Preword : "Even fairy tales have limits, three people can't have an Ever After. Not without me being alone."
Main Cast : Kang Daniel, Park Jihoon, Ong Seongwoo
Support Cast(s) : Kwon Hyunbin, Park Jiyeon & Park Jimin as Jihoon's siblings
Warning : BxB, AU, Adult Content
Happy Reading~!
Cigarette, Lollipop and Cotton Candy
Chapter 1
"Ugh..."
Jihoon perlahan mengerjapkan matanya. dilihatnya kamar dengan penerangan minim. sinar matahari pagi menyusup lewat tirai kamar itu.
Samar-samar dia mengingat kejadian kemarin seharian. kemarin adalah perayaan 2 tahun dengan kekasihnya.
Dimulai dari perjalanan ke taman bermain di pagi hari, makan siang, menonton film di bioskop, kemudian makan malam romantis dengan kekasihnya dan diakhiri dengan menghabiskan malam di kamar hotel ini.
Memang bukan hal yang aneh lagi mereka menghabiskan malam bersama selama 2 tahun mereka berhubungan.
Jika biasanya di kamar kos Jihoon, atau sebaliknya. vice versa. Namun karena kali ini adalah hari yang spesial, mereka menghabiskan malam bersama di kamar hotel karena tidak ingin terganggu, atau mungkin mengganggu penghuni kos lain.
Asal tahu saja, mereka tidak pernah 'bermain' lembut. mereka selalu berisik.
"Kau sudah bangun hm?"
Daniel yang melihat laki-laki cantik di sampingnya bergumam segera menghampirinya dan memeluknya dari luar selimut.
"Daniel hyung? kau sudah bangun?"
Jihoon menatap lelaki di sampingnya dan membiarkan dirinya tenggelam di pelukan laki-laki berpostur besar di sisinya.
"Selamat pagi, sayang"
Daniel meraih bibir jihoon dan menautkannya pada bibirnya sendiri.
"Masih pagi.. hyung"
Jihoon mendorong dada telanjang Daniel menjauh. Sedangkan Daniel hanya tersenyum dan mengecup pelan pipi kekasihnya.
"Ayo mandi dan bersiap-siap. Aku akan mengantarmu ke sekolah."
Daniel melihat ponselnya dan waktu sudah menunjukkan pukul 10.30. tiga puluh menit lagi sebelum kelas pertama mereka dimulai.
Jihoon kemudian mengambil kemeja yang ternyata milik Daniel dan mengenakannya. Meskipun terlalu besar, kemudian Jihoon berjalan menuju kamar mandi.
"Tunggu sebentar... Pemandangan yang indah"
Daniel meletakkan ponsel di meja dan bangkit dari ranjangnya kemudian menghampiri Jihoon. Dia memeluk pinggang Jihoon dan memberi kecupan singkat di bibirnya.
"Sudah hyung. Kita bakal telat."
Jihoon bergerak menghindar dari pelukan Daniel namun memang tenaga Daniel jauh lebih besar darinya, alhasil Jihoon tidak dapat bergerak di cengkeraman Daniel.
"Yah Sepertinya kita bakal telat, atau mungkin absen..."
Kemudian Daniel menggendong Jihoon sambil melumat bibirnya kembali ke ranjang .
"Aghh hyung..."
Jihoon yang awalnya menolak, namun kekasihnya itu memang paling tahu titik lemah Jihoon dan pandai mempermainkannya. yang lebih muda hanya bisa pasrah menikmatinya.
'Sepertinya aku harus absen lagi hari ini... Huft...'
Sesaat Jihoon mengetikkan pesan sebelum dia melemparkan ponselnya ke sofa dan Kemudian Jihoon duduk di paha Daniel dan membalas permainan Daniel...
.
.
Park Family (3)
Jihoon
Hyung, Noona, bisakah kalian mengantar surat ijin ke sekolah?
Jihoon engga bisa masuk kelas. Sepertinya Jihoon terkena flu.
Jihoon minta Daniel antar ke klinik
Terima kasih Noona, Hyung~
Jihoon Sayang Noona dan Hyung
Jiyeon nuna
Aigoo Jihooniee. Istirahat yang banyak ya!
Makanya jangan makan eskrim terlalu banyak.
Jimin hyung
Bilang Daniel buat bawa ke dokter Seokjin.
hyung yang bakal reserve ke Seokjin hyung.
Get well soon uri Jihoonie!
.
.
Ekhem... Iya, Kakak-kakaknya tidak tahu kalau adiknya yang super manis itu sekarang sedang bergulat dengan kekasihnya. di ranjang.
...
08.50 A.M.
"Ayo Cepat bodoh! Bu Kahi tidak akan memperbolehkanku ikut ujian kalau terlambat bahkan 1 menit!"
Seongwoo melihat Jam tangannya dan berteriak kesal. Hari ini adalah ujian akhir semester. Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi teladan, Seongwoo tidak akan membiarkan IPK sempurnanya hancur hanya karena keleletan kekasihnya.
"Sebentar hyung... daripada mengomel lebih baik bantu aku."
Seongwoo mendengus dan menghampiri Hyunbin. Apa boleh buat, 10 menit sebelum ujiannya dimulai, akhirnya dia membantu mengancingkan kemeja Hyunbin saat Hyunbin sendiri sibuk menata rambutnya di depan cermin.
Wait, jangan berpikiran aneh. Seongwoo anak baik-baik. I Repeat, Seongwoo anak baik-baik. Biarpun Hyunbin brengsek, tapi dia gak akan berani berbuat macam-macam kepada Seongwoo.
Hyunbin hanya menginap. karena apa? kunci kosnya hilang saat mereka berkencan semalam. Dan Ibu kos Hyunbin terlalu malas untuk menghiraukan Hyunbin yang meminta dibuatkan kunci duplikat pada pukul 3 pagi.
Iya, oke. Hyunbin brengsek, tapi dia bodoh. You guys must be wondering why, right? I don't know too. LOL
Dan Saat Hyunbin meminta menginap di kos Seongwoo, awalnya Seongwoo menolak karena dia tahu kemesuman kekasihnya itu. dan lagi hey, Ingat Saat kubilang Seongwoo mahasiswa teladan? yes, dan Seongwoo ada Ujian pagi ini.
Flashback tadi malam.
"Hyung aku mohon... aku nggak bisa masuk ke dalam kamarku"
"Apakah kos itu hanya kau sendiri penghuninya, Kwon Hyunbin? Menginaplah di kamar teman sekosmu! Kenapa kau lebih memilih mengemudi sejauh 4 kilometer hanya untuk menginap disini!"
Seongwoo yang terganggu waktu istirahatnya sangat ingin menghabisi lelaki jangkung di depannya. Untung sayang.
"Tapi hyung... ayolah, besok aku antar deh ke kampus. kau ada ujian kan?"
Hyunbin yang baru terpikir benarnya perkataan Seongwoo hanya bisa merengek untuk menutupi kebodohannya. Tentu saja dia bisa menginap di kamar Donghan, teman sekosnya, atau ke apartemen kakaknya, Kwon Jiyong.
"Ck Yasudahlah. tapi jangan ganggu istirahatku. besok aku ada ujian."
"Nah gitu dong" Hyunbin memeluk dan mencium pacarnya. Seongwoo akhirnya luluh dan tersenyum.
"Awas aja kau sampai macam-macam."
Seongwoo berjalan masuk ke kamarnya lagi diikuti Hyunbin.
Hyunbin melihat notifikasi pesan Line di layar ponselnya.
Ongie
Tidur dan jangan macam-macam.
'Aigu padahal dia berjalan di depanku, tapi malah mengirim Line. Uri Ong hyung neomu Kiyeowo.'
Sesaat sebelum Hyunbin hendak memberi Ong sebuah 'Back Hug', dia melihat notifikasi baru di ponselnya.
Ongie
'Picture Received'
Terlihat alat-pemotong-pisang terpampang di layar ponsel Hyunbin. Hyunbin terdiam untuk beberapa saat sampai akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk mengambil-kesempatan-dalam-kesempitan dan membaringkan tubuhnya di sofa panjang di sebelah ranjang Seongwoo tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Selamat malam, sayang"
"Hm"
Flashback end
Dan voila, di pagi yang hectic ini akhirnya Hyunbin selesai berpakaian dan sekarang telah mengantar kekasihnya yang menghilang di lorong fakultasnya.
Saat dia membalikkan tubuhnya dan mendapati wajah familiar di belakangnya.
"Jiyeon noona?"
"Hai Kwon Hyunbin"
Apalah pagi ini. Diomeli pacar, di kampus ketemu mantan. Untung Seongwoo sudah masuk ke kelasnya. bisa-bisa saja dipecat sebagai kekasih jika dia melihat Hyunbin dan sang mantan.
"Siapa dia noona?"
"Kau jalan duluan saja Jimin. Makasih sudah mengantar."
Lelaki bernama Jimin itu meninggalkan saudarinya sambil menatap Hyunbin dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Emm.. ada kelas noona?"
"Iya, baru saja mengantar surat buat adikku ke SMA sebelah. Apa Kabar, Hyunbin?"
...
-Tbc-
Ongbin, yes or no?
MAAP.
ONGNIEL IS SINKING.
Nielwink sailing. TT
Btw, perkenalkan our first family, Park Siblings. ga mrip ya? biar!
Urutan dari tertua sampai termuda : Park Jiyeon, Park Jimin, Park Jihoon!
Review?
