati.

Sampai bel pelajaran pertama berbunyi Kyungsoo tidak terlihat batang hidungnya juga. Membuat Jongin benar-benar khawatir sekarang.

To: Soo-Baby

Sub: -

Kau dimana Soo? Kenapa tidak ke sekolah? Apa kamu marah mengenai semalam? Mianhae.

Send.

Jongin berharap Kyungsoo membalas pesannya.

Sampai pulang sekolah,pesan Jongin tidak mendapat balasan sama sekali. Akhirnya sepulang sekolah ia mengunjungi rumah Kyungsoo. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada seorangpun di rumah Kyungsoo. Jongin bertekad pergi ke rumah harabeoji Kyungsoo besok

Esoknya di sekolah , Jongin malah mendengar hal yang paling tidak ingin ia dengar.

"Do Kyungsoo pindah sekolah kemarin. Dia tidak bisa mengucapkan salam perpisahan karena kepindahannya ini mendadak. Harap kalian maklum. Sekian", setelah mengatakan itu, wali kelas di kelas Jongin pun keluar. Jongin mengejarnya.

"Seonsaeng!",panggil Jongin.

"ne? Ada apa,Kim Jongin?"

"apa benar Kyungsoo pindah? Kenapa ia bisa pindah ?" , Tanya Jongin tidak sabar.

"entahlah, tapi kemarin orang tua Kyungsoo datang untuk mengurus kepindahan anaknya. Yah, walau sebenarnya Kyungsootidak pindah,tapi berhenti sekolah", jelas Kangta-nim.

"hah? Kenapa begitu?", Tanya Jongin lagi.

"entahlah. Tapi yang kudengar,katanya 2 hari yang lalu Kyungsoo kecelakaan dan.." ,Kangta-nim tidak melanjutkan perkataannya.

"dan kenapa?", Tanya Jongin. Walau ia sebenarnya tidak siap untuk mendengar yang terburuk.

"dia… Meninggal. Maaf Jongin. Aku turut berduka cita.", ucap Kangta-nim lalu berlalu pergi. Meninggalkan Jongin yang merosot jatuh terduduk di lantai. Menangis. Sendiri. Di koridor sekolah yang sepi.

Ingatan mengenai 8 tahun yang lalu , saat aku kehilanganmu kembali teringat. Harusnya aku tidak membatalkan janjiku di malam itu. Maka aku tak akan kehilanganmu. Sedih. Lagi-lagi aku menangis.

"Jongin? Kamu kenapa menangis?",Tanya orang yang baru duduk di bangku yang berada di depan Jongin.

"ne? ah, tidak apa. Aku hanya mengantuk. Jadi air mataku keluar deh. Hehe",jawab Jongin sambil berusaha tersenyum.

"dasar aneh, padahal kamu minum kopi. Bisa-bisanya mengantuk saat sedang menikamti secangkir kopi", ucap namja itu. Yang bernama Xi Luhan, kekasih sekaligus tunangan Jongin.

"apa yang kamu tulis,Jongin?", Tanya Luhan.

"hanya sebuah cerita. Kau tahukan kalau belakangan ini aku tertarik untuk menulis sebuah cerita. Untuk dikirim ke sebuah penerbit",jawab Jongin.

"ya ya.. Aku tahu. Tapi ini tetap saja aneh. Kamu yang hobi menari tiba-tiba jadi ingin menulis sebuah cerita", ucap Luhan sambil menyeruput kopi hangat yang ia pesan.

"aku juga bingung",jawab Jongin sekenanya.

Kring~

Suara bel diatas pintu kafe berbunyi,menandakan ada pengunjung yang datang.

"selamat datang. Anda ingin memesan apa?",Tanya pelayan kafe.

"Hot chocolate,please. Take away ya", jawab pengunjung itu.

Jongin yang bisa mendengar suara pelayan dan pengunjung itu karena bangkunya yang dekat dengan meja penerima tamu penasaran dengan wujud pengunjung itu dan iya menoleh untuk melihat ke arah pengunjung itu.

"ini pesanan anda. Harganya 6000 won" ,ucap pelayan itu.

"terima kasih"

Jongin terpaku memandang pelanggan itu. Ia terus memperhatikannya sampai pelanggan itu menghilang di balik pintu kafe.

"wae,Jongin?", Tanya Luhan.

"ah, tidak apa", jawab Jongin.

Kring~

Bel Kafe berbunyi lagi.

"Halo,Jongin, Halo Luhan", sapa namja tinggi yang baru masuk ke kafe.

"halo juga Chanyeol", balas Luhan sambil tersenyum.

"Hey,kau kenapa,Jongin? Kau sakit?" ,Tanya Chanyeol yang duduk di samping Jongin.

"aniya. Aku tak apa", jawab Jongin. Hanya baru melihat wajah seseorang yang kurindukan.