Tittle
CyberPunk
cast
Kim Kibum x Cho Kyuhyun x Bryan Trevor Kim
Genre
Drama, Romance, Scifi(?)
Warning
GS, typos, tulisan yang tidak BAKU dan sebagainya, bahasa tidak sesuai EYD, cerita abal.
Jika ada kesalahan atau ada kemiripan penulisan dan atau ada sesuatu yang kurang berkenan harap di maklumi.
.
.
.
Don't like Don't read, that SIMPLE.
Okay
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
[~Lizz_L_L~]
Jaman dimana teknologi semakin berkembang dan semakin maju. Menjadikan para manusia semakin gila dengan tekhnologi. Membuat otak-otak manusia mulai terkontaminasi dengan virus ketidakwarasan.
Drap
Drap
"Wookie ayo cepat" teriak laki-laki paru baya itu berlari membantu sang istri untuk mengemasi beberapa barang mereka.
Tempat di mana pikiran dan otak manusia telah terinvasi dan di perbudak oleh sains dan pengetahuan yang membuat mereka seolah tak bisa bersikap manusiawi dan di perbudak oleh kerakusan dan ketamakan akan kesempurnaan.
"Apa yang sebenarnya terjadi" tanya si laki-laki yang lebih mungil dari si laki-laki tinggi bersurai emo itu yang kini menampilkan tatapan cemas.
Menjadikan mereka seperti predator hidup yang akan selalu datang dan memangsa ilmu pengetahuan tanpa bisa di cegah, menghalalkan segala cara kotor dengan penuh intrik dan manipulasi untuk menguasai puncak tertinggi.
"Apa yang terjadi, jawab aku Kim Jong Woon?" bentak laki-laki mungil bernama Kim Ryeowook itu mulai tak sabar dengan sikap suaminya yang terlihat aneh.
Membunuh, mengambil otak dan mengambil pengetahuannya untuk membuat sebuah tekhnologi manusia buatan yang baru, yang lebih hebat, lebih kuat dan lebih sempurna dari manusia robot atau Cyborg. Sebuah penelitian rahasia pemerintah untuk membuat pasukan pembunuh tak terkalahkan, robot sempurna dengan kekuatan yang melebihi seorang Cyborg sempurna dan kepintaran melebihi manusia. mereka menamakannya dengan sebutan "CyberPunk" sebuah robot tipe "HRP9-C" dengan kekuatan mengerikan yang mampu memusnakan sebuah pulau bahkan satu negara dengan tangan kosong, sebuah robot pembunuh yang sangat berbahaya dengan otak yang sempurna.
" mereka gila Wookie, aku tak bisa memberikan penelitianku pada orang-orang seperti mereka, mereka berniat memulai peperangan, kita akan mati jika mereka sampai mendapatkan Chip hasil penelitian ku, kita harus pergi sekarang juga" jelas Kim Jong Woon dengan nafas tersengal. Seketika ekspresi Ryeowook berubah pucat pasi mendengar pernyataan suaminya.
"Bangunkan Kibum, kita harus segera pergi dari sini, secepatnya" ucap Jong Woon mendorong sang istri dan mengambil alih pekerjaan istrinya memasukan pakaian, uang dan benda penting lainnya.
Tanpa menunggu lagi Ryeowook bergegas menuju anak semata wayangnya, Kim Kibum. "Kibummie sayang, ayo bangun?!" ucap gelisah seorang pemuda cantik paru baya yang menepuk pelan pipi bulat bocah berusia enam tahun itu yang kini terlihat mengeliat kecil.
"Wookie, cepatlah~kita sudah tidak punya banyak waktu?!"sentak seorang pemuda bersurai emo merangsek memasuki kamar dengan membawa sebuah ransel besar dan ransel kecil.
"Kibummie, pakai ini sayang~" ucap Kim Jong Woon yang memakaikan mantel dan sebuah tas ransel kecil dan mengalungkan sebuah kalung dengan Bandul cantik berbentuk bulat pada anaknya.
"Jaga ini baik-baik sayang, Kibummie mengerti?!" tanya Jong Woon menatap bocah kecil yang yang kini tengah mengucek matanya belum sadar dan tanda tak mengerti seraya menatap raut wajah gelisa kedua orang tuanya. Tanpa membuang waktu lagi Jong Woon mengendong Kibum mencangklongkan tas pada pundak kanannya dan menyeret istrinya untuk bergegas pergi meninggalkan rumah besar mereka. Mereka terus berlari dengan nafas yang mulai memburu, entah apakah mereka akan berakhir dengan selamat atau berakhir dengan menjadi sebuah mayat mengenaskan, yang jelas chip ini harus selamat jika tidak maka mungkin dunia ini akan hancur bersama karena tekhnologi berbahaya yang di temukannya. Sungguh Jong Woon menyesal karena dirinyalah keadaan bumi menjadi terancam. Memang penelitiannya belum sempurna tapi jika dengan penelitian lanjutan dalam waktu beberapa tahun saja proyek "CyberPunk" bukan menjadi sebuah impian saja dan akan tiba saatnya di mana dunia akan benar-benar hancur karenanya.
Jong Woon mengeram saat melihat beberapa orang mulai berdatangan di luar rumah sederhananya.
"Dengarkan aku, bawa ini bersamamu lari lewat ruang bawah tanah, apapun yang terjadi kalian harus selamat~"
"Tidak~kita harus pergi bersama Jong Woon, aku tak bisa meninggalkanmu disini mereka bisa membunuhmu" ucap Ryeowook dengan nafas memburu dan sudah terisak frustasi dengan rumitnya kehidupan yang di bawah oleh suaminya dengan segala macam bahaya yang siap mengambil dan memisahkan mereka setiap saat karena kepintaran otak suaminya.
"Tidak, kau harus pergi tanpaku, bawah formula ini, pergilah Wookie jangan sampai mereka mendapatkannya, Wookie~aku benci mengakui ini tapi jika sampai chip formula penelitian " CyberPunk" sampai di tangan mereka kau, aku, Kibum dan juga dunia akan segera musnah, mengertilah"
"Hiks~hiks~aku tau, tapi aku tak ingin mengerti, kami membutuhkanmu Jong woon" isak Ryeowook dengan kepala mengeleng, hatinya sungguh terasa sakit dan sesak. Apakah ini akhir dari hidup mereka semua.
"Maaf sayang, maafkan aku yang tak bisa memberimu pilihan, percayalah semua akan baik-baik saja, sekarang pergilah, aku mohon sayang" ucap Jong Woon memeluk Ryeowook dan mendorongnya untuk segera pergi. Mereka tidak memiliki banyak waktu lagi.
Dengan sedikit terpaksa akhirnya Ryeowook berjalan sedikit terseok menjauhi suaminya,"jaga dirimu agar tetap hidup~aku mencintaimu" isak Ryeowook mencium bibir suaminya sekilas dan bergegas meninggalkan koridor menuju dapurnya dimana jalan masuk menuju ruang bawah tanahnya.
Ryeowook menarik tempat untuk menggantung serbet, terlihat dinding di belakang lemari es sedikit bergeser membuka celah sempit untuk mereka masuki.
"Mama, apa yang terjadi?!, kenapa papa tidak ikut dengan kita?!, kenapa Mama menangis?!" tanya Kibum kecil dengan tatapan anak anjingnya seraya mengusap air mata Ryeowook dengan jari-jari mungilnya.
"Tidak apa-apa sayang, kita akan berkumpul lagi nanti, papa sedang ada urusan, Kibum tidak usah khawatir hemz~kita akan bersama-sama lagi nanti" ucap Ryeowook masih dengan isak tangisnya. Bahkan Ryeowook tidak yakin dengan apa yang di ucapkannya. Mungkin hari ini adalah hari terakhir hidup suaminya dan juga hidupnya sendiri, yang jelas Ryeowook harus menyelamatkan nyawa anaknya. Kibum kecilnya harus tetap hidup. Kibumnya harus hidup bagaimanapun caranya.
Ryeowook sudah berhasil keluar dari ruang bawah tanahnya dan berlari cepat menuju arah Utara tepat di samping rumahnya yang sedikit jauh dengan mengendap-endap. Tepat setengah meter dari gudang tersembunyi milik keluarga Kim tubuh Ryeowook membeku saat mendengar bunyi letusan peluru.
DOR
Ryeowook terkesiap dengan muka pucat dan langkahnya tiba-tiba terhenti secara mendadak, air mata semakin deras membasahi wajahnya. Ryeowook tau ini pasti akan terjadi, suaminya~tidak Ryeowook harus kuat. Dengan nafas memburu dan tangis kesedihan Ryeowook melanjutkan langkahnya dan menuju gudang tersembunyi masuk secara perlahan menuju sebuah mobil berwarna hitam yang terlihat sedikit berdebu. Tak ada waktu untuk membersihkan mobil itu dengan cekatan Ryeowook memasukan Kibum kedalam mobil dan memasang sabuk pengaman untuk anaknya.
"Mama suara apa itu?!" tanya Kibum kecil dengan kecemasan yang mulai tampak, entah kenapa malam ini Kibum merasa sangat ketakutan, seolah memang tidak akan ada hari esok untuknya dan orang tuanya.
"Kibum, ingat kata mama oh~jangan mempercayai siapapun, kau hanya harus percaya dengan dirimu sendiri, kau harus tetap waspada, kau harus bisa menjaga liontin ini dan kau harus bertahan hidup~oh" ucap Ryeowook menatap manik segelap malam milik anaknya dan menciumi bayi kecilnya penuh luapan sayang dan penuh kesedihan dengan sedikit terisak.
"Berjanjilah pada Mama sayang" ucap Ryeowook menangkup pipi gembul Kibum dan memandangnya penuh harap, Kibum kecil mengangguk meski dirinya sama sekali tidak mengerti apa yang di maksud ibunya.
"Mama, sangat menyanyangimu, sangat" isak Ryeowook semakin menjadi, memeluk Kibum erat kemudian melepaskannya dan mencium dahi putranya. Dengan penuh tekad Ryeowook mengusap air matanya dan mulai menghidupkan mesin mobilnya. Kibum kecil sama sekali tidak mengerti tapi entah mengapa rasa sedih mengelayuti hatinya seolah ini adalah saat terakhir dia melihat ayah dan ibunya.
[~Lizz_L_L~]
"Uh~uhuk...uhuk" Jong Woon terbatuk darah dan mengeliat di lantai dengan kaki yang berdarah dan wajah yang babak belur.
"Bunuh saja aku, Sampai kapanpun kalian tidak akan mendapatkan apapun dariku" ucapnya lemah seraya mengerang sakit.
"Tentu saja kami tidak akan keberatan melakukannya tapi sebelum itu serahkan dulu Chipnya" ucap laki-laki berbadan gempal menatap Jong Woon dengan tatapan bengis seraya menjambak surai gelap Jong Woon.
Jong Woon terkekeh mengejek, "mati saja kau, selamanya aku tak akan memberitahu kalian, keparat" ucap Jong Woon dan laki-laki berbadan kekar itu menghantamkan keras kepala Jong Woon ke lantai hingga darah merembes dari pelipisnya, Jong Woon mengerang sakit kepalanya terasa pening dengan dengingan menyakitkan yang mengema di telingahnya.
"Bos, ada sebuah mobil yang melaju meninggalkan rumah ini" lapor salah satu anak buahnya.
"Kejar mereka, hehehe~kau licik sekali dan juga bodoh, terus saja berbaring di sini dan aku akan mengirimkan kepalanya padamu" seringaian kejam terpasang di wajahnya.
"Brengsek, aku akan mengejarmu sampai ke neraka jika kau Berani melakukannya, jangan menyakiti mereka, mereka tidak ada hubungannya dengan ini" teriak Jong Woon dan terbatuk darah. Laki-laki itu berdiri dan menatap sosok Jong Woon dengan tatapan dingin yang terlihat menyedihkan di lantai seraya mengacungkan pistolnya ke arah pemuda bersurai emo itu.
"Kau terlalu sombong untuk seorang yang menyedihkan, profesor Kim"
Dor
Jong Woon tergeletak di lantai dengan darah yang semakin banyak mengalir, laki-laki itu menatap tubuh Jong Woon dan melangkah pergi dengan suara ketukan alas sepatunya yang terdengar mengema di lorong. Terlihat tenang dengan sorot mata yang berbahaya.
[~Lizz_L_L~]
"Hosh~hosh~" desahan nafas memburu milik Ryeowook semakin terdengar mendominasi udara sesekali matanya tampak melirik spion dan di sana dia mendapati tiga mobil yang melaju kencang mengejarnya.
Ryeowook semakin terisak antara ketakutan dan kepanikannya, Ryeowook sudah bertekad setelah melihat banyaknya orang yang mengejarnya mungkin kini suaminya sudah tak bernyawa di sana.
Sekali lagi Ryeowook menghela nafas panjang melajukan mobilnya semakin cepat menuju jembatan, kali ini dia bertekad dan dengan sekali sentakan Ryeowook mengerahkan mobilnya menabrak pembatas jembatan tinggi itu, membuat mobil hitam beserta dirinya jatuh mulus meluncur di udara dan menghantam permukaan air sungai yang dingin dengan debuman yang terdengar mengerikan.
"Sial~cari mayatnya dan geledah semua yang ada di dalam mobil dan juga tubuh wanita itu pastikan kalian menemukan chip yang tersembunyi apapun yang terjadi" anak buahnya menganguk patuh dan mulai melakukan pencarian di bawah untuk menemukan jasad Ryeowook.
Sementara tubuh Ryeowook melayang pasrah di dalam air, tak berusaha melawan dan tak berusaha mengelak tubuhnya semakin lama semakin tenggelam. Di bukanya kelopak matanya dan tampaklah sang suami yang berenang tenang seraya mendekatinya dengan senyum menenangkan. Meraih dan mengengam jemari Ryeowook, Ryeowook rasa ini adalah akhir dari hidupnya.
[~Lizz_L_L~]
11 tahun kemudian
CTik
CTIK
CTIK
Terdengar suara keyboard yang di jamah oleh sebuah jemari lentik yang terlihat pucat, jari jemari itu bergerak dengan lincah seperti seorang penari profesional dengan gerakan cepat dan tanpa cacat. Terlihat seseorang yang tampak serius itu menuliskan sebuah sandi, kode atau semacamnya dan menatap layar komputernya dengan tatapan serius. Pemuda itu duduk dengan posisi aneh membungkukan punggungnya, benar-benar posisi yang akan membuat pinggangnya akan menjerit sakit jika duduk selama berjam-jam namun pemuda itu sama sekali acuh malah terkesan tidak peduli dengan tubuhnya, lihat saja keadaan kamarnya yang terkesan sangat berantakan dan jauh dari kata baik. Segala macam sampah basah, palstik dan makanan basi terlihat berserakan di lantai dan di beberapa tempat yang bahkan tak dapat kau perkirakan. Bahkan ruangan yang bisa di sebut kamar itu nyaris mirip seperti kandang babi, Sangat berantakan dan terkesan jorok, sangat jorok.
Sesekali pemuda yang terlihat kumal dan dekil itu menaikan bingkai kacamata dan kembali menatap layar komputernya dengan ekspresi serius, kali ini yang terpampang jelas di sana bukanlah sebuah gambar kombinasi angka dan huruf yang rumit namun sebuah gambar seorang pemuda manis berpipi chubby dengan seorang pemuda datar yang terlihat berdiri berhadapan di sebuah koridor sebuah sekolah terkenal yang ada di korea.
Setelah semua selesai, pemuda kumal dengan penuh cambang jengot yang mulai terlihat dan wajah kuyu dengan kantong mata itu terlihat tersenyum bangga melihat sosok mengagumkan penampilan seorang pemuda kelewat tampan yang ada di dalam layar monitornya. Dia terlihat seperti seorang penguntit yang sengaja menghack jaringan CCTV sebuah sekolah elit yang sangat terkenal dengan segala macam prestasi dan berusaha mengikuti setiap pergerakan dari pemuda tampan yang selalu dia awasi hampir di setiap menit dua puluh empat jam itu. Benar-benar tipe stalker yang berbahaya.
Pemuda itu memakai earphonenya mendengarkan percakapan apa yang mereka bicarakan hingga membuat heboh seisi sekolah yang berdatangan dan mengerubuti kedua orang tersebut seperti semut yang mengerubuti gula. Alis pemuda kumal itu menyatu menampilkan kebingungan yang sangat saat mendengar suara berat pemuda tampan di layar komputernya, bahkan alisnya semakin menyatu saat mendengar jawaban sang gadis hingga membuatnya mengangguk-anggukan pernyataan sang gadis yang di rasa memang benar adanya, namun tak berapa lama tawanya meledak keras saat mendengar ucapan dari pemuda datar itu seolah tengah mengejeknya.
"Astaga...dia menerimanya, si datar itu, aku pasti gila hahahaha, sialan" tawanya keras seraya menjambak surai kelam yang terlihat berantakan dan terasa lepek entah sudah sejak kapan dia tidak mandi dan keramas atau sekedar membersihkan dirinya dan mendekam di kamarnya, ah...pemuda kumal itu sudah mendekam di kamarnya hampir dua tahun , lima tahun entahlah bahkan pemuda itu sendiri tak bisa mengingatnya kapan dia terakhir menginjakan kakinya di dunia luar dan hanya berkutat dengan komputer dan kamarnya saja, itu sudah cukup menjelaskan darimana dia mendapatkan kulit pucatnya berasal. Pemuda itu terlalu nyaman dengan tempatnya, daerah teritorynya, rumah dan kamarnya.
Pemuda itu adalah seorang yatim piatu, Namun hal itu tidak masalah baginya dia adalah orang yang hebat walau hanya berdiam diri dalam kamar dia bisa menghidupi dirinya sendiri dengan kejeniusan otaknya yang bahkan bisa membuat seorang ilmuwan manapun menangis di buatnya. Dia adalah seorang idiot jenius asal kalian tau. Karena hanya dengan sedikit mengerakan ujung jarinya uang banyak berdatangan dan mengalir di dalam rekening banknya dan itu bukanlah hal yang sulit untuknya.
Tok~tok.
Klek
"Tuan muda, ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda di bawah?!"ucap seorang maid laki-laki yang merangsek masuk setelah ketukan dua kali di pintu kamarnya memberitahukan perihal kedatangannya pada majikan gilanya itu. Pemuda kumal itu mengerang tak suka saat mendapati maid kepercayaannya itu masuk dan mengabarkan kedatangan entah siapapun itu dan merusak kesenangannya di depan komputernya.
Namun pemuda itu tau jika yang datang kali ini pasti akan membawa uang jutaan dolar ke dalam rekening banknya, hanya saja pemuda itu sangat tidak suka jika harus bertemu dengan para kliennya face to face yang biasanya sangat merepotkan itu hingga membuatnya harus datang dan meninggalkan kamarnya.
" saya akan membereskan kamar Anda, sementara Anda meninggalkan kamar Anda tuan" ucap maid setengah baya itu membuat gestur mendeplak kepala pemuda itu dengan sikap sopannya yang masih terlihat di wajahnya namun berbeda dengan tatapannya yang terlihat tajam menatap pemuda bersurai segelap malam itu, sepertinya sang maid terlihat kesal dengan tuan mudanya yang kelewat jorok.
"Sakit~kenapa tanganmu itu sangat sakit jika di pakai untuk memukul, kau bisa membuatku jadi idiot paman, cih~baiklah tapi awasi mereka saat bekerja di kamarku aku tidak ingin ada sesuatu yang tidak benar ketika mereka berkerja sembarangan di tempat kerjaku, meski mereka ciptaaanku kadang aku sangat menyangsikan isi kepala mereka" ucap pemuda itu seolah tak keberatan jika mendapatkan perlakuan kurang ajar dari maid pribadinya, Kim young Woon atau bisa di sapa dengan sebutan Kim kangin, orang yang telah merawatnya sejak Kibum masih memakai popok.
Kangin membungkuk hormat dan meninggalkan tuan mudanya yang berjalan santai menuju ruang tamu dengan tatapan prihatin, pemuda berusia tujuh belas tahun itu bahkan terlihat lebih tua dari usianya. Dengan baju kaos kebesaran wajah kuyu dan cambang di mana-mana tak akan ada yang menyangkah di balik sosoknya itu adalah seorang pemuda remaja yang terlihat tidak normal.
[~Lizz_L_L~]
"Jadi apa jawabanmu?!" tanya pemuda datar dingin tanpa ekspresi yang berarti di wajahnya menatap iris selelehan caramel milik seorang pemuda manis yang berdiri di depannya dengan sikap terkejut yang tak di tutupi.
" apa otakmu sedang tidak waras, kau mengatakan jika~jika menyukaiku begitu?! Apa kepalamu habis terbentur sesuatu?! Atau apa kau sedang memainkan sebuah permainan dan kau kalah sehingga membuatmu mendatangiku dan mengatakan hal konyol seperti itu, Bryan?!" ucap pemuda manis itu dengan tatapan mata yang menyipit curiga. Pasalnya Bryan Trevor Kim bukanlah pemuda menyenangkan yang akan dengan senang hati membantumu saat kau terjatuh, tapi seorang Bryan Trevor Kim adalah pemuda datar dingin yang akan berjalan acuh dengan tingkat kepedulian dan sikap acuh yang mendekati nol persen, pemuda menyebalkan yang selalu menganggunya, pemuda datar dingin yang selalu menjadi daftar nama orang pertama yang ingin di lenyapkannya sekaligus orang yang ingin dia simpan di sudut kamarnya untuk dirinya sendiri itu dan pemuda datar dingin yang berdiri di depannya saat ini mengatakan jika dia menyukainya dan menginginkan Cho Kyuhyun untuk menjadi kekasihnya. Heol~apa dunia sudah mulai gila, sama gilanya dengan dirinya dan pemuda yang tengah berdiri di depannya saat ini.
Sebenarnya Kyuhyun sangat senang seolah dunianya berputar-putar saat Bryan menyatakan cintanya, namun otak warasnya menyuruhnya untuk tetap waspada pasalnya kejadian ini sangat aneh dan mencurigakan.
"Tidak, aku baik-baik saja dan aku tidak sedang memainkan permainan apapun denganmu, aku hanya menyukaimu dan ingin menjadikanmu milikku, tidakkah alasan itu cukup menyakinkan dirimu untuk menjawab pernyataanku dan menerimaku sekarang!" balas Bryan masih dengan nada dingin datarnya sama seperti biasanya namun sangat yakin dengan jawabannya yang membuat seisi koridor mengemakan kata " WOW" keras secara bersamaan semakin membuat wajah Kyuhyun memerah malu.
Bahkan Eunhyuk dan Heechul sudah mencie-cie Kyuhyun dengan heboh.
"Aku tidak yakin dengan ini, kau tau kita bahkan tidak pernah bersosialisasi dengan normal dan kau tiba-tiba datang menyatakan perasaanmu padaku, ini membuatku bingung" jawab Kyuhyun seraya memegang lehernya dengan sikap cangung.
"Aku tidak menyangkal hal itu, tidakkah menurutmu apa yang kulakukan selama ini padamu adalah caraku untuk menarik perhatian darimu, Kyu?!' jawab Bryan lagi seraya memiringkan kepalanya dengan sikap menantang membuat Kyuhyun sedikit tersentak dengan penuturan Bryan membuat rona merah di wajahnya semakin terlihat jelas.
Dan sekali lagi koridor yang sepi itu bergumam " WOW" dan di susul dengan teriakan untuk Kyuhyun agar menerima cinta Kibum.
Kyuhyun memalingkan wajah memerahnya kearah lain, "Baiklah, aku menerimanya" ucapnya lagi setelah sekian lama terdiam, mungkin untuk kali ini Kyuhyun akan mengambil resiko dengan kegilaan otaknya dan sedikit bersenang-senang. Bryan menatap pemuda manis itu lama dengan sedikit senyum miring yang terukir di wajahnya. Bryan mendekati Kyuhyun yang masih memalingkan wajahnya dan tersentak saat mendapati Bryan yang berdiri menjulang di hadapannya.
"Mulai saat ini kau adalah milikku, Cho Kyuhyun" ucapnya datar meraih pinggang Kyuhyun dengan tangan kanannya dan mendekatkan kepala Kyuhyun pada wajahnya dengan tangan kirinya. Bryan mencium~melumat bibir kemerahan milik Kyuhyun dengan sikap posesif. Kyuhyun melotot kaget dengan sikap Bryan yang langsung menciumnya langsung di koridor sekolahnya di saksikan oleh beberapa pasang mata yang melotot dan bersorak bahagia setelahnya. Akhirnya pangeran dan putri sekolah mereka telah resmi menjadi raja dan ratu.
[~Lizz_L_L~]
Kibum menaikan Hoodie di kepalanya dan merapatkan masker yang ada di wajahnya. Hanya untuk berjaga-jaga, Kibum tak ingin ada seseorang yang datang dan mengenalinya. Seumur hidupnya Kibum selalu merasa waspada entah kenapa firasatnya mengatakan jika dirinya selalu di intai bahaya di manapun dan kapanpun juga sejak kejadian waktu itu. Kibum selalu merasa tidak tenang jika berada di luar dan hal itu pula yang menjadi salah satu penyebab dia mengurung diri di dalam rumah hampir bertahun-tahun.
Dengan langkah cepat Kibum bergerak menuju ke arah minimarket terdekat.
"Shit, harusnya aku tadi mengunakan Tulberg, sial kurasa aku harus mengecek otakku lain kali" desah Kibum sedikit menyesal karena mengacuhkan sebuah skerbord bertenaga surya dengan mesin V8 yang berkekuatan tinggi dengan kapasitas 5,7 liter , sehingga dapat melaju dengan kecepatan 321 km/jam. Pasti Kibum akan cepat sampai jika mengunakan skerbord miliknya itu dalam cuaca yang sangat panas siang ini.
Kibum memasukan jemarinya di saku dan berlari semakin cepat di antara bayangan gedung dan pohon, tidak ingin mengambil resiko dengan semakin berkeringat karena sinar matahari, Kibum takut meleleh berlebihan memang tapi hal itulah yang ada dalam otak jenius cenderung idiot milik Kibum, tak berapa lama sampailah Kibum di sebuah mini market yang dia tuju.
Pintu minimarket terbuka dan Kibum melangkah masuk dengan lega pasalnya hawa dingin langsung menerpa permukaan kulitnya yang mulai mengering karena pemanasan global yang semakin parah. Jujurnya Kibum lega jika kulitnya tidak jadi mengkerut dan keriput gara-gara paparan sinar ultraviolet yang langsung mengenai kulit pucatnya.
"Selamat datang dan selamat berbelanja pelanggan" ucap sebuah robot tipe penjaga yang di sebut "NUVO" menyapa dengan logat khas robotnya, mungkin dulu robot Nuvo hanya memiliki bentuk fisik seperti kucing atau anjing penjaga lainnya tapi belakangan beberapa ilmuwan sudah menhembangkannya menjadi lebih sempurna hingga hampir menyerupai ukuran manusia, tepatnya berbentuk bocah yang berumur tiga belas tahun hampir mirip seperti robot ciptaannya, Baekhyun dan Luhan. Mereka memang hampir mirip dengan robot Nuvo hanya saja jaringan dan sirkuitnya lebih canggih dan rumit serta di lengkapi dengan persenjataan dan kemampuan menganalisis dan bertindak cepat sesuai dengan tingkat parameter di suatu kejadian.
Kibum melangkah langsung menuju arah rak-rak tinggi yang menyediakan berbagai macam cemilan tidak sehat dan mengambil sebuah susu low fat ukuran besar, entah kenapa Kibum anti dengan yang manis-manis kecuali jika dirinya di hadapkan dengan makhluk paling manis di dunia ini dan menurut versinya sendiri yaitu Cho Kyuhyun yang entah kenapa hari ini telah resmi menjadi kekasih si brengsek Bryan yang dengan seenaknya mencuri start darinya, tapi tentu saja Kibum tidak akan tinggal diam, Kibum bertekad akan merebut Kyuhyun dari tangan Bryan kelak.
Brak
Kibum terdiam namun melanjutkan lagi acara belanjanya yang belum selesai, terlihat sangat acuh dengan keributan yang terjadi di depan meja kasir. Namun gerakannya terhenti lantaran mendengar jeritan sebuah suara yang amat di kenalnya.
"Kalian, brengsek~menjauh dariku, sudah kukatakan aku tak mau ikut dan tak pernah sudi ikut dengan kalian"
Kibum sangat kenal dengan suara ini dan ini adalah suara dari orang yang sedang ada dalam pikirannya tadi, ya ini adalah suara "Cho Kyuhyunnya" manusia terimut yang menjadi objek fantasi liar fi setiap malam seorang Kim Kibum.
Tepat di depan kasir tampak Kyuhyun yang sedang berusaha melepaskan diri dari cekalan tangan seorang pemuda sementara ketiga orang lainnya tampak mengawasi dengan sikap waspada dengan seringaian menjijikan, sementara robot Nuvo yang menjaga kasir sudah tergeletak di lantai dengan asap yang menyembul keluar dari kepalanya. Sepertinya robot itu mengalami korsleting ringan, entah karena apa?
Kibum mengambil sebuah kaleng soda di dalam trolinya, menimangnya sejenak dan mengambil ancang-ancang siap melempar dan~
Krak
Lemparan Itu tepat mengenai kepala sang pencekal dengan kaleng soda yang menghantam keras membuat si pemuda yang menahan tangan Kyuhyun terpental kaget dan jatuh menabrak tempat sampah. Tidak berhenti sampai di situ Kibum kembali melemparkan kaleng sodanya dan dengan ke akuratan sempurna lagi-lagi kaleng itu melayang dan melesat dalam jarak lebih dari empat meter dari posisi Kibum berada dan sekali lagi berhasil mengenai kepala mereka satu-persatu. Bukan hal muda melempar seseorang dengan jarak yang lumayan, namun dengan perhitungan dari otak jenius Kibum, pemuda itu dapat dengan mudah mengenai kepala masing-masing pemuda itu tanpa meleset.
"Brengsek, siapa kau menganggu kami hah~" raung salah satu dari keempat pemuda tadi terlihat sangat marah.
"Ah~aku hanya seorang pelanggan, tuan" ucap Kibum santai dan mendekati robot Nuvo yang ada di lantai Kibum berjongkok di sebelahnya, membuka lempengan pemutup kepala sang robot dan sedikit merubah sirkuitnya serta sedikit memperbaiki si robot Nuvo.
"Kau rupanya sudah bosan hidup hah~merasa sudah menjadi pahlawan" geram salah satu pemuda itu, namun Kibum acuh tak menghiraukan dan masih santai mengutak-atik robot Nuvo itu.
"Ja~ayo bangunlah" ucap Kibum tampak senang, Tak butuh waktu lama robot Nuvo itu sudah kembali berfungsi seperti sedia kala dan seketika bangun dengan sangat mengagumkan tanpa menunggu lama si robot Nuvo mengeluarkan sebuah sejata mematikan dengan laser berdaya hancur sedang namun bisa menghanguskan dan membakar kulit manusia dalam kurun waktu lima detik, robot Nuvo itu langsung menodongkan senjatanya ke arah gerombolan keempat pemuda-pemuda brengsek itu yang kini terpekik takut dan langsung pergi meninggalkan minimarket dengan melempar tatapan membunuh dan sumpah serapah pada Kibum dan si robot Nuvo.
"Wah~Tak ku sangka ternyata kau hebat juga dalam mengertak" ucap Kibum seraya menepuk pundak si robot dengan bangga yang kini balas menatap Kibum namun terlihat sangat senang sepertinya hingga si robot mulai memutar kepalanya sebanyak tiga kali dengan mata robotnya yang menyala-nyala heboh membuat Kibum terkekeh.
"Arg~sial, sodaku yang malang" pekik Kibum setelah tersadar saat melihat kaleng sodanya berceceran di lantai.
"Wah~kau sungguh mengagumkan~" ucap Kyuhyun penuh ketakjuban, "Kau~astaga aku tidak menyangkah kita bisa bertemu lagi, dan kali ini kau membantuku lagi, terimakasih banyak" ucap Kyuhyun menatap Kibum dengan tatapan bersinar pasalnya dulu sekali Kibum pernah menyelamatkannya saat Kyuhyun berusia dua belas tahun saat dirinya di kejar oleh anjing dan berakhir jatuh ke dalam sungai, hingga saat itu Kyuhyun terus mencari namun dia sama sekali tak menemukan keberadaan Kibum, bahkan Kyuhyun masih ingat style Kibum dan style Kibum yang sekarang tak pernah berubah, Kyuhyun tak akan pernah melupakan itu.
"Ah~kau masih mengingatku?!" tanya Kibum tak percaya sedikit terselip di hatinya rasa senang saat tau Kyuhyun masih mengingat dirinya meski dalam waktu yang lama mereka tidak bertemu. Lagipula Kibum sama sekali tak menyangkah jika Kyuhyun akan mengingatnya, sedikit heran namun Kibum tak perduli yang penting Kyuhyunnya mengenalinya.
"Tentu saja~kau adalah pahlawanku dan terima kasih karena telah menyelamatkanku lagi hari ini" Kibum tertawa sumringah di balik maskernya merasa sangat senang saat tau Kyuhyun masih mengingatnya dan tersenyum dengan amat sangat manis hanya untuknya.
"Bolehkah aku tau namamu? Kau bahkan tak mau menunjukan wajahmu padaku, setidaknya beri tahu aku siap namamu" harap Kyuhyun Namun sebelum Kibum sempat bersuara ucapannya terhenti Lantara interupsi dari seseorang yang ada di belakang Kyuhyun.
"Kau baik-baik saja, aku melihat gerombolan berandal tadi?!" tanya Bryan yang mengekor di belakang Kyuhyun memasuki pintu minimarket dan tanpa sadar tatapan matanya bertubrukan dengan manik segelap malam milik Kibum. Kibum menatap dingin Bryan dan sebaliknya Bryan kembali balas menatap Kibum dengan tatapan paling dinginnya.
Dan tak lama kemudian Bryan menyeringai, menampilkan senyum paling mencemooh ke arah Kibum.
"Kau kalah satu langkah dariku, dud" ucap Bryan dengan nada menyebalkan dan rasanya Kibum ingin sekali menghajar pemuda yang ada di depannya itu. Ingatkan dia untuk mengambil pesanan bom asap racunnya dan meledakannya di depan Bryan saat ini juga.
"Tsk...ini bahkan baru di mulai, jangan terlalu percaya diri" decak Kibum malas seraya memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya dan menatap Bryan dengan tatapan angkuhnya.
"Aku sudah mendapatkannya, kau bisa melihatnya" ucap Bryan dengan tatapan tak kalah angkuhnya seraya menarik Kyuhyun ke arahnya dan memeluknya posesif, sementara pemuda manis itu melihat Kibum dan Bryan secara bergantian bingung, namun sesaat kemudian alisnya terlihat menyatu dengan tatapan sebal.
"Jadi benar, kau menjadikanku sebagai taruhan?!" tanya Kyuhyun dengan tatapan tak percaya dan terlihat garang menatap tajam Bryan yang balik menatap Kyuhyun dengan raut wajah bodoh.
"Oh~" jawab Bryan dengan polosnya mengangguk mengiyakan pertanyaan Kyuhyun. "Dan kau juga ikut andil dalam hal ini?!" ucap Kyuhyun beralih ke arah Kibum yang terlihat sedikit salah tingkah seraya mengaruk dagunya yang sama sekali tidak gatal.
"Itu~bukan seperti yang kau pikirkan, Kyu, aku~" ucap Kibum panik seraya berdadah-dadah ria untuk memperjelas penyangkalannya.
"Astaga~kau bahkan tau namaku, bagaimana kau~, sialan~mati saja kalian berdua" geram Kyuhyun marah seraya menendang Kaki Bryan seraya menjambak surai hitam pemuda datar itu dan mendeplak kepala Kibum dengan kekuatan penuhnya, setelah itu dengan langkah menghentak Kyuhyun keluar dari minimarket tersebut dengan wajah merah padam dan mengomel dan mengeluarkan sumpah serapanya karena kekesalannya.
"Pukulannya sungguh sakit" gumam Kibum masih dalam pose menunduk lantaran deplakan Kyuhyun, namun tak lama kemudian sebuah perempatan terlihat menyembul di dahi Kibum sementara Bryan masih melongoh menatap kepergian Kyuhyun bahkan rasa sakit akibat tendangan Kyuhyun sama sekali tak mempengaruhinya.
Dengan wajah bodoh Bryan mengaruk pipinya, "apa dengan ini berarti pernyataan cintaku padanya sudah batal?!" tanya Bryan pada angin dengan tatapan masih terfokus ke arah jalan.
Jduak
Kibum menendang Bryan berkali-kali dengan tatapan sebal yang terlihat jelas.
"Baka(bodoh) Bryan, kenapa kau memberitahunya idiot, lihat akibat ucapan bodohmu Kyuhyun jadi meninggalkan kita, astaga~" geram Kibum menatap Bryan dengan tatapan kesalnya bercampur rasa frustasi.
"Ya~memangnya ini salahku, dia bertanya dan aku menjawab, aku hanya reflek tadi, kau pikir aku sadar saat mengatakannya aku bahkan tidak sadar tadi" bela Bryan dengan wajah memberenggut menampilkan ekspresi bodoh tingkat dewanya semakin menambah kadar kekesalan Kibum.
"Kau sungguhan idiot, Kim" sebal Kibum dan berjalan keluar dari minimarket.
"Kau juga seorang Kim, brengsek~Hei...jangan tinggalkan aku, spot (tolol)" teriak Bryan memanggil Kibum dengan sebutan sayangnya.
.
.
.
.
.
"Apa kau hanya akan menatapnya seperti ini, seharusnya kita datang dan menunjukan wajah kita pada mereka" ucap seorang pemuda bersurai emo menatap sesosok pemuda manis yang ada di sampingnya. Tatapan pemuda manis itu masih terfokus pada kedua manusia berwajah datar yang terlihat saling menendang satu sama lainnya di sepanjang trotoar. Terlihat sangat akrab, hidup dan juga bahagia.
"Kita tak bisa melakukannya, yesung~terlalu berbahaya untuk mereka dan lotus putih, mereka masih mengejar kita sampai saat ini, aku mempercayai Kibum, aku yakin dia bisa melindungi dirinya sendiri sampai saat itu tiba, kita harus segera membereskan kekacauan ini" ucap si pemuda manis itu menatap seorang anak yang memiliki wajah mirip seperti Kibum, ya pemuda manis itu yakin dia akan baik-baik saja. Kibum kecilnya sudah dewasa dan dia telah berubah menjadi laki-laki yang kuat dan pintar.
"Ayo pergi, yesunggie" perintahnya dan mobil berwarna hitam itu melanju kembali di jalan raya mulai meninggalkan area pertokoan.
TBC
Akhirnya sudah kelar juga, moga saja FF ini masuk dalam genre scifi, lizz agak was-was juga jika ini sama sekali gg masuk dalam genre Scifi.
Ayo kali ini Reviewan kalian sangat di butuhkan untuk memenangkan duel ini hehe lizz maksa lo.
Dan untuk silent rider lizz mohon untuk kali ini saja tampakan diri kalian satu kedatangan dan reviewan kalian sangat berarti untuk kelangsungan FF ini, jika kalian tidak bisa mengeluarkan komentar kalian dalam bentuk tulisan kalian boleh memberi komentar dengan nilai dari angka 1 sampai 10 untuk memberi nilai FF ini karena dalam duel ini kalianlah jurinya. Jadi juri yang terhormat mohon bantuannya. Dan jangan lupa juga baca FF "Emon L" yang judulnya "Eien No Ai" ya dan jangan lupa beri nilai juga.
Oh ya satu lagi lizz baru bikin Instagram nih dan kalau gg keberatan kalian bisa follow IG lizz dan lizz janji bakal follback kalian Lizzdanesta.
Oke see U next Chap.
