Dancing In The Rain


'*'*'*'

BYURR..

Malam itu hujan deras turun di Seoul secara mendadak. Orang-orang yang sedang keluar tanpa menggunakan kendaraan pun terpaksa untuk berteduh di kedai-kedai kecil atau halte bus yang ada disekitar situ. Seperti pemuda manis ini dia tengah berteduh di minimarket. Ketika dia keluar dari minimarket –tempatnya berteduh saat ini- tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya.

"Aish..kenapa tiba-tiba hujan sih." Keluhnya sambil mem-pout-kan bibirnya dan itu terlihat lucu sehingga membuat orang ingin mencubitnya.

1 jam pemuda manis itu menunggu hujan berhenti. Tapi nampaknya itu hanya sia sia, karena dewa hujan sepertinya tidak ingin berhenti menurunkan hujan.

"Aish ini sudah 1 jam menunggu. Kenapa tidak berhenti juga," Dia menghentakkan kakinya kesal. "Ah sebaiknya aku berlari saja. Lagipula tidak jauh dari rumah." Lalu pemuda itu berlari meninggalkan tempat berteduhnya tadi.

Setelah 15 menit berlari melawan hujan akhirnya pemuda itu tinggal beberapa langkah lagi menuju apartementnya. Pemuda itu tersenyum senang saat membayangkan betapa hangatnya berendam air hangat dan tidur dengan beberapa tumpukkan selimut/?. Namun saat hendak melangkah lagi dia melihatseorang pemuda sedang meliuk-liukkan badannya atau bisa disebut dia sedang dance.

Pemuda itu terpaku saat melihat gerakkan yang terlihat menyatu dengan suara hujan dan gemuruh petir yang menyambar. Seakan terhipnotis pemuda itu mendekat dan memperhatikan orang yang sedang menari itu. Tak lama kemudian tarian itu berhenti seiring berhentinya dengan hujan yang turun deras tadi. Pemuda itu pun tersadar dari rasa kagumnya. Dan mereka pun bertemu pandang. Hening..itulah yang terjadi.

"H-hei tarianmu bagus." Dia memecah keheningan yang terjadi diantara mereka. Sedangkan pemuda yang menari tadi tersenyum seraya mengucapkan terimakasih. Dan dia berlalu begitu saja.

"Eyy apa-apaan itu sudah dipuji bukannya mengucapkan terimakasih tidak sopan sekali," gerutunya saat menyadari betapa tidak sopannya pemuda yang sudah dikaguminya tadi. "tapi wajahnya manis dan badannya bebrbeda dengan wajahnya wah." Ucapnya layaknya fangirl yang bertemu idolanya. Dia pun melangkahkan kakinya memasukki gedung apartementnya.

'*'*'*'

"Hey Yoongi-ya." Sapa seorang pemuda tampan kepada pemuda manis yang sedang duduk membelakanginya. Sedangkan yang dipanggil hanya bergumam tidak jelas. "Ya! Min Yoongi!" teriak sang pemanggil.

"Waegurae? Ada apa?" dia –Min Yoongi atau biasa dipanggil Suga- itu menoleh ke belakangnya dengan wajah yang kesal. "Kau tahu aku tidak suka diacuhkan. Dengarkan aku. putuslah dengannya! Dan jadilah milikku!" ucap pemuda itu dengan tegas.

"Sudah ku bilang berkali-kali aku tidak mencintai mu! Dan aku tidak mau putus dengannya!" ucap Suga dengan tidak kalah tegasnya. "Cih apa yang kau harapkan darinya? Status keluarganya saja tidak jelas. Dan dia sudah meninggalkanmu bukan?" pemuda itu tersenyum mengejek.

"Tau apa kau tentangnya? Kau tidak tahu apa-apa. Dan dia tidak meninggalkanku! Jadi shut your mouth j*rk."

"Heol kau terlalu percaya padanya. Apa yang dia lakukan hingga membuatmu jatuh kepadanya? Sekarang kau sudah berani bicara kasar padaku."

"Sudahlah. Lebih baik kau pergi dari sini." ucapnya dengan sinis.

"Cih apa kau lupa cantik? Aku memanggilmu untuk menemaniku disini." dia tersenyum-ah lebih tepatnya seringai. Dia pun mendekati pemuda manis itu.

"M-mau a-apa k-kau hah?" pemuda manis-Suga- itu terlihat takut dan mulai memundurkan badannya. "Aku mau menjadikan kau milikku malam ini." Ucapnya dengan penuh seringaian diwajahnya.

"J-jangan mendekat. Pergi kau!" dia terus memundurkan langkahnya. Namun dia sudah terjebak, di belakangnya ada dinding dan tangan pemuda tadi sudah mengurungnya.

"Aku melakukan ini karena aku mencintaimu." Ucap pemuda itu lembut dan mulai mencium bibir Suga dengan kasar dan bergairah. Pemuda manis itu memberontak namun usahanya sia-sia. Dia pun hanya pasrah dan menangis.

Di tempat yang sama seorang pemuda tampan dan err manis berdiri mematung dan terlihat mengepalkan tangannya kencang. Terlihat dari matanya kalau dia sedang marah besar ketika melihat kekasihnya dan seseorang yang dianggap hyungnya itu sedang berciuman panas di depannya. Ya pemuda itu sudah ada sejak awal mereka berbincang. Dia berada disamping mereka. Tapi seolah-olah mereka tak bisa melihatnya dia diabaikan. Pemuda itu pun keluar dari ruangan itu.

'*'*'*'

Mentari pagi berlomba-lomba memasuki celah gorden seorang pemuda manis dan tampan yang sedang tertidur dengan mimpi indahnya. Seakan tidurnya terganggu dia pun membuka matanya perlahan.

"Ughhh.." dia menggeliat kan tubuhnya/? Mengerjapkan matanya membiasakan dengan cahaya dari mentari pagi. Dia mencoba bangun dari tempat tidurnya. Namun kepalanya terasa berat.

"Ughh..kepalaku pusing sekali." Ucapnya sambil memegangi kepalanya. "Sepertinya gara-gara aku kehujanan semalam. Ahh." Dia merebahkan kembali tubuhnya dan mengambil ponsel canggihnya dan mengetikkan sesuatu.

"Hyung tolong ijinkan aku. kepalaku pusing gara-gara kehujanan semalam." Dia mengirimkan pesan itu kepada sahabatnya. Dan mendapat balasan cepat.

From: TaeTae hyung

"Kau sakit gara-gara kehujanan? Tumben sekali."

Dia memutar matanya jengah. Ya dia memang jarang sakit. Dan kini dia sakit gara-gara kehujanan semalam. Itu membingungkan bagi sahabatnya.

To : TaeTae hyung

"Ya, kau pikir aku tidak bisa sakit? Aku juga bisa sakit. Huh."

"Sebaiknya aku tidur kembali." Setalah mematikan ponselnya dia merebahkan kembali tubuhnya diatas ranjang empuknya itu. Dia lalu kembali memejamkan matanya.

'*'*'*'

Disisi lain sang penerima pesan/?

Pemuda dengan berambut orange caramel -bername tag Kim Taehyung- tengah duduk santai di dekat lapangan bola sekolahnya. Sesaat kemudian ponsel canggihnya itu bergetar. Dia merogoh sakunya dan melihat pesan yang tertera di layar ponselnya.

Jeon Jungkookie

"Hyung tolong ijinkan aku. kepalaku pusing gara-gara kehujanan semalam."

Dia mengerutkan dahinya bingung. 'Ada apa dengan anak ini tidak biasanya sakit." Batinnya bingung karena sahabatnya itu mendadak jatuh sakit.

To : Jeon Jungkookie

"Kau sakit gara-gara kehujanan? Tumben sekali."

Dia mengirim pesan itu kepada sahabatnya. Dan ponselnya kembali bergetar..

From : Jeon Jungkookie

"Ya, kau pikir aku tidak bisa sakit? Aku juga bisa sakit. Huh."

Dia terkekeh pelan saat melihat balasan dari sahabatnya itu. Dia pun memasukkan ponselnya tanpa berniat membalas pesan itu.

"Sedang menertawakan apa eoh?" ucap seorang pemuda yang tiba-tiba berada di sampingnya itu.

"Ya hyung! Kau mengagetkanku huh. Sejak kapan kau ada disini?"

"Sejak kau sibuk dengan ponsel mu itu. Apa begitu penting hmm? Sehingga mengacuhkan pwngeran tampann disebelahmu?"

"Ya itu penting sekali. Cih pangeran tampan, kau itu pangeran kodok hyung."

"Apa itu? Aku memang tampan tahu!"

"Jungkookie dia sakit. Cih percaya diri sekali."

"Heh kenapa anak itu bisa sakit? Baiklah nanti sepulang sekolah kita ke apartementnya bagaimana?"

"Molla. Baiklah."

'*'*'*'

BYURRR..

Siang itu hujan kembali mengguyur Seoul. Orang-orang yang sedang berlalu lalang tanpa kendaraan dengan terpaksa harus berteduh hingga hujan reda. Seorang pemuda yang bernama Jeon Jungkook tengah terbaring di ranjangnya. Dia melihat keluar jendela apartementnya. Hujan. Kenapa akhir-akhir ini sering hujan? Padahal ini belum musim hujan. Pikirnya.

Seketika dia ingat sesuatu. Dia turun dari ranjangnya berlari menyambar jaketnya dan payung. Dia berlari keluar apartementnya dan pergi ke sebuah gang di dekat apartementnya. Dia merasa de javu dengan keadaan ini. Dia melihat seseorang sedang menari di tengah derasnya hujan.

Dia memperhatikannya dengan seksama dan pemuda itu pun menghentikan tariannya. Dia –pemuda yang menari- mengangkat kepalanya dan seketika pandangan mereka bertemu.

"H-hey..kau yang semalam menari itu?" Jungkook mencoba membuka percakapan dengan pemuda itu. Pemuda itu tersenyum lebar dan berkata. "Ya..dan kau yang menyaksikanku semalam bukan?" ucapnya.

"Y-ya begitulah." sepertinya Jungkook sedang gugup. Pemuda itu hanya tersenyum lebar –lagi dan setelah itu hening.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" ucap Jungkook melihat kearah pemuda itu. "Ya tentu. Apa itu?" Ucapnya dengan senyumannya. Sepertinya pemuda ini senang sekali tersenyum.

"Apa kau tidak kedinginan saat kau menari dibawah hujan atau jatuh sakit setelahnya?" oke ini pertanyaan bodoh yang kau berikan Jeon Jungkook" rutuk Jungkook dalam hati.

"Tidak," jawab pemuda itu singkat. Jungkook mengerutkan keningnya tanda tidak mengerti dan seolah bertanya kenapa-bisa-begitu? Pemuda itu lagi-lagi tersenyum seakan tahu pikiran Jungkook dan diapun menjawab.

"Entahlah..tapi setelah kejadian itu aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi."

'*'*'*'

ToBeContinued

Okay it's a weird fanfic -_-. Tapi aku harap kalian suka ya kkk. Please give a review/kritik/saran. Terimakasih ^^