A/N: Terima kasih buat manhwa Pure karya Dakkang yang sukses bikin nangis gegulingan.

.


IF...

.

Cast: Akashi Seijuuro x Furihata Kouki

Genre: Hurt and Comfort [untuk sementara], Romance

Rating: T

Disclaimer: Kuroko no Basuke Fujimaki Tadatoshi

Warning: AU, shou-ai, OOC, typos, bad grammar

.


Kurengkuh kembali dirimu, berharap hari-hari yang akan ku lalui nanti hanyalah fatamorgana semata. Hari-hari tanpa dirimu. Hanya beberapa tahun. Aku berjanji hanya beberapa tahun. Setidaknya itu yang coba aku yakinkan padamu.

Kau mencengkram bagian depan kemejaku erat. Aku tahu kau sangat takut kehilanganku, begitu juga diriku. Namun hanya ini yang dapat aku lakukan sekarang, setidaknya hingga aku dapat membuktikan eksistensiku pada seseorang yang ku panggil 'ayah'.

Semua perkataan dan perbuatanku adalah absolut, aku tahu itu. Kau tahu itu. Semua tahu itu. Namun jika keabsolutan ku membuatku terluka, aku rela mengambil jalan ini. Ayahku mungkin tidak dapat menentangku, namun dia dapat melukaimu. Aku benci mengatakan ini, tapi untuk kali ini... aku kalah.

Kalah oleh harga diri ayah yang terlalu tinggi.

Suara panggilan seorang wanita mengingatkanku—untuk yang kesekian kalinya—untuk segera masuk ke dalam pesawat. Aku melepasmu dari pelukanku dan mengecup dahimu dalam.

"Jagalah kesehatanmu Kouki. Jangan terlalu lelah dan jangan tidur terlalu larut. Aku akan segera kembali... aku janji," ucapku meyakinkanmu untuk yang terakhir kalinya.

Kau hanya mengangguk dan menatapku dengan wajah yang dipenuhi jejak air mata. Ku kecup pucuk kepalamu dan menghapus sedikit air mata yang tertinggal di pelupuk matamu. Kau melepaskan cekraman tanganmu pada bajuku dan tersenyum sendu.

"Aku pergi."

Aku balas tersenyum, senyum yang dengan paksa kulukiskan, tidak ingin membuatmu semakin sedih. Aku melangkah pergi, menuju tempat yang paling ku benci. Tempat dimana tidak ada dirimu di dalamnya.

"Seijuuro!"

Aku menghentikan langkahku dan berbalik menatapmu. Menatapmu yang kembali berurai air mata. Semua orang kini berpusat padamu. Bukankah kau tidak suka menjadi pusat perhatian Kouki? Lalu kenapa kini kau menangis di tengah kerumunan manusia?

Aku masih menatapmu, berusaha menahan rasa bimbang yang mulai muncul. Ingin rasanya aku berlari kembali padamu. Kembali memelukmu dan berharap semua tidak pernah terjadi. Furihata Kouki... ku mohon, ku mohon, dapatkah kau menguatkan hatiku. Membuatku percaya bahwa jalan yang ku pilih benar walaupun kenyataannya tidak?

Kau menangis tersedu, namun senyum polos yang selalu kau tunjukan padaku masih terlukis. Bodoh, kau tidak bisa tersenyum sambil menangis.

"Seijuuro—ugh... uhn." Kau memanggil namaku masih dengan isakan tangis yang menyelingi. Membuatku tersenyum, senyum yang kupersembahkan hanya untukmu.

"Aku tidak dapat mendengar suaramu jika kau menangis seperti itu Kouki."

Kau menggosok kedua matamu kasar dengan lengan baju, benar-benar seperti anak kecil. Mencoba terlihat tegar walau kaulah yang paling terluka.

"Aku—" Kau mencengkram ujung bajumu kencang. "Aku akan menunggumu."

Aku kembali tersenyum.

"Aku akan kembali."

Kau mengangguk dan melambai. Walau dengan tangan yang gemetar kau tetap berusaha tegar.

Aku kembali melangkah, memantapkan hatiku untuk melangkah pergi dan tidak berbalik. Ku mohon Kouki—

Tetaplah menungguku pulang. Walau rasa rindu akan terasa menyesakkan. Walau rasa sakit terus mendera. Kumohon tetaplah menungguku.

Aku akan pulang.

.


To Be Continue

.


A/N: Yosh! Baru prolog. Kalo ada yang review, ya pasti dilanjut hehe... dan... ff pertama AkaFuri /tumpengan. Rencananya mau dibikin angst, tapi... nggak tau juga deh xD /disambit.

Last,

Mind to review?