I'm Yours Chap 1
Main Cast : Oh Sehun Lu Han
Rate M
I am Yours and your mine.
Pria itu terus menggiring bolanya dengan gesit. Pria cantik berperawakan mungil ini tak akan membiarkan seseorang mengambil bolanya dengan mudah. Saat dia sudah dekat dengan gawang segera kaki mungilnya menendang bola itu dengan tendangan yang seperti pemain profesional. Bola yang ditendanganya itupun masuk kedalam gawang.
"Seperti biasanya, kau hebat Lu" ujar seseorang yang sedari tadi bermain bersama pria mungil itu. Dia melemparkan sebotol minuman kearah Luhan –pria cantik itu- dan Luhan menangkap minumannya langsung membuka tutup botolnya dan meminumnya sekaligus.
"Sehun-ah." Panggil Luhan kepada pria yang mempunyai tubuh lebih besar darinya. Sedangkan yang dipanggil hanya menolehkan kepalanya sebentar sambil merapikan barangnya dan barang pria cantiknya untuk bergegas pulang karena malam semakin gelap.
"Ayo pulang." Ujar Sehun setelah merapikan barang mereka.
Mereka berjalan dengan santai sambil menikmati angin malam yang terasa sangat menyegarkan ditubuh mereka yang masih berkeringat.
"Seperti apa rasanya mempunyai kekasih?" tanyanya dengan ekspresi bingung yang terlihat semakin membuatnya lebih menggemaskan ditambah kerucutan dibibirnya.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Alih-alih menjawab Sehun malah balik bertanya.
"Tadi dikelas Baekhyun bercerita padaku bahwa dia sudah berpacaran dengan Park Chanyeol anggota di club basketmu itu."
Sehun merupakan ketua club basket disekolah mereka. Remaja 18 tahun itu sangat menyukai basket. Berbeda dengan pria cantik disampingnya yang sangat menggilai sepak bola. Luhan seorang kapten dalam tim nya. Dan jangan pernah meremehkan postur tubuh mungilnya, jika kau belum pernah merasakan tendangan dari kaki kecilnya.
Terkadang Luhan hanya bermain sepak bola untuk menghilangkan penat dan mengisi waktu luang saja. Namun Sehun dengan senang hati akan menemani Luhan jika ia ingin bermain sepak bola.
"Lantas kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Tidak. Hanya tiba-tiba saja aku penasaran. Karena katanya pacaran itu bisa membuat kita tersenyum setiap hari, tertawa, tersipu, bahkan katanya bisa membuat kita menangis bila merindukannya." Terselip jeda dikalimatnya. Luhan memikirkan apalagi yang Baekhyun katakan mengenai pacaran dan mempunyai kekasih.
"Dan katanya juga kita dapat bercinta dengan kekasih kita disetiap waktu kita berdua."
Hening. Setelah mengungkapkan itu wajah Luhan bersemu merah. Wajar saja Luhan bertanya seperti itu. Karena selama 18 tahun ini Luhan lahir, dia hanya mempunyai Sehun sebagai satu-satunya teman yang dia punya. Dan baru bertemu Baekhyun dan Kyungsoo yang langsung berteman akrab dengannya diawal masuk sekolah menengah akhir mereka.
Mereka berdua langsung hanyut pada keheningan malam. Sampai tiba-tiba pernyataan Sehun membuat Luhan bingung. "Kau sudah terlalu sering merasakannya, Lu."
"Huh?" Sehun tertawa pelan. Melihat raut kebingungan Luhan merupakan salah satu ekspresi favorite Sehun dari Luhan. Karena dengan ekspresi itu Luhan terlalu kelihatan polos seperti bocah 5 tahun yang bingung dengan kalimat rumit orang dewasa.
"Kau sudah sering merasakan dan melakukan hal itu setiap bersamaku. Tersenyum, tertawa, tersipu bahkan kau pernah menangis seharian karena terlalu merindukanku. Padahal kau hanya kutinggal untuk turnamen sehari saja." Sehun memperjelas ucapannya dengan sedikit mengejek Luhan.
Setelah mendengar ledekan Sehun, Luhan langsung memukul lengan Sehun. "Itu hal yang wajar. Aku menangis seperti itu karena aku kesepian. Pada hari itu juga Baek dan Soo tidak sedang dirumah. Aku benar-benar kesepian. Tapi saat itu aku benar-benar merindukanmu." Dikalimat terakhir dia mengucapkannya dengan suara yang lebih pelan namun masih bisa terdengar oleh Sehun.
Sehun berdehem pelan lalu teringat perkataan Luhan tadi, "Kau ingin merasakan rasanya bercinta?"
Mendengar hal itu sontak Luhan merasakan panas dipipinya. Dia pun sedikit mempercepat jalannya untuk menghindari pertanyaan Sehun itu. Melihat tingkah Luhan yang menggemaskan itu membuat dirinya ingin tertawa terbahak jika saja dia tidak ingat kalau ini sudah malam. Sadar tawanya itupun pasti akan mengganggu. Sehun pun mengejar Luhan didepannya.
Hubungan mereka seperti anak remaja normal lainnya. Tidak ada sentuhan lebih selain ciuman lembut yang diberikan Sehun dibibir Luhan. Terkadang Sehun harus mengontrol hormon yang sedang menggebu-gebu sebagai pria yang sedang dalam masa peralihan remajanya saat Luhan sedang bersamanya.
Sehun tidak ingin menyentuh Luhan tanpa persetujuan dan persiapan dari Luhan sendiri. Terkadang setiap kali Sehun menciumnya dan kehilangan kontrol pada dirinya, Luhan akan segera menyadarkan Sehun dengan berakhir Sehun yang hanya memeluk erat Luhan.
"Lu..""Luhan"
Yang dipanggil pun mulai menunjukan kesadarannya. Luhan menggeliat kesisi lain ranjangnya dan mengerjapkan matanya sambil bergerak merentangkan tangan, merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku. Berusaha mengambil penuh kesadarannya dan berfokus pada pria tampan yang berada disampingnya.
Sehun yang terlalu sering melihat Luhan yang baru terbangun dari tidurnya pun tidak dapat menahan senyumannya. Memberi kecupan ringan dibibir sebagai sapaan selamat paginya untuk Luhan. Melihat Luhan yang tersipu, dengan cepat Sehun menaiki ranjang memasuki selimut yang digunakan Luhan dan langsung menerjang Luhan dengan banyak kecupan.
Luhan berusaha menghindari semua kecupan itu dengan bergerak rusuh dan mendorong serta memukul Sehun. Sehun tertawa kecil melihat penolakan itu kemudian dia merengkuh Luhan dengan erat seraya berbisik mengatakan..
"Mau mencoba hal baru? Bercinta dipagi hari?" Yang membuat Luhan melebarkan bola matanya dan dengan reflek mendorong Sehun hingga pria tampan didepannya jatuh terjerembab kelantai dengan selimut yang melilitnya.
"y-YAK! Mesum!"
delete/next?
