Pertama kali masuk sekolah di semester kedua, ia mendapati seorang yang asing duduk di belakangnya.
Sedari tadi ia juga menyadari nama yang juga asing di telinganya. Orang-orang berkata, "Mingyu tampan," berulang kali hingga ia bosan.
Ia rasa firasatnya lumayan untuk orang di belakangnya, kalau itu Mingyu karena wajahnya lumayan juga. Jadi, karena rasa penasarannya cukup besar, ia langsung bertanya.
Bukan, bukan bertanya: Siapa namamu?
Melainkan: Apakah kamu Mingyu yang dibicarakan orang?
Dan jawabannya simpel sekali. Anggukan singkat serta jawaban 'ya' yang Wonwoo dapat. Dan itu cukup memuaskan.
"Oke, namaku Wonwoo. Salam kenal!"
Mereka belum begitu dekat sampai hari ketiga. Hari saat guru paling absurd datang. Guru bahasa inggris.
Wonwoo cukup tahu kalau guru single —ingat, single, bukan jomblo— itu suka menjodohkan si A dengan si B. Tetapi baru kali ini ia mengetahui agak beda bagaimana guru itu menjodohkannya dengan Mingyu. Terlihat... natural?
Oh, mungkin hanya Wonwoo yang terlalu berlebihan. Tetapi nyatanya tidak. Semua temannya pun setuju dengan itu. Ia tidak tahu sejak kapan sekolahnya melegalkan hubungan sesama jenis —yang notabene sekolahnya adalah sekolah dengan agama yang kental.
Wonwoo diam-diam melirik Mingyu, walaupun sebenarnya ia lebih memilih memalingkan wajahnya kearah tembok. Sampai Yoora bersuara dengan lantang, "Mingyu menatapmu Won! Tatap balik!" membuat kelas semakin riuh.
Tahu tidak? Pipi keduanya bersemu merah. Apalagi Wonwoo yang salah tingkah itu lucu sekali. Mingyu jujur saja gemas, tetapi mau berbuat apa? Dia terlalu malu untuk mendekatinya.
Wonwoo bersumpah akan mendaftarkan gurunya yang satu itu kedalam list orang yang akan dimasukan kedalam death note karena seenak jidat menjodohkannya sampai salah tingkah.
Walaupun sebetulnya ia harus berterima kasih pula. Karenanya, Wonwoo dan Mingyu menjadi sepasang kekasih keesokan harinya.
End.
Gajelas emang. lima menit rampung. hehe:v
