Bagaimana rasanya jatuh cinta? Bahagiakah andai cuma dapat mencintai tanpa mendapat balasan ? Cinta tak pernah mengenal juga tak memilih 'mangsanya' dan biasanya tanpa kau sedar kau telah jatuh terlalu dalam ke jurang yang bernama 'cinta'

"Yesungie~ lekas bangun, sayang! Ini hampir jam tujuh nanti kau telat ke sekolah" seru sambil menguncang lembut bahu sosok namja manis berpipi chubby yang tidur pulas dikamar anaknya sekarang. Sedangkan namja yang dikejutnya langsung tak menyahut, malah makin menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala. Sungguh! Kurang dari empat lalu dia baru terlelap, sekarang harus bangun kembali?

"Hari ini aku ijin ya, Jae umma?" Rengek Yesung masih dengan posisinya.

Belum sempat Mrs. Choi bersuara seseorang yang berdiri disamping ranjang tiba-tiba mencelah ucapannya.

"Yahh…! Kim Yesung! Kau mau tidur sampai jam berapa huh?!" mendengar tengkingan kasar dari sosok yang tidak asing itu sontak dengan segera Yesung bangun mengambil handuk dan terus melesat ke kamar mandi. Yesung tahu benar sifat temannya yang terkenal dengan julukan evil itu. Sebaiknya ia cepat-cepat kabur sebelum Kyuhyun menyiram dirinya dengan ember air dingin seperti beberapa waktu dulu? Ckk.. dasar Choi Kyuhyun! Selalu bertingkah seenaknya saja!

"Aish! Sebenarnya aku yang salah, umma. Semalam Yesung menemani aku bermain game sampai lewat pagi. Dia tak mahu berhenti selagi belum … " Kyuhyun ketawa geli mengingatkan wajah cemberut Yesung tiap kali Kyuhyun memenangi pertandingan game semalam.

"Kau ini!" Mrs. Choi memukul pelan kepala Kyuhyun. "Sudah! Lekas turun, daddy mu sudah lama menunggu kalian" sambung Mrs. Choi lagi seraya mendorong Kyuhyun keluar kamar.

Yesung dan Kyuhyun merupakan sahabat sejak kecil, malah Choi family sudah menganggap Yesung seperti keluarga mereka sendiri. Kerana Kim Kangin - appa Yesung sering keluar negara atas urusan bisnes, Yesung sering bermalam di kediaman keluarga Choi seperti saat ini.

YESUNG POV

Hari ini genap dua bulan appa ku pergi ke China. Appa langsung tak menghubungiku selama itu. Terkadang aku cemburu dengan Kyu yang sentiasa mendapat perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Appa ku sejak umma meninggal semakin hari semakin gila kerja. Kami bahkan hanya sempat bertemu empat mata beberapa kali saja dalam sebulan gara - gara kesibukannya! Bahkan, aku merasa Choi ahjushi sudah seperti appa ku sendiri kerana perhatiannya padaku benar benar membuatku kembali merasakan kehangatan seorang ayah. Dia.., sosok yang prihatin dan sangat mengambil berat tentangku. Saat aku kecewa kerana appa tidak mengingati ulangtahun kematian umma, dialah tempat aku mengadu. Dialah yang memujukku.

Saat aku berasa diriku tidak penting pada appa, dialah yang menawarkan kasih sayangnya padaku. Sungguh! Aku lebih menyayangi Choi Siwon ahjushi lebih dari appa ku sendiri! Saat aku sendirian aku sering mengkhayalkan Choi ahjushi memelukku memanjakanku seperti dia memanjakan Kyu, mengajar aku bermain koleksi alat-alat instrumen di ruang muziknya atau sekadar berbual ringan tentang kisah cinta waktu mudanya dulu.

Apa aku berlebihan kalau kukatakan aku bukan sekadar menyayanginya melainkan aku mencintainya?

YESUNG'S POV END

Tbc~