Destiny Fate of Legend
.
.
.
Terinspirasi dari Anime Fate/Stay Night
Chapter 1 - Servant
.
Perkenalkan Namaku Naruto Uzumaki, Aku seorang Siswa SMA biasa di Konoha High School, hari ini Aku sedang bosan, tak seperti biasanya, Aku selalu bersemangat, tapi kali ini..Aku berbeda.
Aku menaiki lantai menuju Ruang Ketua OSIS, Aku kesana untuk makan siang bersama Sahabatku, Sasuke Uchiha, Dia Ketua OSIS di Konoha High School ini.
"Naruto.."Sasuke menolehku, dengan pandangan keheranan.
"Yo Sasuke, hari yang cerah.."
"Kau kenapa Naruto ? Kau tak seperti biasanya ? Mukamu terlihat kusam.."ucap Sasuke, Aku duduk di hadapannya, sambil membuka Makan siangku, Aku menatap tajam Sasuke.
"Bertanya, Apa mengejekku ?"
"Dua - duanya.."katanya sambil memejamkan matanya kemudian Dia membuka juga makan siangnya.
"Dasar Kau ini...Jika begitu, Aku tak akan menjawabnya.."
"Siapa yang peduli ? Aku tak mengharapkannya juga.."lanjut Sasuke, membuatku sedikit naik darah, Dia masih memejamkan matanya,
"Euhhhh..Ah Sudah lupakan, Aku lagi tidak mood untuk bertengkar denganmu.."Aku membuang rasa kesalku, lalu Aku langsung memakan makan siangku.
"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi padamu.."ucap Sasuke, sambil membuka makan siangnya.
"..."
"Ya sudah tak apa - apa kalau tak ingin mengatakannya.."
"Aku di tolak Sakura-chan.."lirihku di sela - sela makanku.
"Oh..begitu ? Tapi tumben Dia menolakmu ? Rata rata Perempuan disini pada menyukaimu, karena Kau Pemanah terbaik di sekolah ini, juga wajahmu yang bernilai rata rata di bawahku.."
"Aku tidak tahu, Apakah Kau memuji ku atau mengejekku.."kataku, Dia tersenyum.
"Kenapa Kau tersenyum begitu..?"tanyaku, Aneh sekali dengan senyumannya.
"Tentu saja Kau akan di tolak olehnya.."jawab Sasuke, Aku menunda makanku.
"Apa maksudmu ?"
"Kemarin Aku baru saja jadian dengannya,"ucap Sasuke, membuatku terkejut,
"Lalu kenapa tidak memberitahuku ?"tanyaku
"Mau memberitahu bagaimana ? Baru saja kemarin malam saat Aku berjadian dengannya."
"Oh..begitu. Selamat, Semoga hubunganmu langgeng.."kataku sambil menunduk,
"Naruto..Kau sedih atau cemburu ?"tanya Sasuke,
"Tidak keduanya.."
"Kalau itu membuatmu sakit, Aku tak keberatan untuk putus dengannya dan memberikannya padamu..Dia akan selalu menuruti perkataanku walau itu harus putus.."
"Itu konyol Teme! Tak usah mengasihiku begitu..Aku ounya harga diri juga.."
"Aku serius Dobe!"
"Tidak perlu..Karena Aku kemarin bermimpi.."
"Hn..Mimpi apa ? Apa itu membuatmu begini atau menjadi lebih bersemangat untuk melakukan sesuatu ?"
"Aku..bermimpi akan ada seorang Gadis cantik yang datang padaku.."kataku, Dia tiba - tiba tertawa
"Hahahahaa.."Dia tertawa, membuatku kesal
"Apa yang Kau tawakan Teme ? Kau tidak percaya ?"
"Tidak bukan begitu..Soal percaya atau itu tidak penting bagiku tapi.."
"..."
"Aku berharap itu nyata..Naruto."ucap Sasuke sambil tersenyum, Aku lega mendengarnya, Aku bisa merasakannya Dia tulus tersenyum begitu, Aku pun tersenyum juga.
"Terima kasih..Sasuke."
Tengtong.. *sfk Suara bel pelajaran berbunyi.a
"Sepertinya sudah masuk Naruto.."
"Ya.."
...
"Naruto..Kenapa Kau tidak latihan Memanah ? Bukannya Bulan depan ada Perlombaan Memanah tingkat Nasional, Kau tak ingin mengikuti nya ? Karin-sensei sudah memilihmu untuk menjadi perwakilan nya.."ucap seorang wanita berambut pirang itu,
"Ino..Kau saja yang mengikutinya, Aku malas..Aku tak mood lagi.."
"Narutooo.."katanya, Aku langsung berlalu darinya,
...
"Naruto Mau pulang ?"tanya seorang wanita yang mirip seperti beruang, ya sebenarnya Rambutnya yang mirip.
"Ya, Kau lagi apa disini Tenten ? Kau harus segera pulang sebelum Kau di mangsa oleh para pemburu.."
"Tck..jangan anggap Aku seolah Beruang lagi.."
"Ya terserah saja, ada apa sebenarnya ?"
"Oh iya katanya Kau tidak ikut perlombaan nya ? Aku dapat pesan dari Karin-sensei, Kau boleh tak ikut juga, tapi sekarang Kau harus menbersihkan ruang memanah, disana berantakan, Kau harus mengepelnya juga..itu katanya,"jelas Tenten, Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal itu.
"Baik..baik.."
...
"Ya ampun..berantakan sekali, kayak Kapal Pecah saja..padahal Mereka wanita yang disini, kenapa berantakan begini..pantes saja Karin-nee menyuruhku buat membersihkan ini..ya sudah Aku harus segera membersihkannya.."batinku, Aku mengambil sapu lalu Aku menyapukan semua debu debu dan kemudian Aku mengambil sampah – sampah, cukup lama membersihkannya.
…
"Yosh..sudah bersih,sudah di pel lagi.. sekarang Aku bisa pulang lalu tidur.."Aku melihat sekelilingku, sangat bersih sekali, Mereka yang melihat ini pasti tercegang karena seorang lelaki yang melakukannya. Tempat ruangan Memanah, dimana Mereka yang dilatih dan terlatih.
DUAKKK *sfk,
Terdengar suara ledakan di luar, membuat Naruto terkaget
'Suara apa itu ? Keras sekali..malam – malam begini..'batinku, Aku langsung ke keluar ruangan, Aku merasakan ada seseorang disana, Aku segera menghampirinya
"Apa itu ?"Aku tercegang apa yang sedang Ku lihat,
Pertarungan..Siapa Mereka itu ? Mereka..bukanlah Manusia..Apa itu..
"SIAPA KAU ? SIAL ADA YANG MELIHAT.."ucap salah satu orang yang sedang bertarung itu, memakai kostum berwarna biru gelap, dan memegang tombak, Dia memandangku dengan tajam, seakan – akan Dia akan menyerangku.
Sreshshh *sfk
Ternyata benar..Dia akan menyerangku
Dia langsung menuju padaku dengan cepatnya, Aku yang menyadari bahwa Dia akan menyerang, Aku segera membalikkan badanku untuk melarikan diri.
Aku bisa terbunuh kapanpun..
Aku berlari – lari menelusuri lorong – lorong sekolah untuk menghindarinya,
"Sudah jauh ya ? Baik..Aku akan bersembunyi.."gumamku, tapi saat ingin membukakan gagang pintu, Dia sudah..
"Mau sembunyi ya bocah ? sayangnya..Kau tak bisa berlari ataupun bersembunyi dariku..Orang yang melihatku ataupun pertempurannya harus di bunuh.."ucap orang itu, Aku membelakkan kedua mataku dengan penuh ketidak percayaan,
Apa Aku akan mati disini ?..Yang benar saja, Aku masih belum mewujudkan Impianku..juga menjalankan Wasiat Ayahku.
"Sia..pa Kau ? Kau..bukanlah Manusia !"kataku, Dia mulai menghampiriku dengan berjalan pelan – pelan.
"Tak perlu Ku beritahu..lagian Kau akan mati disini.."jawab orang itu, sudah semakin dekat denganku, Aku terus melangkahkan kakiku untuk mundur sesampainya..
Dekkk *sfk
Sial..Jalannya buntu ? Apa benar Aku akan berakhir disini..Konyol sekali..
Jllebbb.. *sfk
Aku..di tusuk olehnya. Tombak yang sangat tajam itu..kena tepat di bagian vitalku..Jantungku.
"Baiklah bocah, akan ku beritahu..Aku ini Servant..Roh Pahlawan yang bangkit kembali..sampai jumpa.."ucapnya, setelah melepas tombakknya dariku, Dia kemudian menghilang dari pandanganku.
Servant ? Apaan itu ? Sialan..Tou-san..Maafkan Aku.
…..
To Be Continue..
Destiny Fate of Legend Chapter 1 – Servant END
Next Chapter 2 of Destiny Fate of Legend – Master and Kuchiyose no Jutsu.
….
Untuk Mempercepat Updatenya Fic ini, tolong kasih 'Review' sama Favorite,Follow FIC ini. Itu membuat Redness-san ( Panggilan Gue :3 ) bersemangat buat nulis chapter selanjutnya.
Mohon Maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan Fic, dan Terima kasih banyak buat Readers telah membaca Fic 'Destiny Fate of Legend' ini.
Dan juga Maaf juga bila Words nya masih sedikit, soalnya ini masih awal, di chapter selanjutnya akan lebih panjang..
Oh iya, kalau Penasaran atau Spoiler dengan Chapter selanjutnya bisa kunjungi blog/website Redness-san.
: mhaikalzakidotblogspotdotcom
Untuk 'dot'di ganti dengan 'titik' atau .
THANKS LOT OF READERS-MINNA-SAN..
…..
….
…
….
…..
…
..
.
"Kenapa..Kenapa..Kenapa harus Kamu ? Kenapaaa?"
Aku membukakan mataku perlahan – lahan, Ku lihat ada orang yang sedang menolongku, Dia mengobatiku..Menyelamatkanku..Siapa Dia ? Aku bisa melihatnya walau tak jelas, Dia menangis..banyak air mata terurai dari kedua matanya, Aku ingin melihatnya dengan jelas, Aku ingin tahu Dia..Siapa Dia..? Siapa…? Sialan..Penglihatanku mulai pudar.
"Dimana Aku ?"
Aku terbangun dari tidurku, Aku..
Terbaring di lantai seperti ini..
Aku mencoba untuk bangun..tapi..
"Auww..Sakit sekali…Apa yang terjadi padaku ? Aku.."gumamku sambil memegang bagian tubuhku yang terasa sakit, tiba – tiba Aku teringat sesuatu..
"Aku ingat.."
Malam itu..sewaktu Aku sudah membersihkan ruangan Memanah, ada seseorang yang sedang bertarung, Mereka tampak aneh, bisa juga disebut bukan Manusia pada umumnya, karena Aku melihat Pertarungan Mereka, tiba – tiba salah satu dari Mereka yang sedang bertarung mengejarku untuk membunuhku, Aku berlari – lari sepanjang lorong sekolah sampai akhirnya..Aku di terkena tusukan tombak di bagian jantungku, setelah itu Aku..tak ingat apapun lagi.
"Tapi..bagaimana Aku..masih bisa hidup begini ?"
"Apakah ada seseorang yang menolongku dan menyelamatkan hidupku ini ?"
"Tidak..Tidak..takkan ada, malam itu semua murid sudah pada pulang tinggal Aku seorang,"ketika Aku mengatakan itu, tiba – tiba..sekilas Aku ingat seseorang.
"Tidak..bukan begitu..itu salah, justru ada yang menyelamatkan hidupku, ya Dia..Dia..Gadis itu..benar sekali..Gadis itu..Aku tak tahu siapa Dia, karena tak jelas Aku melihatnya ketika Aku di tolong olehnya, penglihatanku saat itu masih samar – samar"kataku lalu Aku beranjak berdiri, dan tak sengaja menginjak sebuah benda keras.
"Apa ini ?"kataku setelah menginjak sebuah benda keras yang seperti batu, Aku mengambilnya.
Batu Ruby ? Kenapa ada disini ? Ini kan..sangat berharga. Di jual pun harganya bermiliaran juta.
'Pasti batu Ruby ini milik Gadis itu..ya benar..milik Gadis itu yang telah menyelamatkan hidupku..Aku harus..segera mengetahui Gadis itu dan berterima kasih banyak padanya..'
…
"Kenapa Kau menyelamatkan hidup lelaki itu ?"seseorang berjubah merah berpolet oranye. Dengan rambut hitam lurus..
"Kenapa sih denganmu Menma ? Kau terlihat sangat tak suka Aku menyelamatkannya.."
"Sakura..bukannya begitu tapi..Kau malah menyia – nyiakan kekuatanmu dan batu ruby berharga peninggalan Ayahmu itu kau sia – siakan.."
"Diamlah Menma ! Ini bukanlah urusanmu..lagipula itu adalah tanggung jawabku."
…
"Aku pikir disana sudah tidak ada murid satupun selainku, tapi ternyata masih ada. Aku sangat bersalah..Aku tak bisa membahayakannya, ini pertempuranku, apapun yang terjadi dengan pertempuranku itu adalah tanggung jawabku.."jelas Masternya, Sakura Haruno.
"Baik..baik..Aku paham, Maafkan Aku atas perkataanku tadi.."
Fuinkkkk *sfk
"Menma..Kau merasakannya ?"tanya Sakura, Menma sang Servantnya mengangguk.
"Ya..ternyata Dia masih belum menyerah, Kita harus segera mengalahkannya sebelum Dia membunuh orang yang Kau telah selamatkan, jika dia terbunuh maka penyelamatanmu sia – sia kan.."jelas Menma.
"Tumben Kau berkata begitu ? tak sebiasanya ?"
"Sudahlah..Sakura, tidak..Master. Cepat berikan perintahmu.."
"Baik Menma, Ku perintahkan agar Kau mengalahkan Servant itu, Lancer targetnya,"Sakura memberi perintahnya, Menma dalam sekejap menghilang di ikuti juga oleh Sakura.
….
….
"Tou-san..Kau tahu ? Aku sudah mati kemarin malam.."ucap Naruto sambil memandang foto mendiang Ayahnya, Minato Namikaze, di hadapannya.
"Betapa konyol nya Aku bisa mati seperti itu…"
"Aku belum menyelesaikan Misi darimu Tou-san, bahkan wasiatmu juga.."
"Tapi Aku..Aku..Aku telah di selamatkan oleh seseorang, sehingga Aku bisa berbicara lagi seperti ini.."
"Aku sangat berterima kasih pada Gadis itu, Aku ingin sekali..bertemu dengannya."
"Tou-san..Ak—"
Duakk *sfk
Suara ledakan terdengar,
"Suara apa lagi itu ?"Naruto terkaget baru saja Dia sedang berdo'a kan Ayahnya, tapi ada suara ledakan mengganggunya, Naruto keluar dari ruangan pribadi Ayahnya. Dia menuju halaman luar, dengan penuh terkejutnya Naruto tercegang berdiri di tempat.
"Kau..?"Naruto tak bisa mengucapkan apa – apa lagi, Dia bertemu kembali dengan orang yang akan membunuhnya,
"Ku pikir Kau sudah mati bocah, Aku rasa Aku harus membunuhmu lagi untuk kedua kalinya.."ucap orang yang kemarin membunuhnya namun gagal karena kini objeknya telah hidup kembali.
"Aku sekarang..takkan berlari begitu saja.."kata Naruto,
"Oh..mulai berani juga ya ? bagus..tapi Kau tetap akan mati disini Bocah !"Servant yang di kenal Naruto itu langsung menuju ke arahnya sambil memegang tombaknya. Naruto berdiam diri dan memejamkan matanya.
Ciptakanlah sebuah senjata untuk melawannya..Senjata yang Kuat, Aku tahu Aku hanya seorang Manusia biasa tapi..setidaknya Aku bisa melakukan Jutsu yang di ajarkan Tou-san.
Baiklah..
Trace On no Jutsu : BOW ARROW
Naruto berhasil melakukan Jutsunya dengan menciptakan senjata 'Panah' dalam sekejap.
"Oh..Kau seorang Penyihir juga ? tapi..Kau lemah ! hanya seorang Manusia lemah.."
"Rasakan ini.."Naruto secepat mungkin menembakkan panahnya ke arahnya, cukup membuat ledakan dari panahnya yang mengenainya.
DUARR *sfk
"Apa Aku berhasil…?"gumam Naruto tapi keberhasilan itu hanya sesaat.
"Kau membuatku terhibur juga bocah.."tiba – tiba Servant itu muncul di hadapannya kemudian menghantamkan Naruto dengan tonbaknya.
Gael Strike!
Buakkk *sfk
Naruto terhantam hingga terbentur keras hingga hancur membuat lubang ke ruangan di belakang.
"Apa Aku akan mati lagi ?"gumam Naruto, Servant itu sudah ada di depannya dengan cepat.
Tanpa di sadari, di belakang Naruto sedang terbentuk bentuk garis ritual, tersendirinya terbentuk..
"Maaf bocah..Aku tak punya waktu lagi untuk bermain – main denganmu, Aku harus membunuhmu dengan benar kali ini.."Servant itu sudah mulai mengayunkan tombaknya untuk menebas Naruto.
Sreshshs *sfk
Trinkk *sfk
Ayunan tombaknya terhenti begitu saja, ada seseorang yang menghentikannya lalu menghantamkannya keluar dari ruangannya dengan keras, Pedangnya yang begitu berkilau.
"Siapa..Kau ?"Naruto sedang melihat seorang Gadis yang sangat cantik dengan rambut biru tua panjang sepinggang terurai panjang lebat, mata yang berwarna putih lavender. Gadis itu menoleh kepada Naruto.
"Apakah Kau Masterku ?"tanya Gadis yang baru saja muncul di hadapannya, Naruto hanya bisa terdiam tanpa kata, tak begitu percayanya akan ada seseorang yang menyelamatkannya untuk kedua kalinya, Dia sekarang..berhasil untuk tidak mati seperti sebelumnya.
…
…
..
..
.
To Be Continue..
Di Mohon untuk meninggalkan Review serta jangan lupa Follow dan Favorite kan Fic ini,
Untuk Mempercepat Update..Membuat Redness-san bersemangat untuk menulisnya. Arigatou Gozaimasu Minna.. ^ ^
Words : 2000
