Disclaimer: Hetalia milik Himaruya-san.

Warning: Takutnya OOC(berhubung saya gak terlalu kenal karakternya, tapi mendadak kepikiran ide). Pendek. Bahasa yang terkesan aneh/janggal.

Selamat menikmati!


.

Andai menangis bisa mengembalikan segalanya, maka Francis rela menghabiskan seluruh sisa airmatanya demi mendapatkan Jeanne kembali.

.

.

Andai

[Fanfiction by Wiwitaku]

.

.

Namanya Francis, seorang lelaki yang merupakan personifikasi negara yang penuh cinta: France.

Ketika negara itu baru terbentuk, ia sudah ada. Bahkan jauh sebelumnya.

Ketika negara itu baru melahirkan satu insan pertama, ia sudah ada.

Ketika negara itu baru menyaksikan kematian seorang tua pertama, ia sudah ada.

Ketika negara itu baru pertama kali mendapat serangan, ia sudah ada.

Namun ketika personifikasi negara itu baru pertama kali melihat seorang perempuan perkasa yang ikut terjun ke medan para lelaki, ia pun telat menyadari akan adanya perasaan baru di dalam hatinya.


Namanya Jeanne, seorang perempuan Perancis yang memikat hati Francis.

Ketika negara itu baru terbentuk, ia jelas belum ada.

Ketika ayah dan ibunya baru bertemu, tentu ia belum ada.

Ketika ia bertemu Francis, rasa itu belum ada.

Ketika negara itu terkena serangan, ia sudah siap untuk ikut bertarung.

Namun ketika perempuan itu diikat dan dibakar di depan umum, ia pun telat menyadari akan perasaannya kepada sang lelaki berbola mata biru yang kini memandanginya dengan tatapan yang tak dapat didefinisikan.


Andaikan,

Andaikan Francis tidak jatuh hati kepada gadis itu, akankah semuanya berubah?


Andaikan,

Andaikan Jeanne tidak ikut melawan musuh negaranya, akankah semuanya berubah?


Andaikan,

Andaikan mereka berdua menjalin hubungan dan hidup bersama dengan bahagia, akankah nasib mereka berubah?


Tidak.

Karena sebahagia apapun hidup mereka, berapa tahun pun mereka jalani bersama, tetap Jeanne akan meninggal.

Jeanne tetap akan meninggalkan Francis.

Jeanne akan meninggalkan seorang lelaki malang yang tak bisa menua dan tak bisa mati.


Di balik senyumannya, Francis sebenarnya ingin bersedih. Namun ia sadar bahwa sedih takkan menghasilkan apapun.

Ia tahu, bahwa memang begini nasib menjadi seorang personifikasi. Apapun yang ia berusaha lakukan, akan berujung sia-sia. Akhirannya akan selalu sama.

Ditinggal mati.


.

.

Namun, andaikan ia terlahir dan bertemu dengan Jeanne bukan sebagai seseorang yang abadi?

Akankah semuanya berubah?

.

.

.

Selayaknya uang, sejuta sebaiknya kekal menjadi sejuta.

Sebuah perandaian, hendaknya kekal menjadi perandaian saja.


-fin.


A/N: hahahaha i'm not gomen.

Berkenan tinggalkan jejak? Terima kasih sudah membaca!

-Wiwitaku.