Title : Vampire desire

Disclaimers : they're belong to God n their parents

Genre : horror,comedy,romance

Rating: T

Status : chaptered

Cast : - dbsk

- seul gi

- SNSD

-bertambah seiring waktu

Warning : straight, OOC. ini adalah FF yang super gaje yang dibuat oleh author new comer .. masih banyak sekali typo karna tidak ada yang mau ngedit ni FF *termasuk saya* alur yang gak jelas dan super duper kecepetan. Cerita yang ngalor-ngidul, jadi jangan salahkan saya yang membaca FF ini bila tidak puas karna saya udah memperingati. Fanfic ini terinspirasi dari banjun drama "Unforgetable Girl" jadi maklum aja kalo ada sedikit kesamaan baik cast maupun ceritanya .. tapi ini murni saya ketik pake jari n lappie saya yang udah udzur. Semoga terhibur.

Part 1

Disuatu pagi yang cerah, di pinggiran sungai han ada seseorang vampir duduk sendiri menyendiri dalam lamunannya. Dengan pakaian serba hitam di bawah bayangan sebuah bangunan. Vampir tersebut adalah kim jaejoong. Vampir dengan kulit putih pucat cat dinding, hidung mancung, mata yg indah dan senyum memikat. Rambutnya yang hitam kelam bergerak lembut ditiup angin. Dia memandang lurus jauh kedepan tanpa fokus. Melihat ke orang-orang yang berada di sekitarannya. Sebenarnya dia tidak sedang dalam mode berburu sekarang karena tadi malam dia baru saja mendapatkan buruannya. Seorang gadis di club malam yang terpesona padanya. Oh come on siapan yang tidak akan terpesona pada vampir kita yang satu ini..

'Sebenarnya apa yang aku lakukan disini, sebaiknya aku pergi dari keramaian terlalu berbahaya berada dekat dengan manusia. Mereka akan menyadari keberadaanku' pikirnya. Keadaan saat itu memang cukup ramai di sungai Han mengingat awal musim semi karena banyak yang ingin menghabiskan waktu di luar rumah dibanding mendekam di dalam rumah seperti dikala musim dingin. Namun dalam bayang-bayang bangunan dan pakaian yang hampir menutup seluruh tubuhnya tentunya tidak ada yang akan tertarik padanya bukan?

Lalu sang vampir tampan memutuskan untuk pulang saja. Namun, ketika hendak berbalik dia mencium sesuatu yang sangat menggiurkan dan aneh *baca: bau jengkol* dia sangat tertarik dengan bau tersebut dan mencari sumbernya karena merasa penasaran. *maklum oppa kita yang satu ini gak pernah nyium bau jengkol*. Ternyata bau tersebut berasal dari seorang gadis yang duduk di tepi sungai, kelihatan ingin... bunuh diri. Belum sempat sang vampir tampan berpikir lebih lanjut, gadis itu telah melompat kedalam sungai Han. Jaejoong langsung ikut melompat kedalam sungai untuk menolongnya tanpa pikir panjang. Entah apa yang membuatnya untuk menolong gadis itu.

Gadis itu jaejoong bawa ke tepi jalan agar ada yg melihatnya dan merasa kasihan, mungkin lalu menolongnya. Karena Jaejoong tidak ingin terlalu menarik perhatian dengan menolongnya lebih lanjut. Lalu samar-samar gadis itu terbatuk dan membuka matanya melihat wajah Jaejoong dan... memejamkan matanya lagi, mungkin merasa lelah akibat kejadian yang baru dialaminya barusan.

Jaejoong buru-buru pergi sebelum ada manusia yang melihatnya. Hanya bayangan hitam berkelebat yang menandai kepergiannya. Diperjalanan menuju sarangnya jaejoong merasa bahwa ada seseorang yang mengikutinya. Dia mulai mengantisipasi keadaan dan sesekali melirik kebelakang karena dia tidak ingin ada manusia yang tahu mengenai eksistensi vampir dimuka bumi ini. Ketika ia mengetahui bahwa itu adalah junsu adiknya, dia terus berjalan maju.

"Hyung, aku mencarimu kemana-mana aku takut kau berbuat keonaran di tengah ramainya manusia" seru suara lucu itu kepada hyungnya. Dia adalah seorang vampir yang sangat lucu. Tidak ada sama sekali aura gelap di sekitarnya, berbeda dengan jaejoong. Semua vampir maupun manusia yang berada didekatnya sangat merasa nyaman dengan keberadaanya. Mungkin itu adalah salah satu keahliannya. Mengingat ada beberapa vampir yang memiliki kemampuan khusus.

"jangan takut junsu aku tidak sebodoh itu. Lagipula dengan melihatku sekilas saja mereka pasti takut padaku."

"iya hyung enak banget bisa mengontrol kapan aura pesona hyung itu bisa keluar. Nah sedangkan aku- junsu melihat dirinya- tidak cocok dibilang vampir" keluh junsu. Namun tidak ada jawaban sama sekali dari jaejoong. Mungkin malas meladeni junsu. Oh ya jaejoong ini memiliki kemampuan bisa menghalangi kemampuan vampir lain dan dia bisa memikat setiap mangsa yang menjadi incarannya. Dia bisa mengeluarkan pesona memikat yang membuat baik vampir maupun manusia terpikat. Jadi dia tidak perlu susah mendekati incarannya karena ia akan datang dan menyerahkan tubuhnya sendiri kepada jaejoong.

Junsu melanjutkan "hyung coba kau keluarkan pesona mu setiap saat jadi aku tidak perlu berhadapan denganmu yang dingin ini"

"Ngomong-ngomong dimana Yoochun?" Jaejoong memang benar-benar malas meladeni Junsu bicara.

"dia sedang mencari sesuatu untuk dimakan. Sepertinya dia mencari gadis cantik untuk diajak bermain-main dan setelah itu baru memuaskan dahaganya. Hmm if you know what i mean." Ucap junsu malas-malasan

"dia tidak pernah berubah"

Akhirnya sampailah mereka di sarang mereka. Sebuah bangunan bobrok didaerah terpencil. Namun tempat itu sangat nyaman bagi mereka karena tidak perlu berusaha untuk menutupi identitas mereka.

"hyung,apakah tidak apa-apa membiarkan dia seperti itu."

"kita ini vampir, kalo ada manusia yang berani macam-macam gigit saja" tanggap jaejoong

"ah hyung jgn main gigit-gigitan kenapa? Atuutt ... *junsu pake gaya bayi dolphin lagi minta susu*." -_-

Pandangan jaejoong menatap langit entah apa yang sedang dipikirkannya "tapi keadaan sekarang telah berubah"

Tanpa bisa menjelaskan maksudnya tiba-tiba yuchun datang menghampiri mereka.

"Yoochun hyung, dari mana saja kau?" seru junsu langsung begitu melihat Yoochun.

"aku baru saja habis bersenang-senang. Ada apa?"

"wanita saja dipikiranmu. Kenapa tidak memikirkan yang lain.?"

"emang kalian ada kerjaan lain yg bisa dilakukan vampir agar tidak membuang-buang waktu?" Jutek yoochun.

"kita ini hanya butuh makan tidak seperti manusia yang mesti pergi pagi pulang sore, mikirin keluarga, anak semua dipikirin, bikin susah saja. Kenapa yah mereka tidak mau jadi vampir? 'kan gampang, padahal tinggal minta gigit aja jadi deh kayak kita yang keren badai begini" gaya yoochun didepan cermin seperti seorang model. Namun sodara-sodara ternyata tidak ada bayangan vampir yoochun dicermin -_-

"yah setidaknya..." junsu menyela.

"apa? Junsu, kau masih anak ingusan.. mesti banyak belajar dari hyungmu yang kece-kece ini."

"Siapa sih yang make cermin ini? Ga ada kan? Aku buang saja yah?" kata yoochun sambil melempar cermin ukuran satu badan itu dengan satu tangannya entah kemana.

Jaejoong yang malas meladeni pertengkaran kedua adiknya itu beranjak keluar. Namun diikuti oleh kedua adiknya. Jaejoong benar-benar bingung dia hendak menjernihkan pikirannya dari apapun yang sedang dipikirkannya namun pulang kerumah merupakan pilihan yang buruk ternyata.

"ini ngomong-ngomong kita mau kemana?" bingung Yoochun karena melihat Jaejoong yang berputar-putar tanpa arah.

"tidak tau, kenapa kalian mengikutiku?" tanya Jaejoong bingung.

"dasar junsu dodol! vampir dodol diikutin." Tambah yoochun menyalahkan junsu

"nah lebih dodol siapa vampir dodol yang ikutin vampir dodol atau vampir yang ikutin vampir dodol yg ternyata ikutin vampir dodol."

"aaa..." teriak yuchun menggunakan nada tenor yang paling tinggi yang bisa diraihnya. Yoochun gemes melihat dongsaeng-nya ini.

"sudah...sudah. nanti kalian berdua yang aku jadikan dodol."

"ehm yuchun hyung dodol itu apa sih?"

"dodol itu nama makanan."

"sotoy ... "

"idih ga percaya. Aku pernah kencan dengan gadis indonesia yang ortunya pembuat dodol." *ya iyalah indonesia di korea mang ada dodol*

"enak ga hyung?"

"ga tau. Waktu dia mau kasih aku dodolnya udah keburu hyung gigit. nah, kalo sotoy itu apaan?"

"sotoy itu yang berenang dilaut hyung." Teriak junsu.

"ntu kan sotong junsu."

"oh iya hyung, aku lupa..."

"ya ampun junsu asal mu kan sama-sama dari laut. Masa lupa sih?"

Jaejoong terus berjalan tanpa menghiraukan dua adiknya dibelakang yg gaje abiss .. dalam hati dia berpikir kenapa gadis itu ingin mengakhiri hidupnya padahal seharusnya dia senang sekali menjadi manusia. Tidak seperti kami mati bosan karena tidak melakukan apapun. Tidak punya ketertarikan sama sekali, yahh walaupun kami tidak bisa mati lagi.

Ternyata jaejoong tidak sepaham dengan apa yang dikatakan yoochun tadi. Melihat kedua adiknya masih bertengkar jaejoong beranjak meninggalkan mereka berdua...