Prolog...
(My Lovely Fairy)
"percayakah kamu kalau cinta itu dijaga oleh setiap peri? Adanya cinta maka lahirlah peri yang akan membuat cinta itu terhubung. Dan hilangnya cinta, maka lenyap sudah peri itu dan tidak akan pernah muncul lagi" padangannya menuju langit-langit, menerawang diatas sana dengan bayangan kecil terbang sambil melambai kearahnya.
Itu peri cinta. Yang akan lahir saat cinta tumbuh dan akan lenyap saat cinta itu hilang.
Cinta suci akan melahirkan peri suci. Maka jagalah cinta, karena dengan cinta kita mempertahankan satu kehidupan. Satu kehidupan yang berarti. Dan satu kehidupan yang akan mendamaikan.
(My Lovely Fairy)
Saat semua orang mengobrol dan tertawa dengan bahagia, seorang pria hanya duduk termenung menjauhkan diri dari keramaian. Sambil sibuk dengan handphonennya sekali-kali melihat apakah ada pesan dari temannya untuk sebuah alasan agar dia bisa keluar dari pesta membosankan ini. Harusnya mereka tahu, ini pesta untuk orangtua bukan anak muda seperti dirinya. Hebusan nafas berkali-kali keluar, karena untuk kesekian kali handphone yang dipandangnya sepi, tanpa ada panggilan ataupun pesan.
Sial. Kemana mereka semua? Seharusnya mereka menelphonku, atau sms saja jika perlu. Dasar tidak setia kawan. Hatinya terus menggerutu, merasa sudah sangat kesal.
"Chan, kenapa tidak ikut bergabung saja" suara seorang wanita dengan nada lembut tak membuatnya tertarik, pria itu malah bangkit dan melangkah jauh dari wanita berparas cantik yang mencoba mendekatinya. Wanita itu langsung mencibir kesal saat dirinya diacuhkan, dan kembali kepada gerombolannya.
Tring~ satu pesan diterimanya. Cepat-cepat jarinya mengusap layar dan melihat sebuah pesan masuk.
Dari opretaror?.
"Sial. Akan kubunuh operator sialan itu" Kesal Chanyeol sambil memasukan handphonennya pada saku celana. Langkahnya terus melebar meninggalkan pesta untuk mencari ketenangan sendiri. Sepertinya taman belakang menjadi sasaran bagus untuk menyendiri. Yah tempat favorite seorang Chanyeol jika rumahnya sudah ramai dengan orang-orang tidak jelas itu.
Mereka semua teman ayahnya, tapi bukan temannya. Jadi siapa perduli? Dia hanya perlu menyambut sambil tersenyum, lalu... pergi dan menghilangpun tidak apa. Karena mereka pasti tidak akan pusing-pusing mencarinya.
"ah.. udara malam dan suasana yang sepi memang paling nikmat"
Tubuhnya terlentang dengan kepala bertumpu pada tangannya, pandangannya lurus menatap langit-langit. Ribuan bintang menghiasi angkasa dengan kemerlip indahnya.
Wajah tampannya tersenyum.
(My Lovely Fairy)
"ribuan bintang itu, salah satunya akan ada aku disana" tangannya terangkat diudara, menunjuk bintang-bintang dilangit yang berkelap-kelip indah. Gadis itu menurunkan kembali tangannya, dengan masih mendongakan wajah, dia tersenyum.
"aku akan bergabung dengan kalian suatu saat nanti, tapi sebelum itu aku harus tahu alasan mengapa aku ada, dan kenapa aku harus menghilang" kepalanya ditundukan. Raut wajahnya berubah sedih. "aku tidak ingin menghilang dengan sia-sia" air matanya sudah jatuh begitu saja, setetes demi setetes sampai membasahi dres putih yang dikenakannya.
(My Lovely Fairy)
Cast :
Bee / Byun Baekhyun (Girl)
Park Chanyeol (Boy)
Krystal Jung (Girl)
Do Kyungsoo (Girl)
Kim Jong In (Boy)
Oh Sehun (Boy)
Kim Taehyung (Girl)
(My Lovely Fairy)
Dengan riang kaki Baekhyun mengayun-ayun pada kolong kursi. Ditaman dia sedang menunggu Kyungsoo yang akan mengajaknya berkeliling hari ini. Kyungsoo adalah teman yang baru dikenalnya, gadis itu baik dan juga bersedia menampung Baekhyun di rumahnya. Padahal mereka baru saja bertemu, dan Baekhyun yang tidak punya tempat tinggal langsung meminta Kyungsoo untuk mengajaknya tinggal bersama tanpa tahu malu.
Awal pertemuan mereka saat Kyungsoo sedang berjalan menuju rumahnyanya. Baekhyun yang saat itu baru menginjakan kaki di dunia manusia langsung kebingungan seperti orang linglung. Semua orang langsung didekatiya dengan diserbu banyak pertanyaan, banyak yang menganggap Baekhyun adalah gadis gila yang keluar dari rumah sakit jiwa, makanya mereka semua menghindarinya dan berusaha lari saat Baekhyun mengejarnya bermaksud akan bertanya.
"hei tunggu aku hanya ingin bertanya, tunggu dulu!" seorang ibu-ibu yang dikejar Baekhyun berlari kearah Kyungsoo dengan ketakutan.
"nona ada gadis gila disana, awas dia menyerangmu" ibu itu langsung memperingatkan Kyungsoo yang berpapasan dengannya, sebelum dia benar-benar mengambil langkah seribu menghindari Baekhyun yang di anggapnya sebagai gadis gila.
"hei kamu!" Baekhyun menunjuk Kyungsoo tepat diwajahnya. Kyungsoo bingung dengan menengok kanan dan kiri, lalu kembali memandang Baekhyun. "aku?" tunjuknya pada diri sendiri.
"siapa lagi, cepat kemari."
Dengan bercampur rasa takut Kyunsoo menghampiri Baekhyun. Dia masih ingat saat ibu tadi mengatakan jika Baekhyun adalah gadis gila. Bagaimana kalau nanti dia dilukai, atau lebih parah dari itu. Kyungsoo benar-benar merinding kalau sudah membayangkannya. Tapi dia berusaha tidak takut, siapa tahu ternyata gadis gila itu tak sekejam fikirannya. Mungkin dia hanya membutuhkan teman mengobrol.
"ada apa?" nada suara Kyungsoo yang gemetar membuat Baekhyun bingung. kenapa seolah dia sangat menyeramkan, sampai sejak tadipun orang-orang menjauhinya. Dan sekarang gadis ini gemetar karenanya.
"aku bukan monster" Baekhyun menegaskan, dan itu berhasil membuat Kyungsoo sedikit lega. Namun tetap tak menghilangkan kewaspadaannya. "ada perlu apa denganku?" Kyungsoo bertanya dengan was-was.
"apa aku boleh tinggal dirumahmu?" pertanyaan spontan yang ditunjukan Baekhyun langsung membulatkan mata Kyungsoo sampai sebesar-besarnya. "eh-eh jangan melotot begitu, matamu hampir keluar tadi" Baekhyun menggerakan tangannya berlagak akan menangkap sesuatu. Sesuatu yang dimaksud adalah mata Kyungsoo yang bulat, dan hampir keluar –menurut baekhyun-.
"ma-maaf aku tidak bisa" Kyungsoo kembali melanjutkan langkahnya melewati Baekhyun. Namun dengan cepat Baekhyun menghalangi jalan Kyungsoo dengan merentangkan tangan. "kamu tidak boleh pergi sebelum mengijinkanku ikut bersamamu"
"maaf, tapi aku bahkan tidak mengenalmu"
"kalau begitu kita berkenalan" senyum diwajah Baekhyun muncul, tangannya diulurkan kepada Kyungsoo. "namaku Fairy Bee, panggil aku Bee" Alis Kyungsoo terangkat melihat bagaimana Baekhyun dengan percaya diri mengenalkan diri dengan bersikap sangat bersahabat. Mungkin ketakutan orang-orang tadi tak beralasan, buktinya namanya sendiri gadis ini tahu. mungkin juga seharusnya Kyungsoo tidak merasa takut dan mencoba bersikap bersahabat seperti yang ditunjukan Baekhyun.
"Do Kyungsoo, Panggil saja Kyungsoo" keduanya berjabat tangan dengan suasana tegang yang mulai mencair. Kyungsoo bisa tersenyum saat melihat bagaimana tulusnya senyum Baekhyun.
"jadi, apa kamu mengijinkanku tinggal bersamu?" wajah Baekhyun seketika memelas. "aku tidak punya siapa-siapa didunia ini, aku masih baru dan sendirian. Aku tidak mau terluntang-lantung tidak jelas. Kamu mau menampungku kan?" nada suaranya berubah sedih, membuat hati nurani Kyungsoo terketuk dan merasa iba pada Baekhyun.
Entah Kyungsoo akan menyesal atau tidak nantinya, dia hanya tidak mungkin membiarkan Baekhyun begitu saja. meskipun mereka baru saling kenal, tapi Kyungsoo yakin Baekhyun gadis yang baik dan penurut. Tidak ada salahnya juga dia 'menampung' Baekhyun, dan menjadikannya sebagai temannya.
"baiklah, kamu bisa tinggal bersamaku"
Dan saat dimana keputusannya tercetus beberapa jam kemudian dia merasa menyesalinya, dengan melihat bagaimana kelakuan Baekhyun yang membuatnya sakit kepala.
"aku tidak mau mandi itu dingin, tidak. tidak" Baekhyun berlari-lari dengan dikejar Kyungsoo. Padahal Baekhyun hanya menyuruhnya mandi, melihat bagaimana Baekhyun yang terlihat kotor. Awalnya memang Baekhyun bersedia mandi, dan bertanya mandi itu apa. "mandi adalah membersihkan diri dengan air dan sabun, memangnya kamu tidak tahu?" gelengan kepala Baekhyun yang sebagai jawaban membuat Kyungsoo harus menepak dahinya sendiri.
Sepertinya gadis yang ditemuinya ini bukan Cuma dianggap gila, tetapi ternyata gadis dari dunia lain yang entah dimana. "Bee aku lelah" Kyungsoo akhirnya menyerah dan merebahkan dirinya pada kasur. "kalau tidak mau mandi yasudah"
Baekhyun berhenti berlari dan mendekati Kyungsoo. "mandi tidak berbahaya kan?"
Kyungsoo mengernyit. Dengan bangkit dia mendekati Baekhyun yang sudah jinak. "memangnya kamu belum pernah mandi?" Baekhyun mengeleng. "biasanya kami membersikan tubuh menggunakan air madu bukan air bening karena itu sangat dingin" mulut Kyungsoo menganga mendengar penjelasan Baekhyun mengena mandi dengan air madu.
Astaga! Apa gadis ini dari keluarga kaya raya? Atau dia seorang putri yang tersesat?.
"membersihkan tubuh dengan itu tidak berbahayakan? Tidak akan membuatku membeku kan?"
"tidak, malahan seger banget loh"
"benarkah?" Kyungsoo mengangguk mantap. "asyik pokoknya, coba aja" dan pada akhirnya Baekhyun bersedia mandi tanpa lari-lari lagi, bahkan Baekhyun sama sekali tidak mau berhenti mandi karena menurutnya itu sangat menyegarkan. Sekali lagi Baekhyun harus membuat Kyungsoo sakit kepala karena ulahnya.
"Bee" Kyungsoo berlari menghampiri Baekhyun yang sudah menunggunya. Dengan senang Baekhyun bangkit dan langsung berlari mendekati Kyungsoo. "lama ya nunggunya?" Baekhyun mengangguk. "aku tadi hampir bosan sekali"
"maaf deh, tapi aku belum bisa menemanimu sekarang soalnya aku ada kelas lagi"
"kelas?" menyadari wajah bingung Baekhyun, Kyungsoo baru sadar Baekhyun tidak akan mengerti apa yang dia ucapkan. "iya pelajaran yang diajarkan guru, aku harus mengikutinya sekali lagi" Baekhyun baru mengerti dengan mengangguk-angguk. "yasudah, aku menunggumu disini lagi saja"
Kyungsoo merasa bersalah kalau harus membuat Baekhyun menunggunya sekali lagi. mungkin membiarkan Baekhyun berkeliling tidak masalah, "kalau kamu mau, kamu bisa melihat-lihat tempat ini" atau akan jadi masalah? Kyungsoo sebenarnya ragu. Hanya saja dia kasihan kalau membiarkan Baekhyun hanya duduk menunggunya. "disini banyak tempat yang bagus, kamu bisa mengunjunginya dan berkeliling"
"benarkah?" Baekhyun terlihat bersemangat. "iya, kamu bisa pergi kesemua tempat disini, asalkan nanti kamu kembali kesini mengerti?" Baekhyun mengangguk. "yah, aku akan kembali"
"kalau begitu aku masuk kedalam kelas dulu, jangan lupa kembali lagi nanti" Kyungsoo melangkah menuju kelasnya, bersama dengan Baekhyun yang mulai berkelilig menelusuri semua tempat disekitar kampus.
(My Lovely Fairy)
Setelah selesai bermain basket Chanyeol berniat akan segera pulang, karena memang dikampus sudah tidak ada kegiatan lagi yang harus dilakukannya. Namun niatnya itu tertunda saat dari kejauhan dia melihat seorang gadis memakai dres merah muda dengan rambut lurus digerai yang menarik perhatiannya.
Melihat wajah gadis itu, Chanyeol teringat pada ibunya. Gadis itu mirip dengan ibunya yang selama ini dirindukannya. Tanpa menunggu lama Chanyeol menghampiri gadis itu, namun sayang gadis itu sudah berjalan jauh dan semakin jauh hingga membuat Chanyeol harus mengejarnya.
"Tunggu!"
Gadis itu akirnya berhenti dan berbalik kearahnya. Sekarang Chanyeol benar-benar melihat dengan jelas wajah gadis itu. dan benar, wajahnya mirip dengan wajah ibunya. "kamu Kim Tae Hyung?" tanya Chanyeol langsung.
Dia ingat ibunya pernah bilang kalau saudara sepupunya Taehyung yang sekarang tinggal dijepang sangat mirip dengan ibunya. Hanya saja sampai sekarang Chanyeol bahkan tidak pernah bertemu dengan Taehyung atau berhubungan dengan sepupunya yang jauh itu. dia haya sesekali melihat fotonya dan benar mirip. Dan gadis ini juga mirip. Bukan tidak mungkin dia ini Taehyung kan? Sudah pasti iya. Yakin Chanyeol saat gadis itu hanya diam tanpa menjawab.
"aku Chanyeol anaknya Kim Hyein, ingat?"
Gadis itu masih diam. Bahkan lebih terlihat bingung. "eomma pasti sering cerita tentangku kan? Atau tidak? Tapi eomma sering cerita tetang kamu kok. Senang bisa ketemu kamu disini" Chanyeol berjalan mendekat, tapi gadis itu malah memundurkan tubuhnya masih dengan wajah bingung.
"oh iya kenapa kamu bisa disini? Kuliah? Atau..."
"kamu siapa?" sebuah pertanyaan yang tidak diharapkan Chanyeol keluar dari gadis itu. hal itu membuat Chanyeol syok sekaligus malu kalau memang nanti dia salah orang. Harus bagaimana dia bersikap ?. "aku sepupu kamu , Park Chanyeol, tidak ingat? Mungkin karena kita tidak pernah bertemu jadi kamu tidak tahu, tapi aku ingat kamu kita pernah sekali ketemu pas kecil dulu, meskipun sekaang sudah tidak lagi"
Gadis itu masih diam dengan wajah bingungnya membuat Chanyeol bingung harus melakukan apa. Dia mulai digerogoti rasa malu kalau nanti dia memang salah orang. "jadi tidak tahu? atau mungkin kamu lupa?"
"memangnya kamu siapa?"
Sial.
Chanyeol benar-benar ingin menenggelamkan dirinya sekarang. Dia benar-benar malu kuadrat karena salah orang, sekarang dia harus bagaimana?. "Taehyung siapa? Dan Kim Hyein siapa?"
Nah bener kan?.
Chanyeol tidak tahu harus melakukan apalagi untuk menutupi rasa malunya, mungkin ada baiknya dia pergi,... "tapi tunggu" gadis itu menatap Chanyeol dengan serius saat Chanyeol hendak berbalik untuk pergi. "kamu bilang ibu kamu mirip denganku kan?"
"emangnya aku bilang begitu? Ah kamu salah dengar" sangkal Chanyeol dengan tawa garingnya untuk menutupi rasa kikuknya. Gadis itu seperti tidak menyerah dan terus mengamati Chanyeol dengan tatapan intimidasi, membuat Chanyeol tidak nyaman.
"nama ibu kamu Kim Hyein dan dia mirip denganku? Dimana dia sekarang? Biarkan aku bertemu dengannya" Chanyeol mengerutkan dahi saat gadis itu tiba-tiba menarik-narik tangannya. "tolong" mohonnya dengan memelas.
"sudah lupakan. Tadi aku Cuma salah bicara" Chanyeol langsung meghempas tangan gadis itu dan pergi. tanpa menyerah gadis itu mengejar Chanyeol dan menghalangi jalannya. "ngapain berdiri disitu, minggir sana" gadis itu menggeleng kuat. "tidak sebelum kamu mengatakan tentang ibumu padaku."
"tadi aku Cuma asal bicara, tidak usah ditanggepin. Sekarang minggir."
"tidak. Katakan dimana ibumu baru aku minggir"
Tanpa perduli Chanyeol berbalik dan mengambil arah lain untuk pergi, namun dengan cepat gadis itu menghadang Chanyeol lagi dengan tangannya yang terlentang. "katakan. Aku tidak akan membiarkanmu pergi sebelum kamu mengatakannya padaku."
Chanyeol mendesah. Gadis ini benar keras kepala dan sangat merepotkan. "aku tidak tahu dimana dia sekarang. Di kutub utara kali" jawaban asal-asalan Chanyeol tak membuat gadis itu puas. Malah gadis itu kian mendekati Chanyeol dengan memicingkan mata. "hei, hei, kamu mau apa?. Jangan dekat-dekat, menjauh sana." Chanyeol memundurkan langkahnya saat gadis itu terus mendekatinya.
Merasa terpojok Chanyeol tanpa sadar mendorong tubuh gadis itu sampai terjatuh. "aw!" pekikan gadis itu membuat Chanyeol sadar sudah bersikap kasar, dengan cepat Chanyeol berjongkok dan membantu gadis itu berdiri. "maaf" sesalnya, namun detik berikutnya di sadar bukan dia yang salah, jadi kenapa dia yag harus meminta maaf?, "tapi kamu juga aneh, dan tukang paksa" Chanyeol membela diri, karena merasa dialah yang benar.
"namaku Byun Baekhyun, panggil aku Baekki, lucu kan?" ucap gadis itu dengan mimik yang dibuat imut, walau kenyataan wajahnya sudah imut tanpa dibuat-buatpun.
"apa?"
"aku bilang tadi namaku Baekhyun, jadi siapa nama kamu?"
Apa ini sebuah jebakan?. Seperti apa yang selalu dilakukan para gadis yang selama ini berusaha mendekatinya, mungkin juga gadis ini salah satunya. Chanyeol mulai berfikir dan menyadari keanehan-keanehannya. Pantas gadis ini terus memaksa. Itu hanya salah satu cara untuk bisa berkenalan dengannya. "tidak ada nama."
"masa kamu tidak punya nama? Aku tidak percaya." Baekhyun berkacak pinggang, memaksa Chanyeol untuk menjawabnya. "katakan siapa namamu!"
"Tidak ada." Chanyeol memilih pergi dengan berbalik lagi dan langsung mengambil langkah seribu, namun sayang Chanyeol harus berusaha lebih cepat, atau Baekhyun yang memang berjalan lebih cepat darinya, karena sekarang gadis itu sudah menyamai langkah-langkah panjangannya.
"katakan siapa namamu pemuda."
"tidak ada nama."
"sudah tidak usah bohong, katakan sekarang."
Chanyeol berhenti sejenak dan langsung berhadapan dengan baekhyun yang juga sudah berhenti. "dengar nona byun, Bukankah sudah kukatakan namaku diawal tadi, apa kamu tidak mendengarnya?"
Baekhyun menggeleng. "mana aku tahu kamu menyebutkan nama. Yang aku dengar hanya nama ibumu Kim Hye in dan juga gadis yang mirip denganku bernama taehyung, kamu tidak pernah menyebutkan namamu"
"nah itu masalah mu, jadi cobalah meminum obat anti lupa setelah ini. Dan berhenti mengejarku." Chanyeol mendorong kepala baekhyun dengan jari telunjuknya, lalu kembali melanjutkan langkahnya lebih cepat agar Baekhyun tidak mengejarnya lagi.
"gadis-gadis memang kadang gila" gerutunya saat semakin jauh dari Baekhyun yang masing terdiam.
"Park Chanyeol" teriak Baekhyun yang langsung menghentikan langkah Chanyeol. Saat menoleh Chanyeol bisa melihat Baekhyun melambai kepadanya sambil tersenyum. "namamu Chanyeol kan?"
"aku akan mngingatnya, dahhh~"
Deg~ jantungnya tiba-tiba bergemuruh saat melihat senyuman diwajah Baekhyun. Perasaan aneh mulai menjalari tubuh Chanyeol yang membuatnya terpaku diam dan memandangi Baekhyun yang menjauh. ini perasaan aneh yang tidak pernah dirasakan Chanyeol, kenapa dia merasa... tidak ingin Baekhyun pergi. dia seperti mengharapkan Baekhyun menghampirinya dan tersenyum padanya.
Aneh.
Chanyeol menggeleng-geleng dan memilih kembali melanjutkan langkahnnya. Jauh lebih pelan sambil terus memikirkan gadis yang baru ditemuinya. Gadis yang mirip dengan ibunya dan gadis itu... yang membuatnya merasakan hal aneh yang memusingkan.
(My Lovely Fairy)
"bee kamu dari mana sih? Tadi kan aku bilang kamu harus kembali kesini" Kyungsoo mengomel saat Baekhyun menghampirinya ditempat mereka sebelumnya berpisah. Padahal Kyungsoo sudah berpesan pada Baekhyun untuk kembali ketempat itu, tapi Baekhyun malah terlambat datang dan membuatnya harus ketimpungan mencari Baekhyun tadi. Untung saja Baekhyun cepat datang dan belum sempat membuat Kyungsoo melaporkan kehilangan orang pada pihak kampus.
"aku tadi berkeliling, seperti apa yang kamu katakan. Dan sekarang sudah kembali kan? Kenapa kamu malah bertanya begitu"
Astaga.
Baekhyun benar-benar menguji kesabarannya. Seperti berbicara pada anak kecil jika bersama Baekhyun, mungkin Kyungsoo harus menjelaskan detail dulu biar dipahami Baekhyun si gadis anta brantah ini.
"sudahlah lupakan. Sekarang kamu masih mau berkeliling kota ini dan melihat-lihat kan? Yasudah ayo~" Baekhyun mengangguk semangat, "yasudah ayo~" dengan menarik tangan Kyungsoo cepat.
"tadi aku bertemu seorang pemuda" ucapan Baekhyun membuat Kyungsoo tertarik, "pemuda, Siapa?"
"aku tidak tahu, tapi namanya Park Chanyeol" seketika Kyungsoo menghentikan langkahnya dan membuat Baekhyun menggikuti, "kenapa berhenti?"
"kamu bilang kamu bertemu dengan Park Chanyeol?" Baekhyun mengangguk, tapi wajahnya terlihat masih tidak mengerti. "memangnya kenapa?"
"tidak apa-apa, apa kalian sempat mengobrol?" Kyungsoo kembali melanjutkan berjalan dengan baekhyun yang mengikuti. "lumayan, dia cerewet sekali" kyungsoo mengerutkan dahi saat mendnegar ucapan baekhyun.
"cerewet?"
"iya, pria itu langsung datang padaku tanpa ba bi bu dan langsung menanyakan banyak pertanyaan padaku, membuatku pusing saja"
Kyungsoo terlihat diam dan berfikir. "kamu yakin dia banyak biacara?"
Baekhyun mengangguk mantap. "dia juga sempat malu saat tahu dia salah orang. Dia kira aku taehyung, dan dia bilang soal ibunya yang mirip denganku," baekhyun diam sebelum melanjutkan ucapannya. "ah kyung..."
Kyungsoo menoleh saat baekhyun memanggilnya. "kenapa namaku harus byun baekhyun?" pertanyaan polos baekhyun yang kyungsoo belum siap menjawabnya itu seketika membuat kyungsoo blank. Dan jika dalam sebuah sinetron maka akan ada dua frame yang menggambarkan ekspresi bingung kyungsoo dengan wajah polos baekhyun yang menunggu jawaban. Dan pada akhirnya cerita sampai disini, dan...
Bersambung...
.
.
.
.
To be continute...
.
.
.
.
Helooo~
Maaf yah soal typo nama sama judulnya kemarin (terimakasih buat rahma yang udah koreksi), awalnya mau dibuat versi novel tapi saya mau coba jadi ff aja kayanya lebih menarik. Tiap inget karakter wanitanya pasti inget baekhyun hehehe.. dan karakter cowoknya juga chanyeol banget jadi ngga jadi saya buat novelnya tapi jadi ff aja, lagian saya ngga bakat nulis novel hehehe
Tapi enjoy yah, semoga suka cerita karangan caca, panggil saja begitu
Review yah kalau emang suka, ngga suka, caca nggak maksa baca sama review kok, itu hak kalian.
Tetap baca kelanjutannya ya, see you ^^
Terimakasih yang udah review sama follow favoritenya
