Clinomania
(n.) excessive desire to stay in bed.
.
.
.
Yoongi merasakan kasur yang ia tiduri bergetar. Mengabaikan getaran itu, Yoongi mencoba untuk kembali terlelap.
Saat alam mimpi hendak menghampirinya lagi, sebuah suara berat memanggil Yoongi, disertai dengan guncangan ringan di pundaknya.
"Hyung..."
Yoongi sekali lagi mengabaikan guncangan itu. Mencoba fokus kembali untuk terlelap lagi.
"Hyung..."
Suara berat itu kembali memanggil Yoongi. Masih merasa malas untuk membuka mata, Yoongi pun hanya menyahuti dengan suara pelan.
"Hyung... Ayo bangun..."
Masih dengan mata yang terpejam, Yoongi mendecak kesal.
"Namjoon, aku yakin bahkan ini belum pukul 8 pagi. Pergilah, aku ingin tidur."
Yoongi dapat mendengar suara Namjoon yang tertawa.
"Hyung, ini sudah pukul 9 sekarang. Kau telah melewatkan makan pagi sejak 2 jam yang lalu. Beruntung Seokjin-ie hyung tidak marah padamu."
Yoongi mendecak kesal. Masih dalam posisi berbaring, ia membuka perlahan matanya, mencoba menyesuaikan diri dengan sinar matahari yang masuk menyinari kamarnya. Masih mencoba mengumpulkan fokusnya untuk melihat, suara Namjoon kembali memanggilnya.
"Apa kau tidak tidur lagi kemarin hyung?"
"Hmm.." balas Yoongi singkat.
Setelah fokus matanya terkumpul, Yoongi akhirnya dapat melihat Namjoon yang berdiri di samping tempat tidurnya. Menyadari Namjoon yang telah berpakaian rapi, Yoongi pun menyuarakan pertanyaan di dalam pikirannya.
"Kau mau kemana?"
Namjoon terkekeh.
"Lupa dengan schedule hari ini hyung?"
Yoongi merengut, menghasilkan suara kekehan lagi dari Namjoon.
"Hari ini kita ada rehearsal untuk KBS Gayo Daejun hyung, masa kau lupa hyung," balas Namjoon masih terkekeh.
"Nah, maka dari itu kau harus segera bangun agar kita bisa berangkat hyung."
Masih merasa nyaman berbaring di kasurnya, Yoongi mendesah malas, "Seriously? Bisakah kita tidak usah berangkat?"
Namjoon masih tersenyum, "Hyung kau tahu ini sudah pukul 9 lewat 20 menit. Dan kau masih berbaring di kasurmu," ucap Namjoon sambil tertawa kecil.
"Dan rehearsal kita dimulai pukul 10. Kalau hyung tidak segera bangun, aku pastikan akan menarik paksamu hyung."
Yoongi mengerang.
"Hyung aku tidak bercanda lho."
"Aku pun tidak bercanda untuk kembali tidur Kim Namjoon."
Yoongi benar-benar tidak bercanda. Ia kembali memejamkan mata dan menarik selimutnya hingga menutupi sebatas leher.
Namjoon mendesah kecil melihat kelakuan hyung kecilnya itu.
"Hyung, ayolah..."
Namjoon menarik selimut Yoongi. Leader BTS itu menarik-narik tangan Yoongi. Mencoba menarik hyung-nya agar berpisah dengan kasur miliknya.
"Hyung..."
Namjoon menarik lengan Yoongi lebih keras sekarang. Entah karena memang tenaga Yoongi yang belum terkumpul, tarikan dari Namjoon membuat badan Yoongi tertarik dan jatuh terduduk di pinggir tempat tidur.
"Oh hyung, maaf.. maaf..."
Namjoon buru-buru berjongkok untuk memeriksa hyung-nya yang baru saja jatuh itu.
"YA KIM NAMJOON!"
Bukannya merasa takut, Namjoon malah tertawa mendengar teriakan Yoongi.
"Maaf hyung, sudah kubilang aku tidak bercanda untuk menarikmu paksa," ujar Namjoon terkekeh.
Yoongi memutar bola matanya malas. Ia mendengus kesal dan memandang Namjoon dengan pandangan membunuh.
"Kim Namjoon, aku pastikan aku akan membalasmu," ucap Yoongi kesal.
Namjoon tertawa kecil, "Ne hyung, kau boleh membalasku kapan saja. Sekarang lebih baik kau bersiap-siap mandi karena kita akan berangkat hyung."
Yoongi mengerang kesal.
.
.
.
