.

.

.

Diufuk utara(?) matahari mulai memancarkan sinar-nya, menerangi kota Seoul yang masih terlelap dalam tidur-nya. Sinar-nya masuk melalu jendela-jendela yang terbuka dan menyinari sebagian besar rumah yang ada disana.
Membangunkan semua orang untuk memberitaukan-nya bahwa sekarang adalah hari baru tapi, dengan aktivitas yang sama setiap hari-nya.

Sedikit demi sedikit mulai terlihat beberapa orang mulai bangun dari alam bawah sadar mereka untuk memulai aktivitas pagi-nya.

Namun, disebuah apartemen yang cukup mewah, terdapat 2 insan yang memiliki gender yang sama masih terlelap didalam alam bawah sadar mereka. Salah satu dari mereka memiliki kulit tan yang manis, bibir plum yang mengoda dan mata onyx yang dapat membuat siapa saja terperangkap hanya dengan memandangi. Dan yang satu-nya memiliki kulit putih seputih susu, bibir yang seksi dan mata hitam pekat yang memancarkan kehangatan

"Eungg..."

Terdengar suara dari salah satu dari mereka yang mulai terbangun dan membuka mata-nya. Namja berkulit tan tersenyum saat dilihat-nya namja berkulit putih yang sangat dicintai-nya kini berada didepan-nya. Tangan-nya terangkat dan mulai menelusuri setiap inci wajah yang sangat dicintai tersebut secara pelan-pelan agar tidak membangunkan namja berkulit putih tersebut setelah merasa cukup dia menurunkan tangannya dari wajah sang kekasih.

Namja berkulit tan yang melengu tadi mengerakkan tubuh-nya sedikit demi sedikit kebelakang untuk melepaskan tangan namja berkulit putih yang sedang memeluk-nya saat ini. Dengan gerakan pelan, dia berjalan menuju kamar mandi sebelum akhir-nya membangunkan sang kekasih yang sangat dicintai-nya 5 tahun terakhir ini.

Namja yang bernama Jung Taek Woon, yang masih meringkuk didalam selimut-nya. Sedikit demi sedikit membuka mata-nya saat dirasakan sebuah guncangan pelan yang sangat dikenali-nya tersebut.

"Woonnie-ah..." Panggil Namja tan tersebut menguncang pelan badan Taek Woon yang sering dipanggil-nya 'Woonnie' tersebut.

"Hmmm... Aku masih mengantuk Yeonnie-ah" jawab Taek Woon tanpa melihat mata seorang Namja yang dipanggil-nya 'Yeonnie'.

Cha Hak Yeon adalah namja tan yang dipanggil 'Yeonnie' oleh Taek Woon tersebut mempoutkan bibir-nya saat mendengar jawaban sang kekasih.

"Nanti kamu terlambat kekantor Woonnie-ah" Ucap Hak Yeon masih menguncang badan Taek Woon

"Sekali-sekali terlambat tidak apakan? Aku kan Presdir" Ucap Taek Woon dengan sedikit pertanyaan diawal.

"Aish, oleh karena diri-mu Presdir-lah kamu harus menjadi contoh yang baik bagi karyawan-mu, Chagiya" Ucap Hak Yeon menambah kata 'Chagiya' diakhir kata-nya sambil bersandar disamping tempat Taek Woon tidur mengelus lembut rambut Taek Woon.

"Ya, baiklah-baiklah Yeonnie, kau cerewet sekali pagi ini hm?" Ucap Taek Woon bangun dari tidur-nya dan mencubit hidung Hak Yeon.

"Auh, sakit Woonnie" ucap Hak Yeon sedikit berteriak saat dirasakan sakit dihidung-nya.

Cup

"Mian, Ne?" Ucap Taek Woon setelah mengecup sebentar bibir Hak Yeon kemudian melesat pergi dari sana sebelum mendapatkan jitakkan dari Hak Yeon.

"YAK! AWAS KAU WOONNIE-AH" Teriak Hak Yeon dengan pipi merona-nya.

Jung Taek Woon sang kekasih dari Cha Hak Yeon yang sangat suka mengusili kekasih tercinta kini sedang tersenyum senang dengan aksi yang dilakukan tadi.

"Aku akan menunggu-mu di Meja makan" lanjut Hak Yeon kemudian melengang pergi dari sana menuju sang dapur. Karena dia tahu Taek Woon pasti sedang tersenyum senang didalam sana.

Walaupun Hak Yeon sering marah akan keusilan Taek Woon tapi, kemarahan-nya pasti tidak akan berlangsung lama karena Hak Yeon sangat mencintai kekasih-nya yang sangat usil tersebut.

Begitupun dengan Taek Woon, dia tidak bisa terlalu berlama-lama bermarahan dengan Hak Yeon. Dan juga dia tidak bisa terlalu lama berjauhan dengan Hak Yeon karena menurut-nya Hak Yeon adalah Candu dalam hidup-nya yang sangatlah berharga.

.

.
30 menit lama-nya Taek Woon bergelung dalam aktifitas mandi dan berpakaian. Memakai kemeja putih dengan dasi hitam dilengkapi dengan jas hitam yang membuat-nya tampak sempurna hari ini. Eh? Hari ini? Apakah hanya untuk hari ini? Tidak... Taek Woon memang sudah sempurna dari sana-nya. Memakai pakaian tersebut hanya menambahkan kesan keren-nya yang sudah keren menjadi sangat keren.

Taek Woon berjalan keluar kamar-nya dan berjalan kearah dapur dimana dilihat-nya sang kekasih sedang berkutat dengan masakan-nya yang terbilang lezat tersebut. Kaki-nya berjalan sendiri tanpa dia mengkomandokan-nya dan memeluk sang kekasih dari arah belakang. Membenamkan kepala-nya dipundak Hak Yeon dan memeluk pinggang yang sempat kaget dengan perbuatan sang kekasih hati.

"Woonnie-ah... Aku tidak bisa bergerak, jika kamu memelukku sangat erat seperti ini" ucap Hak Yeon sedikit merasa tergangu ketika acara masak-memasak-nya diganggu oleh Taek Woon. Walau sebenar-nya Hak Yeon sangat menyukai perlakuan Taek Woon yang seperti ini dan senyuman tipis nan manis tersebut tercipta diwajah-nya yang sangat manis ini berseri dengan sangat indah-nya. dan tentu saja Taek Woon juga tersenyum dibalik perlakuan-nya sambil memeluk Hak Yeon.

"Biarkan seperti ini saja, sebentar lagi" pinta Taek Woon seolah Hak Yeon akan pergi dari kehidupan-nya selama-nya bila dia melepaskan pelukkan-nya terhadap Hak Yeon.

Entah kenapa suasana hati-nya tiba-tiba saja berubah mengingat dia akan berada dikantor sampai jam 8 malam hari ini karena banyak-nya berkas yang harus ditandatanggani dan juga sebuah rapat yang diadakan jam 5 sore tersebut, membuat Taek Woon takut kekasih tercinta-nya ini akan menghilang begitu saja bagai angin yang berhembus menerpa diri-nya yang sangat lembut bagai awan yang akan ikut terbawa oleh angin.

~akkeumeun geureon nari itjanha Yunanhi niga deo bogo sipeun nal~

"Ada telepon" ucap Taek Woon melepaskan pelukkan-nya terhadap Hak Yeon dan menjauh dari sana.

Terdengar lagu yang sangat Taek Woon sukai dari benda persegi empat berwarna putih yang berada didalam saku celana yang memiliki warna yang sama dengan sang jas dengan berat hati Taek Woon melepaskan kegiatan memeluk sang kekasih dari belakang padahal hari ini dia ingin sedikit bermanja-manja dengan Hak Yeon.

~Deoneun byeonmyeonghal su eobseo I am fall in love, Like a boy in love Sigani galsurok ge iseongeun sarajyeo~

Alunan lagu tersebut terus terdengar, Taek Woon menatap nama yang tertera disana dengan perasaan jengga, bagaimana tidak nama 'Eomma'-nya tertera jelas di HandPhone-nya yang putih tersebut. Dia sangat tidak menyukai Eomma-nya yang selalu saja menggangu kehidupan-nya dengan menjodohkan dengan Yeoja lain tanpa pemberitahuan dan diskusi dengan-nya terlebih dahulu. padahal Taek Woon sudah mempunyai Hak Yeon tapi, entah kenapa Eomma-nya sangat tidak menyukai Hak Yeon barang sedikitpun dan itu membuat Taek Woon tidak tahu harus berbuat apa agar Eomma-nya bisa menerima Hak Yeon sebagai NamjaChingu-nya dan juga pendamping hidup-nya.

"Yeobeoseo Eomma? Wae?" Tanya Taek Woon "..."
"Baiklah, aku tidak berjanji akan datang" jawab Taek Woon "..."
"Nde, arraseo. sudah kukatakan bukan? aku tidak berjanji akan datang Eomma, kalau begitu Annyeong" ucap Taek Woon akhir-nya menutup telepon tersebut.

"Siapa Woonnie-ah?" Tanya Hak Yeon yang baru tiba dibelakang-nya

"Tadi Eomma, menyuruhku datang kerumah. Ada pertemuan keluarga" ucap Taek Woon menjelaskan, untung saja Taek Woon kita ini tidak mempunyai penyakit jantung kalau orang biasa pasti sudah berteriak kaget bukan?.

'Apalagi yang Eomma rencanakan?' Batin Taek Woon dengan pose yang membuat Hak Yeon bertanya-tanya .

.

.

Taek Woon POV .

.
Hai, namaku Jung Taek Woon dan kalian sudah pasti mengenal NamjaChingu-ku ini dia adalah Cha Hak Yeon, aku sangat menyayangi-nya lebih dari Bumonim-ku. Entah sejak kapan dia sudah mengisi hari-hari ku dengan senyuman dari bibir merah-nya yang menjadi candu-ku setiap kami bersama dan suara khas-nya yang lembut tersebut. Aku menyukai semua yang ada pada-nya, dari sifat-nya, cara dia menatapku, cara dia tersenyum, mempoutkan bibir-nya saat aku tidak mendengar-nya dan tentu saja rasa masakan-nya yang menurutku sangat lezat (garang) lebih lezat daripada masakan yang dimasakan Eomma dan para Maid.

Entah kenapa Eomma ku paling tidak suka aku berpacaran dengan Hak Yeon apalagi dekat dengan belahan hati-ku ini. Eomma selalu saja mencari alasan-alasan yang membuat-ku muak dan ingin pergi saja dari dunia ini dengan Hak Yeon yang jauh sekali dan tidak dapat ditemukan oleh Bumonim-ku. Aku sangat stress dengan semua rencana Eomma yang selalu saja menjodohkanku dengan anak teman-teman sekolah, kuliah-nya dan banyak lagi teman-nya yang diluar negeri dan sudah berpuluh-puluh kali aku menolak perjodohan itu dan Eomma masih bersikeras ingin menjodohkan-ku dengan anak teman-nya yang menurutku mereka semua matre. Tidak dengan Hak Yeonnie-ku dia sangat jarang berbelanja dan tidak matre seperti para Yeoja-yeoja itu.

Sudah 5 tahun lama-nya aku mempertahankan hubunganku dengan Hak Yeon, Belahan hati-ku, kekasih hati-ku, separuh hidup-ku dan aku berjanji tidak akan melepaskan-nya hanya sampai maut memisahkan kita.

Bolehkah aku sedikit bercerita tentang awal aku bertemu dengan Hak Yeon? Seperti-nya iya. Saat itu, Aku bertemu dengan-nya disaat kami masih dimasa-masa sekolah. Dia, Cha Hak Yeon adalah murid terpintar saat itu yang selalu dipuji dan eluh-eluhkan nama-nya oleh para guru dan saat itu aku tidak pernah bertemu dengan-nya begitupun dengan para murid yang lain dan aku lebih memilih untuk tidak menghiraukan apa yang sedang digosipin oleh mereka (para guru). Yang aku tahu dia sangat misterius dan tidak ada yang pernah melihat rupa wajah-nya. Hingga suatu hari lebih tepat-nya hari dimana semua siswa dan siswi sudah pulang hingga hanya aku saja yang waktu itu masih berada dihalaman sekolah, aku bertemu dengan-nya dibawah sebuah pohon rindang. Awal-nya dia tidak menyadari keberadaan-ku hingga kaki-ku mendekat kearah-nya dan tanpa sengaja menginjak sebuah rating pohon, membuat diri-nya berpaling dengan cepat dari sang pohon rindang yang sedang dia pandangi. jarak kami hanya beberapa langkah saja sehingga aku dapat melihat kearah mata-nya. Ya, Mata kami bertemu, mata hitam-ku bertemu dengan mata onyx-nya yang sangat misterius didalam sana.

Entah siapa yang memutuskan kontak mata itu, tapi, seperti-nya dia karena tanpa aku sadari dia sudah tidak ada dihadapan-ku dan cerita cinta-ku yang penuh dengan perjuangan untuk mendapatkan cinta-nya dimulai dari sana hingga sekarang aku berpacaran dengan-nya. Tapi, sudah 5 tahun bersama aku masih merasakan sesuatu yang belum aku ketahui tentang Hak Yeon dan itu masih sangat misteri bagiku. Misteri yang sangat besar. Tapi, seperti-nya bukan hanya aku yang merasakan misteri itu, apakah kalian juga merasakan-nya?.

.

Taek Woon POV END .

.

.

TBC Or Delete?

Fanfic ketiga. Want Review?

review at mianhaeyo, yeonnie-ah :

For: Bbangssang Anda bisa memanggil saya Key, asal tidak memanggil pake nama author atau mimin. Karena itu bukan nama saya ^^ terimakasih sudah bertanya dan mereview ^^

For: StanniYuriska (ma'af bila salah)
Akan saya usahakan. Terimakasih sudah mereview dan menyemagati ^^

For: Zahra Akan saya usahakan. Terimakasih sudah mereview. ^^