*ngedance happiness* hyaaaa, saya kembali~ *w*/ salam fujoshi *dijitak*. Anno etto, mian , gomen, aah maaf saya kembali dengan fict baru yang lebih abal dan nista u.u" langsung aja deh dari pada harus denger cuap-cuap author yang ga bermutu dan sejenisnya :
Warning : OOC (sangat), humor garing, AU, school life, gajeness, bahasa Informal, Shou-ai/BL/SLASH, typos, abal, dan sebangsanya
Disclaimer : Hae belongs to Hyuk, and Hyuk belongs to Hae. But they're belongs to God.
Cerita asli milik saya~!
Author : Akari Sato
Nothing can't separate them
.
.
.
Yap, semuanya tinggal menghitung waktu, Ujian Nasional sudah di depan mata. Seluruh siswa kelas 3 sibuk mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional. Mereka semua mendadak terkena penyakit-membaca-buku, bahkan orang yang malas untuk membuka buku pun –dengansangatterpaksa- mulai membacanya.
Tak ingin waktu mereka belajar terbuang sia-sia, mereka rela membaca di manapun, seperti sedang kencan mereka membaca buku, ke toilet mereka membaca buku, bahkan buku itu selalu menghantui mereka saat mereka terlelap dalam mimpi.
Buku~ kau seperti hantu, terus menghantuiku…
Oke bektostori…
Di Super High School juga begitu, hanya saja orang yang merasa pintar seperti you-know-who-i-mean *ngelirikKyu* hanya bermain terus dengan 'kekasih-kekasih'nya itu. =.="
Namun berbeda dengan dua orang namja, yang di lakukan mereka hanya berdebat, saling mencaci maki, dan lebih parahnya mungkin bertarung di atas kasur. Abaikan satu kata terakhir, itu jelas-jelas nista =..="
Ya, dua orang namja bermarga sama, mempunyai tinggi sama, dan sifatnya sama-sama KERAS KEPALA. Mereka tidak akan berhenti berdebat kecuali sudah ada yang memisahkan mereka.
Jangan bertanya apa yang mereka ributkan, sebab mereka hanya meributkan hal-hal sepele. Bahkan seluruh penghuni sekolah hanya bisa bersweatdrop melihat pertengkaran yang seperti anak kecil itu.
"Ya! Hae, jangan menganggu-ku!"
Baru saja di bicarakan sudah terdengar suara-suara nan merdu (?) yang sedang asyik ngedumel,
karena di ganggu oleh ikan cucut as teman berantemnya.
"Siapa yang menganggumu, eh?" tanya ikan cucut yang di panggil Hae, yap dia adalah Lee Donghae.
"Lalu apa maksudmu, melihat ke arahku sedari tadi ?"
Donghae yang baru tersadar bahwa dia sedang memperhatikan 'musuhnya', langsung mengelak dan berkata..
"A-ani, hanya saja kau membaca buku sampai urat-urat di dahimu terlihat jelas sekali" Donghae mencoba menahan ketawanya dan menunjuk-nunjuk Lee Hyukjae atau Eunhyuk itu.
Jika ini adalah sebuah anime mungkin sudah muncul empat sudut siku-siku di kepala Eunhyuk, namun sayangnya ini bukan dunia anime ._."
"Apa katamu, hah?" tanyanya setengah kesal sambil menahan tinjunya.
"Itukan memang kenyataannya!" jawab Donghae -yanggaknyambung-
"Ha-"
"Ya! Kalian berdua berhenti bertengkar dengan masalah sepele" ujar Kim Seonsaeng yang sedang mengajar di kelas 3-1. Jangan heran kenapa dia bisa mengetahui kenapa mereka bertengkar, tentu saja tadi sudah di ceritakan 'seluruh penghuni sekolah mengetahui apa yang mereka ributkan'.
Eunhyuk dan Donghae meminta maaf kepada Kim Seonsaeng dan segera diam di tempatnya.
Meski mereka sering meributkan masalah-masalah sepele, tetap saja mereka selalu dapat tempat duduk sebangku. Mungkin itulah takdir.
O佐藤 あかりO
Eunhyuk menatap tumpukan buku di hadapannya dengan nanar, mungkin saja jika di hadapannya adalah komik yadong yang bertumpuk-tumpuk Eunhyuk sudah mendapati kekuatan lebih untuk membacanya. Tapi nyatanya itu hanya buku pelajaran yang tak bisa berubah menjadi komik yadong.
Eunhyuk mulai membuka buku-buku itu, mata Eunhyuk memang menatap buku itu tapi pikirannya melayang entah ke mana. Dalam pikirannya hanya terdapat kata LULUS, LULUS, dan LULUS. Jika dia tidak lulus, mungkin saja dia akan segera oplas, membuang wajahnya ke tempat sampah, dan yang paling tidak mungkin adalah pindah planet.
'Apa minta bantuan Hae saja ya?' batinnya bertanya tanpa ia kehendaki (?)
Now Loading
10%
45%
80%
99%
100%
Load Complete
Eunhyuk yang baru menyadari ucapan dari batinnya sendiri langsung memukul-mukulkan kepalanya dengan sebuah buku tebal, setebal buku telpon. 'Tch, kenapa harus dia. Padahal masih ada Kibum, Kyuhyun, Sungmin-hyung, dan Wonnie' batinnya lagi.
Seluruh mata yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, langsung melihat ke arah sumber suara yang sedang memukulkan kepalanya dengan sebuah buku dengan sangat amat kencang. Dan seketika big sweatdrop menghiasi belakang kepala mereka.
"Hoi, Nyuk kenapa lagi?" tanya Donghae dengan tampang super watados dan menautkan sebelah alisnya heran.
Eunhyuk menghentikan kegiatannya memukul kepala dengan sebuah buku, dan melirik tajam wajah namja tampan yang berstatus sebagai teman berantemnya itu.
"Hae lu ga lihat orang lagi stress apa? Gua stress belajar 6 mata pelajaran buat Ujian Nasional. Bayangin Hae ENEM, E-N-E-M!" cerocos Eunhyuk sambil menempeleng jidat Donghae dengan jari telunjuknya.
Donghae memegang jidatnya yang tadi di tempeleng dan menatap Eunhyuk yang sudah ngacir nyamperin Kibum yang sedang ngadu PSP bareng Kyuhyun.
"Dasar namja gila" desis Donghae seakan tidak rela keningnya di tempeleng dan di tinggalin begitu saja oleh sang 'pelaku'.
"Bilang apa lu Hae?" tanya Eunhyuk menoleh ke Donghae yang berada di belakangnya.
"Bilang kau namja gila" jawab Donghae dengan tampang –sok- innocent.
"Kau-" belum selesai untuk melepaskan seluruh amarahnya ke Donghae, mulut Eunhyuk sudah di masukan dengan sebuah permen strawberry oleh Yesung yang tidak di ketahui dari mana permen itu berasal.
"Ya! Hyung itu kan permen-ku!" gerutu Sungmin sambil memajukan bibirnya 5 cm.
Yah gimana orang ga kesel? Lagi asyik-asyik ngemut permen sambil baca buku, tiba-tiba tangkai permennya di tarik begitu aja oleh namja bertampang babo. (*authordihajarclouds*)
"Relakan setangkai permen itu menjadi korban, daripada beneran ada korban berdarah di sini" ujar Yesung santai sambil melirik Donghae dan Eunhyuk yang masih saling melempar Death Glare ke satu sama lain.
Setangkai permen yang tadi memasuki mulut Eunhyuk sudah na'as hilang entah kemana (_ _")
Jarak Donghae dan Eunhyuk kini hanya di halangi oleh sebuah meja, tubuh mereka saling condong hingga tatapan mereka bertemu tajam.
Kyuhyun yang merasa bosan dengan acara lempar melempar Death Glare (?), langsung menaruh kekasihnya ke dalam kantung celana seragamnya dan meninggalkan Kibum yang masih sibuk sendiri dengan sebuah benda berbentuk oval dan berwarna hitam itu. Dan…
CUP ~
Seluruh orang yang tersisa di dalam kelas minus Kyuhyun tercengang dengan apa yang di lihatnya, sedangkan Kyu? Tentu saja dia sedang tersenyum Evil, tangannya masih memegang dua kepala hyung-nya dengan tidak sopan.
Mata Eunhyuk dan Donghae membulat seketika, wajahnya memerah antara kesal dan malu.
"Ya! Apa yang kau lakukan?" titah Eunhyuk yang sudah menarik tubuhnya dari ciuman 'tidak sengaja' itu.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu! untung kau bukan monyet rabies" ujar Donghae yang baru sadar dari alam-entah-di-mana-itu.
"Hah? Maksudmu monyet rabies apa? Ikan Cucut gatau diri!" seru Eunhyuk yang ga mau kalah.
"Ya! Hyung, berhenti bertengkar atau ku suruh Jessica mencium kalian berdua" sanggah Kibum yang mulai terusik oleh pertengkaran konyol mereka berdua.
"Aish, lebih baik aku dicium monyet/ikan daripada harus di cium oleh yeojya gatel kaya dia" sahut mereka kompak tanpa menyadari kata-kata yang mereka keluarkan.
"Nah, jika aku melihat kalian bertengkar karena hal konyol lagi akan ku suruh Jessica untuk mencium kalian berdua, arraso?" ancam Kibum dengan tenang tanpa merasa bersalah sekali.
"Ne, arraso" ucap mereka kompak seakan takut dengan ancaman dosaengnya tapi nyatanya tidak mereka takut di cium oleh yeojya gatel itu.
O佐藤 あかりO
"Umma, aku pula- lho? Apa ini?" Eunhyuk yang baru saja ingin memasuki rumah, berhenti sejenak untuk mengambil sepucuk surat yang dengan manisnya terletak di depan pintu.
'Chagi, Umma dan Appa akan pergi ke Canada untuk mengungjungi sepupumu. Mungkin Umma di sana sekitar dua minggu, jadi belajarlah dengan giat! Jangan sampai kau tidak lulus! Ah, umma juga sudah menitipkanmu dengan Teuki Ahjumma.
Salam Sayang,
Umma'
Eunhyuk menatap surat itu dengan tatapan 'umma-lihat-saja-jika-kau-pulang-nanti'.
Eunhyuk langsung bergegas menuju rumah Teuki Ahjumma, mau masuk ke dalam rumahnya itu tidak mungkin, heh. Rumahnya di kunci seenak jidat oleh Umma-nya sendiri.
Di Canada.
"Huatchi…hatchi..hatchi"
"Chullie-yah, kau kenapa?"
"Ani, sepertinya ada yang membicarakanku"
O佐藤 あかりO
"Ahjumma~" panggil Eunhyuk , baru saja ingin mengetuk pintu rumah kediaman keluarga 'Lee' itu. tiba-tiba pintu itu telah di buka oleh teman berantemnya.
"Tumben sekali kau ke sini, Hyukkie" ucap Donghae setelah melihat Eunhyuk yang telah membuang mukanya.
"Huh, jika bukan di suruh Umma aku juga ga akan mau"
"Arraso, masuklah. Aku tidak ingin di bunuh Chullie Ahjumma jika anak 'perawannya' di suruh tidur di luar" ledek Donghae sambil membiarkan Eunhyuk masuk. Eunhyuk? tentu saja ia sedang komat-kamit mengutuki Donghae dan Umma-nya yang menyuruh ia untuk menginap di sini selama 2 minggu.
Kamar Donghae…
"Hae, Umma-mu mana?" tanya Eunhyuk yang tidak menemukan Umma Donghae di manapun.
Donghae memutar matanya, malas.
"Umma, dia sedang pergi ke China sejak 2 hari yang lalu" jawab Donghae santai dan segera membereskan buku-buku pelajaran yang tercecer sana-sini.
Eunhyuk hanya mengangguk tanda mengerti dengan ucapan Donghae.
"Mau belajar bersama, Hyukkie?" tawar Donghae sambil tersenyum nyengir melihat teman berantemnya, yang sedang tidur-tiduran di kasur Donghae dan sedikit mengekspos perut ratanya.
Eunhyuk segera loncat dari tempat tidur berukuran queen size itu.
"Jinjja?" ujarnya senang, Eunhyuk tak pernah menyangka Donghae teman berantemnya yang mengajaknya belajar bersama.
-Donghae POV-
"Jinjja?" ujar Hyukkie senang, aish matanya terlihat lucu sekali. Wajahnya yang sedang tersenyum itu sangat manis, berbeda sekali dengan Hyukkie yang sering kutemui di sekolah.
Aku hanya mengangguk dan sesekali tersenyum melihat tingkah Hyukkie yang berbeda 180˚ dengan biasanya.
O佐藤 あかりO
"Ya! Hyukkie bangun, kau ingin tidur sampai jam berapa, huh?" ucapku sambil menggoyangkan tubuhnya pelan.
"ng…" lenguhnya aku hanya menahan nafas.
Sabar Hae, sabar..
"Hyukkie bangun! Atau kusuruh Jessica datang ke sini untuk menciummu" ancamku. Dan yap, ia langsung loncat dari kasurku dan memelukku? MWO? Dia memelukku?
"Ya! Hae, jangan sebut nama yeojya itu. Itu mengerikan" ujarnya sambil menatapku, kulihat manic hitam matanya seperti puppy yang sedang bermanja-manja dengan majikannya. Aigoo..aegyo-nya kamu Hyuk, coba setiap hari sikapmu seperti ini.
"Arraso, lebih baik kau mandi. Atau mau-"
"Ne, ne aku akan mandi, dan jangan sekali-sekali mengintip. Ikan cucut mesum" ucap Hyukkie sambil menaruh jari telunjuknya tepat di hadapan wajahku. Aku hanya menggeleng-geleng kan kepala melihat punggungnya yang sudah memasuki kamar mandi. Ku tarik kata-kata ku jika dia aegyo..
-Donghae POV end-
O佐藤 あかりO
Seluruh siswa menatap dua pasangan yang selalu ribut itu heran, tumben sekali mereka jalan beriringan tanpa ada perdebatan sama sekali. Terlebih saat ini tangan Donghae mengenggam tangan Eunhyuk possessive. Sedangkan para namja berstatus Seme memandang dua pasangan itu dengan tatapan –yah-berkurang-lagi-uke-manis-di-sekolah-ini.
"Hyung~!" terdengar sebuah suara pitch nan indah dan merdu memberhentikan keheningan cinta yang damai (author : bahasa saya~ TwT)
Donghae yang mendengar suara pitch itu langsung menarik tangannya dari tangan Eunhyuk.
"Ne, Wookie-ah?" tanya Eunhyuk lembut dan memberikan Gummy Smile-nya.
"A-ani, apakah kalian melihat Yesung-hyung?" tanya namja imut yang di panggil Ryeowook atau Wookie itu sambil melihat Eunhyuk dan Donghae secara bergantian.
"Monyet rabies, aku ke kelas duluan" ujar Donghae dan segera pergi meninggalkan dua orang namja imut itu.
"Ya! Berhenti memanggilku Monyet Rabies, Ikan cucut!" seru Eunhyuk sambil bersiap melemparkan buku tebal yang sedari tadi ia tenteng kea rah Ikan Cucut tercintanya, er ralat maksudnya yang di bencinya.
Namun sayang ikan cucut itu sudah menghilang ke kelas mereka.
"Hyung~" Ryeowook melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Eunhyuk yang masih menggerutu.
"Ah, ne?" "Apa kau melihat Yesung-hyung, hyung?" "Aku belum melihatnya sama sekali, hehe" jawab Eunhyuk seraya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Ryeowook hanya memandang Hyung-nya itu Sweatdrop.
Di kelas…
Donghae terlihat memasuki kelas dengan wajah berseri-seri, seperti orang yang sedang mendapatkan berkah.
"Seharusnya aku selalu mengikuti Siwon untuk ke gereja" gumam Donghae seraya tersenyum-senyum sendiri.
Seluruh orang-orang di kelas memandangnya jijik. Terutama Kyuhyun yang langsung memeluk Sungmin takut dengan sikap Donghae yang berubah,
biasanya kan Donghae-hyung selalu datang marah-marah atau cemberut dan kenapa sekarang dia malah senyum-senyum gitu? Begitulah pikiran Kyuhyun yang masih memeluk namjachingu-nya itu.
Yesung, Kibum dan Siwon segera komat-kamit ga jelas, melihat fishy mereka senyam-senyum sendiri seperti itu apalagi senyuman-nya itu terlihat sekali sangat mesum. Yah setidaknya itulah yang di pikirkan ke-tiga orang itu.
Sungmin yang merasa paling waras, dan normal di bandingkan teman-temannya yang lain merasa harus bertanya. "Hae-ah, kenapa kau senyum-senyum seperti itu?"
"Eh, ani hyung. Hanya saja kejadian tadi pagi sangat menguntungkan untukku" jawab Donghae disertai cengengesan kecil darinya.
"Kejadian tadi pagi? Apa itu?" tanya mereka serempak yang sudah kembali dari ketakutannya masing-masing. Blush.. Wajah Donghae memerah dengan sempurna mengingat kejadian tadi pagi yang di lihatnya. Kibum, Yesung, Siwon, Kyuhyun dan Sungmin memandang Donghae dengan tidak sabar.
"Tadi pagi ak-"
BUGH
ucapan Donghae terputus ketika ada seseorang melemparkan sebuah buku tebal ke arahnya.
T o B e C o n t i n u e d
o w a r i : Huaaa, bukannya nyelesain fict yang satunya malah bikin fict yang lain TwT" Jujur fict yang ini mengalir begitu saja dengan mudahnya~ -w-" Jadi maaf kalau OOC banget, banget, plus rada-rada ganyambung, dan lagi saya ga bermaksud bashing Jessica kok, saya malah fans-nya dia. Bahasa-nya juga informal banget ya? Uh, mianhae chingudeul U.U
R
E
V
I
E
W
.
.
V
