Hy minnaaaa XD
Akemi Amagawa*Vhy Otome Saoz* datang kembali dengan sebuah Fic HiruMamo ^^b
Gomen, kemaren ada kesalahan =.=",,, Jadi mohon baca lagi ya ^_^
Destiny For You
Chapter 1 *prologe*
Present by
Akemi Amagawa *Vhy Otome Saoz*
Disclaimer by
Riichiro Inagaki & Yusuke Murata
Pair :
HiruMamo
Warning : OC, Typo, OOC, gaje.
Kwak Kwak Kwak Kwak
Mamori berjalan pelan menuju rumahnya dengan kepala tertunduk ke bawah, blazernya yang berwarna hijau marun dibasahi oleh keringatnya.
Dia melirik jam digital yang terlilit di tangannya sesaat.
"Haaaah. . . . Capek sekali. Kenapa sih Hiruma-kun selalu saja memberikan tugas yang banyak. Padahalkan turnamen Tokyo masih lamaaa. Haaaah . . . Kau benar-benar menyebalkan Hiruma-kun." sungutnya kesal dan menghela nafas panjang sembari terus berjalan. Tapi ketika dia melihat sebuah toko yang bernuansa serba hitam bernama "YURIKO", dia menghentikan langkahnya dan memandang toko itu sejenak seperti teringat akan sesuatu. Lalu dia mengangkat wajahnya dan menatap langit sore yang berhiaskan burung-burung yang berkicau riang dengan mata birunya yang indah sambil tersenyum manis dan mata berbinar-binar.
'Tapi . . . Tak apalah selama aku bisa terus membuat Hiruma-kun bahagia.' batin Mamori senang. Ternyata toko bernuansa hitam tadi mengingatkannya pada Hiruma yang sangat menyukai warna hitam. Mamoripun menundukkan wajahnya kembali dan menatap jalan di hadapannya dengan bersemangat dan senyum yang terukir manis di wajah cantiknya.
"Hmm . . . Kuharap Hiruma-kun juga merasakan hal yang sama denganku." bisiknya pelan, lalu mulai berjalan kembali menuju rumahnya dengan semangat dan senyum bahagia.
-Di Atas Gedung Toko Yuriko-
Tapi, tanpa Mamori sadari seorang gadis berambut hitam kelam dan memakai dress hitam dengan di penuhi rimpel dan renda tipis berwarna putih yang melingar indah di hampir setiap lekuk tubuhnya mengawasi setiap gerakan Mamori sedari tadi dari atas toko "YURIKO". Mata merahnya yang dingin berkilat tajam menatap Mamori yang baru saja menghilang di balik sebuah gang kecil.
"Hmm . . . . Kita lihat saja nanti." bisiknya pelan bahkan hampir tak terdengar lagi, suaranya yang indah membuat setiap kata-katanya terdengar seperti senandung lembut yang indah tapi penuh mistery.
Fiuh . . .
Seperti angin yang berhembus pelan, wanita itu menghilang. Yang tertinggal hanyalah sehelai mahkota mawar hitam yang tampak mengering dan layu.
Tanda kehadirannya.
Mamori berlari dari ruang club menuju lapangan dengan tergesa-gesa dengan membawa kumpulan-kumpulan kartu strategi yang di masukkannya di dalam sebuah tas kecil.
"KUSO MANE! NGAPAIN AJA KAU DI SANA?" teriak Hiruma dari arah lapangan, dari nada bicaranya terdengar jelas kalau dia sangat kesal menunggu Mamori yang tak kunjung datang.
"IYAAAA. Sebentar lagi aku sampai, sabarlah sedikit." teriak Mamori sambil terus berlari.
Tap Tap Tap
BRUK
Karna tergesa-gesa, Mamori menabrak seseorang yang tiba-tiba berada di depannya sampai terjatuh dan tas kecil yang dibawanya jatuh terbuka menyebabkan semua kartu strategi yang ada di dalam tas itu berserakan di atas tanah.
"Aduh! Maaf tadi aku tergesa-gesa." ujar Mamori yang terduduk di atas tanah sambil mengusap kepalanya yang terbentur sesuatu seraya menutup matanya mencoba menghilangkan rasa sakit di kepalanya.
". . . "
Tapi Mamori tidak mendengar jawaban dari orang di depannya, diapun membuka matanya dengan perlahan-lahan.
Terlihatlah seorang gadis berambut hitam kelam, mata merahnya yang semerah darah menatap Mamori dengan tatapan dingin yang sangat menusuk. Sekilas wanita itu terlihat seumuran dengannya dan Hiruma tapi, dress hitam penuh rimpel dan renda tipis berwarna putih yang melingkar hampir di setiap lekuk tubuhnya terkesan agak kuno mirip pakaian para bangsawan eropa terdahulu sehingga Mamori menarik ulur keputusannya kembali.
DEG
'Si-Siapa wanita ini?' batinnya.
Mamori menatap wanita yang ada di hadapannya, otaknya yang cerdas seakan dibekukan lewat tatapan dingin menusuk wanita itu, sampai tiba-tiba wanita berambut hitam itu membungkukkan tubuhnya sampai wajahnya berada tepat di depan wajah Mamori dan hanya berbeda 30cm.
DEG
"Kau . . . . Mamori Anezaki kan?" ujarnya pelan tanpa ekspresi tapi terkesan menakutkan sambil terus menatap tajam mata biru Mamori dengan mata merahnya.
GLEK
"Eh. , . I-Iya." jawab Mamori yang mulai ketakutan.
Wanita itupun kembali menegakkan tubuhnya dan menatap Mamori dengan tatapan kosong, tapi dari raut wajahnya terlihat dia seperti sedang memikirkan sesuatu.
Mamori hanya memandangnya dengan diam menungguk ekspresi wanita itu. Tapi tanpa Mamori sangka, mulut wanita itu mengembangkan senyum tipis yang membuat wajah cantiknya semakin terlihat mempesona tapi senyum itu terkesan menyeramkan, dan entah mengapa tiba-tiba Mamori merasakan aura yang sangat mengerikan keluar dari wanita itu seperti mencengkramnya dengan kuat, dapat di rasakannya bulu kuduknya yang sudah berdiri tegang karna ketakutan. Bahkan aura itu lebih kuat dari aura yang di miliki oleh Hiruma.
DEG
"Si-Siapa kau?" tanya Mamori yang masih terduduk di atas tanah.
Senyum di mulut wanita itu tiba-tiba menghilang dan menatap Mamori dengan tatapan dingin dan raut wajah tanpa ekspresi, lalu kembali membungkukkan tubuhnya.
"Nanti . . . Akan ku beri tau ….Nanti." ujarnya pelan dengan menekankan kata nanti seraya kembali tegak dan berjalan ke belakang Mamori yang masih tercengak di tempatnya.
"Hei! Ngapain kau bengong di situ? Sepertinya pacarmu sudah sangat kesal menunggumu." serunya dingin dari belakang Mamori.
"Ah. . . I-Iya."
Mamoripun tersadar dari lamunannya dan cepat-cepat memungut kartu-kartu strategi yang berserakan di sampingnya lalu menaruhnya di dalam tas dan berdiri kembali.
"Tapi. . . Kenapa kau tau kalau berpacaran dengan Hiruma-kun?" serunya seraya berbalik berharap dapat menemukan wanita itu di belakangnya.
"Eh!"
Tapi dia tak menemukan siapapun di belakangnya kecuali ruang club yang terkunci rapat dan angin yang berhembus pelan di sekitarnya.
"Eh . . . Mana dia?" tanyanya pada diri sendiri dengan wajah heran.
"KUSO MANEEE?" teriak Hiruma murka dari lapangan.
"Ah . . . Maaf, aku akan segera ke sana."
-Di atas gedung SMA Deimon-
Seorang wanita bergaya ala eropa menatap dingin Mamori yang tengah berlari ke arah lapangan dengan tergesa-gesa seraya menopang dagunya dengan tangan yang berselimut sarung tangan hitam. Rambut hitamnya yang indah melambai pelan terhembus angin sore .
"Gadis itu . . . Menarik." ucapnya pelan dan berjalan menuju pintu satu-satunya yang berada di atap gedung itu.
Whuss
Wanita itu menembus pintu meninggalkan sehelai mahkota bunga mawar hitam yang tampak sudah mengering dan layu.
Tapi . . . Jika kau melihatnya lebih seksama lagi, maka kau akan menemukan bercak-bercak darah segar melekat di helai mahkota mawar yang indah itu.
Mungkin. . . . Suatu saat nanti kau juga akan mendengar sebuah jeritan keras yang memekakkan dari mawar hitamKu.
This Game Is Mine
Will Began With This Story
Would You Like To Go With Me ?
Siapakah wanita itu?
Benarkah dia mengincar Mamori?
*Liat di chapter selanjutnya ^^*
HuH! aku dah lama g' buat fic HiruMamo lagi TT^TT
Kangen banget rasanya sama ni pair ,,,
Gomen kalau GAJE,,,,
Ini masih chap 1,,, jadi masih ada sambungannya ^^b
Btw,,,, fic The Winner mungkin 2 hari lagi apdeth ^^,,, Itupun kalau saya sudah sembuah ya ^^
R&r plish,,, jangan lupa sertakan kritik dan saran yah ^_^
