Disclaimer : Bleach©Kubo Tite

Warning : Shonen-ai, no lemon!

Pairing : UkitakeXAizen

Summary : Selepas kematian Kaien, Ukitake tenggelam dalam kesedihannya. Bagaimanakah usaha Aizen untuk menolong Ukitake?


Ukitake memandang bulan dari beranda Ugendo. Beberapa botol sake, yang sebagian telah kosong, terletak tak beraturan di sampingnya. Ia tahu betul sake tidak baik untuk kesehatannya. Terlebih lagi, sake akan memperburuk penyakit yang dideritanya. Tapi ia tidak peduli. Saat ini sake ia perlukan untuk melupakan kenangan buruk yang terpatri dalam ingatannya.

Kaien. Bawahannya, sekaligus orang yang sangat dicintainya, telah pergi meninggalkannya. Sungguh ini merupakan pukulan yang hebat bagi Ukitake.

"Bukankah Unohana-taichou melarangmu untuk minum sake, Ukitake-taichou?"

Ukitake menoleh. "Untuk apa kau kesini, Aizen-taichou?" tanya Ukitake dengan dingin.

"Para bawahanmu mengeluh karena kau mengabaikan kesehatanmu sendiri. Mereka sangat mencemaskanmu, Ukitake-taichou." Aizen tersenyum lalu duduk di samping Ukitake.

Ukitake tak menghiraukan Aizen. Kembali ia menuangkan sake ke dalam gelasnya. Aizen memegang tangan Ukitake, mencegahnya meminum cairan bening di dalam gelasnya.

"Kau sudah terlalu mabuk, berhentilah Ukitake."

"Aku belum mabuk." Ukitake berusaha menepis tangan Aizen. Aizen mempererat gengamannya sembari merebut gelas Ukitake. "Kembalikan, Aizen!"

"Sampai kapan kau akan terpuruk dalam kelemahanmu, Ukitake?" Senyum di wajah Aizen menghilang. "Kau tahu, jika kau jatuh lebih dari ini, kau hanya akan menambah beban para bawahanmu!"

"Itu sama sekali bukan urusanmu!" Nada suara Ukitake meninggi. "Kau sama sekali tak berhak mencampuri urusanku!"

PLAKK!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Ukitake. Aizen menatapnya tajam. Sedikit rasa bersalah terpancar di wajahnya.

"Sekalipun bertahun-tahun kau menangisinya, Kaien tidak akan pernah kembali, Jyuushirou."

Ukitake tertegun. Ia merasakan air mata mulai mengambang di pelupuk matanya. Perkataan Aizen membuat ingatannya tentang Kaien berputar di dalam otaknya.

"Hal ini terlalu berat untuk kutanggung, Sousuke," katanya lirih.

Aizen mengelus pipi Ukitake yang memerah. "Jika begitu lepaskanlah, Jyuushirou. Tak ada yang memaksamu untuk menanggung beban seorang diri."

Butiran air mata mengalir di pipi Ukitake. Disusul isakan lirih yang tak bisa lagi dibendungnya. Aizen mengulurkan tangan dan mendekap Ukitake. Dengan lembut dibelainya helaian rambut putih Ukitake. Ukitake menumpahkan semua kesedihan yang selama ini ditahannya dalam pelukan Aizen. Seiring dengan berjalannya waktu, ia tertidur karena lelah menangis.

Aizen tersenyum lembut. Dikecupnya rambut putih Ukitake.

"Menangislah, Jyuushirou. Lalu kembalilah menjadi Jyuushirou yang kucintai."


A/N: Saya merasa judul fic kali ini norak! Habis sama sekali tidak terpikir judul yang bagus di benak saya. Fic ini tiba-tiba melintas di otak, mungkin terkesan agak memaksa yach!

Yey! Akhirnya fic shonen-ai pertama saya! Dengan pair favorit saya AiUki! Hehehe...

Riview diterima!