Midnight Rose

HAI KALIAN READERS TERCINTAH /kibas bulket/ /don't ask me what/ /if you know what i mean/ Author balik dengan ff Midnight Rose. Maaf belom bisa update Piano Love. Gakuat gue. GA KUAAAAAT.

LO TAU? GUE GA KUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT. Oke author lebay. Hehe. Maklum, stres gara-gara Kai masuk RS. Jangan tanya kenapa ;-; BTW, kalo kalian mau kasih ide buat Piano Love, BOLEH SANGAT. BANGEEEET. SANGAAAAT. Author lagi miskin ide. Hehe.

Oke daripada ntar readers pada ikut stres ato malah emang udah stres/? /digebukin readers/ langsung aja deh ya. MUMUMUMU :****

NO PLAGIAT! NO BASH! NO FLAME!

Any critics accepted.

By : Snoopies.

"Setangkai mawar, hanya untuk mu."

"Spesial untuk mu"

"Kau siapa?"

"aku..."

Mimpi.

'Hanya mimpi.' Pikir Luhan. Ia pun melanjutkan acara tidurnya dengan nyenyak–yang sempat terganggu itu.

'Tapi kalau itu mimpi..'

'Kenapa terasa nyata sekali?'

"XI LUHAN!"

"Ah! Ne seonsaengnim?" tanya Luhan dengan watados.

"JANGAN MELAMUN! SEKALI LAGI KAMU MELAMUN, KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA!" terjadi hujan lokal sebentar. Murid yang duduk di depan Jung Seonsaengnim udah sedia payung.

Luhan facepalm.

"Baryaw" temen sebangkunya Jongin memfukfuk dia.

Luhan kembali terdiam.

'Gue dikacangin' batin Jongin. Dia nangis, dengan tangan yang sengaja dia taro di bagian mata, biar sinetron gitu. Eh coret. Maksud gue ; BIAR GREGET.

BTS (Back to Story)

Luhan masih memikirkan siapa orang yang ada di mimpinya itu. Orang yang memberinya setangkai bunga mawar. Tiap hari, di setiap tengah malam.

"Aish, siapa?" gumam nya.

Ia melihat ke tas nya.

'surat?'

fr: mr

i'll be there.

Luhan masang tablo.

'Kenape?'

Tengah malamnya ia tidak bisa tidur.

Masih memikirkan isi surat tersebut.

Tiba-tiba, ia melihat sekelebat bayangan.

"Ya, neo." Panggil Luhan

Tetapi bayangan itu hanya menengok secepat kilat, lalu pergi meninggalkan setangkai mawar. Beserta surat, surat dengan isi yang sama.

i'll be there.

'ketahuan.' Pikir Luhan.

Lalu kantuk mulai menyantet menyerang nya maksud gue.

Bayangan itu kembali.

"Goodnight. Sweet dream" bisik bayangan itu, pelan, SANGAT PELAN.

Besok nya ia terlambat masuk sekolah. Kenapa? Alarm nya ga bercicuit. Terus dia harus berurusan dengan satpam sekolah, yang kumis nya ga kalah lebat sama bulket –ehem– huangzitao sama foke. Udah gitu ujan lokal pula. Duh sian kamu nak. Sini author pukpuk. /modus/

BTS

Ia pun berhasil melewati satpam sekolah itu dengan jurus bbuing bbuing nya itu. Susah ya jadi cowo eonyeo.

Lalu ia harus berurusan dengan Park Seonsaengnim, Jung Seonsaengnim, dan Wang Seonsaengnim.

Sebenernya sih masih banyak, tapi author udah pusyinx. Hehe

Skip

Malamnya, ia tidak bisa tidur. Entah sengaja atau bagaimana. Ia tetap kukuh menunggu bayangan itu.

'Tap'

"Nugu?"

'Tap'

"..."

'Tap'

Luhan berjalan ke sumber suara.

Dan ia terkejut. Dengan kedua tangan di pipi, dan muka di –sok– unyuin, terus salto, terus bilang "OMONAAAAA~!"

"Yah ketauan. Gaseru ah" kata Bayangan maksud saya orang itu dengan muka datar. Terus cemberut, terus pokerface. LAGI

"Lo siapa?"

"Hm.."

"Gue.."

.

.

.

"Nama gue.."

.

.

.

"Gue.."

.

.

.

"AH KELAMAAN LO!"

"IYE IYE NYANTE WOLES BRO!"

"Gue Oh Sehun. Dan gue... nak-"

"LUHAAAAAAAN, SINI KAMU NAK!" Panggil maknya Luhan.

"BENTAR MAAAAK!"

"Sori, lanjutin coba."

"Gue.."

" ?!" dengan gaya rap, akhirnya Sehun menyatakan cintanya.

1 detik

5 detik

30 detik

1 menit

10 menit

1 ja- /ditampol/

"LU SUKA GUE? WANI PIRO BROOOO?!"

"Wani cepe, gapake ceng"

"Ah gaseru lu"

"SERAHLUDAHAH!"

"Hehe. Yaudah, bikin gue suka sama lu."

"Gimana ya?"

"Udah bikin aja gue suka lu."

Dan akhirnya Sehun pergi.

-END-

Hehe! Maaf kecepetan, ini juga udah gajelas.

Maafkan author kalo ada typo. MUNGKIN nanti di bikinin sequel, kalo banyak yg review / baca. HEHE.

Yang udah mau baca makasih.

Love,

Snoopies.