Hai~~ Mungkin jika kalian tidak tahu, ini aku Yayaerma1, aku mengubah namaku menjadi Inchii17, alasannya mengganti? Yayaerma terlalu biasa untukku kkkk~ aku selalu menggunakan Yayaerma di mana-mana jadi aku merasa bosan? Dan ingin mencari suasana baru dengan nama baru kkkk~ dan sebagai pembukaan nama baruku aku membawa ff SoonHoon lagi~ kali ini dengan cinta segitiga maybe :"v
Aku beri tahu lebih awal, FF ini terdapat 2 versi, dan setelah 2 versi itu baru ada chapter End, Jika respon FF versi Soonyoung bagus dan banyak yang minta lanjut, aku akan melanjutkannya tapi kalau banyak yang enggak suka aku akan menghapusnya . dan hampir semua dalam cerita ini khayalanku. SELAMAT MEMBACA jangan lupa reviewnya~~
Soonyoung's Love Story
Inchii17 (dulunya Yayaerma1)
Cast :
- Kwon Soonyoung
- Others Seventeen Member
Pairing : SoonHoon or SeokHoon and others/? Temukan sendiri~
Genre : Romance, Angst/?, Drama, Friendship, dll (temukan sendiri yak~).
RATE : T
Warning : Cerita gak sesuai judul, BoyLovers, YAOI! OOC! Alur terlalu cepat! TYPO bertebaran :'v bukan cerita sempurna karena perlu banyak pembetulan di sana-sini :'v dan Dilarang COPAS dan PLAGIAT dalam bentuk apapun! Bikin cerita gak semudah ngebalikin telapak tangan oke? :'v
WARNING AGAIN : CERITA INI DAPAT MEMBUAT ORANG BAPER BERHATI-HATILAH!
P.S PENTING : Aku akan tiba-tiba menggunakan nama asli dan nama panggung mereka, kuharap kalian tak akan bingung. Dan terlalu banyak flashback di sini.
Please Reviewnya~ Don't be Silent reader kalo bisa :'v Tap Follow and Fav this Story if u like my Story kkk~ .
7 Mei 2016 (11.36 /a.m/ WITA) – Inchii17
DON'T LIKE? DON'T READ
.
.
.
.
Kalian tahu Boygroup yang baru debute di tahun 2015 dengan nama Seventeen? Kali ini aku akan menceritakan sepenggal? Atau mungkin kisah cinta salah seorang dari mereka, sebut saja Hoshi, pemilik mata 10:10 yang bernama asli Kwon Soonyoung itu pernah jatuh cinta dan masih mencintai orang itu.
Kwon Soonyoung dengan nama panggung Hoshi ini sangat menyukai Woozi sang leader vocal team yang memiliki nama asli Lee Jihoon, sudah sangat lama Hoshi menyukainya, yah sejak pertemuan mereka yang pertama.
.
.
.
Saat itu setelah Soonyoung tahu bahwa dirinya lulus audisi di agensi Pledis Ent. Dirinya langsung dibawa untuk berkenalan dengan trainee lainnya, di sana dia melihat seorang perempuan yang menarik hatinya dan tiba-tiba dia bergumam.
"Ada trainee perempuan juga ternyata di sini." Gumamnya yang terdengar sampai pada trainee 'perempuan' itu.
"Eoh? Apa aku tak salah dengar? Maaf tapi di sini tak ada trainee perempuan." Ucap 'perempuan' itu.
"Eh? Lalu kau?" Soonyoung merasa bingung jika yang dilihatnya bukan perempuan jadi…
"Kau mengira aku perempuan? Maaf, kau salah besar, aku ini laki-laki!" kata Perempuan yang ternyata laki-laki itu dengan nada kesal.
"Eoh? Maafkan aku, aku pikir kau perempuan karena rambut panjangmu." Kata Soonyoung yang dengan cepat meminta maaf karena kebodohannya sendiri.
"Sepertinya aku harus memotong rambutku nanti." Kata laki-laki itu sambil memegang ujung rambut panjangnya. Soonyoung memperhatikan itu, laki-laki di depannya terlihat sangat manis dan dia tak bisa menahan dirinya untuk bertanya siapa namanya.
"Tapi jika boleh aku tahu, siapa namamu?" tanya Soonyoung.
"Jihoon, Lee Jihoon, aku seumuran denganmu." Jawab Jihoon tenang.
"Aku Kwon Soonyoung, kau bisa memanggilku Soonyoung, dan… eoh? Dari mana kau tahu aku lahir di tahun berapa? Aku bahkan belum memberitahukan umurku." Kata Soonyoung dan tiba-tiba saja Jihoon terlihat gugup, seperti sedang merutuki apa yang dia ucapkan sebelumnya.
"Aku melihatmu saat kau audisi." Jawabnya setelah lama menghiraukan pertanyaan Soonyoung.
Soonyoung tersenyum senang, mungkin dia dan Jihoon memang ditakdirkan untuk bertemu.
"Mulai sekarang mohon bimbingannya Jihoon-ah." Kata Soonyoung dengan senyum mengembangnya.
"Aku juga, Soonyoung-ah." Balas Jihoon dengan senyum yang sangat manis.
.
.
.
Seperti cerita drama ya? Tapi seperti itulah saat pertemuan Soonyoung dan Jihoon, perasaan Soonyoung setiap harinya terus bertambah, dia bahkan selalu tidur bersama Jihoon, awalnya dengan alasan dia tak biasa tidur di tempat asing dan dia perlu seseorang untuk menemaninya, sebelum tidur pun mereka berdua selalu bicara tentang banyak hal, seperti anime yang mereka tonton bersama, ost dari anime itu, hingga semua hal yang berkaitan tentang dance, music dan lagu.
.
.
.
Setiap hari mereka selalu bersama jika tak ada kesibukan yang membuat mereka terpisahkan yah atau memang karena sengaja di pisahkan.
Soonyoung itu tipe cemburu, tapi dia tak pernah menunjukkan hingga suatu hal yang benar-benar membuatnya tak bisa menahan rasa cemburunya, hingga berakhir dengan malu pada dirinya sendiri.
.
.
.
Hari itu di ruang latihan, Soonyoung melihat Jihoon dan Seungcheol bersama, yah wajar saja mereka berdua itu lengket seperti surat dan prangko kata member lain, mereka berdua sudah menjadi trainee di sini 1 tahun lebih dulu dari pada Soonyoung, jadi wajar saja mereka dekat, yah jadi Soonyoung tak ambil pusing dan hanya berlalu dan segera berlatih dancenya, dia terpikirkan sesuatu kemarin dan ingin mempraktekkannya.
Soonyoung terus berlatih hanya dengan ini dia bisa meredakan rasa cemburunya, jika kalian bilang Soonyoung tak cemburu itu salah, Soonyoung cemburu, dia tak suka Jihoon dekat dengan yang lain, tapi dia bisa apa? Dia bukan kekasih Jihoon atau orang tua Jihoon jadi dia tak bisa melarangnya untuk tidak dekat dengan yang lain.
Entah kesialan atau apa, hari itu permainan begitu tak menyenangkan, bagaimana tidak? Tadi dia melihat Seungcheol mencium Jihoon, memang tidak kena tapi tetap saja dia tak suka hal itu, yah meski juga sebelum Seungcheol mencoba mencium Jihoon dirinya juga ikut mencoba, dan Jihoon menganggap itu hanya candaan.
Karena kejadian itu saat ini Soonyoung benar-benar mengabaikan Seungcheol yang bicara dengannya, Seungcheol kira Soonyoung seperti biasa yang memang dia dengan setia mendengarkan lalu akan bicara di akhir, tapi sampai 20 menit Seungcheol menunggu Soonyoung masih tetap diam.
"Soonyoung-ah, kau mendengarkanku?" tanya Seungcheol.
"Hm." Gumam Soonyoung, gumaman yang sangat jarang didengar Seungcheol.
"Ada apa? Kau sedang marah padaku?" Tanya Seungcheol, jangan salah kira jika Seungcheol itu orang yang tidak peka, dia adalah orang paling peka dalam group jadi wajar dia tak tertinggal sedikitpun dari gerak-gerik Soonyoung, bahkan tadi dia melihat sedikit kilatan marah dari Soonyoung.
"Iya hyung, aku sedang marah padamu." Jawab Soonyoung, jika kalian bingung kenapa Soonyoung seberani itu, karena mungkin hanya Jihoon, Seungkwan dan Soonyoung yang berani bicara padanya seperti ini. (p.s : maksudnya di Line dongsaeng hanya mereka yang berani gitu.)
"Kenapa? Apa yang aku perbuat sampai kau mengabaikanku?" tanya Seungcheol, meski dia orang yang keras tapi jika saat seperti ini dia akan menjadi lembut dan memilih menyelesaikan masalah dengan bicara bukan adu tonjokkan, lagi pula Soonyoung itu salah satu dongsaeng kesayangannya setelah Jihoon tentu saja.
"Aku cemburu padamu hyung." Kata Soonyoung, dia menatap hyungnya dengan tatapan kesal sekaligus sedih.
"Cemburu?" ulang Seungcheol meyakinkan apa yang didengarnya bukan kesalahan telinganya. Dan dia melihat Soonyoung mengangguk sebagai tanda jawaban iya. "Kau cemburu padaku? Karena siapa?" Tanya Seungcheol kaget, pura-pura kaget sebenarnya, dia tahu kalau Soonyoung menyukai Jihoon itu terlihat dari gerak-geriknya yang sangat manis jika bersama Jihoon, berbeda jika dia bersama yang lainnya.
"Jihoon, aku tak suka saat hyung bersama dengan Jihoon begitu dekat." Ucap Soonyoung dan Seungcheol tertawa terpingkal-pingkal, jujur saja itu hal tak mungkin, Seungcheol memang tertarik pada Jihoon bukan untuk dijadikan kekasih atau apa, dia hanya tertarik dan menurutnya Jihoon tidak cocok untuknya, Jihoon itu terlalu kasar dan susah untuk diatur, dia lebih cocok dijadikan adik daripada seorang kekasih.
"Kenapa hyung malah tertawa? Aku serius." Kata Soonyoung kesal, yah Soonyoung selalu punya sisi ini saat bersama dengannya (Seungcheol), dia adik yang manis dan karena itu Seungcheol menyukainya (suka dalam artian menyayanginya, bukan cinta sepasang kekasih), bahkan Soonyoung itu tak berani berbohong padanya. Soonyoung juga takut membuat Seungcheol marah jadi dia selalu menjadi adik yang baik bagi Seungcheol.
"Soonyoung-ah kau lucu, aku tahu kau menyukai Jihoon dan asal kau tahu aku hanya menganggap Jihoon adikku tak lebih, lagi pula jika kau cemburu karena permainan tadi kurasa aku memang harus meminta maaf padamu." Kata Seungcheol mengalungkan lengan kanannya pada bahu Soonyoung. "Maafkan hyung ya, Soonyoungie." Kata Seungcheol memanggil Soonyoung dengan imut.
"Hyung, kumohon jangan memanggilku seperti itu, aku akan memafkanmu jadi jangan memanggilku seperti itu, dan lagi… maafkan aku hyung." Kata Soonyoung.
Seungcheol terkekeh gemas sambil mengusap kepala Soonyoung. "kumaafkan, ayo makan kurasa perutmu mulai lapar." Kata Seungcheol.
"Kurasa itu perutmu hyung." Kata Soonyoung bercanda dan Seungcheol tahu itu, mereka berdua sangat dekat dan Seungcheol benar-benar menyayangi Soonyoung seperti adiknya sendiri, oh perlu diketahui Soonyoung itu hatinya terlalu lembut dan mudah tersakiti jadi Seungcheol selalu berhati-hati dalam berbicara atau dia akan membuat Soonyoung menjauhinya selama waktu yang tidak di tentukan.
.
.
.
Cemburu itu selalu terjadi tapi Soonyoung sekarang lebih bisa mengendalikan dirinya, dia tak terlalu cemburu dengan kedekatan Jihoon pada member lain, bahkan setelah debute dia jadi bisa memaklumi kedekatan antara Jihoon dan Mingyu, lagi pula dia tahu Mingyu itu hanya milik Wonwoo seorang. Kedekatan Jihoon dengan Seungkwan, itu hal mustahil karena Seungkwan hanya menyukai Hansol. kedekatan Jihoon dengan Chan atau Hansol, itu bukanlah hal besar karena Chan juga Hansol tahu Soonyoung menyukai Jihoon dan jika mereka masih sayang pada nyawa mereka, dipastikan mereka tak akan berani mendekati Jihoon melebihi dari batas yang telah Soonyoung beritahukan. Kedekatan Jihoon dan Jisoo? Kurasa Jihoon tak menyukai Jisoo seperti seorang kekasih hanya menyukainya karena Jisoo memang baik pada siapapun, lagi pula Jisoo itu hyung tersayang Soonyoung yang tahu bagaimana Soonyoung jika apa yang disukainya direbut oleh yang lain, itu sangat mengerikan. Kedekatan Jihoon dan Jeonghan pun bukanlah masalah, itu karena Jeonghan eomma Seventeen dan Jeonghan itu kekasih Seungcheol yang dengan pasti Seungcheol juga bukan masalah untuk Soonyoung. Serta kedekatan Jihoon pada China Line bukan masalah karena setahu Soonyoung 2 orang di China line itu sudah berkencan sejak lama. Yang menjadi masalah sekarang adalah kedekaan Jihoon dengan Seokmin, Soonyoung sudah merasa tak nyaman sejak debute Adore u dulu.
Mungkin itu hanya perasaan Soonyoung tapi karena Jihoon selalu dekat dengan Seokmin dia jadi merasa harus menjauhkan mereka berdua dengan selalu mengajak Seokmin bermain bersamanya, yah mungkin hanya perasananya, wajar saja kan Seokmin dekat dengan Jihoon mereka itu kan satu team, mungkin hubungannya sama seperti hubungan dirinya dengan Chan yang seperti kakak-adik.
Lambat laun setelah comeback dengan lagu Mansae dan saat fanmeet, yah itu karena permintaan tapi tetap saja Soonyoung tak menyukai itu.
.
.
.
"Dokyeom is my everything." Kata Woozi, dan setelah itu Dokyeom langsung memeluk Woozi dengan yang sepertinya senang menyambut pelukan itu.
Soonyoung yang sekarang dikenal dengan nama Hoshi itu hanya bisa melihat, ingin rasanya dia memukul Seokmin namun ditahannya, tetap tersenyum meski hati sudah tak berbentuk lagi.
.
.
.
Sekarang ini semua member Seventeen sedang mempersiapkan untuk comeback mereka, kali ini lebih special karena yah ini adalah album pertama mereka, Soonyoung begitu sibuk dengan choreo yang akan digunakan mereka nanti, hingga tengah malam tiba, otak dan tubuhnya sudah begitu lelah dan dia perlu penyegar sekarang, kebetulan setahunya Jihoon juga sedang mengerjakan lagu di studionya, dengan semangat membara dirinya berjalan menuju ruang atas di mana di sana terdapat studio Jihoon berada, baru sampai di tengah tangga dia bisa mendengar suara tawa dari seseorang yang disukainya, perasaan bingung merasukinya.
"Jihoon tertawa? Dengan siapa?" batinnya, dan setelah itu terdengar suara Seokmin yang sangat dikenal Soonyoung menyapa indra pendengarnya. "Seokmin?" batin Soonyoung. Tubuhnya memanas, perasaan cemburu membakar hatinya, tangannya menggepal, dan saat dirinya akan pergi ke atas untuk menyalurkan kemarahannya pada wajah Seokmin dia bisa mendengar jelas apa yang di ucapkan Jihoon pada Seokmin.
"Kau lucu Seokmin-ah, aku jadi menyukaimu." Ucap Jihoon, mendengar itu tubuh Soonyoung refleks menegang, kepalanya tiba-tiba terasa kosong, hatinya bahkan mungkin sudah tak berbentuk, perlahan dia berbalik arah dan dengan gontai dia berjalan turun menjauh dari tempat itu, pergi entah kemana, membiarkan dirinya diterpa angin dingin malam itu, padahal itu masih musim dingin dan dia lupa mengenakan jaketnya yang tertinggal di ruang latihan, dirinya sudah tak peduli, rasa sakit karena angin dingin itu bahkan bukan apa-apa dari rasa sakit yang dirasakannya pada hatinya.
Terus berjalan hingga tanpa sadar dia sudah berada di depan dorm (lama) mereka, Soonyoung langsung berjalan masuk ke kamarnya, sudah terlihat kalau semua orang yang ada di dorm tertidur pulas, Soonyoung berbaring di kasur yang sudah lama tak dia tiduri itu karena dia selalu tidur di ruang latihan beberapa hari belakangan ini, menatap ke atas dengan tatapan pilu, hatinya sakit, tubuhnya lemas, pikirannya tertuju pada satu orang, Lee Jihoon, orang yang selama ini disukainya tapi dia tak mampu mengungkapkannya, bukan karena tak berani, hanya dia tak ingin merusak persahabatan yang sangat dihargai Jihoon, orang itu pernah bilang kalau mereka itu adalah sahabat sejati jadi tak ada yang boleh merusaknya, dan Soonyoung bisa apa jika Jihoon sendiri yang bilang? Memendam perasaan ini selama bertahun-tahun bukanlah hal mudah, berkali-kali dirinya harus menahan rasa cemburu, menahan rasa posesifnya pada Jihoon meski pada awalnya Soonyoung dengan sangat terbuka selalu menggoda Jihoon, itu dulu karena Jihoon belum mengatakan kalimat itu dan Jihoon hanya menganggap itu semua candaannya saja.
Malam itu untuk pertama kalinya Soonyoung menangis, dalam diam dan dalam dinginnya malam, dia bahkan lupa kalau tubuhnya sudah menggigil dingin, karena semua itu bukanlah apa-apa bagi Soonyoung malam itu, dan juga dia lupa kalau dia tak tahan dengan udara dingin itu bisa membuatnya sakit ke esokan harinya.
Benar saja, besoknya Soonyoung sakit, Seungcheol yang pertama kali menemukannya menggigil, tubuhnya panas dan itu tanda jika Soonyoung terkena demam.
Seungcheol menghubungi manager dan CEO mereka, memberitahu kalau Soonyoung demam serta meminta izin untuk tak latihan hari itu. Hanya sehari dan lagipula choreographer mereka sedang sakit jadi tak mungkin mereka bisa latihan hari itu.
"Jeonghan-ah apa kau menemukan obatnya?" tanya Seungcheol.
"Ini, untung saja aku masih menyimpannya." Jawab Jeonghan dan menyodorkan obat yang dia ambil di kotak obat mereka.
"Terima kasih." Ucap Seungcheol.
"Hyung ini air dan buburnya." Mingyu masuk ke kamar itu membawa bubur dan air putih untuk Soonyoung, membuat bubur bukanlah hal sulit untuk seorang Kim Mingyu.
"Ini membingungkan, semalam Soonyoung hyung masih terlihat sehat jadi kenapa dia tiba-tiba sakit?" itu Seungkwan, dia semalam sebelum pulang melihat Soonyoung di ruang latihan dan menurutnya Soonyoung terlihat sangat aktif waktu itu.
"Semua anggota performance team bahkan menemani Soonyoung hyung semalam tapi saat aku, Jun hyung dan Minghao hyung kembali dari mini market Soonyoung hyung sudah tak ada." Chan berucap kemudian.
"Dia pergi?" tanya Seungcheol.
"Ya hyung, Soonyoung hyung bahkan meninggalkan ja- Oh Astaga! Mungkinkah Soonyoung hyung pulang tanpa memakai jaketnya?" Chan berteriak kaget saat sadar kalau dia semalam melihat jaket Soonyoung di ruang latihan.
"Dia pulang tanpa memakai jaketnya?!" itu Jeonghan, dia benar-benar tak percaya Soonyoung akan meninggalkan jaketnya dan pulang tanpa jaket, Soonyoung itu tak suka udara dingin karena itu bisa membuatnya sakit, dia selalu ingat untuk memakai jaketnya saat akan keluar.
"Apa ada yang melihatnya pulang?" tanya Seungcheol dan semua yang ada di sana menggeleng.
Dan beberapa saat kemudian Soonyoung bangun dari tidurnya, dia masih tertidur sejak tadi meski terdengar suara berisik yang mengganggu, dia hanya terlalu lemas dan tak bertenaga untuk membuka matanya.
"Soonyoung-ah/Soonyoung hyung!" panggil semua orang di dalam kamar itu, membuat beberapa orang lainnya di luar mendengar panggilan itu dan berbondong-bondong mendatangi sumber suara.
Setelah dia sudah membuka seluruh matanya, meski matanya tetap saja terlihat sayu, dia mengedarkan pandangannya, melihat satu persatu orang di sekitarnya, mungkin sebenarnya dia mencari seseorang yang hadir dalam mimpinya tadi, dia menemukan orang itu hampir saja dia tersenyum manis sebelum matanya menemukan jika orang itu berdiri bersebelahan dengan Seokmin, orang yang dianggapnya sahabat, yang semalam hampir membuatnya mendaratkan pukulan di wajah sahabatnya yang satu itu. Soonyoung tersenyum kecut kemudian, merasa dirinya begitu menyedihkan, dia menatap Seungcheol yang tepat ada di sebelahnya, yang tadi sempat ikut menatap apa yang dia tatap.
"Hyung, ini jam berapa?" tanya Soonyoung.
"Jam 10, kenapa?" tanya Seungcheol setelah menjawab pertanyaan Soonyoung.
Mendengar jawaban itu membuat Soonyoung bangun dari tidurnya, meski dia kesusahan saat akan bangun, tapi dia memaksa. "Aku ingin latihan hyung, choreonya belum selesai, aku harus menyelesaikannya." Ucap Soonyoung yang ingin turun dari tepat tidurnya dan dengan sigap Seungcheol mendorong Soonyoung dengan pelan kembali terbaring di kasurnya.
"Kau demam dan kau harus istirahat, manager dan sajangnim mengizinkan kita istirahat hari ini." Kata Seungcheol, dia berbicara tegas dan itu membuat Soonyoung tak dapat berkutik lagi, dia harus menuruti perkataan sang leader jika tak ingin membuatnya marah dan melayangkan nyawamu. "Dan aku perlu bicara denganmu sebentar Soonyoung-ah." kalimat yang seperti perintah itu di dengar para member lain dan itu membuat mereka berjalan keluar kamar.
"Hyung cepat sembuh, makan buburnya." Kata Mingyu dengan senyumnya.
"Itu benar hyung, istirahatlah hari ini." Itu Chan, anak itu tidak biasanya mengucapkan kata istirahat karena sangat jarang melihat Chan istirahat selama ini.
"Cepat sembuh Soonyoung-ah." kata Jeonghan mengelus puncak kepala dongsaengnya itu.
Soonyoung tersenyum dan mengangguk.
"Cepan sembuh Soonyoung-ah." ucap Jihoon sebelum pergi, membuat getaran pada hatinya dan itu terasa menyakitkan.
Jeonghan yang terakhir keluar dan menutup rapat pintu kamar, memberi ruang privasi untuk Soonyoung dan Seungcheol.
"Kau ada masalah?" Tanya Seungcheol membuat Soonyoung tersenyum kecut, hyungnya satu ini sama seperti Jeonghan terlalu peka pada sekitar dan itu menyebalkan.
"Hmm." Gumam Soonyoung sambil mengangguk.
"Minum dulu, kau pasti haus." Kata Seungcheol, benarkan? Seungcheol itu terlalu peka untuk hal kecil seperti ini. Soonyoung meminum airnya, tidak sampai habis karena dia masih menyisakan banyak air dalam gelas itu dan lagi dia tidak merasa sangat haus.
"Jadi ada apa denganmu dan Jihoon? Kalian bertengkar?" tanya Seungcheol membuat Soonyoung tertegun.
"Kenapa hyung sangat peka begini? Ya hyung, aku ada masalah dengannya dan kami tak bertengkar." Kata Soonyoung.
"Hanya dia yang bisa membuatmu begini Soonyoung-ah, lagi pula tadi saat bagun dia yang pertama kali kau cari." Kata Seungcheol membuat Soonyoung lagi-lagi tersenyum kecut akan fakta itu. "Jika kalian tak bertengkar lalu apa msalahnya?" tanya Seungcheol lagi.
"Jihoon… dia menyukai Seokmin." Kata Soonyoung, wajahnya berubah sendu saat mengatakan itu, terus memamerkan senyum kecutnya yang sepertinya menahan air matanya.
"Dari mana kau tahu? Jihoon mengatakannya sendiri?" tanya Seungcheol, dia sedari tadi berbicara dengan nada pelan agar member lain di luar sana tak akan mendengar pembicaraan ini.
"Ya hyung, aku mendengar Jihoon mengatakan itu dengan suaranya sendiri." Kali ini dia tersenyum tapi matanya menatap ke atas.
Seungcheol diam, jujur saja dia tak pernah berada dalam situasi seperti ini, dan di saat bersamaan Chan tiba-tiba masuk dan bilang sesuatu dengan seruan bahagia.
"Hyung! Kita akan pindah ke dorm baru!" seru Chan membuat Seungcheol dan Soonyoung menatapnya. "Oh maafkan aku, aku akan pergi sekarang, aku hanya ingin memberitahu itu saja." Kata Chan setelah sadar kalau dia sudah mengganggu dan kembali menutup pintu yang tadi dibukanya.
Sesaat sebelum pintu tertutup Seungcheol dan Soonyoung mendengar suara Seungkwan. "Aku tau Seokmin hyung pasti menyukai Jihoon hyung!" suara yang terdengar seperti pekikan itu membuat tubuh Soonyoung menegang seperti semalam.
Suara pintu tertutup dan membuat kamar itu kembali hening, di luar sana, Chan, Hansol, Wonwoo, Mingyu, Jisoo dan Jeonghan sedang berdoa semoga Soonyoung tak mendengar teriakan Seungkwan.
"Hyung sepertinya aku harus merelakannya." Ucap Soonyoung membuat Seungcheol menatapnya intens, Seungcheol tahu bagaimana perasaan Soonyoung selama ini rasa cemburunya pada setiap member yang dengan mudahnya dekat dengan Jihoon, perasaan sayang serta perhatiannya pada Jihoon dan perasaan cintanya yang tulus.
Seungcheol menepuk bahu Soonyoung, memberi semangat, meski itu membuat Soonyoung ingin menangis. Dia tahu dia cengeng, tapi apa salahnya menangis saat ini? Lagi pula hanya Seungcheol yang melihatnya menangis. Seungcheol memeluk Soonyoung menenangkan laki-laki itu, yang tengah menangis dalam diam, Soonyoung sudah terlalu lama memendam semua ini, Seungcheol sangat mengerti bagaimana perasaan kalut Soonyoung dan Soonyoung perlu pelampiasan jika dia tak bisa menari maka satu-satunya adalah menangis.
.
.
.
Soonyoung masih mengingat dengan jelas hari itu hari dimana dia terkena demam dan harus beristirahat di atas tempat tidur seharian penuh bahkan meminta Seungcheol untuk tidak membiarkan Jihoon atau Seokmin masuk, dan agar membuat member tak curiga Seungcheol hanya membolehkan Mingyu dan Jeonghan juga dirinya yang masuk ke kamar Soonyoung. Yah meski itu bukan kamarnya sendiri tapi itu perintah Seungcheol dan member lain tak bisa membantahnya. Dia menangis hari itu, keesokan harinya dia masih terlihat pucat, tak banyak bicara, dan dia mengabaikan Jihoon yang berusaha bicara padanya sepanjang hari. Beberapa member menyadari sikap aneh Soonyoung, itu aneh, Soonyoung mengabaikan Jihoon adalah sebuah keanehan dan patut di pertanyakan.
Tapi keesokan harinya lagi Soonyoung sudah kembali seperti semula dan member lain menganggap itu hanya efek karena Soonyoung sakit.
Tak tahukah mereka? Kalau hari itu Soonyoung mati-matian tersenyum seperti tak ada yang terjadi, menekan rasa sakit yang masih terasa di hatinya, menari sebanyak yang dia bisa, terus memikirkan comeback mereka dan para Carats diluar sana yang dengan setia menunggu mereka kembali, mencoba membuang pikirannya tentang Jihoon selama ini, dia bahkan sudah tak pernah pergi ke studio Jihoon, biasanya saat dia berlatih hingga malam bersama anggota performance team sesekali dia akan menjenguk Jihoon sekedar menanyakan apa Jihoon sudah makan atau belum dan jika belum akan mengajaknya membeli makanan sebentar lalu makan bersama, atau memaksa Jihoon pulang bersamanya karena Jihoon terlihat kelelahan, setelah Soonyoung sakit hari itu dia sangat jarang berkunjung ke studio Jihoon dan hanya kesana jika ada perlu saja itupun sangat sebentar lalu pergi dari sana, bahkan saat pindah ke dorm baru mereka, Soonyoung memilih kamar yang berbeda dengan Jihoon beruntung Jihoon sekamar dengan Mingyu, Seungcheol dan Jeonghan, bukan sekamar dengan Seokmin, itu saja sudah membuat hati Soonyoung lega.
Namun itu hanya sebentar saat setelah beberapa hari tinggal di dorm baru dan 1 hari setelah showcase comeback mereka Soonyoung mendengar pengakuan mengejutkan datang dari Jihoon dan Seokmin.
"Aku dan Jihoon hyung berkencan sekarang." Tutur Seokmin dengan gummy smilenya serta anggukan dari Jihoon yang terlihat pelan.
Seungkwan, Minghao dan Jun langsung memberi selamat pada Seokmin karena bisa melelehkan hati dingin Jihoon. Seungcheol, Jeonghan, Jisoo, Wonwoo, Mingyu, Hansol dan Chan terkejut akan penuturan Seokmin itu serta diam-diam mereka melirik Soonyoung yang kebetulan sedang mengambil air minum di dapur. Soonyoung di sana bisa mendengar penuturan Seokmin dengan jelas karena Seokmin mengutarakannya dengan suara cukup keras, tangannya bergetar, gelas yang masih tersisa air di dalamnya langsung dia teguk dalam satu kali tegukan, meletakkan gelas itu pada tempat pencucian, membuang nafas kasar berulang kali lalu keluar dari dapur itu, menghampiri Seokmin.
Beberapa member menahan nafas mereka, kalian tahukan Soonyoung itu memegang sabuk hitam di Taekwondo? Karena itu mereka takut kalau Soonyoung akan memberikan tendangan pada wajah Seokmin, tapi apa yang mereka pikirkan tak terjadi, Soonyoung menepuk bahu Seokmin, tersenyum sangat manis, membuat yang melihat merinding sebentar.
"Jaga Jihoon dengan baik, dia susah diatur." Kata Soonyoung dengan sedikit nada candaan, membuat Seokmin tersenyum senang.
"Aku tau hyung, aku akan menjaganya." Kata Seokmin. Kemudian Soonyoung berpamitan pada semua member, beralasan kalau dia ingin membeli sesuatu di mini market dan dia menekankan tak ingin menerima titipan apapun.
Seungcheol, Jeonghan, Jisoo, Wonwoo, Mingyu, Hansol dan Chan tahu alasan sebenarnya kenapa Soonyoung pergi, mungkin dia ingin menenangkan dirinya saat itu.
"Selamat untuk kalian." Ucap Jeonghan singkat dan masuk ke kamarnya.
"Jaga Jihoon, jangan membuatnya menangis atau kau tahu apa yang akan terjadi nanti." Ucap Seungcheol yang juga ikut masuk ke kamar.
"Berhati-hatilah, And congrats." Itu Jisoo, dia pergi ke dapur dan mengambil beberapa cemilan.
"Jihoon-ah selamat ya." Kata Wonwoo dengan senyumnya, meski di sisi lain dia memikirkan bagaimana nasip Soonyoung selanjutnya?
Mingyu hanya menepuk bahu Seokmin dan pergi ke dapur membuatkan minuman untuk mereka minum.
"Congrats hyung, aku harap kalian bahagia." Kata Hansol dan lalu duduk mendekati Seungkwan yang entah sedang asik menonton apa.
Seokmin dan Jihoon saling memandang, karena Chan hanya diam, hanya dia yang tak mengucapkan selamat untuk mereka.
"Chan-ah kau tak ingin memberi selamat?" kata Seokmin dengan senyumnya.
"Semua orang sudah mengucapkannya, aku tak tahu ingin bilang apa." Kata Chan, lalu masuk ke dalam kamar. Membuat Seokmin bingung, apa yang terjadi pada magnae satu itu?
Beberapa orang di dorm itu memikirkan apa Soonyoung baik-baik saja sendirian di luar? Apa dia tak bertindak bodoh dengan sengaja menerobos lampu lalu lintas dan membiarkan dirinya tertabrak, semuanya sangat khawatir dan tidak bisa tenang malam itu karena Soonyoung tak pulang ke dorm juga malam itu.
.
.
.
Semalaman suntuk Soonyoung berada di ruang latihan, dirinya terus menari dan menari, melampiaskan apa yang dia rasakan hingga dirinya lelah dan terbaring di lantai, memandang langit-langit ruang latihan, mengangkat lengannya seperti ingin meraih langit-langit itu tapi tangannya tak sampai, seperti halnya hatinya yang tak sampai pada Jihoon, selama ini dia hanya memandang Jihoon dari jauh, tak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya dia rasakan dan ini sangat menyedihkan untuknya.
Esok malamnya, Seventeen membuat acara Andromeda di V app, seperti biasa Hoshi dan Seungkwan yang mencaji pemandu acaranya, Hoshi terlihat tak banyak bicara meski dirinya berusaha seperti dirinya yang biasa namun tetap saja dia tak bisa. Saat gilirannya selesai mengucapkan kalimat untuk Carats yang menonton dan membuatnya harus duduk di sebelah Jihoon membuatnya bingung sebentar dan lalu duduk di sebelah Jihoon dengan tenang tanpa banyak bicara, Soonyoung masih memikirkan hal tadi saat dirinya memeriksa alat kejujuran itu, dia tak sengaja menggenggam tangan Jihoon membuat tubuhnya berdesir, dia pun tak sengaja menyentuh tangan Jihoon yang ada di belakang dengan punggungnya, dia bahagia meski hanya sebentar, dan perasaan canggung merasuki suasana antara dirinya dan Jihoon hingga kamera mendekati Soonyoung membuat Soonyoung tersenyum karena Carat sedang menonton mereka tanpa tahu kalau Jihoon juga tersenyum di sampingnya.
Setelah acara usai, dia dan member lain harus segera latihan kembali, karena esoknya mereka akan tampil untuk pertama kalinya di acara music dengan membawakan lagu baru mereka. Setelah latihan cukup lama dan semua member harus segera istirahat agar besok mereka bisa tampil lebih fit mereka segera pulang ke dorm, Soonyoung melihat bagaimana Seokmin begitu memperhatikan Jihoon, cemburu? Tentu saja, tapi bukankah itu wajar? Seokmin kekasihnya dan Soonyoung hanya sahabatnya, jadi dia tak bisa melarangnya.
.
.
.
Beberapa hari dalam minggu pertama mereka comeback, Soonyoung terus dalam mood kurang baik, dan member lain mengerti hingga tak ingin mengganggu sang leader performance, namun satu hal yang berbeda, biasanya saat di ruang tunggu Soonyoung akan bercanda bersama Jihoon tapi kali ini Soonyoung hanya berbicara pada Chan dan Minghao terkadang pada Jeonghan juga Seungcheol atau Hansol sesekali saat anak itu tak bersama Seungkwan. Jihoon? Dia lebih banyak bersama Wonwoo dan Seungkwan.
Semua member yang tahu akan masalah Soonyoung terus memberi semangat bahkan Seungcheol bilang untuk bersikap seperti biasa pada Jihoon jika tak ingin Jihoon kecewa dengan hubungan persahabatan mereka.
Satu hal yang Soonyoung lupa beberapa hari itu, meski Jihoon tak bisa menjadi miliknya dirinya tetap Sahabat Jihoon, mereka juga sudah berjanji tak akan merusak persahabatan itu apapun alasannya, sadar akan kelakuan begitu kekanakannya, Soonyoung berusaha kembali seperti sedia kala meski saat di depan orang banyak dia masih terlihat canggung saat bersama Jihoon sama seperti saat Fansign kemarin saat dia dan Jihoon harus berdiri bersebelahan (Inchii/Aya : ingat saat SoonHoon memakai jaket yang sama?), mereka hanya diam, Soonyoung bahkan mengalihkan pandangannya pada Carats yang datang, itu lebih baik dari pada memandang Jihoon meski sedari tadi dirinya terus ingin menatap Jihoon tapi dia terus menahanya sepanjang hari. Tapi hari itu lebih baik karena tadi pagi dia berbicara banyak hal dengan Jihoon yang juga terlihat antusias saat berbicara dengannya.
.
.
.
Hari berlalu, hingga ketika tanggal menunjukkan tanggal 4 bulan mei tahun 2016, di mana untuk pertama kalinya Seventeen menang dalam sebuah acara, dengan lagu Pretty U buatan Jihoon serta choreo yang dibuat Soonyoung saat dirinya mengunjungi sebuah café dulu. Seungcheol, Jihoon, Soonyoung serta Seungkwan menangis tanpa henti saat itu, Soonyoung melihat Jihoon menangis membungkuk di depannya, dia ingin memeluk Jihoon saat dirinya berada di dekat Jihoon tapi diurungkannya niat itu saat melihat Seokmin mendekat, dan memeluk Jihoon, dia melihatnya dan air matanya kembali terurai, Jeonghan yang melihat langsung memeluk Soonyoung, menepuk punggungnya menguatkannya.
Soonyoung tahu diri, Seokmin itu juga sahabatnya, meski dirinya juga menyukai Jihoon, kali ini dia akan berusaha menerima kenyataan kalau Jihoon tak bisa menjadi miliknya, merelakan Jihoon bersama dengan Seokmin jika itu bisa membuat si mungil tersenyum bahagia. Dia akan merelakan mereka bersama tanpa mengganggu sedikit pun, meski hatinya hancur dan sakit melihat itu tapi dia pasti akan tersenyum nanti karena melihat Jihoon yang juga tersenyum bahagia meski kebahagiaan itu bukan dari dirinya.
Saat turun dari panggung dengan cepat Soonyoung memeluk Jihoon, semua member melihat itu, Seokmin bahkan juga melihat tapi tak ada semburat cemburu di sana, mungkin Seokmin pikir kedua Leader yang sudah bekerja keras itu sedang saling berbagi kebahagiaan karena kemenangan yang mereka dapatkan.
Tapi kau salah Seokmin, itu pelukan penuh rasa cinta, Soonyoung menganggap itu pelukan terakhir yang akan dia berikan pada Jihoon, tak ada pelukan di lain waktu nanti, yah mungkin, Soonyoung dan Jihoon menangis dalam pelukan itu, Jihoon mengeratkan pelukannya begitupula Soonyoung, cukup lama mereka berpelukan dalam tangis dan diam tanpa bicara sepatah katapun, hingga Soonyoung melonggarkan pelukan itu, menepuk punggung serta mengusap kepala Jihoon lalu tersenyum pada Jihoon, terlihat seperti orang sedang berterima kasih atas kerja keras yang mereka berdua telah lakukan, dengan suara pelan Soonyoung berucap.
"Berbahagialah Lee Jihoon." Kata Soonyoung membuat Jihoon tersenyum lalu beberapa saat kemudian salah satu staff bilang untuk berfoto bersama sambil memegang piala, sebuah kenangan karena kebetulan mereka berfoto bersebelahan hari itu, di hari kemenangan pertama mereka.
Sebuah hari kebahagiaan dan kesedihan terjadi di hari yang sama, dan malam itu Soonyoung memutuskan untuk mengubur perasaannya dan memulai hidup baru ke esokan harinya.
.
.
.
.
.
-Soonyoung version END-
.
.
.
.
.
Aloooo~~ karena aku baru ganti pen name mari berkenalan aku yang dulunya pake pen name Yayaerma1 tapi berubah nama menjadi Inchii17, kalian bisa panggil aku Inchii atau Nchii :v yah jika kalian sudah terbiasa memanggil Adek, Saeng, Kakak, Eonni, Aya dll :v kalian bisa tetap panggil begitu :v duh yah sebenarnya pas selese baca ulang gak nangis, dan sekali lagi baca sambil denger lagu SJ yang She's Gone plus Good Bye My Love, langsung netesin air mata :""v ini aku buat sebeagai pengungkapan perasaan sedihku liat moment SeokHoon :""v sakiiitttt liatnya, sakiiitttt :""v
Uhuk Maaf untuk Typo yang bertebaran atau keambiguan serta kecepatan perpindahan ceritanya :""v aku tunggu kesan, pesan, review, Like and follownya~
Next or Delete?
Please Reviewnya~ Don't be Silent reader kalo bisa :'v Tap Follow and Fav this Story if u like my Story kkk~ .
8 Mei 2016 (02:48 /a.m/ WITA) – Inchii17
