Masih ada yang belum selesai, tapi mumpung ada ide buat fanfict ini, ya aku buat dulu biar gak lupa hehehe... (pelupa...) cuma 2 chapter kok.. singkat...
Ini ceritanya kalo MC (author: Money Changer?/readers: MAIN CHARACTER!) bukan Minato, melainkan Akihiko cintaku sayangku manisku *dihajar Mitsuru*!
Disclaimer: atlus & lagunya lagu ending Fatal Frame III, Amano Tsukiko - Koe (Voice) :D
enjoy :)
Chapter 1: Voice
-Akihiko-
31 Januari, itu tanggal dimana kita akan melawan Nyx, dan itu adalah hari terakhir kita bisa berada dalam Tartarus. Terus terang, sedih juga sih kalau tidak bisa bertarung di Tartarus lagi, karena aku lumayan menikmatinya, walaupun kalau kukatakan pasti diomeli Mitsuru... Aku juga tahu sih, ini bukan sebuah permainan atau apa, tapi kan seru! Lalu sebentar lagi kita akan melawan Nyx, yang katanya, KATANYA LHO, nggak bisa dikalahkan, tapi SEES juga nggak bisa dikalahkan, makannya sekarang aku benar-benar percaya diri mau mengalahkan Nyx~...
Sebelum kami memulai misi terakhir yang paling berbahaya ini, kami sudah membuat janji, yaitu bertemu kembali di atap sekolah pada Graduation Day.
And now, akhirnya Dark Hour, dan kami harus mengebut secepat-cepatnya sampai di atas Tartarus, karena tidak banyak waktu yang kami miliki.
"Akihiko, kau siap?"
"Yo'i, siap banget, Mitsuru!"
"Baguslah."
"Kau sendiri?"
"Siap kok."
"Good."
"Dan ingat, Akihiko, serius, ini bukan game, kita bisa saja mati atau kenapa-napa."
"Iya, aku tahu." Tuh kan...
Lalu setelah memanjat beberapa tingkat di Tartarus, kami bertemu dengan Jin, padahal tidak ada yang menggosok termos (?) ajaib, tapi dia keluar, dan sekarang dia sedang mau mengabulkan permintaan Aladdin (Takaya)... Maaf, aku bercanda.
"Kalian tidak boleh lewat! Permintaan Takaya harus-"
"Terserah! Minggir!"
"Tidak bisa!"
"Coba dulu dong!"
"Tidak mau!"
Percakapan macam apa ini... Lalu, kami melawan Jin, yang ternyata sangat gampang, walaupun kami tidak membunuhnya, kami meninggalkannya karena tidak ada banyak waktu untuk meladeninya, tetapi sepertinya dia dibunuh shadow-shadow yang mengejar dari bawah.
Lalu setelah naik beberapa tingkat lagi, sampailah kami di lantai paling atas kedua, dan ada Aladdin- Takaya di situ.
"Itu jalan untuk ke lantai paling atas Tartarus?"
"Yes."
"Kalau begitu, minggir!"
"No."
Lalu kami melawan Takaya, tapi tidak membunuhnya juga, walaupun dialah orang yang membunuh Shinji. Kemudian begitu naik, Nyx ada di situ- bukan, itu Ryoji.
Kami berjuang untuk mengalahkannya, saat kukira Nyx sudah terkalahkan, ternyata belum, bulan sendiri adalah Nyx, dan orang-orang yang transmogrified kembali sadar lagi, mereka melihat bulan menjadi seperti itu, dan mereka benar-benar panik, di bawah sangat ribut.
Biarpun begitu, karena Nyx kita tidak bisa bergerak. Tapi aku tidak bisa mengecewakan Shinji, dan masih banyak teman-temanku yang harus kulindungi: Minato, Ken, Koromaru, Yukari, Junpei, Fuuka, Aigis, dan... Mitsuru...
Tubuhku terasa ringan dan aku bisa bergerak lagi, anggota SEES lainnya terkejut melihatku bergerak, dan aku pergi ke dalam Nyx untuk melawannya lagi. Nyx benar-benar tidak terkalahkan, tapi akan kucoba untuk menghancurkannya, asyiknya: saat kucoba ternyata aku benar-benar menghancurkannya, walaupun aku harus mengorbankan diriku sendiri.
"... Mitsuru..."
-Mitsuru-
Begitu sadar, kami semua- kecuali Akihiko, berada di depan Tartarus, dan Tartarus mulai menghilang, dan kembali menjadi Gekkoukan. Aku mengkhawatirkan Akihiko, tapi aku tetap berlagak seperti tidak apa-apa, aku memerintahkan anggota SEES lain untuk kembali ke dorm duluan, dan mereka semua menurut. Aku mencari Akihiko sendirian.
Tatoeba umi no soko de anata ga ikiteru no nara
Watashi ha nihon no ashi wo kitte
Sakana ni narou
(If, for example, you are alive at the bottom of the sea,
I shall cut off my two legs
And become a fish)
Aku mempunyai firasat buruk, seperti aku akan kehilangan dirinya... Tapi aku ingin mencarinya. Seperti: kalau dia adalah Tartarus, aku ingin menjadi Shadow yang berada dalam Tartarus...
Fukami he ochiru hodo ni anata ga chikadzuku no nara
Hatenai yami wo samayou kage ni nattemo ii
(If, the deeper I sink, the closer you get,
I care not even if I become a shadow that wanders the endless dark)
Bahkan kalau aku menjelajahi Tartarus yang menyeramkan, asalkan dekat dengannya tidak apa-apa...
Adeyaka ni tadayou watashi no kagerou
Kanawanai hibi ni oborete ita dake
Anata ha inai
Wakatte iru
Wakatte iru
(My heat haze, which hangs bewitchingly in the air,
Simply drowned in the days that will not be granted to me
You are not here
I know that
I know that)
Tidak ada di manapun, tidak tergapai, Akihiko tidak di sini. Aku tahu itu, aku tahu...
Noboru noboru taiyou ga
Watashi no basho wo jouka-suru
Aoku kizamu kokuin wo
Nurui nurui kaze ga saratte iku
(The rising, rising sun
Will purify the place where I am
The lukewarm, lukewarm wind
Will carry off the signet carved blue)
Walaupun aku tahu itu, aku tetap mencari Akihiko. Tapi aku tidak menemukannya di mana-mana dan akhirnya aku beristirahat sebentar di bangku kelasku. Dingin...
Tatoeba kono kotoba ga anata ni todoku no naraba
Watashi no seitai wo toriagete
Sutetemo ii
(If, for example, these words of mine will reach you,
I care not even if you deprive me of my vocal cords
And throw them away)
"Akihiko... Jangan tinggalkan aku sendirian di sini, kembalilah padaku..." Andai saja Akihiko bisa mendengarku, ia pasti kembali padaku dan menemaniku sampai akhir.
Azayaka na kizu wo nakushita ima wo
Nanimo ka mo ubau anata no ondo wo
Motomete ita
Motomete ita
Maboroshi demo
(The present moment where I lost my brilliant wounds
Your body heat, which stole anything and everything away
I sought them
I sought them
Even if they are illusions)
Lalu, tidak terduga, aku melihat Akihiko, di depan pintu kelasku. Ilusi?
"Mitsuru..." Ketika mendengar suaranya memanggilku, aku berlari mendekatinya dan air mataku tumpah.
Kieru kieru nukumori ga
Watashi no basho wo tsurete iku
Batsu mo nuguu sono ude ni
Dakarenagara nemuri ni tsukitai
(The fading, fading warmth
Will take with it the place where I am
I want to fall asleep while embraced
By those arms that wiped away even my punishment)
Tapi begitu berada di dekatnya, langkahku terhenti. Dia mengorbankan dirinya sendiri, untuk melindungiku, dia hilang karena aku. "Maafkan aku, Akihiko."
Dia memelukku, tetapi pelukannya itu tidak sehangat biasanya, tapi pelukan itu menghapus segala kekhawatiran dan ketakutanku. "Mitsuru, jangan menangis." Akihiko menghapus air mataku. "Aku tidak ingin melihatmu menangis di saat aku bisa melihatmu untuk terakhir kalinya."
Apa? Terakhir kalinya? Jangan katakan... "Kenapa kau menghancurkan Nyx sendirian? Aku ingin ikut denganmu."
"Tidak bisa, kalau kau... kalau kau mati, aku tidak mau itu. Hiduplah untuk bagianku juga."
Noboru noboru taiyou ga
Watashi no basho wo jouka-suru
Batsu mo nuguu sono ude ni
Dakarenagara nemuritai
Kieru kieru nukumori ga
Watashi no basho wo tsurete iku
Aoku kizamu kokuin wo
Nurui nurui kaze ga saratte iku
(The rising, rising sun
Will purify the place where I am
I want to sleep while embraced by
Those arms that wiped away even my punishment
The fading, fading warmth
Will take with it the place where I am
The lukewarm, lukewarm wind
Will carry off the signet carved blue)
Aku ingin berada dalam pelukannya seperti ini terus walaupun kehangatannya mulai menghilang... Tapi, apa ini yang terakhir? Aku tidak mau...
"Setelah kau terbangun dari mimpi buruk ini, kau akan melupakan segalanya, mungkin juga tentang aku. Tapi, asalkan kau tidak menderita, itu sudah cukup."
Mushibande iku kioku no hahen
Watashi wo fusagu piasu ga tarinai
Wasurete shimau boyakete shimau
Anata no koe ga zattou ni kieru
Mushibande iku nukeochite iku
Watashi wo fusagu piasu ga tarinai
Atokata mo naku wasurete shimau
Anata no koe ga zattou ni naru
(There are not enough
Rotting splinters of memory or piercings to fill me
Forgotten and blurred,
Your voice fades into the throng
Rotting, shedding,
There are not enough piercings to fill me
Forgotten without a trace,
Your voice becomes the throng)
Lalu Akihiko melepaskan pelukannya dan berjalan pergi. Akankah terlupakan olehku...?
Keesokan paginya, aku tidak ingat apa-apa tentang semalam. Aku hanya ingat, bahwa aku bermimpi tentang seseorang yang sangat aku sayangi, bukan ayahku, bukan teman-temanku, seorang lelaki yang sangat kusayangi. Aku bermimpi tentang seseorang yang sangat kusayangi memelukku dengan kehangatannya yang menghapus semua ketakutanku, tapi siapa itu?
Di sekolah, aku melihat banyak orang, tapi tidak ada satupun dari mereka adalah seseorang yang muncul di mimpiku itu...
Aku merasa seperti aku telah melupakan sesuatu yang sangat penting, seperti, sebuah janji? Entah benar atau salah, kepalaku rasanya agak pusing memikirkannya.
Saat pulang sekolah, ketika aku berjalan ke perpustakaan untuk belajar sebentar, aku mengingat suatu nama, tapi hanya samar-samar saja. Aki...
Seseorang yang begitu berharga...
- To Be Continued -
di antara semua fanfiction buatanku, kayaknya aku paling suka yang ini =="?
bukan gara-gara Akihiko out, sama sekali bukan, soalnya aku ngefans banget sama Akihiko XD
yah, nevermind. review ya :D
wish you all the best! (apa dah, emang ultah =="?)
