Hey minna~ Saya Kdramon, dan ini adalah fanfiction pertama saya disini. Ya, pertama.
Jadi, jika ada salah-salah di ceritanya mohon dimaklumin, deh.
Btw, ngeliatin dan nontonin Sword Art Online udah cukup menarik perhatianku buat nulis cerita tentang SAO. Terus, karena ini fanfiction pertama, ya gimana deh.. Masih belom tau cara-cara buat ini itu di sini. (?) Oh yeah, I also speak English, jadi mungkin nanti bakal ada fanfic yang bahasa beda. Arab kalo perlu. #dikeroyokorangarab
Disini gaboleh post fiction buatan sendiri ya? #eh
Just kidding, daripada nontonin saya curhat 5 halaman, mending happy reading!
Chapter 1: Sword Art Online v2
Sebuah komputer me-log on kedalam sebuah aplikasi Word. Username: Kirito. Orang berbaju hitam itu pun mulai mengetik.
"Kadang, kita tidak bisa lari dari takdir yang sudah ditetapkan selamanya. Takdir itu akan terus mengejar, mengitari tubuh kita, dan merasuki jiwa kita.
Bahkan takdir sebagai seorang pemain game online pun, tidak bisa dihindari. Karena itu sudah menjadi jiwa kita, sebuah second-nature.
Cerita dari temanku ini, seorang yang kutemui saat aku bermain game online, cerita yang terbalik dari ceritaku, dan bagaimana dia menjadi seorang yang jauh, jauh lebih kuat dariku. Ceritanya untuk menyelamatkan dunia tersebut."
"Shou, waktunya sarapan!" suara seseorang memanggilnya dari lantai satu ke atas.
"Ya, bentar lagi kok ma." Balas Shou Sakuma, seorang laki-laki berumur 17 tahun, berambut coklat kehitaman, dan terpentingnya, dia seorang gamer. Gamer Sword Art Online, yang setahun lalu, dikembangkan oleh Kayaba Akihiko yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Sword Art Online, atau SAO, adalah game VRMMORPG (Virtual Reality Massive Multiplayer Online Role-Playing Game) yang sangat berbahaya, betul. Tahun 2024, satu tahun yang lalu, Kirigaya Kazuto atau Kirito, mengalahkan Kayaba dan memenangkan game itu. Di jangka waktu setahun, CEO Director dari RECTO Progress Inc., Yuuki Shouzou, mendevelop SAO dan membuat Aincrad yang bebas dari hal-hal seperti kematian, terkunci in-game, dan lain-lain.
Jadi, karena menurut Yuuki bahwa 25 floors yang akan datang adalah terlalu mudah, dia pun menambah 100 floors lagi. Total floor yang dimiliki Aincrad sekarang adalah 200.
"Ma, hari ini aku maen SAO ya," kata Shou kepada ibunya yang sedang duduk dan makan disebelahnya.
"Untung waktu di SAO udah dicepetin ya," balas ibunya. "Kalo nggak, kamu bisa berminggu-minggu ga berenti main tuh!"
Ya, yang dikatakannya benar. Waktu di SAO sekarang adalah: satu hari di SAO sama dengan satu menit di dunia asli.
"Oke, nanti ketemu pas makan siang ya." Shou pun melesat ke kamarnya, mengambil NerveGear nya, dan login kedalam dunia virtual tersebut.
Username: Shouma
Password: ********
"Link Start!"
Aincrad sudah berbeda. Saat Shouma turun ke dunia tersebut, dia berada di Floor 1: Town of Beginnings. Dia level 75, dan memakai pedang Hurricane Slasher, memakai baju Mystic Kurt Robe warna biru. Saat dia berjalan-jalan disekitar kota itu, dia melihat poster-poster orang kagumannya, Kirito. Dia mengagumi Kirito, orang yang menyelamatkan semuanya dari insiden SAO setahun yang lalu.
Dia berjalan-jalan lagi. Tiba-tiba seseorang memanggil namanya.
"Hoi, Shouma! Lama gaketemu nih!"
Itu adalah teman Shouma, seorang gamer juga. Namanya Raven. Dia selalu bersama-sama Shouma sejak mereka level 1. "Shouma, kita lawan dungeon lantai 95 yuk! Pasti monsternya udah tambah kuat juga!"
"Ayo. Pastinya aku gaakan kalah loh. Kalo kalah di dungeon floor 95 kan malu-maluin sekarang."
"Hahaha, iya!" Raven menge-scroll menu nya, menyeleksi Invite Party Member, dan Shouma menekan tombol bulat. "Kalo gitu, untuk sementara kita party ya!"
"Y-yoi. Ayo ke Teleporter."
Mereka berjalan sedikit lagi, dan mencapai teleporter di Town Of Beginnings. "Teleport- Hydrolla," Shouma berkata. Dan dengan kobaran cahaya biru, mereka lenyap dari floor 1.
Floor 95, Hydrolla. Sebuah bioma aquatic yang hampir seluruhnya dibangun pipa-pipa penyambung. Seluruh lantai itu ditenggelamkan didalam air, kecuali dungeonnya.
"Nah, itu dungeonnya~" sahut Raven dengan senang. Dia sangat senang ketika mulai berurusan dengan pertarungan. Shouma juga sangat senang ketika pertarungan, tetapi dia tidak terbuka kepada orang lain dan mempunyai watak dingin.
"Oke, ayo kita beresin monster-monsternya!" Raven pun mengeluarkan pedangnya dan berlari masuk. Shouma pun ikut berlari, karena jika tidak, dia akan terpisah dari Raven. Mereka membasmi Hypersquids dan Hydro Anemones, dan setelah mereka selesai bertarung, Raven pun naik level menjadi level 74 dan Shouma ke level 80.
"Wooh, gila juga tuh battlenya! Cuma lawan Hypersquids tapi capek gini!" kata Raven saat mereka istirahat sejenak.
"Umh!" Shouma tiba-tiba bangun dan mengeluarkan pedangnya. "S-Shouma! Apa-apaan?"
"Ssh. Musuh. Bukan monster, ini mungkin Beast Tamers. Aku merasakan kehadiran Jolt Hypersquids dan player-player."
Dugaan Shouma benar. Dua orang dengan Mace pun menyergapnya. Jolt Hypersquids, yang sudah mereka taklukkan, juga ikut mengepung mereka.
"Cih! Kita dikepung!" Shouma berkata. Ayolah Shou, pikir dengan kepala dingin. Jalan keluar. Pasti ada, pikirnya.
Mereka pun menyerang, dan Shouma pun melindungi dirinya, tiba-tiba..
CLASH! SLASH!
Semua musuh tumbang seketika. Sebuah orang berjubah hitam berdiri didepan Raven dan Shouma.
"Kalian gakenapa-napa kan?"
Shouma langsung mengenal suara itu. Orang dengan Dual Blades, Elucidator dan Dark Repulser.
"K-kamu kan.."
"Ya, aku Kirito. Senang bertemu kalian. Kalian kayaknya jago juga, tapi hati-hati sama yang gituan. PK players udah tambah banyak, dan Sword Art Council sedang membahas soal ini, mungkin juga menjadi masalah baru.."
"K-Kirito-san?" Shouma tidak bisa mempercayai matanya.
"K-Kenapa?"
-TO BE CONTINUED-
Nah, gimana, minna? Itu bukan fic pertama sih, soal nulis cerita sih udah pengalaman. #plak
Apa kependekan ya chapternya? ._. Nanti dicoba improve deh!
Kalo bagus, review please! xD Nanti chapter 2 nya... Mungkin lama mungkin juga cepet! Jaa nee~
