LITTLE HAPPINESS

/ WARNING BxB / DAEJAE / MPREG /

SEMUA CAST DISINI ADALAH MILIK IBU DAN AYAHNYA SERTA AGENCY MEREKA. DAN INI ADALAH SEKEDAR FANFICTION!

CAST :

–Yoo Youngjae

–Jung Daehyun

–Byun Baekhyun (Pinjem nama aja)

"Bisakah aku merasakan sedikit kebahagiaan?"

All Youngjae POV

Bulan Desember adalah bulan dimana orang-orang akan berkumpul bersama keluarga dan saudara mereka. Merayakan Natal dengan berbagai macam kehangatan yang mereka dapatkan. Musim dingin yang dimana kita juga dapat merasakan kehangatan. Tapi tidak denganku, aku selalu melewati Natal dengan seorang diri. Tidak ada orangtua, tidak ada adik kesayanganku. Dan juga tidak ada Daehyun-ku

Aku tinggal seorang diri disebuah flat kecil. Aku diusir dari rumah sejak 9 tahun yang lalu, ketika umurku 11 tahun adikku(Yoo Hayoung) meninggal karena tenggelam di kolam renang yang ada di halaman belakang. Ibu dan ayah menyalahkanku atas meninggalnya Hayoung. Karna pada saat itu aku hanya bisa melihat tanpa menolong atau bahkan berteriak minta tolong pada orang rumah.

Sejak saat itu, ibu mulai mendiamkanku dan bahkan sampai membenciku serta mengursirku dari rumah. Aku tidak tau harus kemana berlindung, sampai akhirnya ada seorang Nenek Tua yang berbaikhati menolongku juga merawatku tumbuh besar. Nenek Han aku memanggilnya. Beliau meninggal ketika umurku 20 tahun. Umur dimana aku merasakan titik putus asaku dalam hidup maupun cinta.

Cinta? Sudahkah aku bercerita? Saat umurku 14 tahun. Seorang hyung selalu bermain bersamaku. Dia memperlakukanku dengan baik, dia sangat tampan dan juga selalu mengajakku pergi kemanapun. Dan ketika aku berumur 16 tahun, hyung itupun menyatakan cintanya padaku dan kami berpacaran. Jung Daehyun. Hyung juga kekasihku yang sangat aku sayangi.

Tapi, ternyata dia bukanlah sosok hyung. Selama hampir 4 tahun kami berpacaran, dia adalah Samchon-ku. Dia adalah adik dari Ibu-ku. Sosok samchon yang belum pernah aku lihat sewaktu kecil. Dari mana aku mengetahuinya? Semua berawal dari Daehyun mengajakku ke Rumahnya untuk bertemu dengan keluarganya. Sejujurnya, aku tidak berani karena aku adalah orang miskin dan dia adalah orang yang mampu. Tapi dengan keyakinannya, aku menurutinya dan bertemu dengan keluarganya.

Aku selalu menunduk ketika Daehyun mengajakku ke dalam rumah, sampai akhirnya Daehyun berkata "Ayah, Ibu, Noona! Kenalkan, dia adalah kekasihku. Youngjae". Ketika aku mendongakan kepalaku, aku terkejut melihat Halmeoni dan Haraboji di depanku. Dan seketika aku merasakan tamparan yang keras di pipiku.

PLAK

"BAGAIMANA KAU BISA KESINI? KAU MENGGODA DAEHYUN UNTUK MENJADI KEKASIHMU? KAU PEMBUNUH DAN SEKARANG KAU SEORANG GAY YANG MENGGODA SAMCHON NYA SENDIRI HAH? ANAK TIDAK TAU DIRI! PERGI KAU" kata-kata itu keluar dari mulut Ibu-ku. Ah pantaskah aku memanggilnya Ibu?

A-aku..aku tidak tau harus apa. Aku baru saja mengetahu fakta bahwa Daehyun adalah Samchonku. Aku ingin menangis. Haruskah aku kehilangan kebahagiaan-ku lagi? Sampai akhirnya aku mendengar suara Halmeoni berbicara.

"Daehyun-ah, bukankah sudah eomma bilang bahwa kau sudah eomma jodohkan dengan Baekhyun. Kenapa kau malah berpacaran dengan laki-laki lain dan ternyata adalah keponakanmu sendiri? Putuskan dia." tatapan tajam Halmeoni seakan mengusirku. Aku menggenggam erat tangan Daehyun, menyampaikan pesan bahwa aku ingin segera keluar dari sini.

Dan setelah itu aku dan Daehyun keluar dari rumah itu. Hening. Tidak ada kata yang keluar dari mulut kami berdua. Aku tidak tau harus bicara apa kepadanya. Dan setelah mobil nya berhenti tepat di dpn flat tempatku tinggal, aku segera masuk kedalam. Daehyun memanggilku dan ikut masuk kedalam. Daehyun berusaha menenangkanku yang langsung menangis. Dia berusaha membuatku mengerti. Dan aku tidak tau apa yang terjadi pada kami berdua. Kami terbangun dikasur tanpa memakai pakaian dan hanya tertutupi oleh selimut. Seluruh badanku sakit. Banyak tanda merah ditubuhku maupun tubuh Daehyun. Pipiku memanas dan aku kembali tidur sambil memeluk Daehyun. Kekasihku. Bukan Samchonku.

Tapi, aku fikir setelah itu aku akan baik-baik saja. Ternyata, itu adalah pelukan terahirku untuk Daehyun. Karena setelah itu, Daehyun tidak pernah datang menemuiku lagi. Dan kembali membuatku sendirian dan merasa terbuang. Ketika aku keluar kamar, aku melihat Nenek Han tertidur disofa. Dan aku baru sadar bahwa Beliau sudah meninggal. Beliau meninggalkan ku disaat seperti ini.

5 bulan kemudian. Keadaan tidak berubah. Aku selalu sendirian dan terbuang. Menghidupi diriku dengan membantu menjadi penjual bunga di pinggir pintu Stasiun saat sore hari. Bahkan akupun tidak bisa setiap hari makan. Tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin agar bayi yang aku kandung sehat.

Bayi? Kalian pasti kaget aku hamil? Entah apa yang terjadi padaku. Saat ini usia kandunganku memasuki bulan ke 4. Haruskah aku bersyukur atau bahkan kecewa? Janin yang aku kandung tidak memiliki Ayah. Bahkan ayah janin inipun tidak tau kehadirannya. Haruskah aku datang ke rumahnya dan berkata aku hamil anaknya dan menghancurkan pernikahan Daehyun dan Baekhyun?

Tetapi Tuhan terkadang suka jahat, disaat seperti ini Daehyun datang ke flat tempatku tinggal dan memberikan sebuah undangan pernikahan. Pernikahan yang akan dilaksanakan besok. Aku hanya terdiam melihat undangan itu.

"Maafkan aku, Jae" kata Daehyun terdengar ditelingaku

"S-selamat samchon! A-akhirnya kau akan menikah dengan B-baekhyun i-imo" ucapku berusaha senang dan tanpa beban

"Jae.. Kau baik-baik saja? Kau hidup dengan baikkan?" tanyanya sambil mengusap pipiku. Aku sungguh merindukan kehangatannya ditengah musim dingin ini.

"Ya. Aku baik baik saja" lirih-ku pelan. Aku merasakan usapan dipipiku menghilang. Dan Daehyun berpamitan pulang. Tidak! Ku mohon jangan pergi! Aku merindukanmu! Aku membutuhkanmu! Bayi ini membutuhkan seorang ayah!!

"Hyung!" panggilku ketika Daehyun mau masuk kedalam mobilnya. Aku berlari menyusulnya.

"Bolehkah aku meminta satu permintaan?" tanyaku pelan. Dan kulihat Daehyun menangguk. Aku menggengam tangan Daehyun dan membawanya kearah perutku yang agak membuncit. Menuntunnya untuk mengusap perutku. Setidaknya janin ini pernah merasakan kehangatan ayah-nya.

"Terimakasih hyung, semoga kau hidup bahagia bersama istrimu kelak. Selamat Tinggal" aku tersenyum dan berlari masuk kedalam flatku lagi.

Malam hari tiba. Saat ini aku memandang undangan pernikahan itu. Jung Daehyun dan Byun Baekhyun. Terdengar serasih bukan? Daehyun tampan. Dan sepertinya Baekhyun juga cantik. Mereka kan diberkati oleh semua keluarga mereka. Tidak denganku. Aku? Yoo Youngjae. Dibuang oleh keluargaku sendiri, dibenci oleh keluarga besarku karena aku berpacaran dengan Samchon ku sendiri. Dan sekarang, aku mengandung anak dari Samchon ku sendiri. Dimana dia juga adalah kekasihku.

Aku berjalan ke kamarku. Mengunci pintu kamarku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku...lelah...bisakah seseorang menolongku? Ku rasa tidak. Dan aku rasa inilah akhir dari semuanya. Aku meminum racun dan menggores nadiku dengan pisau.

Kepalaku pusing. Jantungku sakit. Perutku juga sakit sekali. Maafkan Ibu, anak-ku. Maafkan aku Daehyun. Maafkan aku ayah,ibu. Aku pergi.

END

Jangan lupa tinggalkan jejak, ada sequel tapi nda tau mau dikeluarin apa nda(?)

Thankyou sudah bacaa

-choi