Cast : Cho Kyuhyun, Park Jung soo, Kim Heechul, Lee Donghae, Kim Kibum, Lee Hyukjae, Kim Ryeowook, Choi Siwon, Lee Sungmin, Shim Changmin and other's.

Genre : Brothership and Friendship

Rate : T

Disclaimer : Hanya nama dan tokoh saja yang pinjaman.

Warning : Typo(s) bertebaran.

Summary : Hanya impian Cho Kyuhyun yang sangat menginginkan memiliki Hyung, menggantikan hyung yang meninggalkannya. Namun bagaimana jadinya jika ternyata keinginananya terwujud tetapi hyungnya tidak mau menerimanya? Akankah dia bisa bertahan atau mencoba mancari orang lain yang mau menyayanginya?

Happy reading!

"Appa bercanda?" tanya seorang namja dengan tidak percayanya ketika seorang laki-laki yang berstatus sebagai appanya mengatakan ingin menikah lagi.

"Appa harap kalian menerima keputusan Appa." Leeteuk, anak sulung di keluarga ini hanya memandang sendu kepergian Donghae dengan mata memerah. Leeteuk tahu, Donghae belum bisa menerima kehadiran orang lain di keluarganya, apa lagi itu seseorang yang akan menggantikan posisi eommanya, karena itu lah yang juga dia rasakan. Tapi Leeteuk sadar, Appanya juga membutuhkan seseorang yang bisa merawatnya, apalagi Appanya telah mengurus mereka seorang diri selama tujuh tahun ini ketika Eommanya meninggal karena penyakit yang di deritanya.

Namun, rasa kecewa itu tak dapat Leeteuk sembunyikan. Leeteuk langsung meninggalkan appanya di ruang keluarga tanpa mengatakan apa pun. Leeteuk memang tidak menentang secara frontal, namun dia juga tidak mengiyakan keputusan appannya.

Leeteuk membuka pintu kamar dongsaeng kecilnya. Terlihat Donghae tengah berbaring dengan membenamkan wajahnya ke bantal. Leetauk tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Heechul jika mengetahui tentang masalah ini.

.

.

Tepuk tangan riuh langsung terdengar begitu kedua mempelai usai mengucapkan janji suci di depan pastur. Berbeda dengan Leeteuk, Heechul dan Donghae yang hanya diam memandang ke arah appanya yang tersenyum bahagia. Walau tidak mengatakan apa pun, tapi Heechul mengepalkan tangannya erat dan menatap tidak suka ke arah ke dua mempelai yang sedang menghampiri para tamu undangan. Dan berbeda lagi dengan dongsaeng kecilnya yang hanya memandang penuh luka. Tanpa menunggu appa dan seseorang yang baru saja menyandang status sebagai eomma, mereka bertiga langsung meninggalkan tempat acara.

Tuan Park, menguatkan istrinya yang terlihat sedih karena mengetahui ketiga anaknya tidak menginginkan kehadirannya. Namun, dia langsung melupakan kesedihannya karena melihat seseorang yang sedari tadi hanya berdiri di pojokan. Nyonya Park langsung menyunggingkan senyumnya ketika melihat anaknya dengan wajah polosnya tersenyum ke arahnya.

Para maid dan butler di kediaman keluarga Park langsung membantu mengangkat barang ketika Tuan besarnya telah tiba dengan keluarga barunya. Semuanya langsung membungkuk hormat menyanmbut seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik berjalan menggandeng Tuan Park dan di ikuti pemuda tampan di belakangnya.

"Ahjussi, tolong panggilkan mereka." Shin Ahjussi langsung membungkukkan badannya dan memanggil 'mereka' yang di maksudkan oleh tuannya. Tak lama kemudian Leeteuk muncul yang di ikuti Heechul dan Donghae di belakangnya.

"Hyera-ya kau belum kenal nama anak-anakku kan? Mereka adalah Leeteuk, Heechul dan Donghae si bungsu." Tuan Park memperkenalkan ketiga anak-anaknya yang sama sekali tidak menampilkan senyuman. Nyonya Park hanya tersenyum dan mengangguk melihat tiga orang namja yang saat ini juga sudah menjadi anaknya dan juga akan menjadi tanggung jawabnya.

"Ah, Appa lupa. Kyu, kemarilah!" pemuda berkulit putih pucat yang sedari tadi berdiri, akhirnya berjalan mendekat ke arah eommanya.

"Leetauk-ah, sekarang dongsaengmu bertambah satu lagi. Dan kau punya dongsaeng Hae-ya, karena usianya masih di bawahmu." Donghae memandang marah ke arah Kyuhyun yang hanya diam memandang ketiga orang yang baru saja menjadi hyungnya. Dia tidak suka memiliki dongsaeng, karena selama ini dia yang di manja dan di perhatikan di rumah ini, Donghae takut kasih sayang appanya akan terbagi karena kehadiran Kyuhyun.

.

.

Tangan Donghae mengepal erat ketika melihat appanya memanggil Kyuhyun untuk duduk di sampingnya. Biasanya Donghae yang akan duduk di kursi itu setiap makan bersama, tapi sekarang appanya sama sekali tidak memandangnya. Seolah mengerti apa yang Donghae rasakan, Leeteuk merangkul Donghae duduk di sampingnya. Sedangkan Heechul memandang dengan tidak acuh.

Nyonya Park menghidangkan makanan yang baru saja di masaknya dan membawa beberapa potong daging yang kemudian di letakkan di hadapan Kyuhyun. Tuan Park menjumput beberapa potongan daging dan di letakkan di mangkuk Kyuhyun yang lagi-lagi membuat Donghae mengepalkan tangannya erat pada gagang sendok yang dia pegang. Rasanya dia benar-benar benci dengan dongsaeng tirinya itu.

Setelah satu minggu Kyuhyun dan eommanya tinggal bersama di rumahnya, Leeteuk, Heechul dan Donghae akhirnya bisa mengetahui kalau ternyata Kyuhyun adalah anak manja yang selalu menempel kemana pun eommanya pergi bahkan mereka tidak pernah melihat Kyuhyun pergi ke sekolah. Karena mereka tahu usia Kyuhyun masih lima belas tahun yang seharusnya masih duduk di bangku Junior High School.

Kyuhyun mendatangi Leeteuk dan kedua adiknya duduk di ruang tengah sambil bersenda gurau, tapi begitu melihat Kyuhyun mendekat, mereka bertiga langsung pergi menjauh yang membuat Kyuhyun memandang bingung kepergian hyung-hyungnya.

Kyuhyun mengalihkan perhatiannya dari hyung-hyungnya yang sudah tidak terlihat ketika sepasang tangan merangkulnya. Di lihatnya eommanya tersenyum ke arahnya sambil membelai rambutnya, hal yang paling Kyuhyun sukai.

"Kyunie mau menemani eomma di taman belakang?" Kyuhyun langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan semangat. Hyera memandang anaknya dengan sendu ketika mendapati Kyuhyun seolah tidak di anggap di keluarga ini. Hati Hyera sangat sakit melihat Leeteuk, Heechul dan Donghae langsung pergi menjauh ketika Kyuhyun mendekatinya, seolah Kyuhyun adalah sampah yang tidak pantas di dekati. Hampir saja air mata mengalir di wajah cantiknya kalau tidak melihat senyum kekanakan di wajah Kyuhyun.

.

.

Donghae pulang sekolah dan mendapati rumahnya sepi yang menandakan Leeteuk belum pulang dari kantornya. Sedangkan Heechul memang ada kegiatan tambahan di kampusnya. Di rumah dia hanya melihat beberapa maid dan butler serta Kyuhyun yang duduk di sofa seorang diri dengan memainkan PSP di tangannya. Sedangkan dia tidak mendapati appanya yang biasnya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

"Ahjussi, appa kemana?" tanya Donghae katika melihat Shin Ahjussi.

"Tuan dan Nyonya sedang pergi untuk menghadiri acara pernikahan anak temannya, Tuan muda." Donghae hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Ransel yang sedari tadi di sampirkan di pundaknya di hempaskan ke sofa sedikit keras yang membuat Kyuhyun tersentak karena terkejut. "Kau bocah, kenapa kau tidak pernah sekolah? mau jadi anak bodoh karena hanya bermain PSP saja setiap hari?" Kyuhyun sama sekali tidak menjawab, namun dia menundukkan kepalanya dan membiarkan game yang dia mainkan game over.

"Kenapa kau diam saja bocah? Kau tidak mendengarku? Kau tuli atau bisu?" Donghae kesal setengah mati karena Kyuhyun tidak mengacuhkannya malah pergi meninggalkannya begitu saja.

Malam harinya, semua keluarga Park berkumpul di ruang tengah sambil bersantai. Tuan Park dengan korannya, Leeteuk dan Heechul dengan laptopnya dan Donghae yang asyik menonton televise.

Kyuhyun hanya diam berdiri melihat appa, eomma dan hyung-hyungnya. Kyuhyun takut kalau ikut bergabung, ketiga hyungnya akan menjauhinya lagi.

"Kyunie, kemari sayang." Eomma Kyuhyun melambaikan tangannya agar Kyuhyun mendekat ketika mendapati anaknya hanya diam bagaikan patung. Walaupun awalnya ragu, tapi akhirnya Kyuhyun berjalan pelan dan duduk di sisi kiri eommanya dan appanya berada di sisi kanan.

"Kyu belum mengantuk?" tanya Hyera lembut sambil membelai rambut Kyuhyun. Kyuhyun menggelengkan kepalanya dan merebahkan di bahu eommanya.

"Cih, anak manja." Donghae berdecih sebal melihat Kyuhyun yang hanya di dengar olehnya sendiri. Namun Donghae langsung melompat dari duduknya yang membuat semuanya mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Ada apa Hae-ya?" tanya Tuan Park mendapati anaknya terlihat gelisah.

"Hae, lupa mengerjakan tugas appa," jawab Donghae sambil beranjak ke kamarnya dengan tangan yang memukul-mukul kepala merutuki kebodohannya. Saat yang lain tertawa melihat ulah Donghae, Kyuhyun malah mengerjapkan matanya beberapa kali seolah memikirkan sesuatu.

.

.

Eunhyuk menyunggingkan senyumnya ketika melihat Donghae berjalan di koridor kelas. Terlihat sahabatnya itu berjalan dengan menekuk wajahnya. " Ada dengan wajahmu, Hae?"

"Aku tidak bisa menyelesaikan tugas-tugasku Hyuk. Soal-soal itu membuat kepalaku sakit, bahkan aku tertidur padahal belum satu pun soal yang bisa ku jawab." Eunhyuk hanya terkekeh mendengar keluhan sahabatnya, karena dia juga tidak jauh berbeda.

"Kau tidak usah khawatir Hae, kalau di hukum, aku akan senang hati menemanimu."

"Ck, itu karena kau pun sama."

Ketika mereka sampai di dalam kelas, terlihat Ryeowook tengah sibuk menulis, yang bisa di pastikan dia menyalin tugas dari buku Kibum. Seolah mendapat ide, mereka langsung cepat-cepat mengambil buku masing-masing dan ikut menyalin tugas dari buku Kibum tanpa perlu meminta izin. Toh kalau mereka bilang, Kibum hanya akan menjawab dengan deheman saja.

Saat Eunhyuk tengah sibuk menulis, dia langsung melirik ke arah Donghae yang sedari tadi hanya diam memandangi bukunya. "Hae, apa yang kau lakukan? Waktu kita tidak banyak lagi."

"I-ini… ini kenapa bisa?" Eunhyuk ikut melongokkan kepalanya ke arah buku yang di pegang sahabatnya.

"Kau berbohong, Hae? Kau bilang tidak bisa mengerjakannya, tapi kenapa semua soalnya sudah terjawab? Bahkan jawabannya sama dengan jawaban yang ada di buku Kibum."

"Aku tidak tahu Hyuk. Ini bukan aku yang menulisnya. Coba kau perhatikan, tulisan ini berbeda dengan tulisanku."

"Lalu, siapa yang mengerjakannya? Apa Hyungdeulmu?" tanya Eunhyuk ketika memperhatikan tulisannya memang berbeda dengan tulisan Donghae.

"Leeteuk hyung tadi malam pergi ke Busan karena pagi-pagi sekali ada rapat dengan client, sedangkan matematika Heechul hyung selalu lima."

"Mungkin saja adik tirimu itu, Hae?"

"Tidak mungkin Hyuk, dia itu tidak pernah sekolah jadi tidak mungkin bisa mengerjakan soal matematika sesulit ini. Apalagi dia masih lima belas tahun yang seharusnya masih Junior High School."

Ketika mereka sibuk dengan fikiran masing-masing, bel tanda masuk terdengar yang membuat Eunhyuk menjerit heboh karena tugasnya belum selesai.

.

.

Donghae turun dari mobil dan mendapati appa dan eommanya seperti akan pergi dari penampilan dan tas yang di bawa. Terlihat Kyuhyun menggenggam tangan eommanya erat seolah tidak ingin di tinggal. "Cih, anak manja."

"Eomma harus menemani appamu, sayang. Kyunie di rumah saja bersama hyungdeul, ne?" Tanpa melepas genggamannya, Kyuhyun mengeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak setuju.

"Bukankah Kyunie ingin punya hyung lagi?" Kyuhyun menganggukkan kepalanya dengan mata yang memerah.

"Di sini, Kyunie tidak akan kesepian lagi. Karena Kyunie sudah punya tiga hyung." Hyera menghembuskan nafasnya panjang karena Kyuhyun belum juga melepas tangannya. Padahal biasanya Kyuhyun anak yang sangat penurut dan tidak pernah keberatan jika eommanya pergi. Tapi kali ini, tangannya benar-benar di genggam dengan erat.

"Kyu mau bermain ke Lotte World?" Kyuhyun mengalihkan pandangan ke appannya yang mendekat ke arahnya. Walau ragu, tapi Kyuhyun menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, setelah appa dan eomma pulang, kami akan mengajak Kyu ke sana." Perlahan genggaman di tangan itu terlepas. Kyuhyun bukan setuju usulan appanya, tapi dia mulai berfikir kalau dia memang harus di sini dengan ketiga hyungnya.

Kyuhyun tidak mau di tinggal bukan karena dia manja seperti yang hyungdeulnya kira. Tapi karena hanya appa dan eommanya yang benar-benar bisa menerima dia di sini. Sedangkan ketiga hyungnya hanya bisa menatapnya tidak suka dan penuh kebencian, yang membuatnya takut di tinggal bersama hyungdeulnya.

Setelah appa dan eommanya pergi, Kyuhyun dan Heechul yang sedari tadi berdiri di dekat pintu akhirnya masuk ke dalam rumah yang di ikuti Donghae dari belakang. Kyuhyun duduk di sofa sambil menatap PSP di tangannya. PSP itu sama sekali tidak di mainkan, hanya saja fikiran Kyuhyun melayang sambil menatap PSPnya.

"Hyuuuuuung." Terdengar teriakan Donghae dari kamarnya dan membuat Heechul yang sedang di dapur buru-buru menghampiri adiknya.

"Ada apa, Hae-ya?"

"Kalungku… kalungku hilang hyung." Mata Donghae sudah berkaca-kaca karena tidak bisa menemukan kalung pemberian eommanya.

"Kau lupa menyimpannya, Hae?"

"Aku tidak mungkin lupa hyung, karena aku selalu menyimpannya di laci."

"Anak itu." Heechul langsung bergegas keluar yang membuat Donghae juga mengikutinya. Heechul menghampiri Kyuhyun yang masih terduduk di sofa dengan menatap PSPnya.

"Kau yang mengambil kalung itu kan?" Kyuhyun terkejut bukan main mendengar suara bentakan Heechul dan langsung menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu kau yang mengambilnya. Jadi cepat kembalikan sebelum aku yang memaksamu." Terlihat mata Kyuhyun sudah berair dan tetap menggelengkan kepalanya. Matanya menatap takut ke arah Heechul dan Donghae. Kesabaran Heechul habis dan langsung menarik Kyuhyun berdiri. Terlihat beberapa maid melihat mereka dengan was-was. Karena mereka tahu perangai Heechul yang memang tempramen.

"Hyung apa yang kau lakukan?" Donghae mencoba melepas cengkraman Heechul di kerah baju Kyuhyun. Walaupun Donghae tidak menyukai Kyuhyun, tapi dia yakin Kyuhyun tidak mungkin mencuri apalagi di rumah sendiri.

"Aku melihat tadi malam dia masuk ke kamarmu Hae?"

"MWO?" Donghae membelalakkan matanya tidak percaya dan menatap Kyuhyun penuh luka yang hanya menundukkan kepalanya.

"Jadi…jadi kau yang mengambilnya, Kyu?" tanya Donghae dengan suara serak menahan tangis. Hatinya benar-benar sakit karena adik tirinya mencuri benda yang sangat berharga untuknya. Kalung itu adalah kalung terakhir pemberian eommanya yang selama ini selalu dia jaga baik-baik. Mungkin Donghae tidak akan seluka ini jika Kyuhyun mengambil barang yang lain.

Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke arah Donghae dengan wajah yang sudah penuh air mata. Dia menggelengkan kepalanya lagi supaya Donghae percaya bukan dia yang mengambilnya.

"Kenapa kau tidak menjawab hah? Apa kau bisu?"

BRUK…

Heechul terbawa emosi karena Kyuhyun sama sekali tidak mau menjawab pertanyaanya yang membuatnya mendorong Kyuhyun dengan kuat sehingga menabrak meja. Seluruh maid terkejut bukan main melihat perlakuan kasar Heechul.

"Kehadiranmu hanya menambah beban dan sekarang kau malah jadi pencuri di rumah ini." Sepertinya emosi telah menyelimuti hati Heechul sehingga sama sekali tidak merasa bersalah telah memperlakukan Kyuhyun dengan kasar. Kyuhyun menangis tersedu dengan membekap mulutnya, bukan badannya yang sakit karena menabrak meja, tapi hatinya yang sakit di tuduh mencuri. Di sini dia hanya sendiri tidak ada eomma yang akan menolongnya. Akhirnya Kyuhyun berlari keluar masih dengan membekap mulutnya menahan tangis.

"Hyung dia kemana? Bukankah dia tidak tahu daerah ini?" walaupun kecewa, tapi Donghae takut Kyuhyun akan tersesat. Karena selama ini Kyuhyun hanya berdiam diri di rumah.

Beberapa saat kemudian Leeteuk muncul dengan membawa beberapa makanan di tanganya. Dia langsung tersenyum mendapati kedua adiknya tengah berdiri di ruang tamu.

"Hae-ya, hyung bawakan makanan kesukaanmu." Dahi Leeteuk berkerut karena tidak mendapat respon dari Donghae, biasanya dia akan kegirangan jika di bawakan oleh-oleh kesukaannya.

"Ah iya Hae, bagaimana tugas-tugasmu?"

"Hyung yang mengerjakannya?" tanya Donghae.

"Bukan, tadi malam hyung lihat Kyuhyun yang mengerjakan semua tugasmu. Kau tahu, dia mengerjakan semua tugasmu dengan sangat cepat Hae, sepertinya dia cerdas. Ah iya, ini kalungmu Hae, tadi malam hyung pinjam sebentar karena hyung ingin membuat yang sama." Lagi-lagi Leeteuk di buat kebingungan karena Donghae tidak mengatakan apapun, justru menjatuhkan dirinya di sofa.

"Jadi… jadi dia?" tanya Heechul ambigu.

"Yak, kenapa kalian seperti orang bodoh begini, ada apa dengan kalian?" teriak Leeteuk kesal. "Ehh, darah apa ini?" tanya Leeteuk ketika melihat ada bercak darah di meja, dan terlihat darahnya belum kering yang menandakan darah itu masih baru.

"Ommo! Jadi tuan muda Kyuhyun berdarah?" teriak salah satu maid yang sedari tadi menyaksikan pertengkaran mereka.

"Darah Kyuhyun? Apa maksudnya ini Heechul-ah, Hae-ya?" bukannya menjawab, Donghae malan menangis dan meracau tidak jelas menyebut nama Kyuhyun.

"Kalian bisa jelaskan ini?" tanya Leeteuk geram karena dari tadi sama sekali tidak ada respon yang berarti dari kedua adiknya. Bahkan Heechul sudah duduk terpekur dengan pandangan kosong.

.

.

TBC

Bagaimana keadaan Kyuhyun?

Kenapa selama ini Kyuhyun tidak sekolah?

Kenapa Kyuhyun sama sekali tidak pernah berbicara?

Tunggu chapter selanjutnya ya.

Annyeong semuanya.^-^

Terima kasih yang sudah menyempatkan membaca dan jangan lupa tinggalkan review kalian.

Chapter selanjutnya akan menyusul dalam waktu dekat, tidak akan lebih dari empat hari.