Chapter 1

Cast:

Park jungsoo as Zeus

Kim Ryeowook+ kim kyuhyun as hypnos and thanatos

Kim jungwoon as Hades

Lee donghae as poseidon

Shin donghae as hefaistos

Lee sungmin as apollo

Kim kibum as ker

Choi siwon as athena

Tan hangeng as Ares

Kim heechul as Aprodhite

Lee hyukjae as demeter

Kim youngwoon as deonisos

Henry lau

Zhoumi

.

.

.

Jika saja...sungguh andai saja dunia ini mau berpihak padanya,andai saja dunia ini membuatnya percaya akan adanya Tuhan,andai saja Tuhan tak bersikap egois dengan mengambil ibu yang sangat di sayanginya,dan jika saja ayahnya menggunakan sedikit saja kerja dari otak idiotnya,hari ini dunia tak perlu menangisi kebodohanya.

3423

Di tengah hujan lebat Seorang lelaki paruh baya tengah di sibukkan dengan kegiatannya,tangan kirinya sedang menggendong anak laki lakinya yang baru saja di lahirkan oleh sang istri,sementara tangan yang kanan ia pergunakan untuk menyeret anak laki lakinya yang lain yang kini berusia 5 th,'jungsoo' sang anak yang sedang di seret paksa terus meraung sembari memanggil manggil nama sang eomma yang sudah tak bernyawa ,dengan jelas ia melihat sang appa memberikan 'sedikit' lukisan di perut eommanya dengan alasan 'membantunya melahirkan',dan kini akan kemanakah mereka?

"eomma...eomma...eomma...!"

"kita harus segera pergi dari sini" ucap sang appa yang masih saja menuntun anaknya dengan sedikit 'membabi buta'

Jalanan begitu gelap dan licin,sesekali jungsoo akan terseret paksa karna terjatuh,tak dapat mengimbangi langkah besar sang appa

Ckit...Brak...

"agh...!"

Sebuah truk yang sedang melaju dengan kecepatan yang tak bisa di bilang rendah telah memberikan sinar yang cukup terang untuk menerangi jalan mereka,ah...hanya jungsoo lebih tepatnya,karena truk tadi telah berhasil meloloskan salah satu tulang pinggul sang appa...

Bukan,bukan silau cahaya lampu mobil yang jungsoo takutkan,tapi sang dongsaeng yang ia fikir sedang terbang yang ia takutkan,ya...sang appa yang kini sudah diam tak bergerak dan sang dongsaeng yang mendarat dengan mulus dan selamat tepat di kedua telapak tangan mungilnya,kebetulan? Tentu saja tidak! Jelas Tuhan yang merencanakanya,tapi apa jungsoo tahu bahwa tuhan bersamanya? TIDAK ia terlanjur membenci Tuhan yang telah mengambil eommanya.

Sementara itu sang adik masih saja betah tertidur lelap tanpa niatan ingin membuka mata,mungkinkah ia takut melihat wajah putih hyungnya yang kini bersimbah darah?

biar bagaimanapun ia tetap ketakutan melihat sang appa tak bergerak lagi,ia hanya berniat melihat sang appa masih bergerak atau tidak dan hasilnya darah dari bibir sang appa mengenai wajah putihnya

Mungkin,,,,karna kini dengan cekatan sang hyung mengambil belati yang tadi di gunakan sang appa untuk membantu dongsaengnya lahir ke dunia.

Terus berjalan,hanya itu yang dapat jungsoo lakukan hingga ia menemukan sebuah rumah mewah dengan desain klasik,ayolah ia hanya anak 5 tahun dengan seonggok daging hidup di tangannya,di mana daging itu masih sangat 'segar',bagaimana jika salah seorang Vampire ah...itu hanya dongeng lebih tepatnya seorang kanibal yang mendiami rumah ini mencium bau mereka yang pasti lebih dari sekedar kata 'Nikmat',himpitan ekonomi dan kesulitan beradaptasi dengan perkembangan jaman banyak merubah manusia menjadi 'binatang buas' dengan memakan sesamanya,apa mereka terinfeksi virus? Bukan ini sama sekali tak seperti film 'I am Legend' yang beredar di tahun 2000an,ini murni karna tabiat mereka yang memang pada dasarnya seperti binatang.

"pelmici...ada olang?" tanyanya monolog,karna jelas rumah ini kosong dengan tampak luar seperti rumah hantu,berbagai lukisan indah terpajang di setiap dinding di rumah ini,mulai dari binatang,alam,dan manusia dengan berbagai pose

" enly~ya,cepertinya kita aman dicini,appa tak akan mengejar kita,hyung raca ini galeli,dulu hyung pelnah ke galeli dengan teman teman tk" ucapnya masih ber monolog ria,karna tak mungkin sang dongsaeng yang di panggil Henry atau 'enly' dalam aksen cadel nya akan menjawab peryataanya.

Bukankah Tuhan begitu kejam? Ia dengan sengaja membiarkan seorang bocah 5 th menanggung beban dunianya,ataukah Tuhan memiliki rencana lain? Ya aku fikir juga begitu,mendidik jungsoo kecil kita agar dapat menjadi 'ZEUS YANG AGUNG'.

Jungsoo kecil sedang meringkuk sambil mendekap adiknya yang juga menangis sedari tadi,tangannya bergetar karena lapar,tubuhnya lemas bahkan hanya sekedar untuk bicara saja ia tak kuat lagi,tentu saja ia kelaparan dan kedinginan kalian fikir apa yang bisa dilakukan bocah sekecil itu,,,,ia mencoba memejamkan mata,berharap tidur akan mengurangi rasa laparnya

BRAK

Ia tak perduli dengan suara berisik yang ia dengar barusan,tak berniat membuka mata sedikitpun,namun suara tangis sang adik yang kian memekakkan telinga membuatnya sedikit mengintip apa yang terjadi

"eh?" ia agak tertegun melihat pemandangan di depannya.

Seekor kucing yang sedang memakan sang mangsa 'tikus'

"apa itu enak?" ujarnya lirih sangat lirih,mungkin hanya hewan dengan kemampuan mendengar infrasonik Yang mendengarnya

Segera ia mencoba mendekati sang kucing "kucing kecil...boleh aku meminta makananmu?" ucapnya lembut sembari membelai sayang kucing tadi,dengan segera jungsoo kecil kita mengambil bangkai tikus yang tinggal setengah itu,dilahapnya dalam sekali telan,

"em...tidak terlalu buluk..." senyum kecil tak lepas dari bibirnya ketika sang kucing kembali lagi dengan membawa tikus yang lebih besar,dengan segera ia ikut memberedel perut tikus tadi dan melahap dengan lebih menikmatinya

"dalahnya manis...ah...kenyang..."ia kemudian menghampiri adiknya yang belum juga berhenti menangis,tapi syukurlah Tuhan mengkaruniakan otak yang cerdas untuk jungsoo kita ini,dengan cekatan ia menggendong adiknya,dan mengambil salah satu guci di ruangan itu

Ia berjalan keluar galeri,menghampiri salah satu pertokoan disana

"bibi...dongcaengku menangist telust dali tadi,apa dia cakit? Aku akan belikan ini,kata appa ini mahal..." ujarnya pada seorang yeoja penjaga warung tersebut,wajar jika ia tahu guci itu berharga,pasalnya sang appa pernah memukulinya dengan ikat pinggang kulit saat ia secara sengaja memecahkan Guci di rumahnya karna mati bosan

"aigoo...anak manis...kemarikan adikmu,pasti dia lapar.." ucap yeouja tadi sembari mengambil alih henry dari jungsoo,jungsoo terus mengikuti langkah yeouja tadi,ia mendudukkan badan mungilnya di kursi sebelah yeouja tersebut,sesekali tertawa geli saat sang dongsaeng menggeliat dalam pelukan yeouja tadi

"jadi...dimana eomma dan appa mu? Kenapa meninggalkan kalian sendiri ?"

"apa cudah celecai?" ucapnya yang mulai gusar

"aigo... bahkan kau masih cadel,anak manis berapa usiamu?" tanya sang bibi yang juga mengabaikan pertanyaan jungsoo

"5 th,ahjuma apa cudah celecai?"

"iya,ini..." ucap bibi tersebut sembari memberikan susu formula pada jungsoo

"minumkan ini jika ia menangis lagi ne,atau kau bisa membawanya kemari,ah,,,,,,bagaimana jika kalian tinggal disini,bersama bibi disini"ucap sang bibi ramah,senyum tulus seperti milik eommanya terlihat disana,namun itu hanya sekilas,bayangan sang eomma saat menjerit kesakitan juga terlihat disana,seketika jungsoo menggeleng

"shireo..." ucapnya yang langsung berlalu pergi sembari menggendong adik kecilnya,terlalu takut jika terlalu lama disana bibi tadi akan mengambil dongsaengnya

Bertahun tahun jungsoo lewati dengan menjual semua barang yang ada di galeri tersebut,mudah baginya mengetahui jumlah uang yang ia dapat,tak perlu banyak yang penting sang dongsaeng bisa minum susu dengan baik,lalu bagaimana dengan dia? Apa kalian lupa...ia punya kucing kecil yang setia mengantarkan berbagai jenis makanan untuknya.

3443

20 tahun, kini dunia yang akan menangis ia berjanji,karna telah menyiksanya, waktu kalian bersenang senang habis dunia...BERSIAPLAH

Dengan lancangnya angin telah menerbangkan rambut Seorang namja rupawan, dengan senyum yang 'terlihat' seperti malaikat tengah menatap lurus kedepan

"hyung...!" teriak seorang namja berpipi mochi berlari sembari melambaikan tanganya kearah sang hyung

"henly~ya...,kajja" ucapnya sembari menggandeng tangan sang adik menuju rumah mereka,masih rumah yang sama sejak 20 tahun lalu

"hyung apa pembukaan galerimu sukses besar tadi? Mian aku tak bisa menemanimu"

"tak apa henly...hyung paham" ucapnya sembari menunduk

"hyung wae?"

"apa kau tahu apa impian hyung enly~ya?" tatapanya serius menghujam manik sang dongsaeng

"ne hyung,menguasai dunia ini,merubahnya jadi lebih baik"

"apa kau mau membantu hyung melakukanya?"

"maksud hyung?"

"apa kau mau?"

"baiklah...apapun untuk hyung" ucap henry dengan senyum yang tulus benar benar tulus,walau terlihat tanda tanya besar menghujani otaknya jeniusnya

Park jungsoo seorang Zeus yang di turunkan Tuhan kedunia ini,merupakan Zeus ke 1004,Zeus adalah makhluk yang paling langka,dan Tuhan hanya akan menurunkanya ketika ke 12 dewa yang lain tak mampu menjaga kestabilan dunia ini.

Apa jungsoo tahu? Tentu ia tak tahu, yang ia tahu hanya mengubah dunia ini menurut jalan pikiranya, hanya itu...mungkin karena Zeus terakhir menolak perintah Tuhan dan memilih berhianat karna haus ke kuasaan maka ia Mati dalam missinya menyatukan dunia di bawah kepemimpinanya,sehingga belum sempat ia menceritakan ini pada keturunanya.

3443

Drap drap drap

Lantai marmer bak kaca itu ter interupsi oleh gesekan sepatu kulit seorang namja yang jauh dari kata 'manusia' dilihat dari sudut pandang manapun,sejenak ia menghentikan langkahnya ketika sebuah suara menginterupsi langkah tegapnya,seulas senyum bak iblis tersungging di bibir sempurnanya

"bitch" desisnya mematikan

"ah...ah...terus sayang...ah..."

Desahan demi desahan kenikmatan terlontar sempurna dari bibir merah seorang yeoja yang tengah bercumbu dengan namja 'simpananya',tak merasa bahwa sang kekasih atau lebih tepatnya 'malaikat pencabut nyawanya' telah melihat adegan intimnya dari ambang pintu

Jleb ,

Begitu sempurna,sebuah tombak yang dengan ukiran asli pedalaman suku Aborigin,menyatukan dua jantung insan yang sedang bercinta tersebut

Srek

Ditariknya tombak tadi,menyentuhkan ujung jari sempurnanya ke ujung tombak yang telah berlumur darah tersebut

"darah yang manis...sama seperti bibirmu chagi" bisiknya seduktif di telinga sang kekasih yang tengah meregang nyawa,

Sebuah seringai tipis ia ukir di bibir plumnya,meninggalkan mayat tak berharga yang akan segera membusuk karna racun dari ujung tombak tadi.

"tombak ini terlalu berharga untuk membunuh pelacur rendahan sepertinya" ucapnya sembari membersihkan ujung tombak dengan ujung lidahnya,ujung matanya melirik tajam ke luar jendela,menyaksikan angin yang berhembus lembut menyejukkan membawa sebuah aroma langka atau yang biasa di tangkap signyal bagi kaum keturunan Hades

"dia telah Bangkit" seulas senyum licik kembali menghiasi wajah Tampan nan Dingin miliknya,segera ia melenggang meninggalkan rumah mewah bak istana miliknya,rumah keluarganya sejak berabad abad lalu, menuju sebuah tempat yang belum ia ketahui pastinya,yang ia tahu bahwa takdirnya sebagai Hades akan segera berakhir,dan ia berniat menyisihkan sedikit darah yang masih melumuri tombaknya itu,kalau kalau ia menginginkanya nanti. Apa ia psiko? TIDAK itu bukan sifat Dewa...,dia hanya...begitu 'Sempurna'

Kim jungwoon keturunan ke 1315 dari Hades,tentu saja bukan benar benar Dewa Hades,tapi dapat ku pastikan bahwa Dewa Hades sekalipun akan bersedia berlutut dihadapan Kim jungwoon,Hades 'Terbaik' yang pernah diturunkan keluarga mereka atau mungkin akan menjadi Hasdes terakhir dalam dunia ini.

3443

Seorang namja manis bak permen kapas yang sangat digemari anak anak di era 2000an, mendudukkan dirinya di kap mobil Fox kesayanganya,sebuah mobil yang di desain khusus untuk balapan, dengan dua sayap di setiap sisinya,memiliki kecepatan terbang lebih cepat dibanding jet sekalipun,atau bisa dikatakan kecepatanya setengah dari kecepatan cahaya 340.104m/s,kini ia tengah meneguk air mineral,ya...hanya air mineral,namun irama yang di timbulkan anak tekaknya ketika air itu membasahi kerongkongannya mampu membuat setiap namja dan yeouja histeris dibuatnya

"kyaaaaa! Sungmin oppa!" teriakan fans menggema memenuhi gendang telinganya

Sebuah senyum manis nan sangat tulus ia sunggingkan,seirama dengan lambaian tanganya,untuk fans tercintanya,ya...sungmin sangat mencintai fansnya lebih dari apapun setidaknya saat ini,saat ia yang lain belum terbangkitkan atau belum ia keluarkan saja?

Semilir angin ikut menerbangkan helaian rambut coklatnya,ikut mengeringkan beberapa air yang hanya mampir di kulit lehernya tadi

Dihirupnya dalam dalam udara yang berada di sekitarnya,memejamkan mata dan mencoba menerka pertanda alam yang dibawa sang angin. Ia kembali membuka mata dan bergumam

"basah...air...Dunia ini akan menangis...Zeus telah kembali"

Segera ia memakai helmnya dan kembali mengendarai Foxy pinknya menembus kerumunan fans yang terus memanggil namanya,tak ia hiraukan semua itu yang ada di fikiranya adalah lari...lari sejauh mungkin menghindari Zeus sebisa yang ia bisa,berharap dapat lari dari Zeus yang mungkin sudah menemukan Hades.

Memory dari apa yang diceritakan oleh kakek moyangnya 'Apollo' sebelum ia,tentang kebangkitan Zeus 2000 tahun yang lalu,dimana ia berhasil membuat kekacauan di dunia 'Adolf Hitler' adalah keturunan Zeus ke 1003,selama ini mereka para Apollo lah yang terus berusaha menghindar dan menjaga dunia,namun kini entah apa yang dilakukan dunia sehingga Tuhan kembali menurunkan Zeus ke 1004,Zeus bernuansa malaikat,semakin sulit bagi mereka untuk menemukanya,

"sh*t...agh!" kenapa...kenapa harus ia yang berhadapan dengan Zeus,menghindari perpecahan dunia...kenapa ...sebenarnya apa yang dilakukan oleh dunia ini sehingga Zeus harus kembali dilahirkan.

Lee Sungmin seorang Apollo generasi ke 1328,mencoba menghindari takdir bahwa ia termasuk 13 dewa yang di takuti dunia dengan menjadi seorang pembalap,awalnya ia fikir ini konyol,dewa? Namun karna kelalaianya, Kini ia yang harus bekerja dengan kekonyolan yang dibuatnya,andai saja ia sejak dulu mengumpulkan atau paling tidak mencari tahu apakah ke 13 dewa itu hidup di generasinya atau tidak,dan kini ia harus bekerja lebih cepat dari Zeus untuk menemukan ke 11 rekanya ah maksudku saudaranya,ya...hanya 11 karna Hades sudah pasti tak akan mau bekerja sama.

3443

Teng...teng...teng

Lonceng kuil berbunyi? Seorang biksu yang sedang bertapa di bawahnyapun ikut menyerngit bingung,

"apa ini sudah waktunya makan siang?" ucapnya bermonolog ria masih enggan membuka mata

"hey...biksu,cepat kemari!" perintah seorang namja manis sembari menyenderkan tangannya pada tubuh lonceng raksasa tersebut

"he? Apa yang kau lakukan disana?" apa biksu kita sekarang bodoh?jelas ia membangunkanya dari pertapaan

HUP

Ya...kembali mendarat dengan sempurna

"bagaimana kabarmu tan hangeng? Atau kupanggil Ares saja?"ucapnya disertai senyum ala gigi kelinci andalanya

"ayolah...cepat katakan apa perlumu,aku belum benar benar jadi Ares sungmin ssi"

"Mwo? Benarkah?"

Mereka berdua mendudukkan diri di taman kuil,sesekali menghirup udara segar di daerah pedalaman yang memang sangat jarang ditemui lagi saat ini

"ne,kami ini yang paling banyak" tuturnya seraya menghirum udara segar

"siapa Ares sebelum kau?" ucap sungmin dengan wajah serius tak lagi ada nada bercanda atau ramah disana,ia merasa telah membuang buang waktu dengan orang ini,mana mungkin ia salah mendektesi ini sangat konyol

"kakek ku" tanpa dosa,benar benar orang yang satu ini, lee sungmin di buat melongo tak percaya,memangnya apa yang bisa di lakukan ares berusia lebih dari 90 th itu? Apa kau sedang bercanda?

"tch...dia sudah meninggal 2 jam yang lalu,kau fikir aku tak tahu?"

"aku masih berduka sungmin ssi" ucapnya dengan mata berkaca kaca yang malah nampak imut di mata sungmin

"hah...apa kau tak tahu? Zeus telah kembali " tuturnya tenang,sangat tenang untuk ukuran apollo yang terkenal mudah marah

"lalu?"

"MWORAGO? Apa kau tak tahu,dunia ini terancam hakyung ah! Tch...bagaimana bisa orang sepertimu di tunjuk sebagai penerus Ares" Frustasi? Jelas

"sungmin ssi...tenang lah,bagaimana kalau kita minum teh dulu di dalam,cuaca di sini sedang tidak menentu...ayo" ke frustasian sungmin hanya di tanggapi santai oleh sang Ares,sungguh orang yang tenang.

Mereka melangkah meninggalkan taman menuju ke dalam ktuil,menikmati Teh china bagus juga sepertinya untuk menenangkan saraf yang tegang

Mereka duduk berhadapan,didepan mereka sudah ada teko perak berisi teh hangat dan dua gelas bambu berukuran sedang,di tambah dengan bakpao isi daging ayam sebagai pelengkap sajian

"aku tahu sungmin ssi..." hangeng memulai mengutarakan apa yang ingin di sampaikanya sejak tadi

"kau tahu?" sungmin sedikit menyerngit heran,bukankah Ares tak bisa membaca cuaca? Apa ia sekarang mulai mempelajai geofisika?

"aku tahu kau seorang pembalap Fox,makanya aku ajak minum teh" santai...sangat santai, hingga perbedaan antara polos dan bodoh tak terlihat disana.

"Kau ini,memang susah bicara pada orang sepertimu!"

Sungmin mulai menelan bakpao pertamanya dengan tak sabar,dia fikir sang Ares tahu maksud kedatanganya

"Hypnos dan Thanatos,mereka berada di jalanan,ikut menjadi korban kebengisan dunia" sungmin dibuat melongo atas penuturan hangeng,bagaimana mungkin anggota organisasi yang begitu di segani jatuh miskin,belum sempat sungmin mengajukan pertanyaan hangeng kembali bercerita
"kurasa Ker yang akan lebih dulu bergabung dengan Zeus,...ini akan berbahaya"

"Ker? Dewa maut? Astaga! Kenapa bayak sekali kematian disini...sial!"

"tapi...sungmin ssi,apa kau yakin Zeus yang ini akan berkhianat juga? "

"kau lupa? Zeus generasi 1002 kaisar Qin? Apa mereka bisa dipercaya?"

"tapi mereka membuat dunia sadar" ujar hakyung santai masih menyesap teh nya

"ayo...kita tak punya banyak waktu aku akan menemui persefon untuk menghentikan Hades"

Setelah menyelesaikan acara minum teh yang hangat mereka kembali melanjutkan perjalanan,menembus awan dengan Fox milik sungmin,Tak mungkin kan biksu kita harus terbang antara daratan korea- china

Tan hangeng / Tan hakyung generasi ke 1356 dari Ares,tak pernah ada yang tahu jalan pikiranya,bahkan Apollo sekalipun,ia menjadi Biksu sengaja ingin mengetahui Ramalan Tentang Zeus ke 1004 yang ternyata memang lahir pada generasinya

Ares kita bukan orang yang bodoh dan ceroboh seperti Apollo,Angin...satu satunya elemen yang dengan bebas dapat memberikan informasi kemanapun ia terbang termasuk Zeus yang sedang mereka hindari,itulah sebabnya Hakyung menyarankan Sang Apollo untuk minum Teh,sungguh hanya ia dan Tuhan yang tahu jalan pikirannya.

3443

Dua orang namja tampan sedang duduk di depan kap mobil Foxy nya,memang mobil jenis ini sedang di gandrungi oleh seluruh pecinta kecepatan di dunia ini

"hyung...apa yang kita lakukan disini?" tanya henry pada sang hyung

"enly ~ya,kita menunggu seseolang" tutur sang hyung santai sambil sesekali menoleh kebelakang

Di ujung jalan terlihat Seorang yeoja bak bidadari yang tengah turun dari singgasana surganya berjalan sedikit tergesa gesa,sesekali memeriksa tasnya,umpatan umpatan kecil terlontar dari bibir ranumnya nan sexy,

Tak henti hentinya jungsoo memperhatikan yeoja tadi,henry sangat tahu akan hal itu,ia sangat bersyukur akhirnya sang hyung tergoda juga dengan makhluk yang disebut 'wanita' tersebut.

tepat saat sang yeoja melintas disamping mereka,tepatnya satu langkah lebih jauh dari mereka,jungsoo menggumamkan kata yang membuat semua makhluk di semesta ini berhenti beraktifitas,sebuah nama yang telah lama terpendam dalam kelamnya dunia.

"aprodhite" ucapnya lirih sarat akan kerinduan

Sang yeoja terdiam,seperti pencuri yang telah ketahuan,matanya bergerak gerak gelisah,bibirnya terkatup sempurna,keringat dingin mulai membasahi dahinya,dengan enggan ia menoleh

Didapatinya seorang namja yang duduk di kap mobil Fox mewah, dengan kemeja putih yang di gulung berantakan sebatas siku,dengan celana bahan hitam yang licin dan sepatu kulit mengkilap tengah memandanginya,tatapanya lembut...manik coklatnya mengisyaratkan kerinduan yang mendalam disana,masih sama seperti ribuan tahun yang lalu,

Bingung

Itulah yang menghujani pikiranya sekarang,ia sama rindunya dengan namja itu,tapi kakinya tak mampu di gerakkan,melangkah untuk menjauhpun tak dapat ia lakukan,ia harus lari...ya...seharusnya itu yang dilakukanya saat ini

"hyung kau mengenalnya?"

Pertanyaan henry yang selama ini menjadi prioritas utama dalam hidupnya tak di gubris,jungsoo menegakkan badannya,melangkah dengan pasti menyentuh wajah aprodhite nya dengan lembut,takut menggoreskan sedikit saja luka di sana karna kekuatanya

"akhirnya kita bertemu" ucapnya lembut diiringi senyuman terindah yang pernah ia berikan,menampilkan lesung pipi kecilnya

Berbeda dengan jungsoo,sang aprodhite justru ketakutan walau raut bahagia tak lepas dari wajahnya,jujur ia sangat merindukan namja ini,Zeusnya ,namja yang mengisi hatinya sejak ribuan tahun lalu,tapi takdir berkata lain

"maaf,aku namja jangan sentuh aku seperti itu" suara berat itu bergetar menahan sesak yang ada di batinya,sungguh ia juga sangat membenci Tuhan karna menjadikan ia seorang Namja

"apa bedanya? Heum...kau tetap sama" tutur namja berlesung pipi itu lembut,sembari merapikan poni aprodhitenya

"em...maaf hyung,kalau hyung ku ini kurang sopan" ucap henry seraya menyambar tangan jungsoo dan membungkuk hormat

"ayo hyung,pulang"ucap henry sedikit menarik tangan hyungnya yang tak juga beranjak

"tidak, ia akan bersama kita" ucap jungsoo mutlak

"aprodhite,ayo kita pulang" tatapanya tajam tak terbantahkan

Sedangkan orang yang di panggil aprodhite hanya menurut,karna ia juga merindukan Zeusnya

Kim heechul generasi ke 1004 dari Aprodhite,ia memang selalu dikirimkan tuhan untuk menjaga Zeus agar tetap di jalanya,hanya itu yang aku tahu

"agh! Apa yang kalian bicarakan! Bisakah bicara yang normal saja,ha?" henry berteriak frustasi saat berada di antara kedua orang ini

Ia sungguh seperti anak yang sedang duduk diantara kedua orang tuanya.

Bayangkan!,

Untaian tangan mereka tak terlepas barang sedetik pun semenjak mereka bersama,bercanda berdua,menceritakan hal hal aneh yang tidak henry mengerti,di tambah lagi lidah hyung nya yang mendadak lancar dan tidak cadel jika berbicara dengan yeoja jadi jadian itu

"enly~ya,mulai sekalang kau tidul sendili ne" ucap jungsoo santai memandang wajah henry dengan wajah polosnya

"Mwo? Wae hyung? Dan kenapa kau cadel lagi?"

"kalna hyung akan tidul dengan chullie.."

"ne,saeng kau harus mandiri, karna sekarang hyungmu milikku" ucap heechul santai sambil merapikan rambut jungsoo yang memang sudah rapi

"Agh! Aku akan jadi gila" ucapnya frustasi meninggalkan dua orang tersebut

Aura yang menggelap,itulah yang dirasakan para makhluk yang menghuni ruangan ini

Sepeninggalan henry dari ruangan itu,semua berubah,tak ada lagi senyum dan tatapan penuh kasih sayang,yang ada tatapan penghakiman yang sarat akan kebencian

"kenapa kau kembali" ucap heechul dingin

"karna kau" ucap jungsoo datar

"tch,aku yang membunuhmu dulu karna kau berhianat,kau tak takut?"

"Tuhan? Bahkan kau juga membencinya,jangan kira aku tak tahu,aku 'ZEUS" ucapnya seduktif di telinga heechul

Namun ia segera menarik kembali tubuhnya,tak ingin terlalu lama dekat dengan makhluk menjijikan itu

"tch,jangan kira kau bisa mengubah dunia ini tanpa kami Zeus"

"jika mereka tak mau ku bawa secara baik baik,akan ku seret mereka kemari,membuat mereka bersujud di hadapanmu,jika itu perlu" tatapanya pasti,bahkan ia sudah membayangkan apa yang bisa mereka lakukan

"adikmu,dia mengetahui sesuatu tentang kita?" tanya heechul penasaran,karna ia tahu henry bukanlah salah satu dari 13 dewa

"Ani,tapi ia akan tahu,ia sejarahwan yang hebat,"

"tch,terus saja banggakan dia,sampai kau menutup matamu karna terlalu menyayanginya" ada sedikit nada cemburu disana...karna sang Zeus memuji adiknya yang notabene hanya manusia biasa.

PLAK

Satu tamparan keras ala Zeus sukses mendarat sempurna di pipi aprodhite

"JANGAN PERNAH KAU BERANI MENGHINA DIA! Bahkan Tuhan sekalipun tak kan kubiarkan menyakitinya "

Ucap sang Zeus murka sembari meninggalkan heechul yang sedang memegangi pipinya yang pasti akan bengkak

"kau terlalu mencintainya Zeus" ucapnya lirih berderai air mata

Sementara jungsoo tetap melangkah,tak menggubris Heechul yang terisak karna tamparanya,ia akan pergi mencari sisa anggota yang ia butuhkan untuk merubah dunia ini.

3443

Seulas senyum mematikan ia perlihatkan lagi...

Ya...selalu senyum menawan itu yang ia tampakkan untuk menghantarkan korbanya menemui sang kronos

"akulah Ker, kurasa kronos sudah menantimu...Hakim Agung," bisiknya lirih di telinga sang hakim

Sang hakim hanya mampu tersenyum pilu di tengah sakit yang di deritanya,ia hanya akan berdo'a pada tuhan agar mengurangi sedikit dosa dosanya,ia sadar tak akan mampu lari dari sang malaikan maut

Crass...

Di goresnya leher sang Hakim,meninggalkan jejak yang terbilang lurus untuk ukuran sebuah goresan,menembus bagian kerongkangan dan pita suaranya,ia tak suka berisik...walau suara itu berasal dari 'pasienya' sekalipun,hanya satu suara yang di sukainya,...suara hyungnya

"hakkkhhh!..."

Noda darah sukses menghiasi wajah tampanya,bau anyir menjadi ke sukaanya

"it's show time..." ucapnya sembari menyeringai memperlihatkan deretan gigi putih miliknya

Ia memulai 'operasi' dengan caranya

Tanpa Morfin, Ia mulai menancapkan ujung pisau bedahnya ke dada sang Hakim.

menarik secara Vertikal pisau tersebut sampai sebatas perut,sesekali terkekeh saat darah yang ia hasilkan keluar cukup banyak

Ia mulai mengamati

Memotong berbagai jenis pembuluh dan usus yang ia anggap 'memngganggu' pekerjaanya,

Matanya menelisik tajam mengamati tiap bagian organ dalam sang hakim,yang sedang mengalami massa 'sekaratnya',satu bagian membuatnya tertarik untuk melengkungkan sedikit sudut pada bibir indahnya

"ku rasa lambungmu banyak memakan uang rakyat"

Di irisnya bagian lambung,memasukkanya ke dalam kantong plastik hitam yang sudah ia siapkan

Ia kembali mengamati,bayangan tentang anjingnya di rumah mulai menghantui imaginasinya,membuat ia mengerutkan kening,berfikir apakah anjingnya akan menyukai usus orang Bejat? Biar bagaimanapun,selama ini ia tetap menjaga asupan gizi anjingnya agar tidak memakan makanan yang menjijikkan

"ususmu akan sangat enak untuk santapan beberapa anjing di depan rumahku" ujarnya di sertai senyum mengambang yang menawan

Ia mulai memotong lagi dan memasukkanya pada kantong plastik berlabel 'anjing'

"ginjalmu...em...kurasa akan berguna untuk beberapa orang"

Di potong ginjal itu secara hati hati,ia tak akan merusak benda berharga ini bukan

Diputarnya beberapa angka untuk membuka brangkas,dan memasukkan 2 ginjal tersebut ke dalam brangkas yang berisi es itu

Ia membasuh wajahnya,kini wajah tampan itu benar benar terlihat sangat menawan ,meski dengan penerangan yang minim

"tinggal jantung ya...ah...aku sedang berbaik hati...ku biarkan kau tetap memilikinya..." seulas senyum menawan tersungging di sudut bibir ranumnya

Kemudian ia mulai menjahit luka yang telah ia buat tadi,setidaknya ia harus berbuat baik bukan...bagaimanapun ia tetap seorang dokter

Di jinjingnya dua kantung kresek tadi keluar ruangan yang ia yakini bernuansa menyenangkan itu,sesekali ia bersenandung kecil

Baru satu langkah ia keluar dari ruangan itu

"bagaimana keadaan suami saya dok?"

Beberapa pasang mata dan juga kamera blits menghujani manik hitamnya,ia benci sangat benci keadaan ini,merasa privasinya terganggu

Dengan wajah dingin nan sangat datar ia menjawab semua pertanyaan yang di berikan bertubi tubi padanya

"Tuhan tau yang terbaik untuknya"

Seulas senyum mulai tersungging di sudut bibirnya

"maksud anda? Bisa anda jelaskan kondisi hakim Agung saat ini dokter Kim?"

"silahkan lihat sendiri" jawabnya datar,terlalu malas untuk berada di situasi ini

Ia berjalan melangkah mulai meninggalkan kerumunan orang orang Tolol itu

"dokter kim,kalau boleh tahu,apa yang anda bawa dari dalam ruang operasi hakim Jang?"

Satu pertanyaan yang membuat sang dokter maut tersenyum puas

"oleh oleh untuk rumah" senyuman yang mampu membuat semua mata tak berkedip di sana

Sang dokter kembali berjalan,

Senyum kemenangan kembali terukir di bibir indahnya saat mendengar jerit tangis keluarga sang Hakim

Ia bersiul gembira,sepanjang parjalanan menuju tempat parkir rumah sakit

Bunyi yang dihasilkan antara gesekan sepatu nya dan lantai tempat ia berpijak menggema di ruangan ini,namun rupanya ia tak sendiri

Risih

Itu yang dirasakanya,sepasang mata menatapinya sedari tadi,seorang namja dengan kemeja putih dan celana bahan,tengah menatapnya tajam

"ada yang bisa saya bantu?" ucapnya ramah khas seorang 'dokter'

"apa itu usus untuk anjingmu"

"maksud anda?" jawabnya masih tersenyum,menghilangkan kegugupan yang sedang melanda batinya

"lalu lambung itu akan kau apakan?"

"apa mau anda?" kini semua senyum itu pudar,tergantikan ekspresi wajah yang mengeras

"kemarilah...hiduplah bersama ku,hyung akan membantumu" orang yang tak ia kenal tersebut,secara sepihak memeluknya erat,mengusap punggungnya pelan,rasa hangat menjalari tubuhnya,memberikan implus energi positif bagi setiap sel syarafnya,menghilangkan semua rasa lelah yang ada di batinya,yang selama ini hanya ia pendam seorang diri.

Air mata tumpah dari pelupuk matanya,sudah lama,sangat lama ia tak merasakan kehangatan ini,sejak keluarganya di bantai 11 tahun lalu oleh sekelompok manusia tak berperasaan yang mengatas namakan diri mereka sebagai 'PEMERINTAH'

"hyu-hyung...mereka bersalah.."ucapnya terisak, ia menjatuhkan kedua kantung plastik yang ia bawa sejak tadi,dan membalas pelukan sang hyung barunya

"ne,kibum ah...namaku Park jungsoo,aku hyungmu,"jungsoo mulai melepas pelukanya,mengusap air mata dongsaeng barunya,ia tahu sangat tahu apa yang terjadi pada dongsaengnya

"boleh ini untuk kucing hyung di rumah?" tanyanya pada kibum

"ne hyung" seulas senyum tulus terukir di wajah kibum Sang Dokter Maut

Jungsoo mulai menuntun kibum menuju mobil Foxy putihnya,tak lupa ia mengambil dua kantong makanan lezat bagi kucingnya tadi.

Kim kibum generasi ke 1312 dewa Ker,ia menjadi seorang dokter bedah di usianya yang masih sangat belia 21 th,ia bahkan terkenal dengan keahlianya di meja operasi,oleh karena itu banyak pejabat yang di tanganinya,namun ia adalah hakim yang adil bagi mereka yang telah menghakimi hidupnya,

Dengan jelas dan sangat gamblang,kibum kecil yang berusia 10 th melihat orang orang pemerintah,rekan appanya memasuki rumahnya,mulai menembaki satu persatu anggota keluarganya,tak hanya itu,ia menyaksikan dengan kedua matanya sendiri saat orang orang itu mulai melepaskan anjing peliharaan mereka yang sepertinya memang sengaja tidak di beri makan,mulai mengoyak tubuh eomma dan appanya,kibum kecil hanya dapat diam,bahkan ia terlalu takut untuk menangis,meski ia di ruangan yang aman,lemari rahasia keluarganya.

3443

"hyung...apa kau Zeus itu?" kibum,sebagai dongsaeng yang baik memecah keheningan dalam mobil itu

Jungsoo menoleh menampilkan senyum malaikatnya

"ani bum ~ah,aku hanya manusia biasa,aku hyungmu"

"apa kita akan kerumahmu?"

"ani"

"lalu?"

"kita akan menemui seseorang"

"poseidon" ucap kibum lirih,hatinya bergejolak tak ingin menemui orang yang sama juga,ia terlalu takut untuk bertemu orang ini

"jangan takut,hyung disini" sebuah rasa hangat menjalari tangan kibum saat tangan milik jungsoo meremas tanganya lembut

Jungsoo dan kibum berjalan menyusuri bibir pantai,gelombang ombak menyapu peluh di dahi mereka,meniupkan aroma laut yang khas,memberikan sebuah relaksasi atas penat karna perjalanan yang mreka tempuh

"pantai sudah tutup,apa yang kalian lakukan" teriak seorang namja dari kejauhan,ia berjalan tergesa gesa ke arah mereka,bersiap menghujani mereka dengan seribu kata kata amarah karna telah menambah panjang jadwal pekerjaanya

Bagaimana tidak,seharusnya saat ini ia sudah di rumah,minum teh sambil memakan beberapa roti sembari melihat acara kesukaanya,namun dua namja gila ini malah berkunjung ke pantai di jam yang terbilang malam

Kurang lebih 20 langkah lagi ia sampai,namun

Amarah yang sudah berada di ubun ubun kepalanya seolah lenyap,tergantikan rasa takut nyang luar biasa,ia segera berbalik arah dan lari secepat yang ia bisa

"pantai yang bagus poseidon" ucap jungsoo bangga agak berteriak,agar orang yang di maksud mendengar ucapanya

Orang yang di panggil poseidon terdiam,ia tahu benar bahwa Zeus dan Ker lah yang dilihatnya tadi

"aku tak akan ikut denganmu,jika ia bersamamu" ucapnya dingin,sedingin air laut malam ini

Mata Ker sang dewa maut yang merasa di salahkan mulai memincing,menatapnya tak terima,bahkan pisau bedah yang sedari tadi tersembunyi dengan rapi dibalik jas kerjanya mulai bekerja,entah tuhan yang menutup mata kita,atau memang kecepatan luar biasa yang dimiliki sang dewa maut,kini mata pisau itu sudah menyentuh leher mulus sang poseidon

"sudah kubilang,mereka terlibat,mereka pantas mendapatkanya" bisik ker,di telinga donghae

Laut bergemuruh,merasa sang pawang dalam bahaya,ombak ombak kecil yang sedari tadi menghiasi permukaan pantai mulai sirna,tergantikan gelombang dahsyat setinggi tiga pohon kelapa yang bergerak tak beraturan

"jadi,kau menantangku sekarang" kibum melirik sekilas gelombang air yang sudah berada di atasnya,siap menelanya kapanpun sang poseidon inginkan

Sang poseidon hanya mendecih tak suka kearah kibum

Sementara itu sang Zeus masih diam di tempatnya,hanya ingin melihat sedikit atraksi dari adik adiknya

"apa perlu kupanggilkan Hades?" ucapnya kemudian,merasa jenggah pada ke dua adiknya setelah menunggu cukup lama namun tak ada hasil

"aku akan ikut denganmu,jika saja Ker tolol ini mau menggunakan otak istimewanya" ucap donghae sinis,ujung matanya melirik sekilas kearah kibum yang mulai menekankan pisaunya,cairan merah pekat mulai menghiasi pisau bedah miliknya,menambah sedikit nilai estetika di dalamnya

"bummie...hentikan!n kau bisa melukainya"

"aku hanya bermain hyung" kibum tak perduli,hatinya terlalu sakit saat ini

"hae...dengarkan hyung,kembalikan air laut ini,kau bisa melukai orang orang disini"jungsoo bertutur lembut,berharap sang dongsaeng akan mengerti

Byur Srarz...

Bunyi perpecahan ombak kembali menghujani laut,donghae berbalik,menatap hyungnya yang juga sedang menatapnya

"hyung" ucapnya lirih

Jungsoo merentangkan kedua tanganya,bersiap menerima pelukan sang dongsaeng,

Donghae berlari kearah sang hyung,senyuman seperti anak kecil menghiasi wajah rupawanya,di tubruknya tubuh hyung terkasihnya itu,memeluknya erat,seakan memang hanya ia adik sang hyung

Jungsoo tertawa geli melihat kelakuan donghae,menepuk pelan punggung sang dongsaeng

"kau sudah besar,tapi masih seperti anak kecil heum?" tutur jungsoo sembari mengacak rambut donghae gemas

"aku tetap yang paling kau sayang kan hyung?" ucap donghae manja,sembari mengerucutkan bibirnya

"apa ini sakit?" jungsoo menyentuh bagian leher donghae yang terluka

"ish...aoww...appo...hyung"

"ayo kita obati di8 rumah"

"apa aku akan sekamar dengan henry?"

"hem" jungsoo hanya mengangguk membenarkan

"yeay...!"

Mereka...orang orang itu terlalu asyik dengan dunia mereka sendiri,tak sadar bahwa jungsoo masih memiliki seorang dongsaeng disana,yang menatap iri kearah mereka,ia menahan agar bulir air matanya tak jatuh,sungguh...hanya dia dongsaeng jungsoo,hanya dia

Lee Donghae generasi ke 1319 dari poseidon,ia seorang penjaga pantai ,kejeniusan yang dimiliki otaknya,dan bentuk ber beda yang terjadi pada otaknya ,membuat ia dapat mengendalikan benda benda di sekitarnya,termasuk mengendalikan air dan memisahkan kuning telur dari putihnya,membuka buku tanpa menyentuhnya,itu sebagian pekerjaan sepele dari kerja otak luarbiasanya,dulu appanya bekerja sebagai sebagai seorang nelayan,henry dan jungsoo sudah seperti keluarga bagi mereka,

Namun keadaan berkata lain,Kibum datang dalam keluarga mereka,walnya appa donghae merasa tak enak badan,dan dirawat di rumah sakit tempat kibum bekerja,kejanggalan lebih terlihat saat kibum dengan suka rela membentu pengobatan appa donghae,namun 'Tuhan tahu yang terbaik untuknya' sang dokter maut merenggut sang appa dari donghae,sejak itulah Ker dan Poseidon terlihat begitu bengis ketika bertatapan

Tapi...apa benar kibum yang membunuh?

Hanya sebuah kesalah pahaman yang tak beralasan.

3443

Semilir angin malam menampar batin henry yang sedang berkecamuk,pasalnya sang hyung tak pernah meninggalkanya selama ini,terhitung sudah 3 jam sang hyung hilang kontak dengannya

Ia terus menatap langit,jejak air mata sangat ketara di pipi chuby nya,kakinya yang tak beralas serta kaus tipis yang melekat di badanya adalah busanya yang sangat 'membunuh' di suhu sedingin ini 80 c,namun hatinya lebih dingin...dari apapun

"henry ya,masuklah...diluar sangat dingin!" teriak heechul dari dalam,

"kau duluan saja hyung,aku masih menunggu jungsoo hyung pulang",serak suaranya seakan tercekat saat mengucap nama sang hyung,pikiran negative terus menghantuinya...berputar mengelilingi otak jeniusnya,wajah sang hyung yang kesakitan karena dingin,hinaan orang orang karna ia cadel,semua terus menggerayangi pikiran henry

"hyung...kau dimana"

Greeep

Sebuah dekapan hangat menyelimuti bahunya yang bergetar,aroma ini...ya henry mengenalnya

"hyung dari mana...kenapa tak mengajakku?" ucapnya dengan nada serak,ketara sekali bahwa ia sangat merindukan hyungnya

"mianhae...hyung tadi ke tempat donghae,dan hyung tak membawa hp"

"hae hyung kemari?" ucap henry antusias matanya berbinar penuh kebahagiaan

"ne,temui dia,dia menunggumu di luang tamu"

Henry segera berlari ala anak kuda ke ruang tamu,menyambut hyung ikanya

"hyungggggg...!" langkahnya terhenti seketika ketika aura di ruangan itu begitu mencekam,

Dilihatnya donghae yang kini tengah menatap tajam 'orang tak di kenal' eh tunggu,,,,,,bukankah itu...

"kibum ssi? Sang dokter legendaris itu?kaukah itu?"

Sejenak kibum mengalihkan tatapanya dari donghae menuju henry

"ne,henry ah...aku akan tinggal di sini beberapa hari,boleh?" ker yang angkuh menyunggingkan senyuman mautnya...menampilkan segala kepalsuan di dalam setiap inchi sel yg terangkat di sudut bibirnya, Zeus dia di sana mengamati tingkah polah adik barunya yg sangat menyukai darah itu.

"baiklah ... " henry hanya acuh dan mendekat ke arah donghae

"hyung apa yg harus kita lakukan malam ini untuk jungsoo hyung?"

"bagaimana kalau suntikan awet muda henry ah, ?

"benar juga...kulihat kerutan di wajahnya semakin banyak hyung hahahaha" mereka terlalu asyik sendiri, kembali kibum terkucilkan...ia rindu hyung nya,hyung yang selalu bernyanyi untuknya di saat malam, membelai rambutnya, memanjakanya...ayolah ia hanya anak 21 th yang dewasa sebelum waktunya, bahkan ia akan menjelma menjadi bayi tua yg menyebalkan jika bertemu hyungnya, tapi...siapa yg tahu berapa usianya sekarang...setiap ucapan ker adalah bohong.