"The Motel of Time"

Fanfiction

An Axis Powers: Hetalia fanfiction

Genre : Mystery, Romance

Rate : T

Pairing : RusUK, a little PruAme

WARNING : Typos everywhere, OOC, Character's death, ShouAi/Yaoi, RusUK, PruAme, don't like don't read!

Summary :

Kasus pembunuhan anak tengah keluarga Kirkland, Arthur Kirkland dan Ivan Braginski adalah cold case yang tak berhasil dipecahkan. 10 tahun berikutnya, seorang pemuda bernama Alfred F Jones membuat detektif ternama Gilbert Beilschmidt membuka kembali cold case itu.. Dengan kekuatan Alfred untuk menjelajah waktu, dimulailah penyelidikan mereka..


Chapter one,

Cold Case


Sesosok pria albino masuk ke dalam kantor kepolisian Hetaville. Ia mengenakan jaket coklat tebal untuk menghalangi udara dingin menusuk tulangnya.

"Pagi," Gilbert menyapa seluruh detektif yang ada di ruangan itu seraya berjalan masuk ke dalam kantor. "Pagi, Gil!" jawab seorang detektif yang terlihat masih bersantai di mejanya dengan riang,

"Masih bersantai, Mathias? Aku bertemu Bondevik di sebuah TKP 10 menit yang lalu, bukannya kau harusnya bersama partnermu?"

"Oh? Ada TKP? Aku tidak mendengar apapun.."

"Kau dan Bondevik harusnya bertugas. Mungkin kau belum datang saat Bondevik menerimanya. Segeralah ke sana, bantu dia,"

"Ada mayat?" mata pra itu berbinar.

"Tidak, hanya seorang nenek tua dan tasnya yang dirampok"

"Ohh.."

Mathias Kohler terdengar kecewa, dan Gilbert menatapnya tajam, "berangkat, Kohler" "Iyaa.." dengan lesu ia berdiri dari mejanya dan berjalan keluar dari kantor kepolisian itu.

"Gil," sebuah suara yang tak asing memanggil Gilbert, membuatnya menoleh. Di belakangnya berdiri Antonio Fernandez Carriedo, assistennya. Pria berdarah Spanyol itu berjalan mendekatinya dan menyerahkan sebuah berkas, "seorang pemuda bernama Alfred F Jones mencarimu. Ia bilang ia adalah saksi tunggal sebuah kasus lama,"

"Cold case yang mana?"

"Err.. Pembunuhan di Motel Kirkland 10 tahun yang lalu"

"...aku baru detektif bawahan saat itu, tapi aku pernah mendengarnya.. kenapa diserahkan padaku?"

"Detektif yang dulu mengurusnya sudah pensiun,"

"Badan Cold Case?"

"Anak ini mau kasus ini diurus olehmu, dan olehmu seorang, untuk alasan yang tidak ingin ia bicarakan"

"Aneh,"

"Puh, kita sudah bekerja di badan kepolisian Hetaville selama 12 tahun lebih, kapan kita tidak menemui hal yang 'aneh'? fusososososo,"

"Kesese, kau benar. Bawa aku menemui anak itu,"

"Dia menunggumu di kantormu,"

"Oke,"


Gilbert duduk berhadap-hadapan dengan pemuda bernama Alfred F Jones itu. Untuk pemuda berusia 19 tahun, ia memiliki tinggi badan yang tidak lazim, ia bahkan lebih tinggi dari Gilbert. Pemuda itu memiliki surai pirang kecoklatan dengan sehelai rambut mencuat ke atas, dan dua iris safir yang dibingkai kacamata tebal.

Gilbert risih memperhatikan remah-remah hamburger yang dimakan anak itu berjatuhan di mejanya.

"Um.. jadi, Mr. Jones, kau mengaku sebagai saksi tunggal dari kasus Motel Kirkland 10 tahun yang lalu?"

"Yes,"

"10 tahun yang lalu, berarti usiamu masih 9 tahun..,"

"Yes, bisa agak cepat? Membuang waktu seorang hero itu tidak baik,"

Gilbert menghela nafas, 'sabar, Gil.. ingat kau masih butuh gaji...'

" Jadi, kasus ini tentang ditemukannya mayat anak tengah keluarga Kirkland, Arthur dan seorang anak dari keluarga Braginski, bernama Ivan Braginski. Polisi tidak menemukan adanya sidik jari, tanda-tanda perlawanan maupun DNA orang ketiga, sehingga mereka menganggap ini bunuh diri.."

"Itu tidak benar,"

Gilbert mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas ke arah Alfred, "oke, menurutmu ini pembunuhan?"

"Ya," Alfred menjawab dengan yakin

"Bisa kau utarakan padaku apa hubunganmu dengan kedua korban, dan apa yang kau lihat?"

"aku anak adopsi Arthur Kirkland,"

Gilbert menatap Alfred dengan tatapan bingung, "Permisi?"

"Aku anak angkat Arthur Kirkland dan Ivan Braginski,"

"..oh, oke, aku mengerti.. jadi kau menyatakan bahwa Arthur Kirkland dan Ivan Braginski adalah pasangan dan kau anak angkatnya?"

"Ya,"

Antonio memotong,

"tapi bukankah keluarga Kirkland dan Braginski sudah membenci satu sama lain sejak jaman Hetaville masih dibangun?"

Alfred mengangguk,

"Artie dan Ivan merahasiakan hubungan mereka,"

Gilbert kembali menginterogasinya, "Baiklah, lalu apa yang kau lihat?"

"Mereka dibunuh di ruang tamu itu, tempat mayat mereka ditemukan, aku melihatnya dari jendela yang menghadap ke halaman,"

"Itu benar.. mereka memang ditemukan mati di ruang tamu kediaman Kirkland,"

Gilbert membolak-balik berkas file itu, "kalau boleh tahu, siapa yang ingin kau laporkan telah melakukan pembunuhan ini?"

"Scott Kirkland,"

"Kakak Arthur Kirkland sendiri?"

"Adiknya menikah diam-diam dengan anak tertua musuh keluarga, Scott tidak senang,"

"Boleh aku tahu kenapa keluarga Braginski dan Kirkland tidak akur?"

"Aku tidak tahu, Artie selalu bilang itu hanya masalah para nenek moyang yang tak masuk akal,"

"Oke,"

Gilbert terlihat mencatat beberapa hal di catatan kecilnya, kemudian memasukkannya ke kantong. Ia menoleh ke arah Antonio, "kita bisa bawa Scott Kirkland kemari?"

"Dia pindah ke daerah lain setelah kejadian itu, kau harus minta ijin dari kepala kepoisian daerah itu dengan bukti pasti,"

Antonio melirik Alfred,

"dan maaf, Mr. Jones, kesaksianmu itu butuh bukti konkrit, kami tak bisa menangkap seseorang atas kesaksian seseorang yang pada waktu kejadian berusia 9 tahun saja"

"aku tahu, hero tidak bodoh," ujar Alfred sembari menyeringai, "aku punya buktinya, Mr. Beilschmidt,"

"Kau punya bukti? Foto? Senjata pembunuhan?"

"Tidak, aku punya sesuatu yang lebih baik, kau bisa menganggapnya 'video'"

"Kau membawanya?"

"Aku ingin kau ikut denganku untuk mengambilnya,"

Gilbert menatapnya dengan bingung, "kenapa kau tidak membawanya kemari?"

"Aku tidak bisa. Kau harus melihatnya langsung di sana,"

"oke, aku akan ikut,"

Antonio berjalan mendekati Gilbert dan berbisik,

"Gil, kau yakin? Ini terdengar mencurigakan,"

"Well, Antonio, hal-hal yang mencurigakan itu justru menarik, bukan? Kesesese"

"kau malah bersemangat sekarang? Hah.. terserah kau saja,"

Gilbert berdiri,

"Oke, aku yang awesome ini akan mengikutimu! Tunjukkan jalannya, nak!"

"Jangan panggil aku 'nak', aku bukan anakmu,"

"Ya, ya, talk less do more, son! Let's go!"

Gilbert keluar dari ruangan itu, meninggalkan Antonio dan Alfred dengan tampang bingung. Antonio hanya menghela nafas, "dia memang begitu kalau menemukan kasus menarik, biarkan saja.. kerjanya tetap nomor satu, kok,"

"Tentu, aku tahu itu,"

"Baiklah, sebaiknya kau segera ikut dia, semoga berhasil,"

"Thanks,"


Gilbert mengendarai mobilnya, dengan Alfred duduk di sampingnya, sedang makan hamburger. Ia mengeluarkan satu hamburger dari tasnya dan menawarkannya pada Gilbert, "kau mau satu?"

"Nein, danke,"

"Minum?"

"Nein, kita tidak sedang piknik, nak,"

"Aku bukan anakmu,"

"Oke, oke.. Lagipula bukannya kau sudah makan tadi?"

"Hahaha, Hero tidak bisa menangkap penjahat dengan perut kosong!"

"Kau cukup ceria untuk seseorang yang sedang melaporkan tindak kriminal,"

"Itu tidak benar, aku sangat serius Mr. Beilschmidt!"

"Ya.. maafkan aku.. anyway, kenapa setelah 10 tahun?"

"Pardon?"

"Kenapa baru setelah 10 tahun kau melaporkan ini? Kalau kau melaporkannya dulu, ada kemungkinan Scott akan diselidiki lebih jauh atau dipenjarakan, bukan?"

"...aku tak punya bukti.. siapa yang akan mempercayai anak 9 tahun macam aku? Aku baru menemukan buktinya baru-baru ini,"

"..oh, maafkan aku.."

"Tak apa,"

Gilbert melihat sekeliling, mereka berada di tengah hutan.

"Rumahmu di tengah hutan?"

"Nope,"

"Kau mengubur buktinya di hutan?"

"Nope,"

"Lalu kenapa kau mengarahkanku ke sini?"

"Kita akan ke motel milik keluarga Kirkland,"

"Untuk apa?"

"Buktinya di sana,"

"Oke, aku akan mengikutimu saja.."


Mereka sampai di motel Kirkland yang sudah terbengkalai.

Bangunan itu nampak kumuh, tanpa tanda-tanda kehidupan, karena memang tidak ada.

Cat di dinding-dindingnya sudah mengelupas, dan beberapa kaca jendelanya sudah pecah. Tampang bangunan itu nampak seperti rumah hantu di film-film horror.

"Oke, di mana buktinya?"

"Omong-omong, kau bawa dompet?"

"Ya,"

"Berapa uangmu sekarang?"

"55 Hetadollar,"

"Kurasa cukup,"

"cukup untuk apa?"

"Diam dan ikuti aku, hero akan menunjukkan jalannya," ujar Alfred seraya mengedipkan mata.

Gilbert hanya menghela nafas pasrah dan berjalan di belakang pemuda itu.

Mereka masuk ke dalam halaman keluarga Kirkland yang sudah terlantar. Rerumputan kering tumbuh tinggi, dan kotoran hewan liar ada di mana-mana.

Alfred mengulurkan tangannya kepada Gilbert, "pegang tanganku,"

"...hah?"

"Jangan banyak tanya,"

"Nak, aku mulai berpikir bahwa kau sedang mempermainkan seorang petugas keamanan negara.."

"Ah, cerewet!"

Alfred merebut tangan Gilbert, kemudian memejamkan mata.

Gilbert kebingungan.

Bukan kebingungan akan apa yang dilakukan Alfred, namun karena secara mendadak, ia merasa berputar.

Lebih tepatnya, ia merasa berada di dalam suatu putaran, bak berada di tengah angin topan.

Putaran itu terhenti, dan Alfred membuka matanya.

Kedua orang itu melihat sekeliling.

Rerumputan terpotong rapi, tanpa ada sampah maupun kotoran.

Motel keluarga Kirkland membuat Gilbert jauh lebih terkejut lagi.

Temboknya putih tanpa retakan maupun lumut, jendela yang sebelumnya pecah, kini nampak seperti baru.

Gilbert ternganga.

Ia menoleh ke arah Alfred dengan mimik bingung, "di mana kita?"

"Motel Kirkland," jawab Alfred,

"sepuluh tahun yang lalu,"


to be continued..