Disclaimer : Sampai kapan pun Bleach milik Tite Kubo

Genre : Friendship/Romance/Hurt/Comfort

Rate : T

Warning : AU, Typo, OOC, Gaje, Ide pasaran

Ehem, tes..tes.

Minna, perkenalkan saya author baru yang nekat menulis fic ini.

Ok, daripada banyak bicara mending langsung saja dicicipi! ^_^

Love to My Childhood Friend

Chapter 1 : Tetangga Baru

KRIIIINGGG

Entah sudah berapa kali alarm itu berbunyi, namun tak cukup untuk membangunkan seorang gadis berambut hitam sebahu yang masih berkelana di alam mimpinya. Ia malah menarik selimutnya lebih rapat agar terlindungi dari udara dingin. Ya, itulah Kuchiki Rukia, seorang siswi SMA yang berumur 17 tahun.

"Bangun Rukiaaaa! Mau sampai kapan kau tidur?" Teriak seorang wanita, Kuchiki Hisana yang merupakan kakak dari Rukia.

" Ungggh... lima menit lagi kak," erang Rukia yang masih menutup matanya.

"Kau selalu bilang begitu dan kau selalu terlambat. Ini sudah jam 06.30 sayang."

"Hmmm. . " gumamnya seraya melirik jam yang ada di atas mejanya.

"Oh, TIDAAAK. Aku terlambat lagi!" teriaknya sambil berlari ke kamar mandi.

Tak kurang dari 15 menit, ia sudah memakai seragamnya dan segera berlari menuruni tangga. Ketika sampai di ruang makan, terlihat kakaknya yang sedang menyajikan sarapan dan Kakak iparnya, Kuchiki Byakuya, yang juga suami dari Hisana, sedang meminum kopi sambil membaca koran. Selain itu, ada juga pemuda berambut orange yang memang setiap pagi ada disitu untuk menjemput Rukia. Dia adalah Kurosaki Ichigo.

Ichigo adalah tetangga Rukia. Mereka memang sangat akrab. Dari TK sampai SMA selalu bersama, meskipun tidak selalu satu kelas. Bahkan teman-teman mereka menjuluki mereka saudara kembar karena dimana ada Rukia selalu ada Ichigo begitupun sebaliknya.

"Tak bisakah kau bangun lebih pagi Rukia? Apakah kau tidak bosan selalu terburu-buru setiap pagi?" Tanya Byakuya dengan tatapan tajam pada sang adik ipar.

"Hehehe, aku sudah berusaha kak." jawabnya sambil mencomot roti selai yang ada di atas meja tanpa duduk terlebih dahulu.

"Heh, setiap hari bangun jam segini dan kau bilang sudah usaha?" ucap Ichigo yang langsung mendapat death glare dari Rukia.

"Duduk dan makanlah dulu Rukia!" ucap Hisana sambil menyerahkan bekal pada Rukia.

"Tidak usah kak, aku sudah terlambat. Ayo kita berangkat Ichigo!" ajak Rukia yang sudah berjalan ke arah pintu rumah untuk memakai sepatu. Ichigo langsung menyusul Rukia.

"Kakak, aku berangkat. Ittekimasu!" pamit Rukia.

"Kami berangkat dulu kak Hisana, kak Byakuya. Ittekimasu!" pamit Ichigo.

"Itterasai" Ucap Hisana dan Byakuya bersamaan.

.

.

" Rukia! Tadi malam kau pasti habis baca novel lagi kan sampai-sampai telat bangun lagi?" Tanya Ichigo membuka pembicaraan.

"Huh, kau kan sudah tau, tak perlu bertanya lagi." gerutu Rukia.

"Hah~, dasar, tidak pernah berubah."

"Berisik. Ayo cepat, kita sudah terlambat."


Merekapun segera berlari karena takut ketinggalan kereta. Sekolah mereka memang agak jauh. Mereka harus naik kereta dulu dan berjalan sedikit untuk sampai ke Karakura Senior High School. Sampai di sekolah, mereka segera berlari menuju kelas mereka yang ada di lantai dua.

BRAKK

Pintu kelas yang malang itu dibuka dengan kasar oleh seorang gadis dan tentu saja tatapan satu kelas tertuju pada 'si anak kembar' yang baru saja tiba. Sang guru menatap dengan malas seakan sudah terbiasa dengan pemandangan tiap pagi ini.

"Lagi-lagi kalian terlambat!" ucap Ochi sensei dengan nada bosan.

"Hehehe, maaf sensei." pinta Rukia.

"Salahkan Rukia, sensei. Aku terlambat karena dia selalu bangun kesiangan." tambah Ichigo.

"Heh, kenapa kau menyalahkan aku?"

"Tentu saja karena aku harus menunggumu setiap pagi."

"Siapa suruh kau menungguku setiap pagi."

"Apa! Tidak tau terima kasih kau midget."

"Jangan memanggilku midget, kepala jeruk."

"Kau-"

"Berhenti bertengkar atau kuhukum kalian!" potong Ochi sensei.

Akhirnya mereka diam dan segera menuju bangku masing-masing. Teman-teman mereka sudah terbiasa melihat pertengkaran ini setiap pagi.

"Baiklah, kita lanjutkan pelajarannya." lanjut Ochi sensei.

-SKIP TIME-

Bel berbunyi tanda waktunya istirahat. Kantin KSHS pun langsung dipenuhi oleh siswa-siswa yang telah kelaparan. Ada juga siswa-siswa yang lebih memilih untuk makan siang di atap maupun taman sekolah.

"Rukia-chan~" terlihat seorang gadis dengan rambut blonde panjang bergelombang dan juga tubuh seksinya, dia adalah Matsumoto Rangiku, teman curhat Rukia.

Rukia yang sedang menikmati bekal bersama Ichigo langsung memandang Rangiku.

"Ran-chan. Kau kenapa?" tanya Rukia yang sedikit bingung melihat ekspresi Rangiku yang berbeda dari biasanya.

"Huaaa Rukia-chan, aku ingin curhat padamu. Tadi..tadi, aku mel-" raung Rangiku namun terhenti karena melihat Ichigo belum pergi.

"Hei, kenapa kau masih disini? Kau tidak tau ini urusan perempuan?" lanjut Rangiku yang langsung menyuruh Ichigo pergi.

Ichigo yang diusir tentu saja tidak terima. "Heh, apa kau bilang? Kau yang seenaknya saja datang dan mengganggu kami, dan sekarang kau mengusirku. Apa kau tidak lihat kami belum selesai makan." ucap Ichigo dengan nada yang kesal sambil menatap Rangiku tajam.

"Ck, kau pelit sekali Ichigo. Kau kan sudah sering makan dengan Rukia, jadi biarkan aku sekali ini saja meminjam Rukia."

"Kau-" Ucapan Ichigo terhenti oleh suara Rukia

"Sudahlah Ichigo. Kau lanjutkan makan dengan Renji atau Grimjow saja ya, aku mau bicara sama Ran-chan." potong Rukia untuk mencegah perdebatan Ichi dan Rangiku.

Mendengar ucapan Rukia, Rangiku memperlihatkan senyum kemenangan. Ichigo ingin protes, namun diurungkannya ketika Rukia mengeluarkan puppy-eyes nya sambil memohon.

"Please!" pinta Rukia.

"Hh, baiklah, aku mengalah." desah Ichigo sembari pergi dari atap sekolah.

"Hihihi. Lucu sekali dia." ujar Rangiku sambil terkikik.

"Jadi, Apa yang ingin kau bicarakan? Masalah Gin lagi?" tanya Rukia.

Rukia sudah tau jika Rangiku pasti akan curhat tentang Gin lagi. Ichimaru Gin adalah salah satu pangeran sekolah. Banyak sekali siswi yang mengincarnya. Kalau aku sih, sangat tidak tertarik, apalagi dengan seringai liciknya. Aku tidak mengerti apa yang dilihat oleh siswi yang mengejar-ngejarnya. Selain Gin, masih ada siswa lain yang di juluki pangeran sekolah, salah satunya Ichigo.

"Ah, iya. Ini soal Gin. Kau tau, tadi sewaktu ingin ke kantin membeli jus, aku melihat Gin sedang bermesraan dengan cewek lain. Kau taukan bagaimana perasaanku melihat itu?" rengek Rangiku.

"Hah," desah Rukia. "Kan sudah kubilang, kau jangan terlalu berharap padanya. Dia itu tipe cowok yang akan mempermainkan hati wanita. Lihat saja seringainya itu." nasihat Rukia.

"Tapi aku sudah terlanjur jatuh cinta padanya. Dan seringainya itu seksi tau. Aku yakin pasti perempuan-perempuan itu yang menggodanya."

"Kalau begitu kau tembak saja dia, siapa tau dia akan menerimamu."

"Kau ini, enak sekali menyuruhku nembak Gin. Kau saja sampai sekarang belum menembak Ichigo."

"Sssst, kau ini. Bagaimana kalau ada yang mendengar."

"Ah~, tidak ada yang mendengar Rukia. Jadi, bagaimana perkembangan hubungan kalian, hm?" goda Rangiku.

"Hh, sama sekali tidak ada perubahan. Susah sekali membuat Ichigo menyadari perasaanku." terdengar nada frustasi dari Rukia.

"Sepertinya kita harus lebih berusaha lagi."

"Ya, kau benar."

"Hah~" desah mereka berdua.

-Skip Time-


Ichigo dan Rukia sedang berjalan menuju rumah mereka sambil mengobrol dengan selingan pertengkaran tentunya. Saat sudah mendekati rumah, mereka melihat sebuah truk yang berhenti di depan rumah Ichigo. Terlihat seorang laki-laki dan perempuan yang sibuk menurunkan kardus-kardus dari truk tersebut.

"Ichigo, siapa mereka? Apa mereka tetangga baru kita?" Tanya Rukia.

"Mana ku tau. Ayo kita samperin." ajak Ichigo. Mereka pun segera menghampiri dua orang yang sepertinya akan menjadi tetangga mereka itu.

"Permisi, apa kalian baru pindah kemari?" tanya Ichigo kepada laki-laki yang masih sibuk mengangkut kardus dari truk.

"Oh, iya. Kami baru saja pindah. Apa kalian tetangga kami?" balas laki-laki tersebut.

"Iya, namaku Kurosaki Ichigo. Aku tinggal di depan kalian. Dan ini Kuchiki Rukia. Ia tinggal di sebelah rumahku. Salam kenal." ujar Ichigo sambil memperkenalkan Rukia.

"Namaku Inoe Sora, dan ini adalah adikku, Inoe Orihime." balas Sora.

Ichigo langsung terpana pada sosok Orihime. Rambutnya yang berwarna orange dan panjang tertiup angin, ditambah lagi terlihat kesan feminin darinya.

"Salam Kenal." ujar Inoe sambil tersenyum manis ke arah Ichigo dan Rukia.

"Salam kenal juga." ucap Ichigo yang jadi salah tingkah karena melihat senyum manis Orihime.

"Salam kenal." ucap Rukia sambil tersenyum. Rukia heran melihat tingkah Ichigo yang sepertinya salah tingkah.

"Kau bersekolah dimana?" Tanya Ichigo.

"Besok aku akan masuk KSHS." jawab Orihime.

"Benarkah? Kalau begitu kita akan satu sekolah. Bagaimana kalau besok kita pergi bareng?" ajak Ichigo.

"Wah, dengan senang hati. Beruntung sekali aku langsung dapat dua orang teman yang satu sekolah.


Setelah berada di kamar, Ichigo langsung tidur dikasurnya dan memandang langit-langit kamarnya sambil membayangkan wajah Orihime yang tersenyum.

"Manis juga. Inoe Orihime ya. Kami akan satu sekolah." Ucap Ichigo sambil senyum-senyum sendiri.

Sementara Rukia yang sudah di kamarnya masih memikirkan tingkah Ichigo saat berkenalan dengan Orihime.

"Kenapa tadi Ichi kelihatan salah tingkah ya? Apa ia tertarik dengan Orihime? Tidak, tidak. Mungkin hanya perasaan ku saja." batin Rukia. Ia mencoba menepis kemungkinan itu.

T.B.C

Uahh, akhirnya ku publish juga fic ini. Terima Kasih sudah bersedia membaca fic ini. Bagaimana menurut para reader? Membosankan kah?

Saya author baru, jadi mohon kritik dan sarannya dari senpai-senpai sekalian.

See you in next Chapter~~

Dan jangan Lupa

R

E

V

I

E

W