Tittle: Eien No Ai

Cast: Cho Kyuhyun, Kim Kibum, Choi Siwon

Genre: Romance, fantasy

Rate: T

Disclaimer: Cerita ini murni milik saya. Meski banyak cerita dengan tema serupa pasti ada perbedaannya. Jangan menyamakan adegan di ff ini dengan kebiasaan dan sejarah kerajaan Korea karena ini sama sekali tak ada hubungannya alias murni imajinasi eror saya.

Warning: GS, typos, alur yang maju mundur dan absurd

.

.

.

~ Eien no ai ~

.

.

...1300 M

Hiks...suara isakan memilukan terdengar dari seorang gadis yang meringkuk dengan selimut tebal yang menutupi tubuh naked serta penampilannya yang sungguh bisa dibilang menyedihkan. Disampingnya seorang namja masih terlelap setelah kegiatan panas yang mereka lakukan semalam. Kamar besar nan indah itu menjadi saksi bisu kesuciannya telah direnggut secara paksa oleh namja yang seharusnya menjadi pelindungnya sebagai rakyat kecil. Namja yang biasa mereka agungkan. Dia yang biasa mereka sebut dengan pengganti matahari. Dialah sang putra mahkota yang harusnya melindungi gadis lemah seperti dirinya bukan malah menodai kehormatannya.

Apa yang harus gadis itu lakukan sekarang. Bagaimanapun dia tidak memiliki harga diri lagi untuk menemui kekasih hatinya. Kekasih yang sekarang pasti sedang menunggunya karena seharusnya hari ini menjadi hari pernikahannya. Dia sudah tidak sanggup mempertahankan kesuciannya untuk calon suaminya. Rasanya dia ingin mati saja. Orangtuanya pasti juga kebingungan mencari keberadaannya yang tiba-tiba menghilang.

Hiks...

Namja itu akhirnya terusik dari tidur lelapnya mendengar isakan yang tidak kunjung berhenti.

" Kenapa kau menangis?" Dia sang putra mahkota bertanya dengan lembut. Menatap dalam iris gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Apakah ia masih berhak bertanya setelah apa yang ia lakukan. Memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya untuk menjadikan gadis lemah itu menjadi miliknya. Gadis itu tak menjawab. Dia menatap datar wajah yang bahkan tak seharusnya ia bisa dengan lancang menatapnya sedekat ini.

" Kenapa anda melakukan ini putra mahkota?" tanyanya tak mengerti. Masih banyak gadis cantik diluar sana yang memiliki kedudukan yang bisa putra mahkota dapatkan dengan mudah tapi kenapa namja yang akan menggantikan kedudukan ayahandanya menjadi seorang raja itu justru menginginkan dia, gadis biasa yang tak memiliki apa-apa. Mungkin gadis itu lupa bahwa putra mahkota sepertinya tak membutuhkan ijin siapapun untuk mendapatkan wanita manapun. Asal ia suka maka akan ia dapatkan termasuk dirinya. Kecuali seorang gisaeng tentunya. Karena haram hukumnya bagi keluarga kerajaan berhubungan dengan wanita rendahan yang hanya akan menurunkan martabat mereka. Lalu apakah yang dilakukan putra mahkota pada gadis itu sekarang adalah tindakan yang bermartabat?

" Karena aku menginginkanmu!" Jawab putra mahkota dengan santainya. Gadis lain mungkin akan menganggap itu sebagai anugrerah karena diinginkan oleh sang putra mahkota, tapi tidak untuk gadis itu yang justru semakin merasa dirinya direndahkan. Putra mahkota turun dari ranjang dengan tubuh setengah nakednya menyisakan sokbaji dibagian bawahnya, berjalan menuju meja yang diatasnya terdapat teko dan beberapa buah cangkir.

" Bukankah anda tau hamba sudah memiliki kekasih" putra mahkota terdiam dari kegiatannya menuang air dari dalam teko begitu mendengar wanita yang sudah ia klaim sepihak menjadi gadisnya itu bicara tentang kekasih.

" Kekasih yang mana" begitu dingin. " Dia tidak bisa kau harapkan. Seseorang yang bahkan tidak sanggup untuk mempertahankan nyawanya sendiri. Apakah kau akan menggantungkan hidupmu pada namja seperti dirinya" ucapnya sinis.

" Apa maksud anda putra mahkota?" terkesiap, gadis itu seolah merasakan sebuah firasat mendengar ucapan namja yang sudah mengambil kehormatannya itu.

" Dia sudah mati, aku membunuhnya!" Bahkan wajahnya terlihat begitu datar saat mengucapkannya.

Hiks...hiks...gadis itu menangis begitu mengetahui kenyataan bahwa kekasihnya sudah tak ada lagi didunia ini.

PRANGGGG!

Cangkir yang dibanting oleh putra mahkota hancur berkeping-keping, tapi siapapun tau hati gadis itu pasti ribuan kali lebih hancur.

" Berhentilah menangis untuk laki-laki lain. Jangan pernah menangis untuk jendral bodoh itu lagi! Kau...milikku Guixian, hanya milikku!" Hardik sang putra mahkota yang sepertinya sudah tak dihiraukan oleh gadis yang dipanggil dengan Guixian.

" Kenapa putra mahkota harus mengotori tangan anda hanya untuk gadis dari kasta rendahan seperti hamba?" Gadis yang dipanggil Guixian mulai turun dari ranjang, memperlihatkan tubuhnya yang tak lagi mulus akibat tanda kepimilikan oleh putra mahkota. Ia menatap dingin sang putra mahkota yang terus menatapnya sambil memungut sokchima yang sudah terkoyak untuk kemudian memakainnya. Gadis lemah lembut yang biasanya ceria itu sudah tidak ada lagi.

" Jangan pernah mengatakan dirimu rendahan! Kau adalah ratuku dan aku akan memastikan itu meski aku harus merusak tatanan hirarki dan membunuh para mentri yang menghalangi jalanku!" Murkanya.

" Anda sangat kejam putra mahkota!" ucap Guixian sinis masih dengan tatapan dinginnya. Ia menghapus kasar jejak airmatanya. Gadis itu melangkah mendekati binyeo miliknya yang dilempar asal oleh putra mahkota saat kehormatannya direnggut darinya secara paksa. Dan sekarang kekasihnya pun meninggalkannya.

" Apa yang akan kau lakukan!" Putra mahkota tercekat saat melihat pemandangan yang tersaji didepannya. Guixian-nya sedang menghunuskan binyeo itu tepat dijantungnya.

" Jangan mendekat!" Ucap Guixian dingin.

" Guxian, kumohon jangan "

" Dengarkan aku baik-baik putra mahkota, aku bersumpah atas nama langit bahwa kau akan menyesal. Aku mengutukmu sungguh aku mengutukmu!"suara itu begitu dingin dan penuh penekanan.

DUARRRR...

Suara petir bergemuruh seolah ikut mengamini sumpah dari Guixian, gadis yang direnggut paksa kehormatannya oleh calon pengganti matahari. Putra mahkota terpaku mendengar sumpah dari Guixian-nya.

" Anda boleh mendapatkan tubuh hamba, tapi...hati hamba selamanya adalah milik jendral Shiyuan"

JLEBB...

ANDWAEEEEEE...!

Putra mahkota berlari menangkap tubuh Guixian yang roboh kedalam pelukannya. Dia tidak sempat mencegahnya, binyeo itu tepat menusuk jantung Guixian.

" Apa yang kau lakukan, kenapa kau melakukan ini Guixian?" lirihnya. Dia begitu ketakutan melihat gadis yang menjadi belahan jiwanya sekarat di depan matanya.

"Andwae Guixian andwae" Dia terus meracau melihat gadisnya yang mulai memuntahkan banyak darah dari mulutnya. Airmatanya sudah tak mampu ia bendung lagi. Ia membelai lembut wajah yang mulai memucat itu.

" Shiyuan...tunggu aku" Guixian menutup matanya.

" ANDWAEEEE...!"

" Bangun, jebal... bangun Guixian"

" Buka matamu" mohon putra mahkota dan hanya kesunyian yang menjadi jawabannya.

" Ini perintah, kau harus bangun Guixian. ANDWAEEEE...!"

Diam, tubuh yang mulai mendingin itu hanya diam tak merespon membuat hatinya semakin sesak. Gadisnya telah pergi untuk selamanya. Dipandanginya wajah cantik yang selalu membuat hatinya berdebar itu. Kini wajah itu tak lagi merona. Begitu pucat dan dingin. Putra mahkota mendekat dan mulai mencium bibir yang bahkan penuh dengan darah itu. Ia berbisik ditelinga Guixian setelah melepas ciumannya.

" Dengarkan aku baik-baik. Aku juga bersumpah atas nama langit yang sudah menjadikanku sebagai keturunan matahari! dikehidupan selanjutnya hatimu adalah milikku, Zhao Guixian... adalah milik seorang Jin Jifan!"

JLEBB...

Putra mahkota Jin Jifan terjatuh dengan memeluk Guixiannya. Binyeo itu kini sudah berpindah ke jantungnya.

DUARRRRR...DUARRRR...

Petir terus menyambar sahut menyahut membuat suasana semakin mencekam disertai hujan badai seolah ikut menjadi saksi peristiwa tragis yang menimpa dua insan yang sama-sama berucap sumpah dan entah sumpah siapa yang didengar oleh langit. Langit seolah memang tak merestui mereka untuk bersatu.

DUARRRRR...DUARRRRR

.

'Kau adalah matahari, sumber cahaya bagi sang rembulan. Tapi mengapa kau memberikan kegelapan pada bulanmu. Andai sedikit saja kau bersabar menunggu, maka bulan pasti akan menerima sinarmu dan menjadi purnama yang indah'

'Langit mengutukmu hingga hatimu berdarah. Tujuh kehidupanmu akan kau lalui dengan hati kesepian. Hingga bulanmu hadir dan menjadi cahaya untuk hati yang merindu'

.

.

.

~ Eien no ai ~

.

.

...2016

"AAAAAAAAAA...EOMMAAAA! Aku terlambat!" Suara gedebum dari sebuah kamar membuat seorang yeoja paruh baya hanya geleng-geleng malas. Sudah biasa pasalnya, anak gadis satu-satunya yang hobi begadang bukan karena belajar apalagi lembur kerjaan. Dialah Cho Kyuhyun, gadis tomboy 22 tahun, pengangguran dan sedang menunggu panggilan kerja. Ah hari ini dia ada wawancara kerja, APAA! WAWANCARA KERJA!

" Aigo eomma, kenapa eomma tidak membangunkanku. Aku sudah sangat terlambat!" pekik Kyuhyun yang dengan tiba-tiba sudah ada didepan sang eomma. Masih sempat-sempatnya anak itu melayangkan protes padahal dia barusaja mengatakan sudah sangat terlambat.

" Kenapa sekarang kau menyalahkan eomma. Seharusnya kau memasang alarm-mu sayang" oh terbuat dari apa hati wanita ini masih bisa bersikap lembut terhadap anak gadisnya yang sudah seperti tarsan dirumahnya sendiri dengan teriakan dan rambut acak-acakan khas bangun tidurnya. Bukankah semua ibu memang sabar terhadap anak-anaknya.

" Aku lupa eomma" cengir Kyuhyun

" Andai appamu masih ada" keluh sang eomma.

" Jangan bawa-bawa nama appa eomma, appa sudah senang disurga. Jangan sampai appa bersin-bersin dan terkena flu disurga gara-gara eomma merindukannya" lantur Kyuhyun yang sukses membuat eommanya tertawa.

" Cepat mandi lalu sarapan!"

" Tidak sempat eomma, Kyunie makan nanti saja. Kyunie akan mandi dan langsung berangkat!" Kyuhyun langsung ngacir kekamar mandinya membuat sang ibu yang lagi-lagi menghela nafas membuang keberuntungannya.

" Pakai yang ini Kyu" ucap Leeteuk sang eomma yang menyiapkan blazer warna hitam dengan dalaman warna putih berenda serta rok diatas lutut dengan warna senada dengan blazernya yang tampak feminim, bukan Kyuhyun sekali. Kyuhyun yang baru keluar dari kamar mandi langsung protes.

" Aigo, kalau Wookie melihatku dengan rok itu dia pasti menertawanku" tolak Kyuhyun

" Kau akan kelihatan cantik dengan pakaian ini sayang, percayalah!" Bujuk sang eomma

" Anni, nanti Kyunie jadi kelihatan norak" kekeuh Kyuhyun membuat Leeteuk menghela nafas lelah melihat putri semata wayangnya yang begitu keras kepala. Aigo, dia sangat mirip appanya.

" Baiklah kalau begitu kau harus pakai sepatu ini" ujar sang ibu meletakkan sepasang high heels yang tampak begitu cantik. Leeteuk sengaja membelikan Kyuhyun baju dan sepatu untuk persiapan putrinya kerja tapi dengan teganya putri satu-satunya yang sama sekali tidak ada manis-manisnya itu menolak. Benar-benar anak yang tidak peka.

" Andwae eomma, nanti Kyunie tidak bisa jalan. Kyunie sudah sangat terlambat!" Kyuhyun yang sudah memakai blazer hitam dengan dalaman warna merah marun dan celana panjang itu terlihat sibuk mencari-cari sesuatu tapi tidak kunjung dia temukan. Ia membiarkan rambut coklat panjangnya yang belum disisir semakin berantakan karena kesibukannya itu.

"Eomma dimana sepatuku?!" Teriak Kyuhyun padahal eommanya ada dikamarnya.

" Jangan berteriak, eomma sudah buang semua sepatumu" ucap Leeteuk terlihat cuek dengan kata 'buang' nya. Jadi mau tidak mau Kyuhyun pasti akan memakai sepatu yang dibelinya.

" MWOO!...Buang! Andwaeeee!" Teriak Kyuhyun histeris.

~ Eien no ai ~

Cho Kyuhyun berjalan tergesa setelah turun dari bis. Tidak susah sebenarnya bagi Kyuhyun untuk berlari mengingat dia mengabaikan rok yang dipilihkan oleh sang eomma dan lebih memilih jas serta celana hitamnya. Karena menurut Kyuhyun memakai rok terlalu ribet dan membuatnya tak nyaman. Heels yang dipakai juga membuat langkahnya jadi aneh. Butuh waktu sekitar 10 menit bagi Kyuhyun untuk bisa sampai disebuah gedung pencakar langit dengan ketinggian 245 meter yang terdiri dari 50 lantai itu. Gedung megah dengan segala fasilitas mewah yang dimilikinya. Kim Corp menjadi tujuannya. Dia terengah dengan penampilan sedikit berantakan akibat memaksa dirinya berlari dengan heels pilihan eommanya yang sempat ia perdebatkan tadi. Anak tomboy model Kyuhyun pasti kesusahan menggunakan sepatu ber-hak tinggi itu. Dan mungkin saja kakinya sudah terluka sekarang.

"Permisi, agashi dilantai berapa wawancaranya?" Tanya Kyuhyun pada resepsionis setelah sampai didalam gedung. Ia juga berusaha menstabilkan nafasnya yang masih memburu karena panik takut didiskualifikasi akibat keterlambatannya.

" Lantai 35 nona, dan maaf wawancaranya ditunda satu jam lagi" jelas sang resepsionis cantik itu ramah.

" APAA...!" Oh Kyuhyun, wanita cantik didepanmu itu sama sekali belum tuli. Mengapa kau suka sekali berteriak. Bersikaplah selayaknya wanita yang memiliki perangai lemah lembut seperti sahabatmu Kim Ryewook agar banyak namja yang jatuh hati padamu. Sahabatmu itu tidak hanya manis tapi juga pintar memasak. Ryewook adalah calon istri dan menantu idaman, tidak seperti dirimu yang terlihat layaknya tarsan yang tersesat. Bahkan resepsionis yang sempat beramah tamah dan memberikan senyum terbaiknya pun ilfil padamu. Haisshhh...

.

~ Eien no ai ~

.

Seorang namja berdiri dengan gagahnya menatap lurus pemandangan kota Seol yang terlihat hanya itu-itu saja dimatanya dari atas gedung dengan ketinggian 50 lantai. Dengan ketinggian itu angin berhembus sedikit lebih kencang namun tak membuat namja dengan wajah dan bentuk tubuh sempurnanya itu menjadi goyah. Rambut hitamnya bergerak mengikuti arah angin membuat siapapun mengakui betapa sempurnanya Tuhan dalam menciptakannya.

Tuk...

Tuk...

Tuk...

Seorang namja muda lainya yang memiliki wajah tak kalah tampan bak super model datang menghampirinya. Dia kemudian membungkuk hormat meski seseorang yang berdiri membelakanginya itu tidak melihatnya. Begitulah bentuk sopan santun yang seharusnya terhadap atasannya.

" Semua sudah beres seperti yang anda perintahkan!" lapor namja yang barusaja datang.

" Bagus! Pastikan mereka tidak membuat ulah lagi" perintah atasannya itu tanpa menoleh. laki-laki itu masih betah dengan posisinya yang membuatnya terlihat keren.

" Baik, saya mengerti" namja itu membungkuk sekali lagi untuk kemudian berbalik dan membiarkan atasannya itu meneruskan kegiatannya memandangi kota Seoul dari atas gedung. Namun langkahnya terhenti saat iris gelapnya melihat sebuah meja bulat dengan empat buah kursi yang tertata rapi disudut gedung. Diatasnya terdapat satu piring sandwich, satu botol air mineral dan satu kotak orange jus. Memang bukan kali pertama namja itu melihat pemandangan serupa tapi sepertinya dia kurang menyukainya. Namja tampan bak model itu menghela nafas sebelum berbalik menghadap atasannya.

" Aku bicara bukan sebagai asistenmu. Kuharap, kau menghilangkan kebiasaanmu untuk sarapan dijam yang tak seharusnya" ucapnya menasehati. Setelahnya dia melangkah pergi. Namun sebelum namja itu sempat menghilang dibalik pintu penghubung atap gedung dan tangga darurat dia masih sempat mendengar orang yang menggajinya itu berkata_

" Terima kasih Donghae hyung" namja yang dipanggil Donghae itu menghela nafas sekali lagi sebelum benar-benar menghilang dibalik pintu.

Sepeninggal laki-laki yang bernama Donghae, namja itu berjalan menuju meja dengan sandwich yang memang disiapkan untuknya. Namun sebelum sempat duduk ia mendengar pintu penghubung itu terbuka lagi. Siapa gerangan orang di jam kerja berani naik keatap gedung. Apakah asistennya ada yang terlupa untuk disampaikannya?

Namja itu menatap nanar saat iris tajamnya sudah menangkap sosok yang barusaja muncul dari balik pintu penghubung atap itu. Seketika hatinya berdesir merasakan kehadirannya. Pandangannya mulai meneduh, ada kerinduan mendalam dibalik sorot mata itu.

Cho Kyuhyun terlihat mondar-mandir bak setrikaan dengan rambut yang sedikit acak-acakkan setelah berhasil naik ke atap gedung. Sepertinya dia sedang gugup atau mungkin gelisah karena harus menunggu lebih lama lagi wawancara kerjanya. Sesekali dia terlihat menggigit jempol kanannya. Pemandangan kota Seoul yang tampak terlihat dengan jelas dari atas gedung sama sekali tak menarik minatnya. Bahkan kehadiran orang yang lebih dulu darinyapun tak ia sadari. Seseorang yang terus memperhatikan Cho Kyuhyun dengan segala tingkah absurdnya.

Kyuhyun masih saja mondar-mandir. Ia terdengar menggumamkan sesuatu tapi kemudian menggelengkan kepalanya, entah apa yang ia gumamkan. Angin yang berhembus membawa suaranya sampai terdengar oleh namja yang sedari tadi memperhatikannya. Sesekali namja itu tersenyum melihat Kyuhyun yang sedang mengacak rambutnya. Kyuhyun itu tidak suka menunggu apalagi pagi ini dia sudah melewatkan jatah sarapannya yang membuatnya semakin lapar saja.

" Apa yang harus kulakukan sekarang? Kenapa aku tidak bisa menghilangkan kegugupanku!"monolognya. Kakinya ia hentakkan seperti kebiasaannya saat sedang kesal.

Plip...dan bertambah kesal lah Kyuhyun dengan heelsnya yang tiba-tiba patah. Haisssh... Kyuhyun segera berjongkok untuk melepas sepatunya memperlihatkan kaki mulusnya yang sudah terluka. Ia kemudian mengurut sebentar kedua telapak kakinya.

Tuk...tuk...tuk...Kyuhyun mengetuk-ngetukkan ujung lancip dari sepatunya kearah lantai gedung. Disaat Kyuhyun semakin kesal karena sepatunya pun tak bisa ia ajak kompromi seseorang mengulurkan satu botol air mineral kepadanya. Dia kemudian mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa gerangan orang yang bisa dengan tepat menebak apa maunya. Kyuhyun sedang haus dan dia butuh air.

Begitu melihat sosok makhluk Tuhan dihadapannya Kyuhyun langsung terpesona.'Ya Tuhan dia sangat tampan' inernya tak berkedip. Seperti wanita normal lainya, Kyuhyun adalah tipe yang akan meleleh melihat namja tampan. Namja itu kemudian berjongkok didepannya, meraih sepatunya dan membantu memperbaikinya dalam diam, tanpa kata.

"Te...teriima kasih!" Gugup Kyuhyun saat namja itu menyerahkan hasil karyanya. Sepatu Kyuhyun yang sudah diperbaiki.

" Sama-sama, kau terlihat tidak baik-baik saja. Apa wawancara membuatmu gugup?" Ucap namja itu tepat sasaran.

" Dari mana kau tau! " heran Kyuhyun.

" Kau sangat berisik, dan aku mendengar semua ocehanmu tadi" namja itu mengedikkan bahunya dan menatap lurus pemandangan kota Seoul yang terlihat oleh mata tajamnya. Dia terlihat sangat keren dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.

" Mianhae, aku pasti sangat mengganggumu. Tapi ngomong-ngomong sejak kapan kau ada disini?" sesal Kyuhyun yang sedetik kemudian melupakan penyesalannya.

" Sejak sebelum kau datang" jawab namja itu enteng. Jadi apa dia mendengar semua yang Kyuhyun bicarakan tadi. Ah Kyuhyun malu sekarang. Dia tadi bicara apa saja, apa sikapnya tadi juga sangat aneh? Aishh...memalukan!

Kruyukk...

Hening...

Suara aneh yang ditimbulkan dari perut lapar gadis didepannya menimbulkan kerutan didahi namja dengan tubuh proporsional itu. Kyuhyun menundukkan wajah dan menggigit bibir bawahnya menahan malu. Pertemuannya dengan namja tampan didepannya ini kenapa begitu banyak hal memalukan yang terjadi. Namja itu tersenyum samar melihat tingkah Kyuhyun.

" Mau menemaniku sarapan?" suara berat itu akhirnya memecah kesunyian yang sempat terjadi sesaat.

" Eh...?"

Namja itu melirik jam tangannya " Meski bisa dibilang sudah sangat terlambat jika harus dikatakan sebagai sarapan" ucapnya meralat.

Kyuhyun tampak ragu, dia memang lapar tapi makan dengan orang asing yang baru pertama kali ditemuinya bukankah hal itu terasa seditkit aneh. Juga dia akan sangat terlambat kalau hanya untuk mencari makan. Jika Kyuhyun mau sudah dari tadi dia mencari restoran yang kabarnya ia dengar juga sebagai fasilitas digedung ini. Tapi sayangnya Kyuhyun tidak tau ada dilantai berapa. Karena itulah daripada membuang waktu lebih baik dia menghilangkan kegugupannya dengan naik ke atap gedung.

" Sarapan bisa menambah konsentrasi, kau tidak maukan konsentrasimu berantakan dan terbagi dengan bunyi perutmu itu?" Namja itu membujuk melihat keraguan dimata Kyuhyun sekaligus menunjuk sebuah meja yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Ada satu piring dengan banyak porsi sandwich serta satu kotak orange jus disana. Jadi apakah namja ini sebelumnya memang berniat makan ditempat itu? Kyuhyun memiringkan kepalanya heran sekaligus curiga melihat makanan yang tiba-tiba ada disana atau memang sudah ada sebelumnya tapi dia tidak menyadarinya.

" Kau tenang saja, aku tidak akan meracunimu" ucap namja itu.

" Aku tidak berpikir kau akan melakukan itu, aku hanya heran saja" sewot Kyuhyun mendengar tuduhan itu. Memikirkan perutnya yang mungkin akan berbunyi saat wawancara, Kyuhyun akhirnya menerima tawaran namja itu. Lagipula dia juga sudah sangat kelaparan. Mungkin karena itulah kadar kegugupannya jadi bertambah.

" Apa aku boleh mengambil ini?" tunjuk Kyuhyun penuh nafsu pada sepiring sandwich didepannya. Ia bahkan barusaja mendudukkan p*nt*tnya.

" Tentu saja, bukankah aku sudah menawarkannya" jawab namja itu sembari mendudukkan dirinya dikursi yang tepat berhadapan dengan Kyuhyun. Melihat tingkah Kyuhyun yang sekarang tanpa sungkan membuat namja itu tersenyum. Seorang gadis yang tak malu membuka mulutnya dengan sangat lebar hanya untuk menggigit roti lapis. Apalagi gadis itu melakukannya didepan seorang laki-laki. Dia tidak pernah melihat yang seperti itu sebelumnya.

" Kau karyawan diperusahaan ini?" tanya Kyuhyun disela Kunyahannya. Sebelumnya Kyuhyun juga sempat mempreteli(?)sayuran yang menjadi filling dari sandwichnya. Namja tampan yang sudah duduk didepannya itu mengangguk sebagai jawabannya.

" Lalu kenapa kau berkeliaran dijam kerja?" sandwich kedua sudah masuk kemulutnya.

" Aku seseorang yang cukup diperhitungkan diperusahaan ini, jadi sedikit bermain tak jadi masalah" jawab namja itu memperhatikan cara Kyuhyun makan.

" Pantas saja, Kukira perusahaan sebesar Kim Korp perlu memperbaiki kinerja pegawainya. Kalian tidak seprofesional yang aku kira. Bahkan wawancara kerja pun harus ditunda satu jam tanpa alasan yang jelas. Karyawan disini memang suka membuang-buang waktu" ucap Kyuhyun panjang lebar dan sedikit mengejek.

" Ditunda?!" sepertinya namja itu sedikit terkejut

" Ya, mereka menundanya, membuat kecemasanku bertambah lama saja" kesal Kyuhyun. " Ngomong-ngomong kau masuk lewat koneksi atau wawancara?" Tanya Kyuhyun, dia bahkan tidak menyadari kalau hanya dirinya saja yang terus makan. Kyuhyun benar-benar sudah tidak sungkan lagi pada namja tampan yang beberapa saat lalu sempat dikatainya sebagai orang asing.

Namja itu tampak berpikir " Aku ikut wawancara"

" Benarkah? Kalau begitu maukah kau membagi ilmumu agar aku bisa diterima diperusahaan ini" mohonnya tampak berbinar.

"Lalu keuntungan apa yang akan kudapat?" tanya namja yang Kyuhyun akui sangat tampan itu.

" Ck...kau pelit sekali" cibir Kyuhyun menghabiskan satu botol air mineralnya. Mereka bahkan tidak terlihat seperti orang yang barusaja mengenal. Keduanya terlibat pembicaraan yang membuat Kyuhyun merasa nyaman.

" Aku sudah memberimu makan dan kau barusaja mengatakan aku pelit" ups Kyuhyun kehilangan kata-katanya.

" Aku hanya perlu membuat mereka yakin bahwa tidak ada yang lebih pantas untuk menempati posisi itu selain diriku" ujar namja itu akhirnya.

" Kau sombong sekali" Kyuhyun menggeleng dengan ekspresi meremehkan.

"Aku percaya diri " ralat namja itu mengedikkan bahunya tak perduli.

" Lalu apa yang kau lakukan untuk membuat mereka yakin?" Kyuhyun rasa namja tampan didepannya ini bisa menginpirasinya.

"Penampilan itu sangat perlu" namja itu mengigit sandwich pertamanya. Percaya diri dan jangan gugup menjadi kuncinya. Buatlah hanya dengan melihat penampilanmu mereka langsung tau kaulah orang yang mereka cari selama ini. Jangan memberi celah bagi siapapun untuk melihat kelemahanmu" namja itu memperhatikan Kyuhyun intens membuat yang diperhatikan salah tingkah.

" Dengan penampilan seperti itu, kalau aku jadi salah satu dari mereka ( pewawancara) sudah pasti aku tidak akan meloloskanmu"

" Tsk..." decak Kyuhyun . "Memangnya ada apa dengan penampilanku? Bukankah yang terpenting itu kemampuanku"

" Selain kemampuan, penampilan juga diperhitungkan. Baju dan sepatu yang kau gunakan terlihat sangat dipaksakan. Dengan sekali lihat saja aku bisa memastikan kau tidak memenuhi standar mereka" ucap namja itu santai.

" Kau cerewet sekali, dan aku bersyukur kau bukan salah satu dari mereka" kesal Kyuhyun. Namja disampingnya ini tak memberi solusi malah mengendurkan semangatnya.

" Kau yakin?" Ucap namja itu misterius.

" Jangan katakan kau salah satu dari mereka?" Kyuhyun melotot

" Tidak juga, mungkin aku akan memberimu semangat saat kau diwawanca nanti" ujar namja itu masih dengan begitu santainya.

Kyuhyun memperhatikan sekelilingnya, heran dengan lelaki yang baru sarapan dijam menjelang siang, di atap gedung pula. " Apa kau sering ketempat ini?" Akhirnya Kyuhyun tidak tahan juga memendam rasa penasarannya.

" Aku tak suka dengan keramaian, itu terlalu berisik!" jelas namja itu memberi alasan berada di atap gedung yang sepi dan sendirian pula. Sepertinya dia mampu membaca pikiran gadis yang sudah melahap empat sandwich didepannya itu. Entah kemana perginya makanan itu karena gadis didepannya tampak tidak gemuk.

" Kalau begitu maafkan aku, tadi kau pasti sangat terganggu dengan suaraku. Temanku bilang aku ini orangnya sangat berisik" aku Kyuhyun tak tau malu.

" Aku sudah biasa"

" Eh...?"

" Ibuku sangat cerewet" ujar namja itu menyadari kebingungan Kyuhyun.

" oh, I see..." Kyuhyun merasa berbicara dengan namja tampan didepannya membuatnya nyaman. Dia seperti berbicara dengan teman lamanya saja. Bahkan saking nyamannya Kyuhyun sampai tidak sadar satu piring sandwich dialah yang menghabiskannya, namja tampan itu hanya makan satu porsi saja.

" Terima kasih sanwichnya dan juga...sarannya" ucap Kyuhyun sambil melihat jam ditangannya. Biar bagaimanapun semua yang di ucapan namja didepannya memang benar dan Kyuhyun mengakui itu meski sebelumnya sempat mencibirnya juga.

" Tak usah dipikirkan" ucap namja itu santai. Satu kotak orange jus ia serahkan pada Kyuhyun dengan alasan supaya dia lebih semangat.

" Kalau aku diterima diperusahaan ini aku akan mentraktirmu" janji Kyuhyun senang.

" Aku tunggu" namja itu tersenyum hangat membuat Kyuhyun sekali lagi terpesona. Mengakui lelaki didepannya memiliki senyum yang begitu indah.

" aku harus segera pergi, sudah waktunya" Kyuhyun menunjuk jam ditangannya. " Sekali lagi terimakasih, bicara denganmu membuat rasa gugupku berkurang. Aku seperti sedang berbicara pada teman lama" lanjutnya panjang lebar dan segera pamit untuk turun dari atap.

" Semoga berhasil!" ujar namja itu memberi semangat. Namun tatapannya menyendu seiring menjauhnya punggung rapuh itu. Sepeninggal Kyuhyun, wajah namja itu berubah menjadi murung.

" Teman lama?" Gumamnya pelan.

' Aku menemukanmu Guixian, kata-kata itu yang selalu kuucapkan disetiap pertemuan pertama kita. Apakah kau ingat... dikehidupan yang lalu dan lima kehidupan sebelumnya kita pernah bertemu.

Tragedi yang membuatmu mengeluarkan sumpah itu. Langit benar-benar mengutukku dengan mempertemukan kita namun hatimu tetap menjadi miliknya. Tapi bolehkah aku berharap takdir kita kali ini akan berbeda. Kuharap ...hatimu memilihku.

Aku takut dia akan datang dan hadir diantara kita lagi. Atau aku yang tak kau harapkan kehadirannya datang diantara kalian.

Langit menghukumku dengan ingatan abadi untuk terus mengingatmu . Itu menyakitkan, sungguh. Selamatkan aku Guixian, jebal...selamatkan aku dari kesakitan dari rasa sepi yang tak ada ujungnya.

Tujuh kehidupan yang membuatku terus mengingatmu menyiksaku meski aku terlahir sebagai orang lain. Aku bukan lagi sebagai Jin Jifan dan kau bukan lagi Zhao Guixian. Aku...Kim Kibum! '

.

~ Eien no ai ~

.

" Tunggu...tunggu!" Kyuhyun berlari untuk menghentikan lift yang baru saja akan menutup. Seorang namja yang berada didalamnya membantu menahan pintu lift yang akan tertutup dengan kaki yang ia julurkan.

" Terima kasih" ucap Kyuhyun lega setelah berhasil masuk kedalam lift. Namun setelahnya ia terpesona dengan namja yang berada satu lift dengannya.

' Ya Tuhan, ada apa dengan perusahaan ini, kenapa isinya orang-orang tampan semua' iner Kyuhyun

Namja itu hanya tersenyum sebagai balasannya. Senyum joker yang memperlihatkan dimple smile-nya terlihat begitu meneduhkan membuat Kyuhyun betah untuk berlama-lama menatapnya.

kurasa ini hari keberuntunganku bertemu dengan dua namja tampan sekaligus dalam satu hari. Tuhan begitu baik, kuharap aku bisa mendapatkan salah satunya...' Batin Kyuhyun senang.

.

TBC

.

PS: Matahari = raja

PENGUMUMAN EVEN DUEL KIHYUN! (Pengen ketawa pas nulis bagian ini)

~ EIEN NO AI vs CYBERPUNK ~

Jadi ceritanya itu Lizz liel lawliet ( author KiHyun) menantang saya buat ff Kihyun dengan genre yang nggak saya kuasai begitupun sebaliknya. Saya dengan fantasy romance (Eien No Ai) dan Lizz dengan scifi romancenya (CyberPunk ). Ini cuma buat seru-seruan aja, tapi saya mohon partisipasinya dari seluruh reader yang baca harap tinggalkan review kalian sekalian berikan score / nilai untuk ff ini dari angka 1 sampai 10. Bagi para siders yang bingung mau review apa, kalian cukup nulis score-nya saja 1 sampai 10. Gampang kan. Pemenangnya nanti ditentukan dari jumlah score yang sudah kalian berikan ( sesudah dijumlahkan).

Maafkan saya yang nggak konsisten dengan tittle yang sudah saya umumkan sebelumnya di Twins! ( Reincarnation and Eternal Love ) Soalnya ada yang bilang Reinkarnasi itu gampang ditebak dan Eternal love udah pasaran -_- jadi akhirnya saya ganti judul dengan 'Eien No Ai'

Jangan lupa baca juga ffnya Lizz Liel Lawliet ' Cyberpunk' itu judul ff yang jadi saingan saya. Terimakasih buat salah satu reader sur0203 yang sudah mengusulkan cara penilaian dengan pemberian score dibanding dengan banyaknya jumlah review. Aku rasa ini lebih adil karena readersnya nggak harus mereview salah satu ff saja. Terus terang reviewmu yang panjang itu kadang memberi saya ide baru. Thanks :D

OK sekian dan terima kasih dan saya harapkan untuk partisipasinya dari semua readers. Dan kalau ada author Kihyun yang pengen ikutan silahkan PM Lizz Liel Lawliet. Dijamin setelah update bakal lebih sering buat lihat review wkwkwk....

Ngomong-ngomong ini sudah termasuk fantasi atau belum ya? Soalnya aku biasanya cuma bikin brothership. Pas bikin ini saja feelnya nggak dapet jadi aku asal tulis saja kkkkk apalagi adegan Kyuhyun dan si namja tampan diatap gedung. Bagian itu rasanya hambar banget. Saya bahkan belum kepikiran untuk chapter duanya hahaha...rasanya ini terlalu berat buat saya. Gegara mikir ff ini Twins ch 5 bahkan belum aku ketik sama sekali -_-

Somoga ini berkenan dan layak untuk dibaca bagi kalian para pecinta genre romance.