Warning : Mengandung OC, OOC, typo, dan kawan-kawannya

Disclaimer : Persona Series milik ATLUS


Persona Series

Keluarga Punya Cerita

Cerita 1 : Cotton Bud Accident

Pairing : Arisato Minato X Takeba Yukari


"Yakumo! Ayah pulang!"

Seorang pria berambut kebiruan memasuki rumahnya lalu melepas sepatu. Arisato Minato baru saja pulang ke rumahnya setelah berjam-jam mencari nafkah di kantor tempatnya bekerja. Tidak lama setelah itu, seorang anak berambut coklat berusia 6 tahun menghampirinya.

"Ayah!" Teriak si anak perempuan yang bernama Arisato Yakumo itu sambil memeluk punggung ayahnya yang sedang duduk melepas kaos kaki. "Ayah bawa oleh-oleh lagi seperti kemarin?" Tanya Yakumo penuh harap.

Minato menggeleng sambil tersenyum tipis melihat anak perempuannya itu. "Kemarin atah hanya kebetulan bertemu paman Junpei yang baru pulang dari Hokkaido, jadi ayah mendapat oleh-oleh darinya. Kalau sekarang… pekerjaan ayah di kantor menumpuk, jadi ayah tidak punya oleh-oleh." Tutur Minato sambil mengelus rambut halus anaknya.

Yakumo hanya cemberut, kecewa tidak mendapat "oleh-oleh" dari ayahnya. "Pokoknya Yakumo mau oleh-oleh!" Ucapnya kesal, bibirnya terlihat mengerucut. Minato tertawa kecil melihatnya.

"Baiklah…" Minato terlihat memikirkan sesuatu. "Ayah akan belikan Yakumo oleh-oleh besok…" Kata Minato, seringai kecil terlihat di wajahnya. "… Asalkan Yakumo mau membersihkan kedua telinga ayah." Lanjutnya sambil menunjukkan kedua telinganya yang sedikit tertutup rambut kebiruan. "Sampai bersih."

Mendengar perkataan ayahnya, mata Yakumo langsung berbinar-binar. "Benar, ayah?" Tanya anak itu memastikan, dan dijawab Minato dengan anggukan. "Hore! Dapat oleh-oleh lagi!" Teriaknya sambil melompat-lompat senang. "Ayah tunggu di ruang tengah. Yakumo mau ambil pembersih telinganya dulu di kamar!" Setelah itu Yakumo langsung lari menuju kamar tidur tempatnya dan kedua orang tuanya tidur.

Minato tersenyum kecil melihatnya. "Anak kecil memang mudah dibujuk…" Gumamnya sambil bergerak menuju ruang tengah untuk bersiap-siap. Sepertinya Minato tidak mengetahui betapa berbahaya permintaannya itu.

Tidak lama kemudian, Yakumo tiba di ruang tengah dengan tangan kanannya memegang beberapa tangkai cotton bud dan tangan kirinya menggenggam sebotol kecil baby oil. "Waktunya membersihkan telinga ayah!" Teriaknya gembira. Minato tertawa kecil karenanya. "Ayah berbaring di bantal biru itu, nanti Yakumo bersihkan telinganya." Instruksi si anak kepada ayahnya, si ayah menurut saja.

"Baik, Yakumo." Minato pun langsung berbaring ke arah kiri, agar telinga kanannya bisa dibersihkan terlebih dulu. Kemudian Yakumo mulai memberihkan telinga ayahnya. "Pelan-pelan ya…"

Dengan telaten, Yakumo membersihkan bagian luar telinga kanan ayahnya. "Ayah, nanti kalau dibelikan oleh-oleh, Yakumo mau kue dango yang ada di dekat stasiun…" Ucapnya, mulai mengorek-ngorek bagian dalam telinga kanan Minato. "Ih… Telinga ayah kotor…" Yakumo bergidik jijik melihat sesuatu yang berwarna kuning ketika ia menarik kembali cotton bud dari bagian dalam telinga ayahnya. "Ayah jorok!"

Minato tertawa kecil. "Ayah sudah lama tidak membersihkan telinga…" Kata Minato, sedikit kegelian karena anaknya mulai membersihkan bagian dalam telinga kanannya lagi dengan cotton bud baru. "Ibu ke mana, Yakumo?"

"Ibu ke supermarket…" Ucap si anak sambil kembali mengorek-ngorek telinga ayahnya, hanya saja kini sedikit lebih dalam. "Sebentar lagi mungkin pulang…" Tepat setelah Yakumo berkata demikian, pintu depan rumah terbuka, memperlihatkan wanita berambut coklat susu memegang sebuah kantong plastik berisi belanjaan untuk makan malam dan sebuah kantong plastik kecil berisi kue.

"Yakumo, ibu pulang! Ibu membeli kue kesukaanmu!" Teriak Arisato Yukari sambil melepas sepatu yang dipakainya.

"Asyik!" Saking senangnya, Yakumo tidak sengaja memasukkan cotton bud terlalu dalam, dan…

CROOOOT

Menembus bagian terdalam telinga kanan Minato. Minato hanya terdiam dengan wajah terlihat tenang, masih berbaring ke arah kiri. 'Semoga itu hanya perasaanku saja.' Batinnya agak ketakutan.

"Ayah, Yakumo keluar sebentar." Kata Yakumo sambil menarik cotton bud dari telinga kanan ayahnya, tidak menyadari ada cairan merah menghiasi ujung cotton bud yang kotor itu. Darah pun langsung menyembur keluar dari telinga kanan Minato layaknya air mancur… dan pastinya tidak disadari oleh anak perempuannya yang sudah keluar kamar menuju tempat ibunya berada. Minato masih berbaring ke arah kiri.

"Yakumo, ayah sudah pulang?" Tanya Yukari sambil menyerahkan bungkusan plastik berisi kue kepada anak perempuannya.

"Ayah ada di ruang tengah." Jawab Yakumo sambil membuka bungkusan yang ternyata berisi sepotong cheesecake favoritnya. "Asyik! Cheesecake!" Anak itu pun langsung berlari kecil menuju dapur untuk mengambil garpu.

"Memangnya ayah sedang apa?" Tanya Yukari lagi.

"Tadi ayah meminta Yakumo membersihkan telinganya. Ibu tolong lanjutkan ya. Yakumo mau makan cheesecake dulu." Yakumo segera berlari lagi menuju dapur setelah mengatakannya. Yukari juga bergerak menuju ruangan di mana suaminya berada.

'Minato hebat juga bisa membuat Yakumo mengikuti permintaannya…' Batin Yukari takjub ketika menuju ruang tengah. Dan pintu ruang tengah pun dibuka olehnya.

"Minato, tadi Yaku… mo…" Yukari kehilangan kata-kata ketika melihat suaminya yang berbaring menghadap ke arah kiri dengan darah menyembur dari telinga kanannya.

"KYAAAAA! Kamu kenapa, Minato?! Kenapa banyak darah keluar dari telingamu?!" Yukari panik melihat keadaan suaminya. Minato masih terdiam dengan tubuhnya barbering ke arah kiri.

"Sepertinya aku terlalu banyak mendengar musik lewat earphone…" Gumamnya tenang, masih berbaring ke arah kiri dan darah masih menyembur dari telinga kanannya. "Yukari, bisa tolong gantikan Yakumo untuk membersihkan telingaku?"


Cerita 1

Fin


A.N :

Done!

Akhirnya berhasil juga nuangin ini dalam bentuk fanfic.

Asli OOC bin gaje sangat. Ehehehehe…

Terima kasih untuk para reader karena telah menyempatkan diri untuk membaca fanfic yang tergolong OOC bin gaje ini.

Semoga reader sekalian puas dan bersedia memberi saya masukan berupa review atau flame (kalau bisa flame yang bersifat membangun).

Terima kasih.