Race or love Suke ?
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate: T, sedikit humor, abal & gaje, typo, OOC(banget).
Pairing : NaruFemSasu.
Summary : Suatu hari Sasuke yang sepi sedih sendiri dan gulana, bertemu dengan seorang manusia berkepala aneh yang tentu saja membuatnya muak dengan melihat kepala jeruk itu. Ternyata manusia itu malah terpesona dengan Sasuke. Bagaimana kah kelanjutan ceritanya? kita langsung saja pergi ke KTP….ehhhh salah! Ke TKP.
Pagi yang cerah.
Sasuke dan ayahnya yang terlihat sangat marah itu berjalan menuju ruang kepala sekolah tempat Sasuke bersekolah. Dengan Sasuke yang mengekor di belakangnya. Bagai anak ayam mengekor bapaknya.
Ayah Sasuke yang baru saja sampai di depan pintu itu membuka itu pintu yang tak berdosa dengan sangat beringas dan kasar.
Braaakkk
"Ehh…silahkan masuk…"suara seseorang yang terlihat sedang gugup untung saja tidak terkena serangan jantung waktu sang ayah Sasuke menggebrak pintu dengan keras. Tidak peduli jika pintu itu mahal atau tidak. Ia tidak peduli jika ia disuruh mengganti pintu itu.
"..."tak ada satupun kata yang terucap dari mulut mereka.
Ayah Sasuke dan tentu dengan Sasuke yang mengerutkan alisnya itu duduk di kursi yang sudah disediakan. Mereka berdua menatap nyalang ke arah sang kepala sekolah yang terlihat gugup luar biasa di tatap seperti itu oleh Uchiha Fugaku. Pemilik perusahaan terbesar se antero Jepang.
"…maaf sebelumnya…tapi,….tak bisakah bapak memikirkan lagi keputusan Uchiha-sama untuk memindahkan Sasuke…."kepala sekolah tergagap. Ayah Sasuke langsung saja melotot matanya mendengar perkataan kepala sekolah itu. Untung aja gak sampe keluar matanya. Memperlihatkan seberapa kesalnya ia dengan makhluk yang ada di depannya.
"…masih bisa anda berkata seperti itu, setelah anak saya di lecehkan oleh murid lain…masih untung saya tak melaporkan ini kepada polisi…"kepala sekolah itu bungkam. Wajah Fugaku semakin bertambah emosi saat mengingat cerita yang Sasuke sampaikan padanya.
"…jika tidak anakku sendiri yang memintanya aku yakin sekolah ini tak akan punya muka lagi…"ayah Sasuke benar-benar marah, sedangkan Sasuke yang diam mendengar dengan baik-baik setiap perkataan yang terucap dari setiap bibir itu. Ia terlalu bosan mendengar semua kata-kata memohon setiap orang. Ia tidak suka seorang yang terlalu banyak mulut. Berkata-kata indah di depannya dan berlagak manis di depannya. Heh! Munafik.
Ayah Sasuke langsung merampas berkas-berkas yang ada dihadapannya."Ayo! Sasu-chan…ayah tidak mau berlama-lama di sekolah ini…"mereka berdua pergi meninggalkan kepala sekolah yang masih terdiam, membeku seperti orang tak bernyawa.
Disisi lain, seorang pemuda yang dengan beringasnya menaiki motornya dengan kecepatan penuh menelusuri setiap jalan dengan suara sirine mobil polisi lalu lintas yang berjaga.
"OII! HENTIKAN MOTORMU! KAU KAMI TILANG!"polisi berteriak dengan pengeras suara. Terlihat sekai jika mobil polisi itu kualahan mengejar pengendara motor yang dengan lincah menghindari mobil-mobil yang menghalangi jalannya.
Tapi, yang bersangkutan malah tidak peduli. Ia terus saja melaju tanpa melihat ke arah belakangnya.
"Hehe…coba saja…apa kalian bisa mengejarku?..."batin pemuda beringas itu.
Kejar-kejaran yang terjadi di pagi yang cerah itu membuat orang yang melihatnya bergeleng kepala.
"Orang gila mana yang mengusik pagi yang cerah ini?"salah seorang pejalan kaki yang melihat heran aksi gila itu.
Pemuda yang sudah sangat biasa melakukan hal songong dan gak mutu itu bernama Uzumaki Naruto. Pria berambut kuning nyentrik ini adalah seorang senpai yang menjadi langganan mendapat hukuman atas tindakannya itu. Tapi, yang lebih anehnya adalah semua guru pada angkat tangan alias menyerah jika mengurusi bocah satu itu.
Lantaran sang bocah sendiri biarpun di hukum seberat apapun tak pernah ia kerjakan dan malah melakukan hal yang melanggar aturan itu berulang kali. Wali kelasnya saja yang sabar menghadapi Naruto. Wali kelasnya bernama Hatake Kakashi, hanya bisa menggaruk kepala belakangnya canggung dan memintaa maaf kepada para sensei yang selalu di usili Naruto. Yah, setidaknya tidak begitu mencolok bagi Kakashi untuk melindungi orang seperti Naruto itu.
Banyak yang menganggap bahwa Naruto merupakan murid kesayangan dari Kakashi. Tapi, sebenarnya bukan karena itu, melainkan bakat sebuah istimewa. Naruto-lah yang ingin di lindungi Kakashi. Begitu juga dengan murid yang lain. Yaitu murid yang memiliki kemampuan khusus untuk melihat sesosok makhluk gaib. Atau, sebut saja dengan makluk jejadian yang bernama Zetsu itu. Makhluk itu merupakan makhluk buatan yang di buat oleh sebuah kelompok bernama Akatsuki.
Naruto baru saja datang ke sekolahnya yang bener-bener gak mutu itu. Bukannya langsung masuk ke kelas tapi malah pergi ke kantin.
(bener-bener senpai yang tidak bisa jadi contoh yang baik untuk adik kelasnya sendiri)
Baru saja ia meminum jus jeruk pesanannya, temannya datang dengan tampang innocentnya.
"Hey Naru! Hey Naru! Hey Naru!"Kiba teriak-teriak gaje. Naruto malah cengo.
"OI! Oi! Aku tidak tuli. Telinga ku masih normal, bodoh!"sambil nge-jitak Kiba.
"ITAAIII…."Kiba meringis kesakitan.
Baru saja ia meminum jus jeruknya lagi, tapi dengan tiba-tiba ia memuntahkan jusnya itu. Lantaran anak buahnya datang menemui Naruto.
Mereka semua adalah para senpai yang otaknya pada setengah. Antara lain Hyuga Neji, Sabaku Gaara, Nara Shikamaru, dan Rock Lee. Berkumpul-lah aliansi untuk masa depan suram sekolah.
"…"tak ada respon dari Gaara dan Neji.
"…lagi-lagi tak masuk jam pelajaran…"kata Shikamaru sambil mendudukkan diri dan mencoba untuk tidur.
"Oi! Naruto. apa kau tak menemui Kurenai-sensei?"Tanya Rock Lee langsung to the point.
"…ehhmmm…nanti saja, aku malas!"sambil minum jusnya.
"Seharusnya aku tidak ikut dengan kalian. Aku harus tidur sekarang…."Shika malah ngacir karena tidak nyaman sambil duduk.
Tiba-tiba Guy-sensei datang.
"YOO! ANAK-ANAK?! KENAPA KALIAN ADA DISINI? CEPAT KE KELAS DAN BELAJAR!"teriak Guy-sensei menggelegar sambil bawa tongkat patroli pak satpam.
Gaara mendengus kesal dengan kehadiran Guy-sensei yang kedatangannya membuat rusuh. Neji memilih untuk menurut saja. Dari pada di suruh bersihkan gedung olahraga? Guy-sensei memang tidak mengenal hukuman. Lain lagi dengan Rock Lee. Ia malah bersemangat dan berkata hal-hal yang membuat kepala Naruto sakit.
"HA'I SENSEI! SEMANGAT MASA MUDAKU TIDAK AKAN PERNAH LUNTUR!"
"BAGUS LEE! SEKARANG, CEPAT KE KELAS DAN BELAJAR DENGAN GIAT LEE!"
"HA'I SENSEI!"
"Shhhh…"desis Naruto sambil memijat kepalanya yang berdenyut seperti mau pecah. Neji sudah lebih dulu pergi meninggalkan kantin agar tak merusak telinga bila tetap di sana lebih dari radius 1 meter.
"…Naruto…"
"…engg…"jawaban yang gak elit dari Naruto.
"…kenapa kau tidak masuk ke kelasmu, hemm?"Guy-sensei mendekat ke arah Naruto.
"…"Naruto malah memainkan ponselnya.
"Ada apa dengan anak ini? tidak biasanya malas begini!"batin Guy-sensei.
"Bisakah kau kembali ke kelasmu?" si Naruto mikir dulu.
"..emmmm…"sambil megang dagunya. Dan tiba-tiba ia berdiri.
"..tumben bocah ini nurut.."batin Guy-sensei semakin heran.
Si jeruk bukannya pergi ke kelas, tapi pergi ke UKS sekolah. Ia malah tidur di UKS dengan sangat elitnya dia ngorok dengan sangat, sangat keras.
Di rumah Sasuke yang terasa sepi itu terdapat seekor manusia sedang bersemedi di kamarnya layaknya para petapa yang sedang minum kopi.(apa hubungannya petapa minum kopi?).
Seorang Sasuke sedang belajar di kamarnya. Seperti tak ada beban yang terlihat dari dirinya sendiri atau lebih tepatnya adalah seperti tak terjadi apa-apa terhadap Sasuke.
Mikoto yang sangat khawatir terhadap diri Sasuke itu mengetuk kamar Sasuke.
Buakkk…buakkk….buakkkk…
Suara ketukan pintu dari seorang Uchiha Mikoto.
"…masuk…"suara dari dalam kamar Sasuke.
"Sasu-chan…kau sedang apa ?"Tanya Mikoto basa-basi, padahal di dalam hatinya benar-benar khawatir terhadap Sasukenya.
"….belajar…."jawab singkat dari Sasuke.
"Ibu mengganggu mu ya?"
"Tidak. Hanya belajar ringan…."padahal banyaknya tumpukkan buku di meja belajar Sasuke.
"Huuhhh…anakku ini, inikah cara belajar ringanmu nak?"batin Mikoto yang heran.
"…ada apa ibu?..."Sasuke tak menghentikan kegiatan menulis bacotan buku yang gak mutu itu.
"Tidak ada apa-apa. Ibu hanya ingin bicara ringan saja padamu…."Mikoto mendekati Sasuke yang dari berkutat sama buku-buku yang menurut author itu nista yaitu tentang MATEMATIKA.
"…ibu…"
"….emmm…"
"…apa masih ada tomat…"Sasuke kan maniak tomat. Jadi wajar lah kalo setiap hari ibunya Mikoto harus menyediakan stok tomat di kulkas yang segede gaban itu.
"Hehehe…sebentar, ibu akan siapkan! Hohoho…."Mikoto keluar dari kamar Sasuke sambil cengengesan gaje.
Si Sasuke malah geleng-geleng, heran ngeliat ibunya yang OOC abis , baru saja ibunya keluar dari kamarnya Sasuke menghela nafas panjang.
"Hhuuuhhhh…"Sasuke menyandarkan bahunya di kursi belajarnya.
"…tak pernahkah aku hidup normal seperti orang lain?..."batin Sasuke.
"…aku sayang dengan keluarga ku. Ibuku, kakakku, dan ayahku….tapi,…aku tak suka dengan diriku sendiri…"
"…aku selalu membuat orang lain berbuat dusta dan dosa terhadap diriku…akankah semuanya mengerti diriku yang seperti ini?..."batin Sasuke ia keluar ke arah balkon kamarnya yang luas itu. Ia memandang langit senja yang begitu tenang.
Sasuke malah menyeringai. Ia tiba-tiba melompat dari atas balkon kamarnya itu keluar rumah. Senja adalah yang paling ia sukai, apalagi jika sudah sangat malam dan gelap. Hal itu juga sangat di sukai Sasuke yang berhati keras.
"Sasu-chan! Tomatnya sudah ibu siapkan. Ibu juga sudah memotongnya, ibu akan berbelanja dulu!"Mikoto pergi ke supermarket. Padahal kan si itu bocah sudah keluyuran duluan.
Sasuke berjalan dengan santainya melewati toko-toko yang sibuk mempromosikan barangnya. Tapi, si Sasuke malah tetap santai sampai ia memakai headphone yang sedari tadi tergantung di lehernya itu.
Banyak yang melihat Sasuke kagum dan terpesona yang pastinya. Secara Sasuke gaya keren banget. walaupun hanya mengenakan kaus oblong lengan panjang dengan balutan cardigan biru tuanya, rok di atas lutut berwarna hitam, dan sebuah sepatu cats miliknya yang membuat kesan sederhana itu menjadi wah di tubuh Sasuke. Para lelaki pun banyak yang melirik ke arah Sasuke. Tapi, si Sasuke malah cuek-cuek bebek sepantat ayam itu.
Lain dengan si toko jeruk berjalan*di tendang*, ia malah telat pulang gara-gara kebablasan tidur.
"Ah! Aku terlambat bangun…"sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal itu. Tampangnya sudah sangat tak beres, rambutnya yang sudah tak beraturan itu. Dan juga seragamnya yang sudah tak lagi rapi melainkan kusut karena sehabis tidur dan iler yang masih menempel di sudut bibir Naruto dan…
Buakkk
*author di tonjok Naruto FC*
Tapi, ia berhenti di depan salah satu caffe, memperhatikan seseorang yang sepertinya ia sangat kenal dengan orang itu.
"Ah! Nanti saja aku bertemu dengannya…"Naruto kembali melangkahkan kakinya.
Baru saja 5 langkah ia berjalan, ia melihat sesuatu yang begitu indah dan menyenangkan.
Apa lagi kalo bukan melihat Sasuke yang tak sengaja lewat di hadapan Naruto. Sasuke lewat di samping Naruto dengan sangat tenang, alias seperti tak punya dosa.
Si Naruto malah diem kaya batu, lantaran ia sudah terpesona dengan kecantikan Uchiha Sasuke itu. Ia langsung berbalik, tapi Naruto malah terseret oleh derasnya arus manusia yang gak mutu dan elit itu.
"Hey! Nona Cantik yang memakai rok mini yang Sexy itu! Bukan! Bukan kau sialan! HEY!"kata Naruto edan. Tapi sayang. Sasuke kan lagi pake Headphone jadi ia tak mendengarnya. Dan malangnya Naruto malah terjebak di antara lautan manusia.
"Hey! Oiiii! Adohh! Jangan injek kaki gue donk!"teriak-teriak Naruto yang dengan beringasnya melawan arus manusia itu.
Si Sasuke yang ngerasa dengar sesuatu seperti ada yang memanggilnya. Ia menengok ke kanan, kiri, atas, bawah, depan. Tapi, tidak ada yang memanggilnya.
"…mungkin hanya perasaanku saja…"Sasuke kembali berjalan.
Si Naruto yang sibuk dengan urusan nista itu langsung pergi ke pinggir untuk menyelamatkan diri.
"hahh…haahhh…"Naruto ngos-ngos-an dan sambil mengatur nafasnya kembali. Iangsung mencari bocah yang sudah mencuri sesuatu darinya.
"Mana itu bocah?..."sambil toleh-toleh gaje.
"Chk! Kehilangan jejak gadis sexy itu lagi! SIAL!"kata Naruto yang menendang kerikil kecil dan tidak peduli batu kerikil itu mengenai orang atau tidak. Bodo amat.
"…aku…seperti tersihir…"gumam Naruto yang merasakan degup jantung yang tak beraturan.
Naruto pun melanjutkan pencariaannya yang ternyata belum mendapatkan hasil. Ia baru saja kembali melangkah pulang, tapi sang bocah itu ternyata sedang duduk di halte bus sambil mengangguk-anggukkan kepalanya pelan karena sedang menikmati lagu dari headphone-nya.
"Itu dia…"gumam Naruto sambil tersenyum lebar. Sudah seperti om-om mesum yang mau menculik wanita sexy. Ia berjalan ke arah Sasuke yang masih asik dengan lagu-lagunya.
Naruto langsung melangkah cepat ke arah Nona manis dan imut itu. Tapi, bus sudah keburu datang dan Sasuke beranjak ke dalam bus itu. Naruto sedang tidak beruntung kali ini sodara-sodara.
Dengan geram Naruto ngomel-ngomel.
"Arg! SIAL!"
Naruto pun kesal dan melangkah pulang. Sedangkan si Sasuke masih tetap asyik dengan headphone-nya. Ia pergi ke suatu tempat yang sangat ia sukai, yaitu ke tempat teman mesumnya. Readers jangan salah kira dulu yaa… maksudnya, temannya yang mesum bukan mau berbuat mesum.
Ia berjalan di tempat yang gelap dan minim penerangan itu. Sambil menengok ke kanan dan kiri. (kaya maling aja. Di gelap-gelap sambil tengok kanan-kiri).
Sasuke masuk ke salah satu rumah yang cukup besar, tanpa basa-basi ia langsung nyelonong masuk tanpa permisi. Sedangkan sang empunya rumah malah asyik melakukan sesuatu.
"Kau apakan motor itu?"Sasuke langsung to the point.
"Huaaaaaa!"pemuda itu berteriak.
"Astaga! Bisakah jika masuk ke rumah orang mengucapkan salam? Aku hampir saja terkena serangan jantung mendadak…"pemuda itu marah-marah sambil mengelus dada-nya.
"…"tak ada jawaban dari Sasuke ia langsung menghampiri motor kesayangannya itu.
"Aku tadi mengganti komponennya. Banyak komponen motormu yang sudah tua, jadi aku ganti dengan yang baru."sambil mencuci tangannya yang kotor.
Pria ini bernama Suigetsu. Ia bertemu dengan Sasuke saat ia sedang berusaha kabur dari kejaran para geng motor yang berkeliaran mencarinya.
Ia dikejar-kejar sama geng motor, gara-gara si Suigetsu sendiri yang menantangnya. Tapi, ternyata salah satu dari mereka ada yang berbuat curang dan mencelakakan Suigetsu. Nama dari geng motor itu adalah Black Racing. Ketua dari geng tersebut melakukan kecurangan terhadap Suigetsu. Sampai pada akhirnya Suigetsu harus kabur dan menyelamatkan diri sebelum tulang-tulang di tubuhnya patah semua.
**Flash back**
"Haahhh hoshh haahh hoshh…"Suigetsu berlari dengan terpincang-pincang.
"Itu dia! OIIII! DIA DISINI!"teriak salah satu dari mereka yang menemukan Suigetsu yang bersandar pada tembok beton di belakangnya. Mencoba mengatur nafasnya dan rasa sakit di tubuhnya.
"Ahhh! SIALL!"gerutu Suigetsu. Tapi, belum sempat orang geng motor itu mendekat. Ada seseorang yang menyelamatkan Suigetsu. Dengan sigap orang itu menghajar habis-habisan orang itu dengan beringas sampai akhirnya orang itu pingsan tak sadarkan diri.
"Si-siapa kau?..."Suigetsu gemetaran.
"…"
"…ka-kalau kau musuh, ke-kenapa ka-kau menyelamatkanku?..."
"Berdiri dan berlarilah jika kau masih ingin hidup…"wanita cantik itu berdiri di hadapan Suigetsu yang sudah lemah tak berdaya itu.
"…"Suigetsu malah sibuk menelaah perkataan orang itu.
"Kemana dia? Aku tadi sempat mendengar suaranya disini…"suara seseorang yang langsung membuyarkan pemikiran Suigetsu. Tapi, belum sempat ia mengeluarkan suara, wanita itu langsung menyeretnya masuk ke dalam semak-semak yang tak jauh dari nya. Dan tentu saja wanita itu membekap mulut Suigetsu agar tak bersuara.
"Wanita ini…dia…menyelamatkanku…"batin Suigetsu yang merasa malu juga di tolong oleh seorang wanita.
"Oiii! Loe kenapa bro? siapa yang menghajarmu seperti ini? Sialan sekali!"
"Cepat bawa dia ke rumah sakit! Emaknya pasti marah ini!"mereka semua pergi meninggalkan tempat itu. Dan akhirnya, Suigetsu selamat.
Wanita itu pun mengantar Suigetsu pulang ke rumahnya.
"Terima kasih. Sudah menyelamatkan saya…"
"…"wanita itu tak menjawab. Ia sibuk mengobati luka Suigetsu.
"Apa urusanmu dengan berandalan itu?"wanita itu akhirnya bicara juga.
"Dia…musuh besarku…"Suigetsu terdiam sebentar, ia mengingat kejadian yang di alami barusan.
"Aku melihatnya!"Suigetsu langsung kaget.
"Ka-kau melihatnya?"
Orang itu menganggukkan kepalanya.
"Licik…"
"Tolong bantu aku…."orang itu sekarang malah menatap Suigetsu dengan memperlihatkan mata Oniksnya yang indah namun dingin. Suigetsu langsung percaya bahwa orang ini, pasti bisa menolongnya.
"…tolong balaskan dendamku pada orang itu…"orang itu menghentikan kegiatannya dan menatap Suigetsu lekat-lekat.
"Tolong aku…aku tidak bisa terima di tindas seperti ini! Tolong balaskan dendamku…aku mohon."wanita itu malah melanjutkan pekerjaanya lagi.
"…"suasana hening kembali terasa. Wanita itu pun sudah selesai mengobati Suigetsu.
"Terima kasih…"Suigetsu bungkuk sopan pada wanita cantik itu.
"Aku akan datang ke sini lagi."orang itu memakai mantelnya.
"…Uchiha Sasuke…"orang itu langsung ngacir. Suigetsu malah diam membatu di tempat ia berdiri.
"A-apa maksud orang ini? Ia tak menyatakan ia menerima permintaanku, tapi…."Suigetsu pun sadar dari lamunannya.
"A-aku Suigetsu. Senang bertemu dengamu Uchiha-san."Suigetsu dengan sangat gajenya malah bersemangat. Tapi, si wanita bernama Uchiha Sasuke malah tetap ngacir tanpa memperdulikan Suigetsu.
Begitulah asal mula pertemuan antara dua ekor manusia gak mutu itu.
*author diiket diroket*
**Flash ON **
"Kau akan mengendarai motormu lagi hari ini, Uchiha-san?"sambil mencomot maratabak manis di meja tak jauh dari sofa. Tapi, si Sasuke tak berbicara apa-apa. Ia malah menaiki motornya dan langsung ngacir dari hadapan orang mesum itu.
"Ah! Dasar Uchiha, selalu seperti itu."sambil menghempaskan tubuhnya di sofa dan mencet-mencet remot TV. Acara kesukaannya adalah yang begituan dehh…pokoknya acara tengah malam yang khusus untuk orang dewasa.
"Hahaha. Ini dia film kesukaanku!"jadi tambah serius nonton.
Suigetsu suka dengan film orang dewasa. Dia kan memang orang mesum, dia rela gak tidur berhari-hari buat nonton itu film nista seharian. Memang gila mesum orang ini.
Sasuke membawa motornya dengan sangat beringas dan yang tentu saja terjadi adalah Sasuke membawa motornya dengan kecepatan penuh. Suara motor yang menggebu-gebu terdengar sangat keras. Suara yang berpantulan dan terbawa oleh banyaknya gedung yang berdiri tegak, sehingga suara itu sampai terdengar hingga berkilo meter jauhnya. Sasuke pergi ke suatu tempat rahasianya. Yaitu tempat yang sering Sasuke datangi. Baik sedang sedih atau sedang marah.
"Hhaahhhh…"Sasuke menghela nafasnya kuat-kuat. Ia memandang langit malam yang begitu cerah oleh taburan bintang-bintang dan juga bulan yang tak mau kalah akan sinarnya.
"…terjadi lagi…"suara lirih Sasuke yang terdengar seperti sangat membutuhkan seseorang untuk bicara.
"…apa kau mendengarku…bintang…bulan…"
"…kau jauh sekali… aku ingin bercerita denganmu. Tentang semua yang terjadi padaku…"lanjut Sasuke dengan suara yang sangat pelan dan lirih dan tentu pandangannya tak lepas sari langit yang indah itu.
To Be Continued
Fic baru Author! YEEEEEEYY! #kesandung-batu.
Ehem! Ini fic NaruFemSasu. Ini fic ucapan maaf Author untuk kalian, readers! Walaupun banyak yang tidak suka dengan pair-nya. Tapi, semoga cerita ini tidak mengecewakan.
Author minta maaf jika Author lama apdet akhir-akhir ini. Soale, semester dua ini, banyak sekali ulangan-ulangan yang bikin Author gigit sendal. Yosh! Cukup, ngebacot Author...
Review?
