"Woy, Jaehwan! Tempenya kebanyakan! Bagi-bagi!" seru Hakyeon mengejar insan yang berlari ke arah asrama sambil mengunyah 2 dari 6 tempe yang dia ambil (curi) dari dapur. Di kejauhan terlihan Sanghyuk dan Hongbin yang sedang makan malam bersama di teras masjid dengan akur sembari menunaikan tugas mereka menjaga sandal di luar masjid ketika sedang ada yang beribadah di dalam. Wonsik yang terlambat menunaikan shalat maghrib karena tertidur terlihat sedang menjalankan kewajibannya di dalam. Taekwoon? Dia sudah selesai makan dan sedang melakukan tadarus Al Qur'an di dalam masjid.
Di sisi lain pesantren, terdapat Baekhyun yang sedang dinasihati oleh ustadz dikarenakan ketahuan menyimpan foto perempuan menggunakan bikini di handphonenya bersama dengan Chanyeol yang ikut-ikutan melihat foto tersebut di asrama. Ada pun Eunkwang tampak sedang mengawasi teman-teman asramanya makan, pasrah karena jatah lauknya sudah dicuri Jaehwan tadi. Di kejauhan, terlihat Jimin sedang memaksa Jungkook untuk memakan makanannya dengan cara dia suapi, Jungkook hampir menangis karena itu. Yoongi melahap makanannya hanya dengan sedikit sayur karena jatah tempenya termasuk jatah tempe yang dicuri Jaehwan, namun dia sangat kelaparan dan karena itu dia bahkan tidak akan peduli walaupun hanya mendapat nasi putih saja, sudah syukur bisa makan.
Minho hanya bisa geleng-geleng kepala melihat pesantren yang entah bagaimana nasib kedepannya ini. Dia mengelus dadanya sambil beristighfar untuk kelakuan buruk temannya (Jaehwan, Hakyeon, Jimin, Baekhyun, Chanyeol). Minho berjalan ke arah masjid, hendak duduk di terasnya bersama Sanghyuk dan Hongbin untuk bergabut ria sebelum shalat Isya berjamaah digelar.
Melihat ke arah gugusan bintang, ia menghela nafas. Mengapa di pesantren yang kukira penuh hikmah ternyata malah terlihat jauh dari berka- pertanyaan dalam pikirannya terputus oleh Hongbin yang menepuk pundaknya.
"Udah makan?" tanyanya dan Minho mengangguk pelan. Hongbin pun melakukan hal yang sama dan menghabiskan suapan terakhir nasi kangkung dan tempenya. Tidak lama, suara adzan Isya terdengar dikumandangkan dan seluruh manusia laki-laki bergegas pergi ke masjid terkecuali mereka yang sudah berada di area masjid.
"Hey itu safnya dirapatkan" kata ustadz Leeteuk menunjuk ke arah Jungkook yang menjauh dari Jimin di sebelahnya. Jungkook mendengus kesal karena tidak ingin berdekatan dengan Jimin, namun dirinya lebih tidak ingin lagi didekati oleh setan yang terkutuk, walau wujudnya kemungkinan besar tidak berbeda jauh dari manusia Park Jimin ini. Jimin hanya cengar cengir senang karena Jungkook mendekat ke arahnya.
Minho yang berada di saf paling depan bersama Jaehwan dan Hakyeon yang baru saja terkena ceramah panjang dari Taekwoon tentang larangan mencuri dalam Islam, tidak menghiraukan kejadian apapun dibelakangnya. Setelah qomat diserukan ustadz segera memimpin shalat Isya dan saat itu pula Minho mendapat ide cemerlang. Dia ucapkan pujian pada Allah dalam hatinya, bahkan sekedar berniat untuk shalat saja dia sudah mendapatkan pencerahan.
"MAKA DARI ITU SAUDARAKU SEKALIAN JANGANLAH KALIAN SEKALI-KALI MENDEKATI ZINA" Taekwoon mengakhiri ceramahnya yang berapi-api. Di Pesantren Nurul Islam ini memang diadakan ceramah malam setiap hari Jum'at, dimana murid murid bergantian melakukan ceramah sesuai absen dan kelasnya. Taekwoon selalu menjadi yang paling bersemangat apabila ditugaskan berceramah. Minho biasanya terlibat dalam pembuatan teks ceramah Taekwoon sebagai seorang pesuruh yang harus membawakan minum, mencari ayat Al Qur'an yang berhubungan, ataupun mencari kata-kata yang terdengar indah di KBBI. Hyuk dan Hongbin sudah berada di luar, memastikan seluruh sandal tertata rapi dan tidak ada yang tidak berpasangan seperti Wonsik yang berada di pojok masjid meratapi sepinya hidup.
Orang-orang bergegas keluar masjid, termasuk Minho, yang saat ini sedang kebingungan karena sandal-sandal yang tersisa adalah sandal merek Caril sedangkan miliknya yaitu sandal New Generation. Memperhatikan sekeliling, dia lihat Namjoon berjalan menggunakan sandalnya yang merupakan warisan ayahnya itu dan dia laporkan pada Hyuk dan Hongbin para penjaga sandal.
Setelah selesai dengan insiden penangkapan Namjoon sang tersangka pencuri sandal yang akhirnya dikirimkan untuk diberi sesi ceramah bersama Taekwoon, Minho memasuki kamar asramanya bersama si kembar Youngmin dan Kwangmin yang sekamar dengannya. Dia segera mengambil beberapa lembar kertas HVS dan mencoret-coretnya dengan rencana jenius yang ia pikirkan.
"Minho, rajin amat udah belajar lagi" Kata Youngmin berguling di karpet dengan bantal besarnya. Kwangmin berusaha merebut namun gagal dan malah mendapat pukulan yang tidak menyakitkan karena berasal dari bantal yang dipeluk Youngmin. Minho hanya terdiam dan menulis segala yang akan dia lakukan dengan rajin. Youngmin dan Kwangmin tidak terlalu peduli, mereka melanjutkan kegiatan mereka beristirahat.
10 lembar kertas HVS terisi penuh dan Minho tersenyum puas dengan apa yang dia hasilkan. Menambahkan 1 lembar kertas lagi, dia tulisi dengan spidol papan tulis warna merah kertas tersebut dengan tulisan 'TUTORIAL IMAM' dalam caps lock dan grafitti style.
