Disclaimer: J.K. Rowling
Pairing: Draco Malfoy x Hermione Granger
Ini fic pertama buatanku. Nyoba-nyoba doang sih sekalian nge-ramein pairing ini karena aku cinta banget sama pairing ini :') Well, Segala kritik,saran dan komentar diterima. Tapi plis jangan flame, ya. Maaf kalo ada kekurangan, baru pertama kali nih. Hu-h, Semoga kalian suka : ) x
SUMMARY: Satu lagi seseorang yang selalu ada di hidupku. Seseorang yang mampu membuatku tak kesepian lagi. Dia seperti menebarkan pelangi kebahagiaan untukku. Aku beruntung memilikinya walau hanya sebagai sahabat/ Disaat aku menginginkannya ternyata dia sudah memiliki pacar/ Aku selalu bersamamu, Malfoy.
Chapter 1
Aku masih disini. Di ruang rekreasi asramaku yang sepi. Duduk termenung di tengah pagi yang dingin. Ya, saat ini langit masih mendung. Masih abu-abu, seperti hatiku kini. Kelabu dan murung. Belum ada warna yang menghiasi. Dan aku masih sendiri di sini. Masih sendiri di sini. Di tengah dinginnya udara pagi. Masih ditemani jumper hitamku yang melindungiku dari dinginnya pagi.
Namaku Draco Malfoy. Aku dikenal sebagai lelaki yang selalu kesepian. Selalu sendiri dan akan selalu begini. Saat aku sendiri ataupun di tengah keramaian, entah kenapa aku selalu merasa sepi dan sendiri. Setiap kali ada masalah, aku selalu memendamnya. Dalam pergaulan aku juga tak pernah berbaur dengan siapapun, pengecualian untuk Blaise dan Theo. Tetapi tetap saja aku selalu merasa kesepian. Mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ah, sepertinya aku memang ditakdirkan hidup dengan sifat dan keadaan yang seperti ini. Di manor aku kadang juga seperti itu. Tapi tidak terlalu sering seperti itu. Ada ibuku yang selalu di rumah menemaniku. Dan ibu selalu menyempatkan waktu untuk bersamaku. Padahal aku tahu, dia sedang sibuk memikirkan cara agar kekayaannya kembali lagi. Ya, sejak perang usai perusahaan kami bangkrut dan kekayaan kami hampir lenyap untuk membangun kembali perusahaan. Tetapi, setidaknya bersama ibu, kesepianku sedikit terobati.
Sejak perang usai, aku selalu menyalahkan diriku sendiri. Aku terjatuh dalam lingkaran hitam dan saat ini aku menyesalinya. Aku selalu ingin mencoba membuka lembaran baru tapi tak bisa. Aku terlampau jatuh ke dasar jurang dan tak ada yang bisa menolongku. Entahlah, aku merasa hidupku tak berguna lagi. Ayah sudah dijebloskan kedalam Azkaban seumur hidup, kekayaan kami hampir habis, jiwaku juga seperti sudah mati. Kebahagiaanku telah hilang terhisap oleh Dementor. Jadi inilah aku. Menjadi anak pemurung dan pendiam. Aku menjadi tertutup dengan orang-orang. Bahkan dengan Blaise dan Theo saja, aku tak banyak bicara, hanya berbicara seperlunya.
"Draco…"
Oh, itu Profesor McGonagall.
Aku hanya mengangkat satu alis pertanda ada-apa lalu memandangi kaca jendela kembali.
"Ada yang ingin menemuimu…"
"Siapa?" akhirnya aku angkat bicara juga. Penasaran, eh?
"Hermione Granger"
Aku agak sedikit terkejut lalu kembali ke ekspresi mukanya yang dingin dan datar.
"Untuk apa dia datang? Menertawaiku, eh?" ucapku sinis.
"Tanyakan saja padanya, Draco. Hermione… masuklah," panggil Prof. McGonagall dan langsung berbisik sedikit kepadanya. Mungkin menyuruhnya agar berhati-hati karena jiwaku masih terguncang dan hanya direspon dengan anggukan kepala Hermione lalu Prof. McGonagall pergi meninggalkan mereka berdua. Ah, aku sudah bisa menebak pikiran Professor itu.
Dengan ragu-ragu, dia menyapaku.
"Hai, Malfoy. Bagaimana keadaanmu?" tanyanya diiringi senyuman hangatnya.
"Aku tak suka basa-basi, apa yang membuatmu kemari, Granger?" jawabku sarkastik.
Well, walaupun dia lagi terpuruk sekalipun seperti ini, tetap saja sifatnya tak pernah berubah.
"Aku hanya ingin mengetahui keadaanmu. A-aku sudah mendengar cerita dari Prof. McGonagall dan teman-teman yang lain bahwa k-kau selalu termenung dan menyendiri. Ada apa denganmu, Malfoy? Kami semua mengkhawatirkanmu," ucapnya masih dengan senyum hangatnya walaupun sepertinya dia masih kaku karena ini pertama kalinya dirinya berbicara dengan seorang 'Malfoy' dengan 'tersenyum' pula.
"Aku tak butuh dikasihani. Pergilah, aku ingin sendiri," usirku tanpa menatap matanya. Ya, aku tak ingin orang menatap mataku yang kosong, dingin dan datar. Seolah diriku sudah mati. Hanya ada jasad tanpa jiwa.
"T-tapi—
"Tapi apa, Granger?"
"Tapi, aku ingin membantumu, Draco. Aku ingin membantumu melewati masalah ini. H-mmm—izinkan aku agar bisa membuatmu kembali seperti dulu. Yang selalu membuatku kesal, karena aku rindu bertengkar denganmu," balasnya.
"Kau tak bisa membantuku. Pergilah, Granger. Aku tak ingin ada siapapun didekatku"
"Aku bisa membantumu, Malfoy. Ya, aku bisa membantumu" ucapnya yakin.
"Kenapa kau seyakin itu, Granger?" ucapku sinis.
"Aku tak tahu, aku hanya yakin saja. Bukankah keyakinan akan berujung kebaikan? Ya, aku percaya itu. itulah yang membuatku yakin. Izinkan aku membantumu, Malfoy" jelasnya meyakinkan.
"Baiklah—aku mengizinmu membantuku".
Dia tersenyum. Ada kehangatan disana dan entah kenapa aku merasakannya.
"Terima kasih, Granger"
Ucapan terima kasih pertama kali keluar dari mulutku, seorang Malfoy.
TBC…
Huaaaa… Apa ini? Pendek banget ya? Haduuu Roes minta maaf kalo fic nya gak jelas, abal-abal, Roes bener-bener gak pede nge-publish fic ini. Roes cuma nyoba-nyoba buat fic Dramione sebagai kecintaan Roes pada couple ini. Roes nge-ship mereka pake banget!
Review sangat diperlukan. Supaya Roes nulisnya bertambah baik dan semangat nulis terus. Roes doain yang review dapet pahala xD
So, Review? : ) x
