Disclaimer: Aku nggak punya Eyeshield 21, kalau aku yang punya komik ini, pasti Eyeshield 21 bakal laamaaa banget selesainya, terus para editor pasti stress berat, soalnya deadlinenya dilanggar terus hehehe…^^

*** Team Japan at Kasino***

Chapter 1: Go to Las Vegas

Sudah satu minggu berlalu sejak tim Jepang dengan anggota seluruh ace dari semua tim hebat di Kansai dan Kantou terbentuk dan pergi ke Amerika untuk mengikuti Amefuto World Cup. Di samping beberapa perang mulut dan sedikit kasus pertengkaran fisik, semua anggota tim cukup akrab dan bisa bekerja sama dengan baik satu sama lain. Tapi, yang namanya tim yang penuh dengan orang-orang hebat tapi sedikit aneh kelakuan dan sifatnya, sangat bisa dipastikan akan selalu ada "kejadian" di dalam tim Jepang,

Salah satunya…

"APA MAKSUDNYA KITA KEHABISAN UANG,SAMPAH !!!!" teriak Agon marah kepada kapten tim Jepang yang gemetar ketakutan, sang Eyeshield 21, Kobayakawa Sena.

Nggak usah heran, Sebenarnya, tim Jepang sudah diberikan budget uang yang sangat banyak untuk digunakan selama World Cup berlangsung dari Asosiasi Amefuto Jepang, Tapi, yang namanya tim dengan orang-orang yang "ajaib", uang dalam jumlah yang banyak itu ludes dalam waktu satu minggu dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang normal, seperti biaya menginap di hotel, transportasi, dll, sampai dengan alasan yang tidak normal, seperti biaya membeli makanan dalam porsi yang super banyak untuk para Lineman yang merupakan para pemakan makanan kelas berat, biaya ganti rugi barang-barang elektronik yang dirusak oleh Shin, dan uang yang diambil Agon untuk pergi ke klub malam hamper setiap malam. Jadi, sangat bisa dimaklumi kalau sekarang mereka kehabisan uang dengan suksesnya.

Kembali ke saat Agon membunuh Sena…Hehehe…Just Kidding, Minna-san ^ ^

"KENAPA KITA BISA KEHABISAN UANG,SAMPAH !!!" teriak Agon lagi kepada Sena yang saking ketakutannya sudah pucat pasi.

"Se…sebenarnya…ya…yang…pa…paling ba…banyak…meng…mengha…habiskan…u… uang…kita…a…adalah…A…Agon-s…san." kata Sena tergagap-gagap saking takutnya.

"Huh? Jadi kau mau bilang kalau itu adalah kesalahanku? Jangan bercanda kau, sampah !!"

Kata Agon sambil mengangkat tangannya yang sudah terkepal, siap buat memukul wajah Sena yang malang. Tapi,sebelum dia sempat mendaratkan pukulannya ke wajah Sena, Riku dan 3 bersaudara Ha-Ha sudah berdiri di depan Sena.

"Mau apa kalian,sampah? Minggir!!" kata Agon kepada empat orang di hadapannya.

"Tidak mau. Aku tidak bisa membiarkanmu seenaknya saja memukul Sena, Kongou Agon. Apalagi kalau dia sebenarnya sama sekali tidak bersalah apapun" kata Riku sambil memandang Agon dengan sorot mata menantang.

"Benar. Sena sudah mengatakan dengan jelas kalau kaulah yang paling banyak memakai uang kita seenaknya, Agon. Jadi kau sama sekali tidak punya hak dan sama sekali tidak pantas untuk marah atau memukul Sena, pengecut" kata Juumonji

"Apa kata kalian tadi? Coba katakan sekali lagi" kata Agon dengan hawa membunuh yang sangat jelas terasa.

Disaat suasana sedang panas-panasnya…

"Kekeke…" tiba-tiba terdengar sebuah tawa yang tidak lain dan tidak bukan berasal dari sang iblis tim Jepang, Hiruma Youichi.

"Sudah, loe semua tenang aja, kalau cuma masalah uang tinggal dicari aja, beres kan? Gue tau cara buat ngedapetin uang dalam jumlah besar dalam waktu cepat,kekeke" kata Hiruma.

"Benarkah? Emang ada tempat seperti itu di sini? Di mana?" tanya Yamato dengan takjub pada Hiruma.

Begitu mendengar kata-kata Yamato, seringai iblis langsung terbentuk di bibir Hiruma. "Kalian bakal tau nanti. Ayo jalan!!" katanya sambil melangkah keluar dengan hawa- hawa iblis mengelilinginya.

Semua anggota tim Jepang yang ada di Recreation Room hotel walaupun agak sedikit merasakan perasaan tidak enak, mengikuti Hiruma dengan lega. Lega, karena paling nggak mereka tidak perlu hidup dalam kemelaratan gara-gara kehabisan uang sebelum World Cup dimulai. Yah, sebenarnya tidak semuanya sih, semua anggota Deimon Devil Bats di tim Jepang saling berpandangan bingung, dilema antara mau mengikuti Hiruma atau tidak. Soalnya mereka tahu, mengetahui Hiruma, mendapatkan uang dalam jumlah banyak dalam waktu cepat cuma berarti satu hal…

"sampai berapa lama kita harus menunggu si Hiruma itu?" tanya Takami.

Para anggota tim Jepang sudah berdiri menunggu Hiruma di luar hotel selama setengah jam tapi Hiruma sama sekali tidak muncul-muncul sejak dia menghilang entah ke mana dan ngapain…

"Kekeke, maaf ngebuat loe semua nunggu. Ayo pergi" kata Hiruma yang tiba-tiba muncul sambil membawa satu buah koper.

"Apa isi koper itu?" tanya Kid penasaran pada Hiruma

"Kekeke…itu rahasia" kata Hiruma dengan nada suara mencurigakan.

Mereka pun kemudian berjalan ke pemberhentian bus dan menaiki bus yang ditunjuk Hiruma.

Dalam perjalanan…

Para anggota tim Jepang menghabiskan waktu mereka di bus dengan berbagai macam kegiatan. Para Receiver (Monta, Ikkyu, Sakuraba, dan Taka) ngobrol ngalur ngidul dengan asyiknya mengenai idola mereka, sang catcher Shuuhei Bears, Honjou Masaru. Kotaro berantem mulut untuk kesekian kalinya dengan Akaba yang mengabaikannya seperti biasa. Mizumachi dari tadi terus-menerus mengomentari pemandangan di luar jendela dengan antusias sementara Kakei mendengarkan musik lewat I-Podnya sambil sesekali menghentikan tingkah antusias Mizumachi yang berlebihan. Kid dan Marco tidur dengan nyenyaknya. Shin dan Yamato berdiskusi mengenai masalah tim-tim World Cup dan tekhnik-tekhnik Amefuto(omongan yang sumpah, berat banget ya…Kedua orang ini…– –) Musashi membaca buku favoritnya (aku lupa apa judulnya), para Lineman (Ootawara, Gaou, Kurita, dan Komusubi) makan dengan lahapnya di bangku belakang bus. Agon sibuk ngobrol (baca: ngerayu) teman ceweknya lewat telepon. 3 bersaudara Ha-Ha melakukan hobinya masing-masing, Juumonji membaca kumpulan cerita misteri favoritnya, Kuroki memainkan game terbaru miliknya, dan Toganou membaca manga yang selalu dibawanya. Sena dan Riku ngobrol dengan akrabnya mengenai berbagai macam hal, mulai dari kenangan masa kecil mereka, saat mereka ketemu di pertandingan Amefuto, sampai mengenai masalah kehidupan sehari-hari mereka. Dan yang terakhir…Hiruma dan Takami…Em, Yah, kalau dilihat dua orang ini sih terlihat seperti sedang mendiskusikan sesuatu, tapi…dari auranya, jelas banget kalau dua orang ini sedang merencanakan sesuatu yang tidak baik, Habisnya, dua orang ini terlihat seperti dua iblis yang sedang saling berbicara satu sama lain ^_^

Sekitar 80 km dari Las Vegas…

CIIIITTTT…tiba-tiba saja bus yang ditumpangi oleh tim Jepang itu berhenti mendadak, menghentikan semua kegiatan yang dilakukan masing-masing anggota tim dengan segera.

"A…Ada apa?" tanya Sena dan Monta yang hampir saja terjatuh dari kursi mereka jikasaja Riku dan Sakuraba tidak menangkap mereka.

"Kekeke…loe semua nggak berpikir kalau loe semua bakal Cuma enak-enakan naik bus sampai tempat tujuan kita kan?" kata Hiruma sambil bangkit dari tempat duduknya. "PEMIKIRAN SEPERTI ITU TERLARANG DI TIM GUE !!! SEMUA ANGGOTA DEIMON KELUAR DARI BUS!! CEPAT!!" sambungnya sambil menembakkan senapannya.

"Ba…Baiikkk!!!" kata semua anggota Deimon (kecuali Musashi) ketakutan sambil berlari keluar dari bus.

Di luar bus, semua anggota Deimon berdiri di luar dengan cemas, menunggu perintah dari Hiruma. Mereka sih sebenarnya dari awal juga sudah tidak yakin kalau mereka akan sampai ke "tempat tujuan" mereka (menurut asumsi mereka…Las Vegas *_*) dengan aman dan nyaman. Tapi ada rasa terkejut dan takut juga sewaktu Hiruma "menyuruh" mereka keluar.

Setelah mereka menunggu selama beberapa menit, tiba-tiba saja Hiruma muncul sambil menyeret tas koper yang kelihatannya berat banget. Semuanya memandang penasaran kearah koper ditangan Hiruma.

"Dengar, loe semua!! Mulai dari sini sejauh 80 km ke Las Vegas, kalian lakukan semua hal yang kalian lakukan sewaktu Death March, tapi…" dia menyeingai lebar, membuka koper yang dibawanya, memperlihatkan pemberat-pemberat latihan yang bertumpuk di dalamnya. "Kalian harus memakai ini selama latihan hingga tiba di Las Vegas!!"

"EEEHHH!!!!!" seru seluruh anggota Deimon (kecuali Musashi yang daritadi adem ayem aja). Habis bayangkan aja, mereka harus latihan Death March yang berat itu, sejauh 80 km, dengan ditambah beban pemberat sekitar kurang lebih 30-50 kg lagi, benar-benar neraka…

"Oke, jangan membantah lagi, cepet loe mulai latihan !!!" kata Hiruma

Menyadari tidak mungkin untuk menentang perintah Hiruma, semua anggota Deimon cuma bisa pasrah dan bersiap-siap untuk melakukan latihan mereka. Saat Sena sudah bersiap-siap untuk melakukan latihannya…

"Sena?" tanya sebuah suara memanggilnya dari arah pintu belakang bus.

"Riku? Ada apa?" tanya Sena sambil tersenyum pada Running Back Seibu itu.

"Tidak ada apa-apa kok, daritadi kau sama sekali tidak kembali-kembali, aku jadi agak cemas" kata Riku sambil memandang Sena. "Kau mau latihan?"

"Sebenarnya bukan mau tapi harus" kata Sena dengan ekspresi pasrah. "Hiruma-san menyuruhku untuk berlari dari sini sampai ke Las Vegas"

"Eh, tapi dari sini sampai ke Las Vegas kira-kira masih ada 80 km lagi kan? Kau baru latihan sebelum berangkat tadi. Apa kau tidak apa-apa?" Kata Riku, dia tahu walaupun stamina Sena sudah jauh lebih meningkat, tetap saja dia masih lebih cepat kehabisan stamina dari dia atau Yamato yang notabene sesama Running Back.

"Ya, aku tahu kok. Tenang saja Riku, aku akan baik-baik saja kok" kata Sena meyakinkan Riku. "Aku sudah pernah melakukan ini sebelumnya, jadi aku pasti tidak apa-apa, aku akan segera menyusul kamu. Kamu cukup tunggu aku di bus"

Riku memandang Sena sambil menghela napas. 'Anak ini sama sekali nggak pernah bisa mengetahui batas kekuatannya ya?' pikir Riku. Dia mengerti sejak berangkat dari hotel tadi kalau sebenarnya Sena masih kelelahan, dan gara-gara Agon marah-marah padanya, anak itu sama sekali tidak punya waktu mengistirahatkan tubuhnya. Kalau dia memaksakan dirinya lari sejauh 80 km tanpa istirahat bisa dipastikan kalau dia akan tumbang. 'Yah,sebenarnya aku senang dengan perubahan sifatnya ini. Dia memang sudah bukan anak lemah pengecut yang kukenal waktu kecil' pikir Riku lagi sambil tersenyum. 'tapi sepertinya aku memang masih harus menjaganya'

"Aku akan menemanimu" katanya tiba-tiba

"Eh, ti…tidak usah Riku. Aku tidak apa-apa kok. Kau kan juga pasti kelelahan" kata Sena terkejut dengan usul Riku

"Ini juga bisa jadi latihan untukku, kan? Dan kau tidak perlu khawatirkan aku, meski lariku tidak secepat kamu staminaku jauh lebih banyak darimu." Kata Riku sambil mengalungkan lengannya ke sekitar bahu Sena. "Lagipula, dengan begini kita bisa latihan seperti waktu kecil kan?"

Sebelum Sena dapat menjawab, Riku sudah berjalan ke arah Hiruma.

"Kau tidak keberatan kan?" tanya Riku pada Hiruma

"Heh, sesuka loe aja, gue nggak peduli" kata Hiruma dengan santainya.

"Aku juga akan menemani Sena-kun" kata Yamato yang tiba-tiba saja sudah berdiri di samping Riku.

"Eh, Yamato-kun juga?" kata Sena

"Iya. Aku nggak bisa menunggu sampai World Cup untuk bisa berlari bersama dengan Sena-kun, lagipula dengan begini kita sesama para Running Back bisa latihan sama-sama kan? Aku ingin melihat bagaimana kemajuan kamu, Sena-kun" kata Yamato.

"Ngha, sepertinya menarik, aku juga mau ikutan!!" kata Mizumachi sambil melompat turun dari bus.

"Mizumachi, kita ini harus berlari dari sini sejauh 80 km dengan pakai pemberat latihan loh" kata Monta menjelaskan.

"Emangnya kenapa? 80 km mah keciiiillll…"kata Mizumachi dengan entengnya, lalu ia berbalik ke dalam bus. "Hei Kakei,aku ikut latihan dengan mereka,ya!!"

"Ya, terserah kamu deh, tapi jangan nyasar dan kamu harus hati-hati" kata Kakei pada Mizumachi, sedikit khawatir juga pada teman setimnya yang hyperaktif ini.

"Yosh! Loe semua pergi duluan sana!! Kami bakal segera menyusul kalian!" kata Hiruma kepada para anggota tim Jepang yang tersisa di dalam bus.

"Baiklah kalau begitu. Sampai nanti, Hiruma" kata Takami

"Dadaaahhh…bocah monyet! Hati-hati ya, jangan sampai ditangkap sama sirkus keliling!" kata Ikkyu sambil melambaikan tangan pada Monta, yang langsung dibalas oleh amukan sama Monta.

"Yamato, hati-hati ya, kadang-kadang kau suka ceroboh sih" kata Taka.

"Sena, tolong jaga Mizumachi ya, jangan sampai anak itu melakukan sesuatu yang aneh-aneh" pesan Kakei

"Ja…Riku, kau harus hati-hati ya, dan jaga Sena-kun baik-baik" pesan Kid pada Riku, mengerti sekali kalau Running Backnya itu cuma ingin ikut latihan karena cemas pada Running Back Deimon itu.

Tidak berapa lama kemudian, bus yang ditumpangi oleh tim Jepang itu bergerak pergi, meninggalkan 12 orang yang tadi turun dari bus di belakang…

"Apa tidak apa-apa meninggalkan mereka semua seperti itu?" tanya Sakuraba yang memang agak perhatian dengan cemas.

"Tidak apa-apa, mereka bukan pemain yang lemah. Lagipula, Hiruma sendiri yang "meminta" untuk menurunkan mereka di sana. Jadi, tak usahlah mereka dikhawatirkan. Mereka pasti kembali tanpa kurang suatu apapun selain kelelahan." Kata Takami dengan santainya.

Dan setelah beberapa menit, semua anggota tim Jepang di dalam bus kembali ke "aktivitas" mereka masing-masing…

(Mari kita lihat dulu 12 orang yang tadi ditinggalkan…)

"Ehm, Hiruma, apa yang harus kami lakukan? Kita kan nggak lagi punya truk yang bisa kami dorong" kata Kurita ragu-ragu

"Karena itulah…loe semua cuma harus lari sampai Las Vegas, tapi jumlah pemberat latihan yang loe pakai harus lebih berat dari yang lain!!" kata Hiruma "Yosh, cepet mulai latihan, YA-HA !!"

Maka dimulailah latihan Death March yang agak berat tetapi dilakukan dengan santai itu…

"Long post!!" teriak Hiruma sambil menembakkan senapannya kea rah Monta yang langsung berlari sesuai route yang diperintahkan Hiruma (bagi yang udah baca Eyeshield nomor sembilan pasti tau adegan ini…^_^)

"Ngha, ternyata monyet itu hebat juga ya! Dia bisa latihan dalam keadaan seperti itu" kata Mizumachi

"Benar. Memang sih, dengan begitu mau nggak mau kita harus bisa menghapal semua arah route yang diperintahkan agar tidak terjadi kesalahan" kata Yamato.

"Kalian latihan seperti itu selama kalian ada di Amerika? Hebat banget"kata Riku pada Sena

"Yah, sebenarnya itu cuma latihan buat Monta, latihan kami berbeda sesuai posisi kami masing-masing" kata Sena

"Sesuai posisi masing-masing?" tanya Yamato, Riku, dan Mizumachi bingung.

"Oi, cebol sialan, ngapain loe cuma berdiri di sana!! Cepet mulai latihan loe!!" kata Hiruma sambil menembakkan senapannya ke arah Sena.

"Ba…Baiiikkkk…" kata Sena sambil mulai berlari dengan menendang batu yang tadi diterimanya dari Hiruma

'Oh, aku mengerti. Buat Sena yang seorang Running Back dia diharuskan untuk berlari dengan menggunakan tekhnik cut walaupun di jalan lurus begini dengan menendang batu sambil berlari'pikir Yamato dan Riku sambil tersenyum "Tidak buruk juga, Sena!" kata Yamato dan Riku sambil berlari menyusul Sena.

"Heee, lalu? Apa yang kalian lakukan sebagai Line?" tanya Mizumachi kepada para Lineman Deimon yang ada di belakangnya.

"FUGO !! Truk!!" kata Komusubi

"Heee, kalian mendorong truk dari sini sampai ke Las Vegas? Hebat!" kata Mizumachi sambil tersenyum. "Tapi, aku tidak mau kalah lagi darimu, aku duluan!!!" sambungnya sambil berlari meninggalkan mereka.

"Hei, Hiruma, untuk apa kamu melakukan ini? Pasti bukan cuma untuk latihan saja kan?" tanya Musashi pada Hiruma yang berlari di sebelahnya.

"Kekeke…terserah gue dong" kata Hiruma sambil menyeringai lebar.

Sekitar beberapa meter dari tepi kota Las Vegas…

"Takami-san, kenapa kita berhenti di sini?" tanya Taka dengan nada bingung.

"Hiruma menyuruhku untuk menghentikan bus di sini dan menunggu orang-orang yang tadi turun dari bus di sini" kata Takami menjelaskan.

"Cih, kenapa kita harus menunggu para sampah itu?! Ngebuang waktu aja.!!" Kata Agon kesal.

"Kamu boleh aja pergi duluan tapi aku nggak akan bertanggung jawab kalau kami meninggalkanmu dan kamu nyasar di Amerika ini. Selain itu, kamu juga tidak akan diiazinkan untuk main di pertandingan World Cup. Kamu rela kehilangan 300 juta yang dijanjikan itu?" kata Takami menantang.

"Huh, baiklah!! Aku akan menunggu para sampah itu!! Puas loe…"sembur Agon marah pada Takami.

"Terima kasih banyak" kata Takami sambil tersenyum sinis.

Jadi walhasil mereka menunggu dalam suasana yang nggak enak (rada- rada mencekam gitu deh…~_~)

Setelah menunggu selama beberapa jam, mereka mulai bosan menunggu dan mulai merasa mengantuk, satu per satu mereka tertidur, menuju alam mimpi dengan tenang. Saat mereka semua sedang enak-enaknya tidur tiba-tiba…

BRAAAKKK…tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras dari pintu bagian belakang bus, membangunkan semua yang ada di bus dengan suksesnya.

"Huh, huh, ada apa?...Ada maling ya?" tanya Ikkyu dan Sakuraba ngasal. Maklum, masih setengah tidur sih…hehehe…^ ^

"Sialan, Sakuraba-senpai, Ikkyu-senpai, tega sekali kalian ngatain kami maling!!" kata sebuah suara dengan nada kesal.

"Monta-kun?" tanya Sakuraba ragu-ragu, perlahan-lahan akhirnya benar-benar bangun.

"Kekeke…maaf ngebuat loe semua menunggu" kata Hiruma yang berjalan dengan santainya ke arah tempat duduknya di bagian depan bus, diikuti Musashi dan anggota tim Jepang lain yang tadi turun dari bus.

"Maaf atas suara keras tadi…" kata Sena sambil menundukkan kepalanya minta maaf seperti biasa.

"Sudah Sena, nggak usah minta maaf. Cepat duduk, kali ini kamu harus istirahat, soalnya kamu pasti kelelahan banget" kata Riku sambil menarik Sena ke tempat duduk mereka.

"Aaahhh, akhirnya latihannya selesai juga. Ngomong-ngomong apa maksudnya tadi ngatain kami maling?!!" seru Monta setelah dia duduk di tempat duduknya di samping Ikkyu.

"Maaf, Monta-kun, karena tadi kami masih setengah tidur jadi refleks…" kata Sakuraba sambil tertawa.

"Huahmm…Aku ngantuk banget, capek lagi" kata Juumonji sambil menguap, yang langsung disetujui oleh Kuroki dan Toganou. Ketiganya berjalan sempoyongan ke tempat duduk mereka.

"Nha, tadi menarik dan asyik banget loh Kakei! Sayang banget kamu nggak ikut!" kata Mizumachi dengan bersemangat (anak ini nggak pernah kehabisan stamina kali ya…°o°)

"Mizumachi, apa kamu sama sekali nggak kelelahan?" kata Kakei, dalam hati bingung juga kenapa anak ini seperti tidak pernah kehabisan stamina sama sekali.

Yamato berhenti sejenak di depan tempat duduk Sena dan Riku "Sena-kun, kau memang hebat tapi akan lebih hebat lagi kalau kau mengerti batas kekuatan tubuh kamu. Jangan terlalu memaksakan tubuhmu" katanya menasehati, persis seperti seorang kakak yang lagi menasehati adiknya untuk tidak berbuat nakal. "Yah, sekarang istirahatkan tubuh kamu. Jangan lakukan apapun yang bisa dianggap latihan sampai besok" katanya sambil tersenyum dan berjalan ke tempat duduknya di samping Shin.

Sena cuma mengangguk sambil tersenyum dan menyandarkan dirinya di tempat duduknya. Sebagai Running Back yang paling muda di tim Jepang, dia bisa mengerti kalau Riku dan Yamato sangat peduli dan perhatian padanya, kadang-kadang mereka bersikap seperti seorang kakak pada adiknya padanya. Jadi, dia harus membalas perhatian mereka dengan cara mendengarkan dan mendukung mereka.

"Akhirnya selesai. Aku lelah sekali…" kata Kurita yang menggendong Komusubi yang tertidur dan duduk di tempat duduk mereka di samping Ootawara dan Gaou di bagian belakang bus.

"Jadi semuanya sudah naik?" tanya Takami yang cuma dijawab dengan anggukan, terlalu lelah untuk bicara…

Takami pun berbalik kea rah Hiruma, "Hiruma, semuanya kelihatan lelah, bagaimana kalau kita istirahat sebentar di Las Vegas?" tanyanya meminta persetujuan Hiruma.

Mendengar pertanyaan Takami, Hiruma lansung menyeringai lebar. "Oke, gue nggak keberatan." katanya.

"Ada yang keberatan kalau kita turun di Las Vegas?" tanya Takami pada anggota tim lainnya.

Semua menggelengkan kepalanya, menyatakan persetujuannya.

Jadi, bus tim Jepang pun menuju Las Vegas…

Sesampainya di Las Vegas…

Semua anggota tim Jepang terpana dengan pemandangan kota Las Vegas sesaat setelah mereka turun dari bus. Sebenarnya nggak semuanya sih…semua anggota Deimon biasa-biasa aja melihat kota Las Vegas itu, Yah, mereka kan sudah pernah ke sana kenapa mereka harus terpana segala?

Setelah turun dari bus, mereka semua menuju ke sebuah café di tengah kota Las Vegas dan mengistirahatkan diri mereka di sana. Begitu mereka masuk, café itu langsung ribut dengan sukses, semuanya asyik dengan kegiatan masing-masing…

Tiba-tiba Yamato seperti mengingat sesuatu, dia lalu berpaling ke arah Hiruma

"Hei, Hiruma-san, kita ini pergi untuk cari uang kan?" tanya Yamato

"Iya. Emangnya kenapa?"tanya Hiruma pada Yamato.

"Sekarang sudah malam, lho dan kita masih belum sampai-sampai ke tempat tujuan kita. Sebenarnya kita ini mau pergi ke mana sih?" tanyanya bingung

Tiba-tiba Hiruma mengeluarkan seringai iblisnya. "Kita udah sampai dari tadi kok" katanya.

"Eh?" kata anggota tim Jepang lain bingung nggak mengerti.

"Loe pikir Las Vegas itu apa?" kata Hiruma sambil memandangi wajah-wajah kebingungan para anggota tim Jepang itu.

"kota judi…"gumam Yamato pelan, mencoba mencerna perkataan Hiruma. Tiba-tiba saja terpikir olehnya sebuah ide dan dia langsung berseru, "Hi…Hiruma-san…masa…maksud kamu cari uang itu…"

"YA-HA, bener banget!!! Kita bakal dapatkan uang dengan "bermain"di Las Vegas ini !" kata Hiruma sambil tertawa.

"EEEHHH!!!!" seru seluruh anggota tim Jepang (kecuali para anggota Deimon yang cuma sweatdropped dan bergumam 'udah kuduga' dan beberapa orang yang memang cuek dan nggak pedulian dari sananya) terkejut.

To Be Continued…