Seventeen - Meanie FanFiction

Author : LSA

Cast :

Kim Min Gyu

Jeon Wonwoo

And Other

Pair : Meanie

Disc : All is not mine, except this Story.

Warning : Its YAOI/BoysLove. BoyXBoy. Typos. plot

Rate Fic : T

Genre : (i hope it can be) Romance Humor

Lenght : Oneshoot (or ... Drabble ? ?)

'Author-Note'

"Saya percaya ada rasa lebih diperasaan 2 rapper-visual ini ~ ^^ Happy reading

Cheer Up !

2 tahun

Ya …

Mingyu menghitungnya dengan jeli.

Ini sudah 2 tahun sejak dia mengejar si Sexy-Nerd kelas sebelah ber inisial Jeon Wonwoo—atau biasanya Mingyu panggil sayang

Ya 2 tahun .. dan selama itu juga kesayangan Mingyu ini masih belum juga mengatakan iya – atau bahkan sekedar memberi kode bahwa ia mengijinkan Mingyu memasuki hatinya

"Wonwoo ~ ke kantin yuk~"

Mingyu yang sedari tadi berkamuflase sebagai tiang kayu pintu kelas Wonwoo langsung menoleh ke arah dalam kelas, ia bisa melihat sayang nya sedang ditarik oleh anak bersurai blonde sedikit biru.

"Soonyoung-ah , tugas ku belum selesai~" suara Wonwoo membuat Mingyu senyum-senyum tidak jelas. Suara Wonwoo itu sebenarnya biasa saja,

Suara vocal campuran rapper gitu lah ~

Nggak menye-menye , tapi juga nggak sangar

Pas lah ~

Kalau kata Mingyu, 'Suaranya ayang ku itu kayak permen blastr , dingin tapi semanis coklat'

Dan setelah berkata seperti itu, teman sekelasnya serempak menyebut Mingyu A-LA-Y

Kembali ke kondisi sekarang dimana Wonwoo dan Soonyoung sudah ada dihadapan Mingyu,

"Mingyu ?" Soonyoung bersuara , sementara Wonwoo memutar mata malas,

Mingyu lagi, begitu pikirnya.

"Hallo wonwoo sayan—"

"APA ?!" sambar Wonwoo sengit. Mingyu langsung kicep, ia memberikan satu cengiran.

"Kajja soonyoung-ah ~ abaikan saja dia."

Mingyu menatap Wonwoo yang menarik tangan Soonyoung menjauh.

Duh ~ Mingyu kan juga mau ditarik-tarik begitu

Satu helaan nafas ia lepaskan, lalu ia menatap satu cheese burger yang sedari tadi ia pegang,

"Hh~ burgernya sudah dingin …"

Sedingin hatiku tanpamu Wonwoo sayang , batin Mingyu alay.

.

.

.

Jeon Wonwoo

Secara biologis teridentifikasi sebagai cowok

Hot , Ganteng , sayang agak nerd karena lebih suka menghabiskan waktu memandangi buku dari pada cewek

Rajin, On time , pinter , jomblo—eh !

Ya intinya Wonwoo itu cowok biasa namun menarik perhatian. Dan itu terbukti dengan bertekuk lututnya Kim Min Gyu—cowok popular dengan segudang fangirl disekolah.

Jika dilihat sekilas Wonwoo itu memang cuek dan terkesan dingin pada Mingyu yang sudah JELAS menunjukan perasaan suka padanya.

Seisi sekolah tentu tidak akan melupakan bagaimana tahun lalu ada bunga mawar memenuhi lapangan ditengah komplek sekolah—belum lagi bunga-bunga itu ditata sedemikian rupa hingga membentuk nama WONWOO lalu ada oknum berkelamin cowok juga yang sok-sok pakek suit-jas menghampiri Wonwoo sembari berpuisi.

Ya intinya setelah Wonwoo tahu itu semua kerjaan Mingyu dia langsung pergi begitu saja tanpa mengambil—atau bahkan membuang—mawar ditangan Mingyu

Jika kau suka padaku, ambilah mawar ini ~

Namun jika dirimu tak menginginkan ku , buanglah mawar ini ~

Setelahnya Mingyu mewek ke kakak sepupu nya di kelas 3 karena Wonwoo bahkan nggak mau pegang mawar nya.

Alay emang

Untung Mingyu ganteng…

.

.

.

Wonwoo menghela nafas lega setelah memasuki Perpustakaan, ia senang karena Mingyu tak mungkin mengejarnya hingga kesini.

Jujur, diawal Wonwoo heran setengah mati , apa dia memang sebegitu mempesonanya bahkan bisa membelokkan anak setampan Mingyu ?

Wonwoo mengambil spot favouitenya didekat jendela dan rak ensiklopedia. Ia segera membuka buku dan mulai mengerjakan tugasnya, namun lagi-lagi ...

Mingyu mengusiknya

Bukan—bukan secara harfiah...

Mingyu tidak ada dihadapannya, tapi ... dipikirannya...

Terus didekati dan dirayu selama 2 tahun (Wonwoo tak menghitung kok—Sungguh!) tidak mungkin ia tetap dingin dan bersikeras mengabaikan.

Kebenaranya adalah ... Sejak naik ke kelas 2 sebenarnya ia sudah luluh pada Mingyu.

Bukan berarti dia Tsundere lhoh ya, dia hanya ... ma-malu ... ya ! MALU ! !

Uh !

Wonwoo mengakui dengan ikhlas dan jujur jika Mingyu itu tipenya sekali.

Fisik Ok

Tampang Ok

Sikap um—O-Ok

Tajir Ok—eh ?! Wonwoo nggak matre !

Ups !

Jadi intinya Mingyu suka Wonwoo , dan Wonwoo juga suka Mingyu

Masalahnya...

"Huft—Bagaimana jika dia tak setulus dan seserius kelihatannya ?" lirih Wonwoo sambil menempelkan pipinya ke meja. Ia menatap kearah jendela, ia kembali menghela nafas.

Sebenarnya jika ditarik satu garis lurus , maka akan mendapat satu pernyataan,

Wonwoo takut patah hati.

Wonwoo takut ditinggalkan.

Wonwoo takut diduakan.

Wonwoo takut dibohongi.

Wonwoo takut

Itu intinya.

Karena itulah selama ini ia mengabaikan dan tak memberikan jawaban apapun atas semua pernyataan dan ungkapan hati Mingyu.

Dia sulit untuk percaya pada orang lain.

Dia takut disakiti ...

.

.

.

Wonwoo merasakan jika wajahnya tak panas seperti tersengat sinar matahari, malah cenderung sejuk karena ada semilir angin. Ditambah ada hembusan bau parfum yang tak asing , seperti milik Mingyu—

Eh ?!

Wonwoo segera membuka matanya saat merasa ada keanehan.

Dan benar saja, saat ia membuka mata ada seseorang yang duduk dikusen jendela yang terbuka dan menghalangi sinar matahari langsung mengenai Wonwoo

Orang yang bisa dipastikan adalah Mingyu itu tampak serius membaca sesuatu, menyadari jika Wonwoo sayang nya sudah terbangun, Mingyu mengalihkan fokusnya dan menatap Wonwoo,

"Sudah bangun ?" tanyanya pelan dan lembut,

Ugh ~

Ingin rasanya melting saja , batin Wonwoo

Ditanyai semanis itu tak lantas membuat Wonwoo langsung menunjukan perasaannya. Ia hanya berdengung dan merapikan rambutnya.

"Se-Sedang apa disini ? mau menggangguku lagi ?"

Sungguh, Wonwoo tak bermaksud membuat nada suaranya sejudes Jihoon—ketua kelasnya—dia tak sengaja ! sungguh ! !

Duh, maaf ya ganteng ~

Mingyu terdengar menghembuskan nafas...lelah ?

Wonwoo menyembunyikan raut penasarannya dengan poker face alami nya, Mingyu mengambil tempat duduk didepannya lalu menatap Wonwoo serius,

"Kau ...benar-benar tak suka padaku ya ?"

Deg !

Wonwoo merasa jantungnya melesak naik menekan tenggorokannya , sulit bernafas

"A—"

"Apa aku memang benar-benar membuatmu risih selama 2 tahun ini ?"

Tidak !

"Kau merasa terganggu dengan apa yang kulakukan 2 tahun ini ?"

Tidak ! aku ikhlas kok diganggu cowok ganteng kayak kamu

"Aku benar-benar tidak punya kesempatan untuk dekat dengan mu ?"

Syut !

Wonwoo mengepalkan tangannya , berusaha mengurangi rasa nervous yang tiba-tiba datang.

Kenapa Mingyu tiba-tiba bertanya seperti ini ?

Kenapa semuanya tiba-tiba ?

"Jika semuanya memang benar, maka suruh aku ..."

Jeda diucapan Mingyu membuat Wonwoo mengernyitkan dahi, sorot matanya menyiratkan pertanyaan.

Suruh ?

Suruh apa ?

Menyuruh Mingyu untuk apa ?

"suruh aku untuk berhenti sekarang. Suruh aku untuk berhenti mendekatimu ..."

Deg

Deg

Wonwoo merasa seluruh tubuhnya mati rasa, kenapa Mingyu berkata seperti itu ?

Apa Mingyu sudah menyerah ?

Apa semua kelakuan acuh nya membuat Mingyu lelah ?

Wonwoo berusaha mengeluarkan satu kalimat yang tertahan ditenggorokannya.

Sulit

Ini sangat sulit

Lebih sulit daripada ujian kenaikan kelas

Tidak ! Dia harus berusaha menahan Mingyu, dia menyukai Mingyu... Jadi dia harus membuat Mingyu bertahan—

Tunggu...

ke-kenapa ...

kenapa dia harus menahan orang yang sudah memiliki niatan untuk pergi ?

Kenapa ?

Kenapa dia harus menahan Mingyu sementara Mingyu saja sudah menyerah ?

Kenapa dia harus meminta Mingyu memperjuangkannya lagi sementara selama ini dia hanya selalu mengacuhkannya ?

Deg !

Iya...

Wonwoo selama ini selalu mengacuhkannya...

Gyut !

"Wonwoo ... kumohon bicaralah ... suruh aku berhenti sekarang... suruh aku pergi..."

Suara Mingyu kembali terdengar. Kini semakin terdengar putus asa,

Ya ... kelakuan Wonwoo selama ini sudah membuat Mingyu lelah dan menyerah

Jadi dia tak punya alasan untuk menahan Mingyu agar tetap menyukainya...

Ta-tapi ...I-Ia... menyukai Mingyu ...

Sret !

Mingyu kaget melihat Wonwoo yang tiba-tiba berdiri dan merapikan semua bukunya kasar.

Apa sudah sebenci ini Wonwoo padanya ?

Bahkan ia tak sudi mengusir nya ?

Mingyu menunduk dalam, ia menahan matanya yang terasa panas.

Tidak ... Dia tidak boleh menangis...

Dengan ini mungkin ia akan mengakhiri semua perjuangannya...

Ya ... dia akan berhenti sekaran—

"Semangat ... berjuanglah... se-sedikit lagi ..."

Sret !

Eh ?

Ha ? !

EH ?!

Mingyu menatap punggung Wonwoo yang sudah hilang dibalik pintu perpustakaan. Dia tak bermimpikan ?

Yang barusan bukan ilusi , atau bahkan delusi kan ?

Suara lirih barusan ... suara Wonwoo kan ?

A-Apa maksudnya itu tadi ?

W-Wonwoo me—menyuruhnya berjuang ?

Sedikit lagi ?

APA MAKSUDNYA SEDIKIT LAGI DIA BISA MENDAPATKAN WONWOO ? ! ? !

"W-won—ma—maksudku ... sayang ~"

Ia kembali mendapatkan semangat juang .

Ya ...

Dia sudah terjatuh dan diabaikan berulang kali selama 2 tahun ini

Kenapa dia baru menyerah sekarang ?

Harusnya jika ia memang lelah , dia sudah lelah sejak dulu

Tidak !

Dia tidak menyukai Wonwoo sedangkal itu

Mingyu mengulas satu senyum tampan, lalu segera menyambar kotak pensil milik Wonwoo yang tertinggal didepannya.

Ia berlari cepat menuju ke kelas Wonwoo, ia melihat jika Guru sudah memasuki kelas itu. Senyum tampan yang lain menghiasi wajahnya, ini saat yang tepat.

Saat yang tepat untuk memberitahu Wonwoo jika dia serius dan akan terus berjuang

Maaf karena sempat menyerah Wonwoo-ah

Tanpa memperdulikan jika ada eksistensi manusia lain di dalam kelas itu, Mingyu membuka pintu tanpa rasa bersalah lalu berteriak (berbonus melambaikan tangan alay) ,

"WONWOO SAYANG ~ ~ KOTAK PENSILMU TERTINGGAL LHOHH ~"

Wonwoo yang baru saja duduk langsung kembali berdiri sambil menggebrak meja,

"YAA !" pekiknya malu.

Apa-apa an anak itu ?

Apa dia tidak sadar ini dikelas dan Guru kelasnya sudah ada ?

Oh—maaf ... Wonwoo ingat bahkan Mingyu membuat gempar sekolah dengan mengusung segunung mawar hanya untuknya.

Mendobrak kelas pasti tak akan membuat anak tinggi itu malu...

Wajah Wonwoo sudah sangat merah sekarang, dan melihat sosok Mingyu yang mendekat kearahnya tak membantunya untuk lebih tenang.

"Igeo ~" Mingyu meletakkan kotak pensil itu dimeja Wonwoo dan sekotak susu strawberry kesukaan sang kesayangan. Mingyu tersenyum tampan lalu mengusap rambut Wonwoo pelan,

"Selamat belajar ya sayang ~"

Dan hari itu berakhir dengan Mingyu mengerjakan setumpuk hukuman detensi (ditambah cap tangan Wonwoo dipipi) di ruang BK karena membolos dan mengganggu jalannya pelajaran.

Tak apa

Apapun akan ia lakukan yang penting ia bisa membuat Wonwoo sayang nya tersipu malu didepan banyak orang

.

.

.

Fin—dengan alay dan absurdnya—

/bow ke readers/