Title : The Future of Us

Rated : T

Genre : Family / Adventure

Warning : Shounen Ai, Semi-AU, OOC, rombak dari cerita asli ^ ^;

Bisa dibilang sequel dari cerita Insieme :)

KHR Belong to Amano Akira

.

Chapter 1, The World 10 Years Later

.

Suasana di markas Vongola nampaknya sedang tenang-tenang saja, dengan beberapa orang yang sedang berlalu lalang—melakukan patrol dan juga beberapa maid yang sedang mengerjakan pekerjaan mereka. Di beranda lantai dua tampak empat orang yang sedang duduk sambil menikmati secangkir teh dan tentu saja beberapa makanan kecil untuk mengisi sore mereka.

"Jadi, kau sudah memutuskannya Natsuki?" pria berambut kuning dengan mata berwarna biru langit itu tampak menatap kearah anaknya yang duduk di hadapannya. Giotto, bersama dengan G dan juga Natsuki bersama dengan Hayato tampak sedang membicarakan sesuatu yang tampaknya penting.

"Aku tahu kalau ayah juga akan memiliki Tsuna—sama seperti apa yang aku fikirkan," Natsuki menyerup teh yang ada di depannya sambil menutup matanya, menikmati harum dan juga rasa dari teh itu. Hayato—Storm Guardian dari Natsuki juga tampak tenang dan menuangkan kembali minuman itu saat ia melihat gelas milik Natsuki kosong, "lagipula—saat Ring Battle Tsuna bisa mengalahkan Xanxus-nii dan juga aku…"

"Ya," Giotto tersenyum dan menghela nafas, meletakkan gelasnya yang baru habis setengah, "aku tidak menyangka perkembangannya akan sepesat itu. Kalau begitu, sudah diputuskan bu—"

DHUAR!

"Ah sial—pekerjaan lagi…"

"Ini semua salahmu ahou-ushi!"

Gokudera, tampak bertengkar dengan Lambo yang tentu saja tidak mau kalah dan membentak Gokudera juga. Yamamoto dan juga Ryouhei tampak mencoba untuk menenangkannya, tetapi tentu saja itu semua tidak berguna saat Gokudera malah memarahi Yamamoto dan juga Ryouhei.

"Kau yang menendangku bakka-dera! Lambo-sama tidak salah apapun!"

"Maa, maa—bukankah ada yang lebih penting kita lakukan sekarang," Yamamoto mencoba untuk menenangkan keduanya, walaupun senyumannya tampak terlihat di wajahnya, tetapi tersirat juga kekhawatiran akan sesuatu dan lain hal—satu hal yang jarang sekali terlihat di wajahnya jika itu tidak menyangkut keluarganya dalam bahaya.

"YA! KITA HARUS SEGERA MENEMUKANNYA!"

"DIAMLAH TUFT-HEAD, AKU TAHU APA YANG HARUS AKU LAKUKAN!" Gokudera yang tampak emosi dengan suara Ryouhei yang sudah kelewatan ambang batas pendengaran manusia itu semakin mengamuk.

"Gokudera! Apa yang kalian lakukan, dan suara ledakan apa tadi!" G tampak berjalan bersama dengan Giotto, Natsuki, dan juga Hayato. Melihat ayah dan juga kakak kembarnya itu, Goku tampak berdecak kesal dan memalingkan wajahnya dari mereka.

"Hm? Kukira Tsuna bersama dengan kalian—" Natsuki tampak menoleh dan menemukan ketiga orang itu tampak gugup dan wajah mereka tampak pucat pasi. Menoleh kearah yang lain—tidak menatap kearah Natsuki, Giotto, G, dan juga Hayato.

"Bisa kau ceritakan apa yang terjadi, Gokudera?" Hayato yang sepertinya paling waras diantara mereka bertujuh pada akhirnya angkat bicara dan menatap kearah Gokudera. Walaupun nada suaranya tampak tenang, Gokudera bisa melihat aura gelap yang terpancar dari wajah kakaknya itu.

"I—ini semua salah Ahou-ushi! Dia menembakkan Juunen Bazooka pada Tsuna-sama!"

"Lalu, bagaimana itu bisa terjadi?"

Gokudera tampak diam kali itu, tidak menatap kearah kakaknya dan tidak ingin menceritakan apapun padanya.

"Yamamoto?"

"Sebenarnya—" Yamamoto tertawa pelan dan menggaruk dagunya dengan telunjuknya.

…Flash Back…

"Tsuna! Lambo-sama ingin makan kue!"

Suara Lambo yang tampak merengek pada Tsuna terdengar saat Tsuna, Gokudera, dan juga Yamamoto tampak sedang belajar bersama di kamar Tsuna. Mendengar suara Lambo, Tsuna segera menghentikan aktifitasnya dan menatap kearah sang anggota termuda di mansion Vongola itu.

"Dimana Natsuki, kau bisa meminta pada Natsuki Lambo…"

"Natsuki sedang bersama dengan paman Giotto, Lambo-sama ingin bermain dan makan kue," mengorek hidungnya, tampak menatap Tsuna yang memiringkan kepalanya dan menatap Lambo bingung. Untuk apa Natsuki dan ayahnya bersama dan seperti membicarakan hal penting hingga Lambo tidak diperbolehkan untuk ikut.

"Oi, Ahou-ushi, jangan mengganggu Tsuna-sama!" Gokudera yang tampak kesal karena Lambo mengganggu waktu mereka belajar tampak menggenggam rambutnya dan mengangkat Lambo tinggi-tinggi saat ia sedang berdiri. Meronta, tampak Lambo mencoba untuk melepaskan diri dari Gokudera.

"Lepaskan Lambo-sama, ahou-dera!"

"Kau fikir aku mau kau perintah?" memukul kepala Lambo dengan keras sebelum melepaskan pegangannya, membuat Lambo terjatuh dan terduduk, diam dengan mata berkaca-kaca. Itu sudah cukup untuk membuat Tsuna, Gokudera, dan Yamamoto tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"La—Lambo, kau tidak apa-apa?" Tsuna berjalan mendekat perlahan sambil mencoba untuk menenangkan Lambo sebelum terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan.

"To—tolerate…!" mengeluarkan sebuah bazooka, yang tentu saja adalah Juunen Bazooka. Inginnya mengarahkannya pada dirinya sendiri, tetapi entah kenapa Tsuna tampaknya sedang sial, melihat bahwa moncong bazooka itu ada di depannya—siap menembaknya dengan peluru yang ada di dalamnya.

"HIEEE!"

"Tsuna/Tsuna-sama!" Gokudera dan juga Yamamoto mencoba untuk menolong Tsuna yang akan tertembak itu.

BUM!

"Begitulah—" menunjuk dengan telunjuknya, tampak menggaruk kepala belakangnya sambil tersenyum kaku. Giotto, Natsuki, G, dan juga Hayato tampak terdiam—menatap mereka tidak percaya.

Jadi, Tsuna tertembak oleh Juunen Bazooka?

"Lalu—dimana sosok Tsuna sepuluh tahun yang akan datang?" tampak sangat penasaran dengan itu semua—Natsuki tampak menatap Yamamoto dan juga Gokudera dengan tatapan berbinar-binar. Sementara yang bersangkutan hanya bisa diam dan tidak menjawabnya.

"Itulah masalahnya—sosok Tsuna sepertinya tidak berganti dengan sosoknya 10 tahun yang akan datang," Yamamoto tampak menghela nafas dan menatap Giotto dan juga Natsuki yang terdiam. G dan juga Hayato tampak menoleh kearah boss mereka masing-masing, mencoba untuk melihat keadaan mereka yang membatu.

"Apakah ada kemungkinan kenapa Tsuna tidak berpindah?"

"Sebenarnya aku memikirkan satu kemungkinan—" Gokudera yang tampak menatap kearah lain, tampak sangat cemas dan juga gugup. Ia tidak ingin mengatakan kemungkinan yang ia fikirkan, tetapi memang hanya ini satu-saunya kemungkinan yang terpikir olehnya saat ini, "—kalau memang Tsuna-sama tidak berganti menjadi sosoknya yang berada di masa 10 tahun yang akan datang, mungkin itu karena—sosoknya 10 tahun yang akan datang itu tidak ada…"

"Maksudmu—"

"Mungkin—Tsuna, 10 tahun yang akan datang sudah—"

"Giotto/Natsuki!" Hayato dan juga G tampak terkejut saat Giotto dan juga Natsuki pingsan secara bersamaan. Saat semua orang panik karena keadaan mereka berdua, Yamamoto sendiri yang sepertinya—tumben—menyadari sesuatu yang sedaritadi tidak dibahas oleh mereka.

"Bukankah, yang lebih penting—kenapa sudah lebih dari 5 menit dan Tsuna tidak kembali juga?"

'Ugh—apa yang terjadi,' Tsuna tampak membuka matanya untuk melihat ke seluruh sisi tempatnya berada. Gelap, tidak ada setitik cahayapun yang masuk. Ia bisa merasakan kalau ia dalam keadaan berbaring, susah untuk bergerak dan bau bunga tampak sangat menyengat, 'ah—aku terkena tembakan Juunen Bazooka milik Lambo. Apakah itu artinya aku terkirim ke masa depan? Tetapi dimana ini?'

Mencoba untuk menggerakkan tangannya ke atas, sesuatu menghalangi cahaya yang masuk—dan Tsuna mencoba untuk menggerakkannya perlahan.

"Ah terbuka—" mencoba untuk bangkit, menyipitkan matanya saat cahaya matahari langsung masuk ke dalam iris matanya. Bangkit dan duduk, meletakkan apapun yang tadi menghalangi cahaya untuk masuk ke dalam tempatnya berbaring. Menoleh, menemukan dirinya berada di tengah hutan lebat, "—ini, dimana?"

Masih mengedarkan pandangan, dan kini tertuju pada benda tempat yang ia buat untuk berbaring.

"Kalau aku tertembak Juunen Bazooka, itu artinya aku bertukar dengan sosokku 10 tahun yang akan da—" menyadari tempatnya berbaring, sebuah peti berlambangkan Vongola dan angka II, beserta dengan bunga lily yang mengelilingi tempatnya berbaring. Wajahnya mendadak pucat pasi, "HIEE! Kenapa aku ada di peti mati!"

"Siapa itu!"

Suara yang tampak familiar tetapi sedikit berbeda itu membuat Tsuna terkejut dan segera berbalik menuju ke asal suara. Siluet seseorang yang tampak familiar itu semakin mendekat, "ka—kau…"

"H—huh? Hayato-senpai?" sosok yang tampak tidak berubah, mulai dari gaya rambut dan juga wajah itu membuat Tsuna semakin terkejut. Tetapi, tentu saja yang paling terkejut saat ini adalah pemuda berambut perak itu, yang dengan segera berlutut dan memegang bahu Tsuna.

"Tsuna-sama!" menunduk dan menutup matanya erat, Tsuna tampak sadar dengan panggilan yang diberikan padanya itu. Hayato tidak pernah memanggilnya seperti itu, dan hanya ada satu orang yang memanggilnya seperti itu.

"Ka—kau Gokudera-kun?"

"Ma—maafkan aku Tsuna, aku benar-benar minta maaf…" menunduk, terus mengucapkan maaf berulang kali sambil mengeratkan pegangannya pada bahu Tsuna.

"A—apa? Sa—sakit Gokudera-kun…" Tsuna menyerengit sakit saat pegangan pada bahunya semakin erat membuatnya merasa sakit. Dengan segera sang storm guardian melepaskan tangannya dan menundukkan kepalanya.

"Maafkan aku Tsuna…"

"Ma—maaf, tetapi aku tertembak oleh Juunen Bazooka dan membuat diriku bertukar dengan sosokku 10 tahun yang akan datang," mencoba untuk tersenyum walaupun fikirannya masih kacau dan tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di masa ini. Gokudera tampak menatap Tsuna sejenak, wajahnya tampak terlihat sedih dan juga sakit.

"Begitu, hanya bisa 5 menit—" menghela nafas berat dan mengambil sesuatu dari jas hitamnya, mengeluarkan sebuah foto pemuda berambut merah yang memakai kacamata, "—Tsuna, kalau kau kembali ke masamu, segeralah habisi orang ini. Namanya adalah Irie Shouichi. Ini adalah fotonya di masa ini, tetapi kau mungkin bisa saja menemukan waja yang mirip dengannya di masamu…"

"Tu—tunggu, maksudmu menghabisi itu, membunuhnya?"

"Aku tahu ini susah Tsuna, tetapi dirimu di masa ini sudah terlambat, dan yang bisa kau lakukan hanyalah mengubahnya dari masamu!" suaranya tampak bergetar, Tsuna juga bisa melihat tubuhnya yang gemetar, "ka—kalau saja ia tidak ada, Byakuran tidak akan mungkin membentuk Sin Squad itu…"

"B—Byakuran? Sin Squad?" baru saja akan menanyakan tentang hal itu lagi, tetapi ia sadar ada sesuatu yang lebih ingin ia ketahui, "G—Gokudera-kun, aku ingin bertanya sesuatu! Kenapa—aku bisa berada di dalam peti mati…"

Mendengar pertanyaan itu, Gokudera tampak terkejut dan menatap Tsuna yang masih mencoba untuk tersenyum.

"Kenapa—dirimu di masa ini berada di dalam peti mati?"

"I—itu karena—" baru saja akan mengatakan sesuatu, saat tiba-tiba merasakan sesuatu yang datang dan akan menyerang Tsuna saat itu. Dengan segera Gokudera mendorong Tsuna menjauh, "awas Tsuna!"

DHUAR!

Tsuna yang tampak terlempar dengan segera menatap kearah Gokudera yang tampak terkena serangan langsung tadi.

"G—Gokudera-kun!" baru saja akan mendekat saat sebuah tembakan hampir saja mengenainya. Menoleh kearah asal tembakan, menemukan seseorang berambut panjang dengan memakai sebuah google menatap kearahnya.

"Sudah kuduga, radarnya berasal dari sini—maaf saja, aku harus mengakhiri perjalananmu sampai disini saja—Sawada Tsunayoshi…"

Dan yang ia lihat setelah itu hanyalah tembakan flame yang menuju ke arahnya. Menyebabkan asap yang mengepul dan menghilangkan pandangannya dari sosok itu.

"Hanya seperti itukah—Vongola Secondo yang sudah dilatih oleh Reborn?"

"Kau mengetahui tentang Reborn—" suara itu tampak mengejutkan sosok itu dan ia menemukan Tsuna yang sudah berubah menjadi HDWD mode dan menggunakan Zero Point Breakthough Reverse, "—siapa kau?"

"Minus point!" tampak terkejut dan baru saja akan menembak Tsuna kembali saat ia bergerak cepat menuju ke belakang sosok itu dan akan menyerangnya. Sosok itu segera menunduk, tetapi Tsuna dengan segera melancarkan serangan yang telak mengenai perutnya.

"Kenapa kau bisa menggunakan Dying will Flame?"

Saat itu, tiba-tiba saja gerakan sosok itu semakin cepat, dan ia sudah berada di atas pohon yang ada di dekat Tsuna. Jubahnya tampak terkoyak karena serangan dari Tsuna, membuat Tsuna bisa melihat dengan jelas—jika sosok itu adalah seorang perempuan.

"Ap—"

"Begitu—ternyata kau memiliki potensial besar… bahkan kekuatanku yang penuhpun tidak bisa mengalahkan semangat bertarungmu," perempuan itu tampak tersenyum puas dan kali ini mengeluarkan sebuah kotak dan memasukkan salah satu cincin yang ada di tangannya ke dalam lubang yang ada di dalam kotak itu, "tetapi—dengan kekuatanmu yang sekarang di era ini—kau tidak akan mungkin selamat!"

Lagi-lagi serangan flame yang tampak mengarah langsung pada Tsuna—tetapi kali ini tampak sebuah flame berwarna merah yang menyelimuti sebuah tulang yang membentuk lingkaran melindunginya.

"System CAI—Gokudera!" perempuan yang tampaknya mengenai sosok Gokudera itu menoleh dan menemukan Gokudera yang terkurung dalam sebuah tali yang terbuat dari flame itu membuka sebuah kotak yang hampir sama dengan cara pemakaian yang dilakukan perempuan itu.

"Apa yang kau lakukan Lal Mirch, kau bisa membunuh Secondo!"

"Aku hanya mengetes kekuatannya," Lal melihat Tsuna yang tampak turun dan menonaktifkan flame di dahinya sambil menatap binging Gokudera dan juga perempuan bernama Lal Mirch itu, "ia lulus…"

"Tidak sampai memakai box weapon bukan, lagipula Niidaime ini bukan berasal dari masa ini—" Gokudera menghela nafas dan berjalan mendekati Tsuna, "maafkan aku Tsuna, namanya adalah Lal Mirch, dan ia berasal dari CEDEF…"

"A—ah begitu, tidak apa-apa…"

"Kau tidak menyadari sesuatu Gokudera?" Gokudera menatap bingung Lal, begitu juga dengan Tsuna, "Tsunayoshi Sawada, sudah lebih dari 5 menit berada di masa ini…"

"Be—benar juga! Kenapa aku tidak kembali ke masaku!" Tsuna tampak panik karena baru saja menyadari hal itu. Gokudera sendiri tampak baru sadar, tetapi terlihat tidak begitu kaget dengan apa yang terjadi, "bagaimana caranya aku bisa kembali!"

"Mungkin—sebaiknya kita kembali ke markas saja untuk sekarang," Gokudera menghela nafas dan mencoba untuk menenangkan Tsuna, "kita akan memikirkan cara untuk mengirim anda kembali ke masa anda…"

"Ka—kalian juga bisa menceritakan apa yang terjadi di masa ini padaku bukan?"

Gokudera maupun Lal tampak sedikit cemas dan juga terdiam mendengar perkataan Tsuna. Tetapi pada akhirnya Gokudera mengangguk begitu juga Lal.

"Yang pasti kita harus mencari tempat yang aman terlebih dahulu—sebelum Millefiore menemukan kita," Gokudera memasang sebuah rantai yang menyelimuti beberapa cincin di jarinya. Mengambil cincin yang sama, memberikannya pada Tsuna, "walaupun anda tidak memakai cincin Vongola, tetapi cincin yang diberikan paman Giotto sudah cukup untuk memberitahukan keberadaan kita. Sebaiknya anda pakai ini Tsuna…"

Tsuna hanya mengangguk dan memakainya dengan segera.

"Lalu—apa yang sebenarnya terjadi, dimana yang lainnya—dan kenapa kita berada di tengah hutan seperti ini?" Tsuna berjalan mengikuti Gokudera dan juga Lal, sambil meminta penjelasan yang masuk akan atas semua yang ada di sana, "apakah ini hutan yang berada di sekitar mansion?"

"Ya—"

"Kalau begitu, kita dalam perjalanan menuju ke mansion bukan?" Tsuna menatap Gokudera dan juga Lal secara bergantian, hanya menemukan raut wajah yang sedih dan juga kesal.

"Satu tahun yang lalu—mansion Vongola tempat kita tinggal dihancurkan oleh Millefiore—" Gokudera menghela nafas dan suaranya tampak pelan dan hampir berbisik, "—mereka merencakana Vongola Hunt, dan langkah pertama yang mereka lakukan adalah menghancurkan markas tempat kita berada…"

"Vongola—Hunt?"

"Mereka mengincar seluruh anggota Vongola—mencoba untuk menghabisi mereka satu per satu—" Tsuna menatap Gokudera tidak percaya dengan apa yang dikatakan olehnya, "—beberapa bulan sebelum membangun basecamp baru yang sebelumnya sudah berjalan dan hampir selesai, kami semua bersembunyi di markas Cavallone dengan bantuan paman Enzo dan juga Dino…"

"Lalu bagaimana dengan ayah dan juga Natsuki? Paman G dan juga yang lainnya—" Tsuna tampak menyadari ekspresi Gokudera yang mengeras dan tampak kesal juga sedih—lebih daripada yang tadi ia lihat, "—dan, tentang sosokku yang berada di peti mati itu…"

Tsuna sudah menyadarinya—dari awal ia muncul hingga akhirnya penjelasan tentang terjadinya Vongola Hunt. Ia sudah tewas pada masa ini—saat Millefiore melakukan Vongola Hunt.

"Selain kau—sebelumnya sudah ada beberapa guardian Vongola yang tewas karena Vongola Hunt itu Sawada Tsunayoshi—karena mereka mengincarmu dan juga ayahmu…" Tsuna tampak membelalakkan matanya, mencoba untuk mengalihkan perhatiannya pada Lal, "korban pertama dari Vongola Hunt—terjadi karena kesalahpahaman dari pihak CEDEF maupun pihak Vongola."

"Kami mengira kalau yang menjadi targetnya adalah paman Giotto, dan untuk menangkap Millefiore, kami memberikan pengawasan ketat terhadap orang yang mendekati paman Giotto, siapapun—" Gokudera tampak berbicara dengan nada datar dan tatapannya tampak kosong karena suatu hal.

"Siapa—yang tewas saat itu?"

Gokudera tampak tidak mengatakan apapun, kepalan tangannya tampak semakin kencang hingga telapaknya memutih dan ia hanya menutup matanya saja. Lal yang mengetahui dan melihat ekspresi wajah Gokudera tampak hanya menghela nafas dan menatap kearah Tsuna.

"Saat kami lengah, Giotto Vongola mencoba untuk mencari tahu tentang keberadaan markas Millefiore. Saat itu, kami memusatkan perlindungan pada Giotto saja—tidak menyadari jika target yang diincar oleh Millefiore bukanlah dia—" Lal menutup matanya, mencoba untuk mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskannya pada Tsuna, "—korban pertama dari Vongola Hunt adalah—sahabat sejak kecil, tangan kanan, juga Storm Guardian Vongola Primo, ayah dari Gokudera—yaitu G…"

"APA!"

To Be Continue

Cio : hyahahaha X D oke, me ga bisa tahan diri buat publish ini ffic! Tentang Future Arc yang mungkin terjadi kalau ada Primo Guardian yang masih hidup dan jadi orang tua mereka X D ah masalah Natsuki dan juga guardiannya, kalau bingung—itu urutannya sama kaya cerita Insieme, jadi versi dewasa dari Guardian Decimo itu adalah guardiannya Natsuki atau saudara kembarnya Tsuna.

Dan tentang kematian dari G, jangan kaget ;) karena ini ada hubungannya sama Sin Squad dan Millefiore ;) dan jalan ceritanya bakal beda banget walaupun inti ceritanya sama. Ya iyalah, bahkan Gnya mati aja ga ada di Future Arc yang official kan?

Setelah ini mungkin me bakal publish Our True Fate sama Unforgetable Memories, jadi tunggu aja ya ^ ^;

List nama yang dipake buat nama Guardian :

Giotto : G (Storm Guardian), Ugetsu (Rain Guardian), Knuckle (Sun Guardian), Alaude (Cloud Guardian), Lampo (Thunder Guardian), Spade (Mist Guardian)

Tsuna : Gokudera (Storm), Yamamoto (Rain), Ryouhei (Sun), Kyouya (Cloud), Lambo (Thunder), Mukuro + Nagi (Mist)

Natsuki : Hayato (Storm), Takeshi (Rain), Ryou (Sun), Kyou (Cloud), Rokudo (Mist)

Yep X D selain Sun dan Cloud, guardian Natsuki pake nama depan dari guardian Tsuna. Dan sosoknya silahkan bayangkan TYL dari masing-masing karakter walaupun umurnya lebih muda 10 tahun. Selisih usia antara guardian Natsuki dan Tsuna adalah 5 tahun—semuanya kecuali Tsuna dan Natsuki yang kembar.

Dan memang Natsuki belum punya Thunder Guardian :) dan siapa Thunder Guardiannya di Future Arc? Silahkan saksikan nanti di chapter selanjutnya~ X D

RnR please~