IMPOSIBBLE LOVE

Disclaimer:Masashi Khisimoto NARUTO

Cast:NaruSaku,Sasuke dan tokoh lain dalam NARUTO

Rate: T+

Genre: Romance/Friendship/Fantasy

Warning; : Misstypo,typo,OC,OOC, alur payah,kata-kata yang seenak jidat author,EYD yang berantakan,dan kekurangan lainnya yang terdapat dalam fanfic ini.

"HAPPY READ.!"

PART 1

Semilir angina musim gugur menerpa kulit pucat seorang pemuda yang sedang berjalan gontai dengan membenamkan kedua tangannya kedalam saku mantelnya untuk mengurangi hawa dingin yang menusuk dipagi hitam kebiru-biruan yang pada bagian belakangnya mencuat keatas serta sorot mata onyx yang tajam dan muka yang bisa dibilang tampan menjadi ciri khas seorang Sasuke berjalan sendirian menyusuri trotoar yang cukup lengang karena hari ini hari Sasuke terhenti tepat didepan gerbang sebuah rumah sakit yang pada pagi itu sudah menampakan melanjutkan langkahnya masuk melewati gerbang dan halaman rumah sakit lalu masuk kedalam dan berhenti didepan berbasa-basi sedikit sasuke kembali melangkahkan kakinya terus masuk lebih dalam kedalam rumah kikikan para perawat perempuan yang kebetulan berpapasan dengan Sasuke menghiasi walau sepanjang koridor yang Sasuke lewati dan berpapasan dengan para perawat yang selalu terkikik saat ia melawitanya tetap saja air muka Sasuke tetap kaki Sasuke kembli terhenti tepat didepan sebuah kanannya mulai ia keluarkan yang sedari tadi ia benamkan dalam saku mantelnya untuk membuka pintu kamar onyx Sasuke yang selalu tajam kini berubah jadi tatapan yang penuh luka dah berjalan pelan menuju tempat tidur yang ada diruangan terus menatap seorang perempuan yang sedang tergolek lemah di ranjang dengan beberapa benda asing terpasang ditubuhnya .Sasuke mendudukaan diri disamping perempuan dengan rambut pink yang agak lusuh serta wajahnya pucat pasi.

"Sakura!" ucap Sasuke dengan suara bergetar.

"Sakura!" panggil Sasuke kembali pada sosok yang masih terbaring lemah didepan matanya tanpa respon sedikitpun "Ini aku Sasuke !"

"Ma'afkan aku kau jadi seperti 'afkan aku atas segala kasalahanku yang tak sanggup aku sebutkan satu persatu" ucap Sasuke dengan nada onyxnya kini depenuhi cairan bergerak dari wajah Sasuke dan Sakura sudah onyxnya terus menatap penuh harap akan terbukanya kelopak mata yang tertutup rapat untuk menunjukan iris mata hijau yang membuatnya merasa berbeda. 'CUP' Sasuke mengecup kening air mata Sasuke jatuh dipipi pucat beranjak dari sana dan berjalan menuju pintu keluar.

SAKURA POV

"Sakura !"

Suara itu sepertinya taka sing perlahan kedua mataku dan aku mulai merasakan cahaya masuk ke retina mataku terbuka senutuhnya dan memandang kesekelilingku."Ini dimana?" gumanku seraya berusaha bangun dari posisi berbaring dan menurunkan kedua kakiku.

"Dokter bagaimana keadaannya?"

Suara itu tunggu itu Sasuke ! tidak salah lagi dia ada model rambut pantat ayam didunia ini selain orang kaku menapakkan kakiku dilantai,anehnya aku tidak merasakan Sasuke sepertinya sedang berbicara dengan seseorang diambang pintu yang pun berjalan mendekat kearah Sasuke.

"Sakura belum menampakan ciri-ciri dia akan sadar dari komanya"

"Hei bicara apa kau? Aku sudah bangun nih! Aku.."

"Sakura sudah koma selama 6 sudah berusaha mengulur waktu pernikahanku selama aku mulai menyerah dengan semua tak sanggup menerima tekan lebih dari ini"

"Apa yang kau katakana Sasuke? Aku ada disisimu lihat aku" Ucapku seraya menepuk bahu Sasuke tapi yang membuatku terkejut aku tidak bisa menyentuhnya.

"Permisi dok aku mau pulang dengan aku menjauh Sakura akan sadar"

"Hei Sasuke Tunggu?" Kulihat Sasuke berjalan setengah berlari dari hadapanku aku hanya sendiri eh ternyata seorang yang diajak bicara Sasuke tadi adalah seorang itu berambut putih dengan kacamata bulat bertenger didepan kedua berjalan kearahku dan bingo! Ia lihat ia berjalan kearah sebuah tergeletak sesosok wanita berambut pink dengan wajah pucat."Oh tidak mungkin itu aku! La-lalu aku ini apa?" seruku yang ternyata tak didengar sang dokter pun berlari dari sana tanpa arah semua kejadian singkat tadi aku jadi tidak bisa berpikir ingin menangis tapi tak ada satu tetes air mataku yang keluar."Mungkinkah aku jadi arawah penasaran?" gumanku tanpa aku berhenti berlari aku ternyata sudah berada diluar gedung rumah emeraldku menangkap dua sosok yang sangat aku kenali."Ayah! Ibu!" teriaku namun sepertinya mereka tidak buang waktu aku mengejar mereka sampai didepan Nurse Station.

"Ayah lihat aku! Aku ada disisimu?" ucapku setelah berada disisi kanan ayah.

"Kami mau menjenguk pasien bernama Sakura Haruno"

"Ibu aku ada disini kenapa harus repot-repot mencariku lagi?" aku berjalan dan berada dihadapan ibu tapi ia seperti tidak melihatku.

"Pasien bernama Sakura Haruno ada koridor no.3 dilantai 2 dia ditempatkan di kamar no.10"

"Terima kasih"

Aku masih berdiri disamping kiri ibu dan bisa mendengar percakapan mereka tapi mengapa mereka tidak bisa mendengar ucapanku?.Aku berjalan menyusul ayah dan tersusul aku mendahului merak untuk lagi hal itu berdua tak melihatku serta berjalan aku memang arwah mengapa aku masih merasakan sakit didada aku kembali berlari untuk pergi jauh meninggalkan rumah sakit tersebu,lari dari terus berlari dan berlari tanpa arah dan aku benar-benar bisa mengerti kalau aku ini memang arwah karena aku terus berlari dan tak merasa karena bosan berlari aku akhirnya berhenti dibawah sebuah pohon yang cukup sekarang sudah tengah hari tapi aku tidak merasakan apa-apa waktu dibawah sinar arwah atau hantu lain takut sinar matahari tetapi aku kembali melangkahkan kakiku hanya sekedar mengusir rasa bosan yang beberapa saat berjalan aku melihat sebuah bangku dibawah pohon sakura yang sedang meranggas,aku pun duduk aku baru beberapa menit duduk disini aku melihat seorang cowo berambut pirang jabrik dengan mata biru langitnya berjalan pasti dia tidak akan melihatku tentunya.

"Hei! Apa aku boleh duduk disini?"

Tunggu dengan siapa dia bicara? Setahuku hanya aku dan dia disini,apa dia berbicara kepadaku atau gumanannya sendiri.

"Hei kenapa bengong? Ya sudah aku duduk saja kakiku pegal" Dia memang berbicara kepadaku dan tanpa aku bersuaradia sudah duduk membuka jaket orange hitamnya dan menampakkan kaos oblong berwarna hitam yang ada gambar spiral-spiral gitu di tengah-tengah kaosnya.

"Sial hari ini panas sekarangkan musim gugur." Guman cowo disampingku ini tapi aku bingung harus menanggapi baik aku diam saja.

"Hei kenapa kamu diam saja? Apa aku menggangumu?"

"Eh ka-kau bicara padaku?" aduh kenapa aku mendadak jadi bodoh kenapa coba malah kata itu yang aku wajahnya yang berwarna coklat itu terutama kedua pipinya yang aneh itu menjadi merah.

"BWAHAHAHAHA…"

Lho kok dia malah tertawa apa ada yang salah dengan mukaku eh tentu saja kata-kataku barusan yang membuatnya tertawa pasti memberanikan diri untuk bersuara yang keduakalinya."Hei kenapa tertawa?Ada yang salah denganku?"

"Hahahaha….Uhm…Ekhem…"

"Cepat jawab kenapa kau malah tertawa?" tanyaku lagi jadi tidak sabaran.

"Ekhemm…Tunggu sebentar aku jadi mendadak grogi kalau ditatap begitu sama seorang cewek cantik dan langka sepertimu!"

What! Langka memang aku ini apa dibilang langka segala oleh cowo tak jelas begini. Aku hanya diam dan terus memandangi mukanya seraya menajamkan telingaku untuk mendengar kata-kata berikutnya.

"Aku tertawa karena aku lihat kau memakai pakaian rumah sakit serta tidak memakai kira kau pasien rumah sakit ji…..Ouchh"

"Enak saja aku bukan orang gila aku masih waras!" sergahku memotong kata-katanya seraya memukul tunggu aku bisa memukulnya padahal aku arwahkan?

"Hei kenapa kau memukulku? Sakit tahu?" kata cowo disampingku yang masih memegangi bahunya yang baru kupukul.

"Ma'af aku kelepasan" ucapku agak gak enak memukulnya sembarangan "Memang sakit ya?"

"Tentu saja!Dasar cewe tomboy"

"Uhmm…Ma' kita belum kenalan Sakura Haruno!" ucapku mengenalkan diriku tanpa sadar.

"Oh Naruto kenal"

"ya" Jawabku singkat seraya membalas jabat tangannya yang untuk kedua kalinya aku bisa bersentuhan kembali menyelimuti kami berdua karena Naruto sepertinya ketiduran disampingku.

SAKURA POV END

Hari mulai sore namun Sakura masih betah memandangi cowo yang sedang tertidur pirang jabrik itu bernama Naruto Uzumaki.

"Oi Naruto bangun! Udah sore nih" ucap seorang cowo berambut coklat jabrik dengan tato segitiga terbalik dikedua sisi wajahnya menggoyang-goyangkan tubuh Naruto.

"Uhmmm…Huwaaaa…" Erang Naruto dengan mata yang setengah terbuka "Ki-Kiba kenapa kau ada disini?"

"Hei jam kuliah udah bubar sekitar 15 menit yang lalu." ucap cowo bernama Kiba itu seraya menggerling jam tangannya "Aku mencaimu sedang apa kau disini?"

"Aku tadi merasa suntuk dan gerah dikampus jadi aku ngacir kesini buat cari angin." Jawab Naruto seraya meregangkan tubuhnya dengan cara mengangkat kedua lengannya keatas "Oh iya Sakura kenapa kau tidak membangunkanku?"

"Hei Naruto! Otakmu bergeser dari tempatnya berapa cm sih? Kok kamu ngajak ngomong pohon?" Kiba menjawab pertanyaan yang bingung cuma bisa diam karena cowo yang baru datang ini tidak bisa melihatnya.

"Huh? Kiba kau tak melihat cewe manis berambut pink yang duduk disampingku ini" ucap Naruto seraya menunjuk kearah bagian kursi yang kosong disampingnya (itu menurut mata Kiba).Sakura hanya tersenyum dan mengangguk-ngangguk gaje karena dibilang manis sama Naruto.

"Wah Naruto memang benar sepertinya otak mu bergeser saat kau tidur tadi" ucap Kiba seraya memegangi kepala Naruto.

"Hei apa yang kau lakukan?" Naruto menepis tangan Kiba yang sedang memaju mundurkan kepala pikir Kiba otakknya bisa kembali bergeser ketempat tersenyum melihat tingkah kedua cowo yang abnormal didepannya.

"Oh iya Mungkin orang yang kau sebut Sakura itu hantu jelmaan pohon ini" kata Kiba yang dibuat dengan nada horror dan raut wajah kemudian meneguk ludahnya sesaat sebelum menengok kearah Sakura kemudian iris blue safirnya menangkap sesosok cewe berambut pink sedang tersenyum kearahnya.

"Kiba bisa kau kesini sebentar!" Naruto melambai-lambaikan tangannya kearah Kiba "Kau duduk sebentar disini!"

Kiba pun menurut dengan seringai kecil dibibirnya karena ia tahu bahwa cowo berambut kuning didepannya ini paling benci kalau harus berurusan dengan hal yang disiang bolong saat berikutnya Kiba mendudukan diri disebelah Naruto dengan selamat sentosa tanpa kekurangan beda halnya dengan apa yang ditangkap iris blue safir yang sendari tadi duduk dengan menelengkan kepalanya kearah Naruto kini tertembus Kiba yang duduk beberapa detik kemudian wajah Naruto menjadi pucat pasi denan keringat dingin mulai keluar dipori-pori wajahnya setra tubuhnya gemetaran.

"Huwaaaaaaaaaaaaa…Haaaaaaa-Haaaaaaaaaaannnnnnttttttuuuu uuuuu disiang bolong…!" raung Naruto seraya mengeluarkan jurus 'Kilat Kuning Konoha' (lari sekuat tenaga).Kiba hanya terbengong untuk beberapa yang menyadari kebodohannya cuma bisa menepuk jidat lebarnya yang masih ditembus beranjak dari duduknya dan berdiri memandang arah lari pun sama beranjak dari sana dan tidak berkata apa-apa karena sebetulnya ia sendiri kaget dengan ulah spontan memasukan kedua lengannya kedalam saku Kiba pun melengang pergi dari TKP.

"Yah satu-satunya orang yang bisa melihatku pergi entah kemana" guman sakura seraya menggeleng-gelengkan kembali berjalan menghampiri kursi yang langkahnya berhenti saat sebuah buku tergeletak dibawah ragu-ragu Sakura mencoba memegang buku ia bisa memegang buku itu dan hijau emeraldnya membulat tatkala ia menemukan sebuah catatan tentang alamat buang waktu Sakura melesat untuk mencarinya.

NARUTO POV

'BRAAAK' aku banting pintu apartemenku yang tak berdosa untuk tak bisa mencerna keadaan yang sebenarnya karena tubuhku tanpa komando langsung ngacir aku belum sempat berkedip saat Kiba duduk dan menembus benar-benar konyol sekali hari melangkahkan kakiku yang masih gemetar kedalam apartemenku yang sempit sudah lumayan sore tapi cukup terang untuk menyinari apartemenku terus bergerak liar kekiri dan kanan mengawasi setiap sudut ruangan yang aku tinggali aku masih takut tentang hal yang tadi.'Braaak' aku mendengar sebuah suara daria arah aku ingin segera keluar dari apartemenku walau harus lompat dari tunggu kalau aku melakukan hal itu mungkin aku yang akan menjadi hantu beneran toh apartemenku ada dilantai 4."Si-Siapa disana cepat keluar" aduuhh bodohnya aku ini mengapa harus berkata begitu lagi.'Tap…Ta….Tap' aku mulai mendengar suara langkah aku sudah berdiri didepan pintu yang tertutup dan bersiap membukanya.'CKLEK' pintu yang memisahkan ruang tamu dengan dapur perlahan terus mmemandangi seluruh temapt sesuai pintu terbuka lebar aku berjalan perlahan mendekati meja makan yang masih berantakan dengan sisa sarapanku tadi pagi dan 3 hari yang bujangna yang tinggal sendirian diapartemen.'PLUK' aku merasakan sebuah tangan menempel dipundak reaksi cepat aku berbalik dan berlutut memeluk kedua kakinya.

"Hei kau ini apa-apaan sih? Lepaskan Naruto!"

Suara ini rasanya aku kenal dengan sampai benar-benar dia aku sedang tidak ingin diomeli perlahan melepaskan pelukanku pada kakinya yang ehmm mulus lembut seraya benar saja segunduk rambut merah dengan empat mata yang menatap tajam hanya senyum-senyum gaje mendapat deathglare seperti itu.

"Ka-karin kapan kau kesini?" tanyaku setelah berdiri berhadapan masih menatapku dari atas sampai kami-sama mengapa kau kirimkan orang seperti ini pada saat ini Uzumaki,adik perempuanku yang sifatnya hampir mirip dia datang untuk mengomeliku sampai lebih menyeramkan dari hantu yang bernama Sakura yang baru kutemui beberapa saat aku boleh memilih aku ingin Karin digantikan saja sama hantu tadi.

"Huuuhh…Kak Naruto kau pasti sedang berpikir kedatanganku kesini pasti untuk menceramahimu kan?" ucap Karin seraya duduk dikursi dan tidak menjawab pertanyaanku Waw sepertinya ia bisa membaca kenapa dia berubah jadi lunak berjalan dan duduk dikursi yang bersebrangan dengannya.

"Memangnya ada apa kau kemari?" tanyaku penasaran.

"To the poin aja.2 hari yang lalu ayah jatuh sakit,ia ingin kau pulang dan kau tau tentang pernikahan itu?."

"Apaa…A-ayah sakit? Oh tidak padahal aku belum bisa memenuhi janjiku sebelum kabur dari rumah" ucapku seraya menggebrak meja dan menatap mata berwarna merah menyala Karin.

"Tapi Ayah bilang kau akan diberi 1 kesempatan lagi yaitu sebelum ulang tahunmu yang ke-25,kau harus datang saat ulang tahunmu membawa pasanganmu atau kau dapat pasanganmu disana!"

"…." Aku tidak bisa berkata apa-apa hanya meremas rmabutku dan menjambaknya kuat-kuat. Pikiranku mulai melayang kemana-mana.

"Naruto…!"

Aku mendenar seseorang memanggilku saat aku masih asik menjambak rambutku sekuat mungkin untuk memberi ruang agar otakku dapat bekerja lebih baik untuk dapat mencerna situasi tidak ayah sakit keras,apa mungkin gara-gara aku keras kepala menolak menikah?.

"Narutoooo…"

"Ada apa lagi sih Ka…." Ucapanku terputus saat aku melihat sosok didepanku yang bukan lagi Karin melainkan.."Huuuwaaaaaaa…Hantuuuuu…"

'GUBBBRAAAAAGGGHHH…..' "Awww…." Rintihku saat aku dengan sukses terjengkang -sama kau memang baik mengabulkan doaku berusaha menggapai ujung meja sebagai peganganku untuk bangun dari sekarang aku berhasil bangun tapi masih dengan posisi berjongkok ria dikolong ragu-ragu aku mulai mengintip kesebrang meja untuk mengecek sosok tadi.'Wah ternyata dia gak ada' batinku seraya mengelus dada dan bernafas ternyata hidupku hari ini tidak semudah itu,saat aku berbalik ternyata dia sudah ada dibelakangku.

"Owh hantu pohon Sakura yang baik jangan apa-apakan hanya bujangan miskin yang tak punya apa-apa selain nyawa ini" Ucapku tanpa sadar seraya memeluk kakinya yang ternyata jenjang dan mulus seperti Karin barusan.

"Hei bodoh ! Aku ini bukan hantu arwah manusia tahu!"

"Uh hantu manusia?" aku memasang wajah tak berdosaku dihadapnnya .

"Lepaskan pelukanmu dari kakiku!"

"Ba-baiklah tapi jangan apa-apakan aku ok" ucapku berikutnya seraya mengendurkan pelukanku sejujurnya aku ingin lebih lama lagi,jarang-jarang bisa meluk kaki wanita yang mulus sial gen mesum kakeku mengapa harus menampaknnya pada situasi begini sih.

"Aku kesini hanya ingin meminta cuma kamu yang bisa melihat dan menyentuku" Sakura berjalan kearah jendela setelah aku melepaskan pelukanku dikakinya "Tapi sepertinya kau tidak akan bisa ya?"

"Eh tunggu memangnya kau mau minta bantuan apa?" tanyaku penasaran melihat gelagat anehnya itu.

"Aku mau kau membantuku menemui seseorang yang pernah mengisi hidupku dan menyebakkan aku jadi seperti ini"

"…" aku bingung harus menjawab YA atau tetapi hatiku ingin membantunya tanpa merasa takut seperti tubuhku ini."Aku akan tunggu saja disini" ucapku berikutnya seraya berjalan keluar dari dapur untuk mengompres otakku ditempat tidurku yang nyaman.

Naruto pov OFF - Normal Pov ON

Sinar matahari mulai menyusup diantara cela-cela sebuah pemuda berambut kuning yang tak lain adalah Naruto masih asik dengan hal itu tidak bertahan lama saat ia terjungkal dari kasurnya dengan posisi mencium lantai kayu apartemen itu.

"Uhmmm…" erang Naruto tak jelas karena bibirnya masih menempel dilantai.

"Hei bangun dasar cowo malas!" teriak cewe berambut pink yang sedang berkacak pinggang disamping Naruto yang masih tertidur pulas."Hayolah aku sudah berbaik hati membangunkanmu dan ini hasilnya?"

"…" tak ada jawaban dari Naruto,akhirnya Sakura punya ide eneh yang mungkin pikirnya akan membangunkannya.

"HOI COWO PEMALAS CEPAT BANGUN SEKARANG SUDAH TENGAH HARI NIH!" teriak super toanya Sakura menggelegar ditelinga pun perlahan membuka matanya dan berganti posisi jadi terlentang.

"Memang sekarang hari apa?" guman Naruto dengan mata setengah terbuka.

"…." Sakura tak langsung menjawab karena sejujurnya ia lupa sekarang hari apa. "Ha-hari Se-Senin … ia Hari senin" ucapnya asal dan anehnya Naruto langsung berdiri tegap langsung membuka kaos oblong hitamnya dan melemparkannya kesegala Naruto akan membuka celana panjangnya Sakura berteriak "Hentikan…Apa yang akan kau lakukan?"

"Sekarang hari seninkan? Aku bisa mati kalau tidak segera kekampus" ucap Naruto seraya melanjutkan acara buka celananya.

"Hei bodoh aku hanya jawab lupa aku ini arwah jadi tidak tau hari apa sekarang" Sakura menangkupkan kedua telapak tangannya didepan wajah karena malu melihat adegan didepannya.

"Apa?" Naruto langsung cengo tidak sadar dengan penampilannya,Naruto berjalan mendekat kearah Sakura yang sedang menutup wajahnya.

"Aku tidak tau ini arwah yang belum sempat mengecek hari" ucap Sakura dari balik telunjuk kanan Sakura bergeser memberi akses matanya untuk melihat keadaan emeraldnya membulat saat menangkap pemandangan yang jarang yang masih menggaruk-garuk belakang kepalanya tak sadar bahwa dirinya sekarang sedang telanjang dada dan hanya sebuah kolor berwarna putih dengan gambar 'love-love gtu' serta dibagian tengahnya terlihat agak terkikik pelan melihat apa yang ditangkap sebelah matanya itu.

"Kenapa kau malah tertawa?" Tanya Naruto bingung seraya berkacak pinggang didepan Sakura.

"Hei lihatlah dirimu sendiri bodoh!" ucap Sakura seraya menurunkan kedua tangannya yang sedari tadi betah didepan mukanya.

"…" Naruto tak langsung menjawab tapi mengikuti arah pandang Sakura "Huwaaaa…" Spontan Naruto langsung menutup 'bagiannya' dengan kedua tangnnya dan segera berjalan kearah Wc yang tak jauh dari tempat ia berdiri hanya tertawa lepas melihat kejadian konyol didepannya.

"Hei sepertinya ada yang baru mimpi basah nih !" goda Sakura sesampainya didepan pintu WC.

"Di-diam kau!" tukas Naruto dari dalam "Jangan mengintip nanti bintitan loh!"

"Uh takut,tapi aku jadi penasaran aku masuk yaaa" goda Sakura masih ada cowo bodoh yang tak ingin diintip oleh seorang kita tinggalkan sejenak adegan ini karena kalu dilanjutkan bisa ngerubah rate yang ada.

Skip Time tengah hari…

"Hei apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Naruto seraya mengacungkan ujung sumpitnya kedepan muka Sakura yang sedang duduk dan bertopang dagu diseberang mejanya.

"Eh a-aku…." Sakura mengerjap dan bingung harus menjawab apa.

"Hmmm….Pasti tadi kau sedang mengagumi ketampananku ya?" goda Naruto seraya melanjutkan acara makan siangnya.

"Ti-tidak" jawab Sakura tergagap "Aku hanya ….."

"Hanya apa….?" Desak Naruto agar Sakura menyelesaikan kata-katanya.

"Sudahlah jangan bahas yang itu" ucap Sakura pada akhirnya dan membuang muka "Bagaimana tentang yang kemarin?"

"Uhmm…Tentang membantumu ya?" Naruto menyelesaikan makan siangnya dan meminum air putih yang ada disampingnya hingga tandas "Baiklah akan aku bantu!"

"Benarkah?" Tanya Sakura memastikan kata-kata Naruto barusan.

"Iya jidat lebar…." Jawab Naruto seraya menyentil kening Sakura yang memang lebar.

"Hei kenapa kau mengataiku begitu?" ucap Sakura seraya mengusap keningnya dan beranjak dari duduknya karena Naruto sudah berjalan mengambil jaket hitam orange khasnya yang ia sampirkan diatas sofa dekat pintu keluar.

TO BE CONTINUE TO PART 2