Chapter 1 : Prolog
Disclaimer : Bleach adalah milik om Tite Kubo,tapi suatu saat nanti aku akan merebutnya. *Tite Kubo POV : tak akan pernah kuserahkan bleach padamu sampai titk darah penghabisan*
Sun and Moon,between noon and night
Apa sebernarnya arti hidup ?
Tidak ada yang tahu pasti.
Semua yang ada di dunia pasti memiliki lawan.
Ada pagi dan ada malam.
Ada hidup dan ada kematian.
Ada sakit dan senang.
Kita tak bisa memilih salah satunya.
Malam adalah hidupku,bulan adalah sahabatku. Itu anggapanku. Aku adalah seorang gadis yang selalu terkurung dalam kelamnya malam. Aku berbeda dari yang lainnya. itu kata kedua orang tuaku. Tapi aku tak pernah tahu,mengapa aku berbeda.
"Kamu itu berbeda dengan yang lainnya,jangan pernah anggap dirimu sama,dirimu sangat rapuh bagai sebuah kaca tipis yang bisa retak ataupun pecah kapan saja."itu yang selalu mereka katakan padaku. Tapi ingin rasanya aku menjadi sama.
***
Seperti biasa,pagi itu saat raja siang bangkit dari peraduannya,orang-orang mulai memulai segala aktifitasnya dengan semangat baru. Tapi berbeda dennganku. Aku tidak memulai aktifitasku pada pagi hari,melainkan malam. Aku selalu terjaga pada malam hari dan tertidur saat pagi hari. Tiba-tiba terdengar seseorang membuka pintu kamarku. Sesosok wanita memasuki kamarku,dia adalah ibuku. Aku adalah anak tunggal dari pasangan suami istri Byakuya Kuchiki dan Hisana Rukia Kuchiki,aku memiliki mata berwarna violet,postur tubuh yang bisa terbilang mungil,dan tubuh yang lemah sejak dilahirkan.
"Rukia,ibu ingatkan kepadamu,jangan pernah mencoba untuk keluar rumah saat siang hari saat ibu dan ayah sedang pergi. Ibu harap kamu bisa mengerti dengan keadaanmu"itu adalah kata-kata ibu yang selalu ia ulangi saat ia hendak pergi.
Aku tak mengerti mengapa kedua orang tuaku selalu melarangku keluar pada siang hari. Tapi aku selalu menuruti apa yang mereka perintahkan,karena aku tahu ini semua demi kebaikanku. Aku ingat,dulu saat aku kecil,aku pernah mencoba kabur dari rumah karena sudah tak tahan dengan keadaan ini. Tapi tiba-tiba aku jatuh pingsan dan tidak ingat apa sebenarnya terjadi. Aku yang hanya ingat,saat aku sadar ibu ada di sampingku sambil menangis dan menggenggam erat tanganku yang menandakan ia sangat khawatir dengan keadaan diriku. Itulah aku dan kehidupanku yang mungkin tak ada seorang pun yang bisa merubahnya.
***
Aku berdiri di depan jendela,mengamati orang-orang yang memulai aktifitasnya di pagihari. Pandanganku tertuju pada sebuah gang kecil,menanti seseorang keluar dari sana. Beberapa saat berlalu,dan dia keluar dari sana. Seorang laki-laki berambut oranye dengan matanya yang berwarna coklat musim gugur yang telah aku perhatikan sejak lama. Namanya adalah Kurosaki Ichigo. Aku pernah satu sekolah dengannya waktu kecil,tapi itu tidak lama,hanya beberapa biasa itu karena kondisiku yang tidak memungkinkan.
Aku melihat dia seperti biasa,menggunakan seragam sekolah Karakura High School,dengan papan surfing di belakang sepeda motornya. Entah kenapa setiap aku melihatnya,aku selalu merasa senang,tapi ada satu pembatas yang sangat besar diantara kami. Hidupnya adalah di siang hari,karena ia selalu bergelut dengan hobinya,yaitu surfing,sedangkan hidupku adalah malam hari. Kami berdua bagaikan matahari dan bulan yang tidak akan pernah dipertemukan pada satu tempat. Tapi aku sangat ingin menghancurkan pembatas itu.
Apakah aku bisa?
Apakah suatu saat nanti siang dan malam bisa dipertemukan?
TBC
