Terimakasih

© Matsura Akimoto

Bleach © Tite Kubo

Poetry/Hurt/Comfort

[ Terimakasih, karena telah bersamaku selama ini dan mau menemaniku. ]

.

Canon, 1st's POV, poetry, semi-OOC, Byakuya-centric—slight Byakuya/Hisana, etc.

DLDR!—Don't like, don't read!

.

.

Terimakasih

Atas segala waktu yang kau korbankan hanya untukku

Tatkala tubuhku kelelahan atau terluka

Tatkala aku berbincang, minta diladeni

Tatkala aku—dalam diam—meminta kasih sayang

Aku selalu mendapatkannya

.

Terimakasih

Karena harapanku untuk menggapaimu terkabul

Kau menjawab dengan lemah lembut, "Ya."

Hanya satu patah kata, tetapi cukup membuat iris kelabuku membelalak

Aku senang, aku bahagia

Dan kau pun begitu

Aku merasa menjadi seorang yang paling beruntung kala itu

.

Terimakasih

Lantaran mau menjadi pelengkap hidupku yang paling besar

Yang melihatku sebagai Byakuya—bukan pemimpin klan Kuchiki, shinigami, atau siapapun

Membuat kebahagiaan membuncah lagi dalam ruang-ruang hati yang kosong

Aku mencintaimu; entah sampai kapan—tetapi kuharap tak bertepi

.

[ Kuharap kita tetap berada dalam satu hubungan yang sama—ya, kuharap... ]

.

Kau sakit keras

Aku lebih sakit melihatmu berbaring di atas tatami dengan wajah pucat

Kau seolah hanya mayat hidup

Personifikasi bunga sakura yang menjadi ciri khasmu telah patah

Tanpa obat—ya, penyakitmu tak ada obatnya

Sehingga kau hanya bisa menunggu mati

.

Dapat kuingat dengan jelas

Permintaan terakhirmu yang sebagian besar kalimatnya patah

Temukan adikmu; inti dari lontaran kalimat itu

Lalu—

"Terimakasih, Byakuya-sa—ma..."

—sakura mendadak bermekaran di belakangku

Saat tanganmu beku dan kaku dalam genggamanku

Kau pergi, takkan datang lagi

.

Terimakasih

Karena telah memekarkan sakura di Soul Society

Terimakasih

Karena sudah mau menjadi sesuatu paling berharga untukku

Terimakasih

Karena telah bersamaku dan mau menemaniku

Terimakasih

Karena mau meninggal saat kau telah menjadi istriku

Terimakasih untuk semuanya—

—Hisana Kuchiki

.

.

Terimakasih; Selesai

.

.

Ah. Maaf nyampah. ;_;

Ini fic yang saya buat saat tak sengaja teringat Hisana. Huhuhu.

Puisinya abal, ya? Maaf. Saya keburu dimarahin ortu saya—karena sekarang sudah jam sembilan malam dan besok harus sekolah. :|

Tidak sempat di proofread. DX

—Review, or Concrit?—