TaymingLEE
PRESENT
"Love Never Lies"
.
.
.
Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, and other cast
Warning : Genderswitch
Disclaimer : sungmin punya author, kyuhyun punya sungmin, and The story offcourse mine…no plagiarism
Rate : T
Genre : Romance, Hurt/Comfort, Drama
WARNING : GS, TYPO
.
.
.
Chapter I
Author pov
"nona…bangun nona...tuan besar sudah menunggu anda di ruang makan."
Seorang wanita tua sedang mengguncang tubuh majikannnya yang masih terbungkus di dalam selimut. Sekuat apapun wanita itu mengguncang tubuh majikannya itu, gadis itu tidak akan bergeming karena yang dibutuhkannya sekarang adalah tidur, setelah tadi malam ia menghabiskan waktunya di club malam.
"nggghhhh…ahh kau mengganggu saja, katakan pada pria tua itu aku masih mengantuk!" Ucap gadis itu kepada pembantunya.
"tapi nona, tuan bisa marah.." cemas sang pembantu..
"aghh..aku tidak peduli..pergi sana, kau tidak punya kerjaan lain apa selain menggangguku." seraya mendorong tubuh tua itu menjauh dari tempat tidurnya. Namun, tiba-tiba pintu kamar gadis itu terbuka dengan kasar. BRAAK…
"YA….!NONA MUDA LEE SUNGMIN, APA PANTAS SEORANG NONA MUDA TERHORMAT SEPERTIMU BANGUN JAM SEGINI..CEPAT BANGUN, BERSIHKAN DIRIMU DAN SEGERA KE RUANG MAKAN!"
teriak wanita anggun yang baru saja masuk ke dalam kamar nona muda yang bernama Lee Sungmin tersebut. Seketika itu juga sungmin terbangun karena suara menggelegar sang kakak yang memekakkan telinganya.
"apa-apaan sih onnie,? Kau tidak tau aku tidur jam berapa semalam? Kenapa kau tega membangunkanku pagi buta begini, hanya untuk sarapan dengan pria tua itu.."rungut sungmin dengan kesal kepada onnie nya itu.
"siapa yang suruh kau pulang jam 4 pagi? Itu derita mu, sekarang kau bangun dan bersihkan dirimu, aku tidak mau appa melihat mu seperti ini, bisa-bisa dia marah."ucap wanita anggun itu seraya menarik selimut adiknya itu.
"ahh..baiklahh nona Lee heechul yang terhormat, aku bangun..huuuhh,,sampai kapan sih kau membela pria tua yang sudah menghancurkan masa depanmu itu.."sungut sungmin sambil berjalan ke kamar mandi meninggalkan heechul yang terdiam mendengarkan ucapannya.
Setiap pagi selalu terjadi keributan seperti tadi dirumah ini, dan jangan ditanya lagi siapa biang keributan di rumah ini. Ya, dia adalah Lee sungmin. Sikapnya yang tidak peduli dengan keadaan itu adalah karena ia muak dengan segala aturan dirumahnya yang super megah itu. Ia benci dengan segala aturan yang di buat oleh ayahnya, menurutnya peraturan yang dibuat oleh ayahnya itu bukan lah sebuah peraturan, melainkan sebuah rencana besar yang ia yakini akan menghancurkan masa depan ia dan kakaknya.
Sungmin dan kakaknya tidak pernah lagi merasakan kehangatan sebuah keluarga semenjak ibu mereka meninggal dunia, ketika itu sungmin masih berumur 4 tahun sedangkan heechul berumur 6 tahun. Semenjak itu mereka berdua hidup di bawah kekuasaan otoriter ayah mereka yang merupakan seorang seorang pengusaha sukses di Asia. Segala yang menyangkut kedua anaknya dia yang memutuskan, termasuk dengan siapa anaknya berteman dan bergaul. Hal itu tentu saja membuat sungmin muak dan frustasi, sehingga dia tumbuh menjadi gadis yang pemberontak dan egois. Namun bebeda dengan adiknya, heechul merupakan gadis penurut yang mau melakukan apapun yang diinginkan ayahnya, meskipun hatinya menolak tapi heechul lebih ingin orang di sekelilingnya bahagia dengan apa yang dia lakukan dan termasuk untuk melindungi adik semata wayangnya dari segala peraturan appanya.
Author pov end
Sungmin pov
Ku turuni anak tangga dengan malas menuju ruang makan yang menurutku lebih mirip dengan meja sidang itu. Ya, aku malas untuk bertatap muka langsung dengan pria tua itu, karena aku tau apa yang akan di bicarakannya. Keluarga ku memang keluarga yang super aneh, ketika keluarga lain bercengkrama dengan anggota keluarganya di meja makan tapi keluarga ku malah membahas masalah pernikahan onnie ku yang sudah pasti tidak diinginkannya. Aku benci melihat sikap sok tegar heechul onnie ketika appa membicarakan tentang pernikahannya dengan putra keluarga Choi, ekspresi mata heechul onnie yang kosong tak bercahaya itu sangat amat ku benci, rasanya ketika aku melihat mata itu aku ingin sekali membunuh appa ku itu. Kejam memang, tapi apa yang di lakukannya kepada heechul onnie lebih kejam dan menyakitkan dari pada itu.
Saat ini aku duduk berhadapan dengan heechul onnie yang tengah tersenyum ke pada pria tua yang berada di tengah kami yang tengah membicarakan tentang pernikahan onnie ku. Cihh,senyumannya itu terlalu naïf bagi ku, kenapa tidak di tolaknya saja keinginan pria itu. Ketika aku sibuk dengan pikiranku, pria tua itu melihatku dengan wajah penuh selidik.
"sungmin coba lah kau tiru kakakmu ini, dia tidak pernah mengecewakan appa. Cobalah bersikap lebih dewasa, mau jadi apa kau kalau terus bergaul dengan temanmu yang tidak jelas itu?" sindirannya itu tak berarti apa-apa bagiku, aku sudah kebal dengan kata-katanya.
"aku sudah kenyang. Onnie aku berangkat.."aku mengabaikan kata-kata appa dan beranjak dari tempat dudukku.
"Minnie, appa berbicara padamu cobalah bersikap sopan!"kali ini heechul onnie menatapku dengan tatapan yang menyebalkan.
"apakah aku harus sopan pada dictator ini?"jawabku acuh tak acuh.
PLAAAAKK….
Appa menamparku, ini bukan pertama kalinya ia menamparku. Aku sudah bebal dengan ini bahkan aku berharap dia membunuhku dan aku tidak merasakan lagi kehidupan ku yang tragis ini. Aku melenggang pergi keluar rumah, aku tidak peduli dengan sumpah serapah yang dia lontarkan pada ku, aku bosan mendengarnya.
Hari ini rasanya sangat malas masuk ke dalam kelas. Setiap mendengar dosen itu mengoceh didepan kelas seketika itu juga kantuk menyerang ku.
pluuk..
lemparan kertas kecil menyentuh kepalaku, aku melihat kertas itu. Ahh ternyata ini dari wookie, sahabatku. Ku edarkan pandanganku mencari sosok mungil itu, ternyata dia duduk di ujung sebelah kanan dari kursi ku, Ku buka kertas itu..
"apa kau pulang pagi lagi ?" aku tersenyum membaca pesan darinya itu, dia memang sahabat yang baik. Aku balik kertas itu dan menulis di bagian kertas yang kosong..
"kapan aku pernah pulang tepat waktu, aku tidak sepertimu wookie, si anak manis yang penurut.."
kulempar lagi kertas itu kearah wookie, jadilah jam kuliah ini menjadi ajang lempar-lemparan kertas kami.
Wookie itu adalah satu-satunya sahabatku, dia adalah yeoja yang sangat ceria sangat berbeda dengan ku, hanya setiap bersamanya aku bias tersenyum, entah kenapa tapi menurutku wookie tulus berteman denganku tidak seperti temanku yang lain yang hanya berteman denganku karena status keluarga ku.
"Minnie sepulang dari kampus kau mau kemana..?"Tanya wookie pada ku smbil menyantap makananya, saat ini kami sedang berada di kantin kampus.
"aku..ke tempat biasa..memangnya kenapa? Kau mau ikut dengan ku wookie?"godaku pada wookie.
"aku heran dengan mu, keluarga mu itu kaya raya kenapa kau mau bekerja sebagai penyayi d cafe. Apa kau tidak takut ketauan oleh appamu?"Tanya wokkie khawatir.
"menjadi penyanyi adalah cita-cita ku wookie, ketika menyanyilah hati ku bisa tenang. Dan kalau appa tau, aku yakin tersangkanya adalah kau wookie..karena hanya kau yang tau aku menyanyi di cafe itu.." canda ku kepada wookie..kemudian yeoja itu tersenyum..
"tenang saja, mana mungkin aku membocorkan rahasia teman tercinta ku ini kepada appa mu yang super galak itu." Jawab wookie seraya memeluk bahuku.
Sungmin pov end
author pov
-SM CAFÉ-
Setiap pulang kuliah sungmin selalu pergi ke café yang merupakan tempat ia bekerja ini. Setelah berganti pakaian ia berjalan menuju panggung dan mulai menyanyikan beberapa lagu dengan suaranya yang indah yang mampu menghipnotis setiap telinga yang mendengarnya. Termasuk pria tinggi yang sedari tadi sepertinya terhanyut oleh alunan merdu suara sungmin.
Sekarang jam sudah menujukan pukul 02.00 pagi, saatnya kafe ini tutup. Sungmin membereskan semuua barangnya bersiap-siap untuk pulang. Namun kegiatannya terhenti oleh sapaan seseorang..
"apakah kau Lee sungmin?" Tanya pria itu. Ternyata pria itu merupakan pria tinggi yang sedari tadi memperhatikan sungmin dari pojok ruangan kafe ini.
"kau siapa?"sungmin menjawab tak acuh, karena yang ia pikirkan saat ini adalah cepat pilang den segera tidur.
"aku cho kyuhyun, tunanganmu.."jawab pria itu santai dan sedikit evil smile terukir di ujung bibirnya..
TBC
